Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
konsep keperawatan maternitas dan konsep kesehatan keluarga dalam child
bearing

Disusun Oleh :
Angelina Dwi Agusti P07220219077

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Maternitas mengenai konsep keperawatan maternitas
dan konsep kesehatan keluarga dalam child bearing tepat pada waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya dengan saya.
Oleh karena itu, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Saya pun menerima dengan lapang dada kritikan
maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki diri.
Walaupun dengan demikian, saya berharap dengan disusunya makalah ini dapat memberikan
sedikit gambaran mengenai konsep keperawatan maternitas dan konsep kesehatan keluarga
dalam child bearing Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Tenggarong, 13 Februari 2021

Penulis
Angelina Dwi Agusti
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
C. Tujuan………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. konsep keperawatan maternitas…………………………………………………………….
a). filosofi asuhan keperawatan maternitas………………………………………….....

b). perspektif keperawatan maternitas………………………………………………….


c). legal etik keperawatan maternitas…………………………………………………..
d). falsafah dan paradigma keperawatan maternitas…………………………………...
e). trend dan issue keperawatan maternitas…………………………………………….
f). peran dan fungsi perawat maternitas………………………………………………..
B. konsep kesehatan keluarga dalam child bearing……………………………………………
a). dinamika keluarga…………………………………………………………………..
b). kultur dalam konteks keperawatan maternitas……………………………………...
c). FCMC (Family Center Maternity Care)……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk
mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap
individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan
ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang
normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga,
sehingga dibutuhkan asuhan persalinan normal (Bobak, 2004). Dasar asuhan
persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan
setelah baayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca
persalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi baru lahir. Sementara itu fokus utamanya
adalah mencegah terjadinya komplikasi. komplikasi yang mungkin terjadi,
komplikasi yang terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia (Saifuddin,
2009). Tingkat kematian maternal di negara-negara maju berkisar antara 5-19 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara berkembang berkisar
antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Wiknjosastro. 2005). Mortalitas
dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara
berkembang, di negara miskin sekitar 25 – 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya
menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak
produktivitasnya (Saifuddin, 2006). Penyakit hipertensi merupakan penyebab signifikan
mordibitas dan mortalitas maternal dan janin neonates. Pre eklampsia adalah sekumpulan
gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi,
edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau
hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih (Rustam Muctar, 2010).Berdasarkan Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 angka
kematian ibu adalah 290.8/100.000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh
perdarahan (40 – 60%), infeksi (20 – 30%) dan pre eklampsia (20–30%).
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga adalah sebuah rumah sakit
rujukan tipe C yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kedua
setelah puskesmas. Rumah sakit ini mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan dan
pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui rawat inap, rawat jalan, gawat
darurat (emergency) dan tindakan medik. Salah satu pelayanan kesehatan rawat
inap untuk ibu bersalin. Berdasarkan data yang didapat dari Rekam Medik RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada bulan Maret – Mei 2014
terdapat sebanyak 365 persalinan, dengan kasus persalinan normal sebanyak 95jiwa.
Dari data persalinan tersebut, tercatat terjadi perdarahan sebelum persalinan
sebanyak 6 jiwa dan sesudah persalinan 5 jiwa dan jumlah persalinan dengan Pre
Eklampsia Berat adalah 45 jiwa sedangkan kasus persalinan eklampsia hanya 1
jiwa, namun dengan kasus pre eklampsia ringan tidak ada. Artinya dari data
tersebut jumlah persalinan dengan kasus Pre Eklamsia Berat lebih banyak (Rekam
Medik RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga). Berdasarkan keterangan di
atas dari adanya keperawatan maternal dan pelayanan maternal dengan asuhan
keperawatan yang diberikan serta catatan angka mortalitas dan mordibitas yang
disebabkan oleh pre eklamsia, oleh karena itu upaya penanggulangannya
diarahkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi dari pre eklampsia. Untuk itu
penulis tertarik dengan masalah keperawatan ”nyeri akut pada Ny. K dengan post
Asuhan Keperawatan Pada partum dengan pre eklampsia di ruang Bersalin RSUD dr.
R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian keperawatan maternitas
2. Filosofi asuhan keperawatan maternitas
3. Peran dan fungsi perawat maternitas

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari keperawatan maternitas
2. Memahami filosofi asuhan keperawatan maternitas
3. Mengetahui peran serta fungsi perawat maternitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep keperawatan maternitas


Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk
mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap
individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

a). filosofi asuhan keperawatan maternitas


asuhan maternitas memiliki arti asuhan yang lebih luas pada ibu, bayi baru lahir
dan anggota keluarga yang lain serta menekankan pentingnya hubungan interpersonal
yang bermakna pada keluarga dengan mempertimbangkan faktor yang kritis dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga besar secara keseluruhan.
Seiring pengetahuan dan teknologi terus berkembang, sebuah upaya dilakukan
untuk membentuk payung konseptual yang menaungi layanan kesehatan ibu dan janin
sebagai satu unit. Pada rumah sakit yang hanya menangani klien maternal dan neonates
tidak dengan penyulit, harus memberikan layanan preventif yang maksimal dan upaya
deteksi dini, sehingga bila ada penyulit dapat segera dirujuk. Ibu dan bayi baru lahir
beresiko tinggi akan ditangani di rumah sakit yang memiliki sumber daya manusia dan
tenaga ahli untuk menangani berbagai komplikasi kehamilan atau komplikasi yang
mungkin dialami oleh bayi baru lahir.
Asuhan keperawatan maternitas merupakan filosofi perawatan ibu, proses
fisiologis yang normal yang membuat seseorang menemukan reaksi individual dalam
konteks normal. Bagi ibu dan pasangan reaksi menjadi orang tua didasari oleh berbagai
peristiwa dari masa kanak-kanak, remaja atau dewasa, tentunya reaksi tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan rumah kedua berasal. Selain itu tingkat kepuasan calon
orang tua dan tingkat kesenangan ibu nifas dan bayi baru lahir dimodifikasi oleh
hubungan interpersonal dengan orang terdekat yang paling penting bagi mereka di
lingkungan layanan kesehatan.

b). perspektif keperawatan maternitas


keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan,
yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup proses
kehidupan manusia.
Keperawatan maternitasmerupakan sub sistem dari pelayanan kesehatan yang
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal dan meningkatkan kesehatan
reproduksi.

c). legal etik keperawatan maternitas

Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu
perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang
berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban
moral yang mendasar asuhan keperawatan.
Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
Terhadap Individu
 Wajib menghormati kepercayaan individu.

 Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.

 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.

Terhadap Praktik Keperawatan


 Bertanggung jawab melaksanakan tugas.

 Wajib memelihara standar keperawatan.

 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.


Terhadap Profesi
 Membantu perkembangan profesi.

 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.

 Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
Terhadap Profesi Lain
 Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan
negara.
Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah
 Membantu klien partus tanpa tabir

Masalah Etik Kompleks


 Abortus
 Amniosintesis

d). Falsafah dan paradigma keperawatan maternitas


falsafah keperawatan maternitas
1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada :
 Keluarga dan masyarakat asuhan keperawatan yang holistic
 Menghargai klien dan keluarga
 Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
 Wanita hamil dan bayi yang dikandungnya
 Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3. Pengalaman tentang kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan
tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi kisis situasi
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang normal,
alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan
ibu dan bayi
5. Awal kehamilan merupakan awal bentuk dari interaksi keluarga
6. Sikap, nilai dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi oleh latar belakang,
agama, dan kepercayaan
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advokat atau pembela untuk
melindungi hak klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas generasi penerus
9. Keperawatan memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
masyarakat
10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
meningkatkan mutu pelayanan maternitas
Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.
Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru
lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan
utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara
individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas
perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis
situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan
melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan
angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap
indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan
selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
e). trend dan issue keperawatan maternitas
Tren dan Issue Keperawatan MaternitasSelama kehamilan, perawat memberikan
perawatan kepada ibu hamil dan memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu ibu
dan janinnya saat persalinan. Upaya yan dilakukan perawat bukan saja memberikan
potesi untuk ibu hamil dan janinya serta kesehatan masyarakat. Kehamilan dapat
menyebabkan perubahan pada ibu hamil dan juga menghadapi 2 kemungkinan, ibu hamil
dapat menghadapi kehamilan normal maupun kehamilan resiko tinggi. 1.Kehamilan
resiko tinggi meningkat Penggunaan alkohol selama hamil dapat menyebabkan
keguguran, retadarsi mental, dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Bayi yang lahir dari ibu
yang tidak menikah kemungkinan meninggal 2 kali lebih besar dari ibu yang menikah.
Remaja memiliki kemungkinan 2 kali memperoleh bayi BBLR. 2.Upaya Safe
MotherhoodKematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Kematian wanita di usia subur di negara miskin sekiatr 25 % - 50 %,
kematian saat melahirakan merupakan faktor utama mortalitas wanita muda. Perhatian
dunia untuk dapat menurunkan angka kematian ibu sebagai tolak ukur untuk
memberikanpelayanan bermutu diwuudkan dengan melakukan pertemuan diataranya:
tahun 1990 World Summit For Children di New York mengharapkan agar dapat
menurunkan angka kematian ibu dan perinalatal 50% dari jumlah kematian tahun 1990.
Trend dan issue keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak
orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak,
trend dan issue keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis
keperawatan. (trend dan issue keperawatan,2015)
1. Macam-macam trend keperawatan maternitas terkait masalah kesehatan wanita
a. Angka kematian ibu
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait
dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan atau cedera (WHO,2014).

b. Anemia pada ibu hamil


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah
11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2, nilai batas
tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena
hemodilusi, terutama pada trimester 2. Anemia yang paling sering dijumpai dalam
kehamilan adalah anemia akibat kekuranga zat besi karena kurangnya asupan
unsur besi dalam makanan. Gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat
besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya
perdarahan.

c. Infeksi menular seksual


Infeksi meular atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui
hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa
nyeri diarea kelamin. Penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan
intim, baik secara vaginal, anal maupun oral. Tidak hanya hubungan intim,
penularan juga dapat terjadi melalui trnasfusi darah dan berbagai jarum suntik
dengan penderita.
ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter,sosial,politik,hukum, pembangunan nasional,bencana alam,hari kiamat,
kematian ataupun tentang krisis.
Macam issue keperawatan maternitas
a. Larangan mengonsumsi kafein saat menstruasi
Para pakar kesehatan menyarankan mereka yang sedang mengalami menstruasi untuk
menghindari kopi. Sebab, kandungan kafein dalam kopi bisa memperparah atau
bahkan menyebabkan kram. Selain itu, karena sifat diuretiknya, kopi juga bisa
meningkatkan produksi urin dan menyebabkan dehidrasi.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan wanita lebih baik tidak mengonsumsi kafein
saat sedang menstruasi :
a). membuat nyeri haid makin parah
b). membuat mood kurang baik dan cenderung merasa cemas
c). perut terasa lebih kembung dan tak nyaman

F. peran dan fungsi perawat maternitas


Peran perawat dalam bidang maternitas :
 Pemberian asuhan keperawatan dengan memperhatikan kebutuhan dasar
manusia dengan pengkajian, menentukan diagnosa, membantu penerapan
sesuai kebutuhan ibu dan melibatkan keluarga
 Memberikan pendidikan dalam keperawatan memberikan informasi dan
pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu dan anak
melalui promosi kesehatan, pemantauan selama kehamilan dan persalinan
 Perawat sebagai pembela yaitu perawat membantu klien dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien
 Perawat sebagai educator yaitu perawat meningkatkan pengetahuan
kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatan
 Perawat sebagai educator yaitu perawat mengatakan dan merencanakan
pelayanan kesehatan dan tim agar pelayanan yang dibentuk dapat teratasi
dan sesuai dengan kebutuhan klien
 Perawat sebagai konsultan yaitu perawat sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakann keperawatan yang diberikan
 Perawat sebagai pembaharu yaitu perawat melakukan perencanaan,
kerjasama dan meningkatkan tindakan pelayanan kesehatan
Fungsi perawat dalam bidang maternitas
 Independet : perawat melakukan tugasnya secara mandiri dalam
memenuhi kebutuhan pasien
 Dependen : perawat melakukan tugas berdasarkan yang diberikan dari
perawat spesialis kepada perawat pelaksana
 Independen : perawat melakukan tindakan dengan cara berkelompok atau
tim yang bersifat saling ketergantungan antara tim satu dengan yang
lainnya.

B. Konsep kesehatan keluarga dalam child bearing

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling bergantung. (Departemen Kesehatan RI, 1988 dalam Ali,
2010).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras,serasi dan seimbang
antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (BKKBN, 1999 dalam
Sudiharto, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan lainnya dalam peran dan menciptakan suatu budaya. (Ali, 2010).
a). dinamika keluarga
Keluarga dengan Menanti Kelahiran (Child Bearing)
Keluarga dengan menanti kelahiran dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi
berusia 30 bulan (2,5 tahun).
Tugas perkembangan pada masa ini adalah : 1)Persiapan menjadi orang tua 2)Membagi
peran dan tanggung jawab 3)Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana
rumah yang menyenangkan 4)Mempersiapkan biaya atau dana child
bearing5)Memfasilitasi role learninganggota keluarga 6)Bertanggungjawab memenuhi
kebutuhan bayi sampai balita 7)Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:1). Pendidikan maternitas fokus
keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling perkembangan anak, KB,
pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini
2). Inaksebilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak Peran
perawat pada tahap ini yaitu : mengkaji peran orangtua, bagaimana kedua
orangtua berinteraksi dengan bayi baru dan merawatnya, dan bagaimana respon
bayi.
pada keluarga dengan tahap perkembangan childbearing muncul masalah masalah
kesehatan. Masalah kesehatan yang sering muncul yaitu hubungan seksual dan sosial
terganggu suami merasakan terabaikan, peningkatan perselisihan. Hubungan seksual
antar pasangan merupakan masalah yang paling sering muncul. Kesulitan seksual periode
pasca post partum bisa terjadi akibat faktor peran baru yang dijalankan oleh ibu akibat
kelelahan dan merasa kehilangan Ketertarikan seksual.
Pada keluarga childbearing masalah kesehatan yang sering muncul terkait dengan
kontrasepsi salah satunya adalah Ketidaktahuan atau kurang pengetahuan tentang alat
kontrasepsi.

b). kultur dalam konteks keperawatan maternitas


transcultural nursing adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan. Ilmu ini digunakan untuk memberikas asuhan
keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia.
konsep dalam transcultural nursing
1. Kultur/budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya.
4. Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau
memberi kesempatan individu, keluarga tau kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup.
5. Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.

C. FCMC (family center maternity care)


Kegiatan family center maternity care pada kehamilan resiko tinggi merupakan suatu
salah satu upaya skrinning/deteksi dini risiko tinggi ibu hamil berbasis keluarga karena
mendapatkan dukungan penuh dan keterlibatan dari semua anggota keluarga. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga sebagai pendamping ibu hamil
dalam menekan angka kematian ibu. Dengan diselenggarakannya kegiatan family
centered maternity care (FCMC) pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam deteksi
dini dan upaya promotif pada kasus-kasus kehamilan resiko tinggi meningkat. Dengan
kesiagaan dan kemampuan keluarga dalam pemantauan kesehatan ibu hamil dapat
mempermudah kader dan bidan dalam melakukan deteksi dini kehamilan berisiko.
Peningkatan pengetahuan dan dukungan keluarga dalam deteksi dini kehamilan berisiko
tinggi melalui kegiatan family centered maternity care dapat memperkuat program
pendampingan ibu hamil resiko tinggi, berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya-
upaya lanjutan yang dilakukan oleh : bidan desa, kader dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua
kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya,
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir
sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
B. Saran
 Bagi perawat diharapkan mampu memahami dan menerapkan falsafah serta
paradigma keperawatan
 Bagi pendidikan diharapkan perlunya menyediakan buku referensi yang ada
kaitan dengan judul sehingga bisa menambah wawasan yang lebih luas
 Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mahasiswa mampu memahami
tentang konsep keperawatan maternitas dan bisa mengaplikasikannya di dunia
nyata.

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/2650/2/SUGESTI%20LARASATI%20BAB%20I.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Maternitas-
Komprehensif.pdf
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/keperawatan-maternitas/paradigma/
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/127/1331/

Anda mungkin juga menyukai