Anda di halaman 1dari 3

1.

Campak
a) Pengertian
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Campak disebut juga rubeola, morbilli, atau rneasles. Penyakit ini ditandai dengan gejala
awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudian diikuti dengan bercak
kemerahan pada kulit (rash). Campak biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan
sampai sedang. Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa kerusakan neurologis akibat
peradangan otak (ensefalitis).
b) Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, dari famili Paramyxovirus, genus Morbillivirus.
Virus ini adalah virus RNA yang dikenal hanya mempunyai satu antigen. Struktur virus ini
mirip dengan virus penyebab parotitis epidemis dan parainfluenza. Setelah timbulnya ruam
kulit, virus aktif dapat ditemukan pada sekret nasofaring, darah, dan air kencing dalam
waktu sekitar 34 jam pada suhu kamar.
c) Gejala dan tanda
Sekitar 10 hari setelah infeksiakan muncul demam yang biasanya tinggi, di ikuti dengan
koriza, batuk, dan peradangan pada mata. Gejala penyakit campak dikategorikan dalam tiga
stadium.
- Stadium masa inkubasi, berlangsung 10-'12 hari
- Stadium masa prodromal, yaitu munculnya demam ringan sampai sedang, batuk yang
makin berat, koriza, peradangan mata, dan munculnya enantema atau bercak koplik
yang khas pada campak yaitu bercak putih pada mukosa.
- Stadium akhir, ditandai demam tinggi dan timbulnya ruam-ruam kulit kemerahan

yang dimulai dari belakang telinga dan kemudian menyebar ke leher, muka, tubuh,
dan anggota gerak.
d) Tata laksana

 Antidemam

 Antibatuk
 Vitamin A

 Antibiotik diberikan bila ada indikasi, misalnya jika campak disertai dengan
komplikasi.

2. Antraks
a) Pengertian
Antraks disebut juga malignant pustule, malignant edema, Charbon, Ragpicker disease, atau
Woolsorter disease. Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh Bacillus

anthracis pada binatang (zoonotik) ternak dan binatang buas yang bisa ditularkan ke
manusia.
b) Etiologi
Bacillus anthracis adalah bakteri Gram-positif, tidak bisa bergerak, berkapsul, dan mampu

membentuk spora. Pembentukan spora terjadi pada keadaan aerob dan sedikit kalsium, yaitu
di alam terbuka seperti dr tanah atau udara luar. Kuman vegetatif akan segera mati pada

keadaan itu, sehingga kuman menjadi inaktif dan membentuk spora yang bisa bertahan
hidup bertahun-tahun pada tanah dan produk hewan seperti bulu.
c) Penularan
 Kontak dengan kulit manusia yang lesi, lecet, atau abrasi.
 Mengonsumsi daging yang terkontaminasi kuman vegetatif atau spora melalui tangan.
 Menghisap spora di tempat kerja yang berkaitan dengan produk hewan.
 Digigit serangga yang baru saja menggigit hewan infektif (jarang).
d) Gejala dan tanda
 Antraks kulit
Tipe ini merupakan tipe terbanyak, yang mencakup 90% kasus antraks di lndonesia.
Antraks tipe ini bermula dengan rasa gatal yang kemudian menjadi vesikel, lalu
pecah, dan terbentuk ulkus yang ditutupi kerak hitam kering (eschar).
 Antraks saluran pencernaan
Gejala antraks tipe ini bermula dengan sakit perut yang hebat, mual. muntah, dan
demam. Penderita tertular akibat menelan daging yang terkontaminasi spora.
Mortalitasnya cukup tinggi (CFR = 25-75%).
 Antraks paru
Tipe ini paling jarang ditemukan. Penularan terjadi karena spora terhisap oleh
penderita. Gejalanya tidak khas, bisa berupa batuk, lesu, lemah, dan tanda- tanda
bronkitis lainnya. Angka kematian tipe ini adalah yang paling tinggi, sekitar 75-90%.
 Antraks otak
Tipe ini sangat jarang, biasanya merupakan komplikasi dari tipe-tipe lainnya.

e) Tata laksana
Obat pilihan utama untuk antraks adalah penisilin. Bila pasien hipersensitif terhadap
penisilin, obat ini dapat drganti dengan tetrasiklin, kloramfenikol, atau eritromisin. Untuk

antraks tipe kulit diberikan penisilin prokain 2 x 1,2 juta unit/hari selama 5-7 hari yang
dilakukan secara intramuskular, atau benzil penisilin 4 x 250.000 unit/hari secara
intramuskular dengan melakukan skin test terlebih dulu. Untuk antraks tipe saluran
pencernaan, dapat diberikan tetrasikltn 1 gramlhari dan untuk antraks tipe paru diberikan
IVFD penisilin G 18-24 unit/hari ditambah streptomisin 1-2 gram.

Anda mungkin juga menyukai