Nim : 183145453125
Kelas : 18 D
Rangkuman Vidio kimia klinik 11.
Elektrolit > zat kimia yang menghasilkan partikel- partikel yang muatan listrik
(ion) jika berda dalam cairan
Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia,karena hampir semua proses
metabolism dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit
Elektrolit diperlukan untuk memelihara potensial elektrokimiawi membrane sel
>dapat dapat mempengaruhi fungsi saraf, otot,serta aktifitas sel seperti
sekresi,kontraksi,dan sebagai proses metabolic lain.
Keseimbangan Elektrolit
1. Keseimbangan cairan
2. Regulasi asam basa
3. Memfasilitasi reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuscular
Keseimbangan kalium/potassium(K+)
Kalium adalah kation yang 98% berada dalam cairan intasel, hanya 2% berda
dalam cairan ekstrasenal.
Kalium dapat diperoleh melalui makanan seperti daging buah-buahan dan sayuran
1.Natrium:
2.Kalium:
3.Kalsium:
Membentuk garam bersama dengan fosfat, karbonat dan fluoride didalam tulang
dan gigi untuk membuat keras dan kuat
Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses mengaktifkan
protrombin dan thrombin
4.Klorida:
Kadar berlebih diruang ekstrasenal
Kadar normal dalam serum 98-108mEq/l
Membantu keseimbangan natrium
Komponen utama dari ekskresi kelenjar gaster
Nilai rujukan
Natrium
Urine (24 jam) > 40-220 mmol/hari
Serum dan plasma > 136-145 mml/L
Cairan serebrosinal > 136- 150mmol/L
Kalium
Urine (24 jam) > 25- 125 mmol/l hari
Serum dan plasma >3,4-5.0 mmol/l
Klorida
Urine (24 jam ) > 110-250 mmol/L hari
Serum dan plasma > 98-107 mmol/L
Interferensi pada pemeriksaan
Natrium
1. Pada umumnya hemolysis tidak mempengaruhi kadar natrium dalam serum
dan plasma.
2. Untuk sampel berupa feses, atau harus cair dan ini perlu disaring atau diputar
(sentrifugasi) sebelum dilakukan pemeriksaan
Kalium
1. Hemolysis harus dihindari dari pemeriksaan kalium
2. Pada proses pembekuan darah kalium banyak dilepaskan oleh
platelet,sehingga kadar K+ dalam serum 0.2-3 mmol/L lebih tinggi
3. Sampel urine yang digunakan dikumpulkan selama 24 jam untuk mengurangi
variasi diurnal bila kurang dari 24 jam hasil dipengaruhi variasi diurnal
Klorida
1. Urine (24 jam) > 110-250 mmol/Lhari
2. Serum dan plasma > 98-107 mmol/L
Interferensi pada pemeriksaan
Natrium
a. Pada umunya hemolysis tidak mempengaruhi kadar natrium dalam serum dan
plasma.
b. Untuk sampel berupa feses harus cair dan ini perlu disaring atau diputar
(sentrifus) sebelum dilakukan pemeriksaan.
Kalium
a. Hemolysis harus dihindari dari pemeriksaan kalium.
b. Pada proses pembekuan darah kalium banyak dilepaskan oleh platelet,
sehingga kadar,K+ dalam serum 0.2-3 mmol/L lebih tinggi.
c. Sampel urine yang digunakan dikumpul selama 24 jam untuk mengurang
variasi diurnal bila kurang dari 24 jam hasil dipengaruhi variasi diurnal.
d. Pada penggunaan terniquest sat pengambilan darah menyebabkan kenaikan
level potassium 10-20%
e. Meningkatkan kadar kalium yang menyebabkan false high bisa disebabkan
karena aktifitas otot
f. Peningkatkan juga dapat terjadi jika darah dibekukan sebelum dipisahkan
g. Adanya leukosit dan trombositosis yang ektrem dapat meningkatkan kadar
kalium serum
Klorida
1. Bila proses pemisahan sampel serum daris sel-sel terlalu lama akan terjadi
tersinggung antara darah dan udarah yang menyebabkan gas CO 2 keluar
terjadi perubahan distribusi klorida antara sel-sel dengan plasma.
2. Salisilat dalam jumalah tinggi menggangu elektroda klorida yang
menyebabkan hasil klorida bias positif: kosentrasi salisilat dalam level terapi
tidak menyebabkan gangguan yang signifikan
Gangguan Elektrolit
Hipernatremia
1. Terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran, yang disebabkan oleh abnormalitas
mekanisme hemeostatis
2. Karena natrium beredar dalam cairan ektraseluler (CES), peningkatkan natrium total
akan disertai peningkatan volume CES
3. Peningkatan volume ini terutama pada cairan interstitial yang menyebabkan oedema
4. Pada kasus: gagal jantung kongestif, penyakit hati, penyakit ginjal,kehamilan
Hiponatremia
a. Jumlah pengeluaran natrium (Na) melebihi pemasukan
b. Didapatkan pada keadaan seperti pengeluaran melalui
gastrotestinal(diare,muntah),jumlah keingat yang meningkat, luka bakar, penyakit
ginjal,dan diuretika
c. Pseudohiponatremia: hiperglikemia, hiperglobulinemia
Hyperkalemia
1. Terjadi jika perpindahan kalium dari CIS ke CES, peningkatan pemasukan(intake),
atau penurunan pengeluaran (ekstresi)
2. Penyebab hyperkalemia : trauma otot,intake peningkatan, pengeluaran menurun
3. Pseudohiperkalemia: hemolysis. Leukositotis
Hypokalemia
1. terjadi karena perpindahan kalium CES menuju CIS
2. Penyebab hypokalemia : alkalosis, pemberian diuretic ,intake penurunan, dan
peningkatan ekskresi digastrointestinal
3. Pseudohipokalemia: peningkatan ekskresi diurine
Hiperklorida
Hiperklorida ada 2 yaitu:
1. Hiperklorida terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran pada gangguan mekanisme
homeostatis dari klorida
Umumnya menyebab retensi klorida sama dengan penyebab retensi natrium
2. Hipoklorida terjadi Karen pengeluaran klorida melebihi pemasukan