Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abram Manahan Sitorus

NIM : 18.3344

Kelas : 6B

Mata Kuliah : Hermenutika Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga

Catatan Tafsiran Naratif

1. Narator dan Pembacanya


a. Narator
Dalam analisis naratif, narator adalah seperti ‘nakhoda’ yang berperan sebagai
pemegang kendali atas narasi. Para pembaca diantar masuk pada kisah yang akan
sangat tergantung pada bagaimana cara narator menarasikan teksnya.
b. Pembaca
Pentingnya unsur narator dalam suatu narasi mengimplikasikan pula pentingnya
unsur pembaca, sebab narator berkisah kepada pembaca. Menurut Sternberg,
pembaca memiliki tiga posisi, yakni reader elevating, character elevating, dan
evenhanded position.
2. Sudut Pandang, Ideologi dan Dunia Naratif
Sudut Pandang adalah suatu perspektif yang dilakukan oleh berbagai karakter atau
aspek-aspek dalam naratif. Hal itu selalu dikaitkan kepada narrator, yang berinteraksi
dengan cerita dalam berbagai cara yang menghasilkan pengaruh bahwa cerita itu dapat
diketahui pembaca. Sudut pandang menunjuk gaya atau makna cerita.
Beberapa Sudut Pandang :
- Dimensi psikologi
- Evaluasi atau ideology
- Perspektif ruang narrator Alkitab
- Perspektif sementara
- Sudut pandang penyusunan kata ( fraseologi)
3. Naratif dan Waktu Cerita
Pengkajian disini menyangkut tata peristiwa dalam cerita dan langkah dimana
mereka berkaitan yang satu dengan yang lain. Waktu naratif dibedakan dari kronologi
karena hal itu berkaitan dengan penyusunan kesusastraan lebih daripada urutan sejarah.
Bagi pengkajian sejarah purbakala yang penting bukan urutan tatanan, tetapi gambaran
yang dramatic kepada pentarikhan. Hal itu dapat dipelajari dalam keempat injil.
4. Alur (plot)
Plot atau alur cerita merupakan keseluruhan dari bagian-bagian sebuah narasi.
Dengan menggunakan plot, narator membangkitkan ketertarikan para pembaca, sekaligus
memberikan makna yang mendalam dari berbagai kejadian yang dikisahkan. Alur
meliputi satuan urutan tentang peristiwa-peristiwa yang mengikuti tatanan sebab akibat.
Hal ini membentuk kepada suatu klimaks dan melibatkan pembaca dalam dunia naratif
suatu cerita. Unsur utama alur cerita ialah ketegangan dan suasana pertentangan.
5. Karakterisasi
Karakter merupakan gambaran kepribadian seseorang yang ditampilkan. Pada
narasi, terdapat beberapa tokoh yang tampil, dan yang memainkan peran sesuai
pengisahan narator. Karakter mereka hanya dapat diketahui oleh pembaca dari uraian
narator. Berbagai karakter (sifat, watak) tokoh dan cara penokohan yang ditampilkan
narator menunjukkan peran dan pentingnya dalam narasi.
6. Letak (setting)
Latar cerita atau setting dalam suatu narasi memiliki beberapa fungsi. Ia juga
dapat memiliki makna simbolik, yang dimaksud untuk membantu pembaca mengenali
karakter untuk menandai konfik dan untuk menunjukkan struktur narasi. Menurut M. A.
Powell, setting berfungsi untuk member informasi mengenai kapan, di mana, dan
bagaimana suatu kisah diceritakan. Masih menurut Powell, setting dapat dibedakan ke
dalam tiga unsur, yaitu setting waktu, tempat, dan latar lingkungan sosial. Unsur yang
terakhir ini tidak akan dipaparkan di sini karena membutuhkan juga penelitian diakronis
(‘ekstrabiblis’) untuk mengetahui secara tepat aspek-aspek antropologis, sosial, politis,
dan ekonomis kisah Kitab Suci yang bersangkutan
7. Penjelasan yang implisit
Yang dimaksud ialah menyangkut suatu teknik dimana pengubah(author) mengatakan
ceritanya atau gaya bahasanya. Dengan menggunakan ironi, komedi, simbolik,dll.
Penulis membimbing pembaca melalui drama narasinya.
8. Pengulangan (Repetition)
Pengulangan (repetition) ialah suatu metode yang ditemukan berungkali. Robert Alter,
meneliti adanya 5 jenis tipe pengulangan dalam naratif, yaitu :
1. Leitwort
2. Motif
3. Tema
4. Urutan kegiatan
5. Jenis adegan
9. Pembaca terselubung
Pembaca terselubung (implied reader) memiliki suatu gambaran yang logis dan
nyata tentang dunia naratif yang baik dirumuskan dan diuraikan. Jadi dapat dikatakan
bahwa penulis itu tidak dibatasi pada ketidakleluasaan dunia nyata, tetapi ia dapat
menyediakan pandangan-pandangan perspektif sehingga pribadi yang normal tidak
mengetahuinya.

Anda mungkin juga menyukai