PENDAHULUAN
Instalasi Gizi RSI Siti Rahmah merupakan salah satu penunjang yang
dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan penampilan, rasa, tekstur, aroma
dan sanitasi dari makanan tersebut. Salah satu cara pengawasan mutu
dikonsumsi.
Salah satu hidangan lauk hewani yang disediakan oleh bagian Instalasi
Gizi RSI Siti Rahmah sebagai menu biasa bagi pasien adalah Rendang
Mina, Safa, dan Marwa). Pada lauk hewani ini perlu dilakukan tindakan
HACCP mengingat bahan bakunya berupa daging sapi yang rentan terhadap
1
bahaya biologi, fisik, dan kimia. Selain bahaya yang berasal dari bahan baku,
bahaya juga dapat timbul pada saat penerimaan maupun persiapan bahan
baku. Bahaya tersebut timbul bila kualitas bahan tidak sesuai standar, ada
kontaminasi dengan bahan makanan yang lain dan kebersihan alat pada waktu
Siti Rahmah ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
makanan biasa.
makanan biasa.
2
4) Diketahuinya pengawasan mutu tahap penyimpanan lauk hewani pada
makanan biasa.
makanan biasa.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HACCP
2.1.1 Pengertian
Analisis bahaya dan pengendalian titik kritis (Hazard Analysis and
bahaya-bahaya yang sudah diketahui (bahaya biologi, kimia, dan fisik) dan
pada setiap titik kritis dalam proses produksi (dari sejak tahap produksi
2016).
dianggap aman. Sistem ini menilai kendali atas mutu bahan mentah, sistem
2009).
4
2.1.2 Prinsip
dikurangi.
5
Kriteria yang umum digunakan dalam menentukan batas kritis
tekstur.
4. Pemantauan CCP
6. Verifikasi
6
sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi semua
proses produksi.
7. Dokumentasi
protein dengan nilai biologi yang tinggi dari lauk nabati serta
cerna.
7
2.2.3 Tujuan Diet
keadaan istirahat.
Tidak merangsang.
gulai ayam, opor daging dan lain – lain, agar pasien mudah
pasien.
8
tidak menggunakan bumbu yang tajam. Dengan pemasakannya
9
BAB III
PENERAPAN HACCP PADA LAUK HEWANI
(RENDANG DAGING)
b. Bumbu :
Santan
Bawang Putih
Bawang Merah
Ketumbar
Lengkuas
Jahe
Cabai Merah
Pekak
Jintan
Pala
Garam
Sereh
Daun kunyit
Daun salam
10
c. Alat
Pisau
Talenan
Blender
Panci
Kuali penggoreng
Baskom
d. Cara Membuat :
Pasien yang dilayani yaitu pasien non diet kelas VIP, kelas I, II dan III
pada menu makan siang siklus ke I dan makan sore siklus ke VII.
g. Pengolahan
1. Penerimaan
11
Baru, padat, 50 – 75 gr/potong
b) Bumbu (Cabe merah giling, bawang merah, bawang putih, jahe,
untuk bawang merah dan bawang putih yaitu kering, bersih, padat,
lengkuas, yaitu segar atau baru, bersih dan tidak bercampur pasir
atau tanah, dan untuk bumbu – bumbu rempah kering dan dengan
daun salam, daun kunyit dan serai, segar atau baru, hijau tidak
2. Persiapan
b) Bumbu : untuk cabe merah , bawang merah, bawang putih, jintan,
12
Masukkan garam secukupnya
13
3.3 Diagram Alir Proses
Daging sapi, Cabe merah, bawang merah, santan Jintan, ketumbar, garam
Pemasakan bumbu
Pemasakan Pendistribusian
14
3.4 Analisis Bahaya dan Tindakan Pengendalian pada Bahan Pembuatan
Rendang Daging
Tabel 3.2
No Bahan Bahaya Jenis Pengendalian
bahaya
1 Daging B Salmonel Pemilihan daging sapi yang segar,
sapi la, C. serta bebas dari aroma yang
perfringe menyengat
ns, S. Langsung diolah
aureus, Jika belum diolah simpan dalam
C. jejuni, lemari pendingin
E.coli
F Kotoran,
rambut
K Formalin
B Saccharo
myces
carlberge
ncis,
Disimpan ditempat yang kering
Psedomo
Pilih santan yang segar
nas
cocovene
2 Santan
nans
15
F Kotoran,
busuk
5 Daun F Tanah Bersihkan dengan menggunakan air
salam yang mengalir
B Jamur Menghilangkan bagian yang ada
ulatnya
16
13 Merica B B. Pemilihan merica yang segar
Cereus, Disimpan ditempat yang kering
jamur/
kapang
F Kotoran,
debu
K Residu
pestisida
B Bakteri
halofilik
Halobact
Simpan pada tempat yang kering
erium
Hindari dari sinar matahari secara
Halococc
14 Garam langsung
us
Jangan terlalu dekat dengan panas alat
F Kotoran, untuk memasak seperti kompor
kerikil,
mencair
B B. Pemilihan jahe tidak busuk
Cereus, Disimpan di tempat yang kering
jamur/
15 Jahe kapang
F Tanah Bersih dari tanah
17
disimpan antara 2 sampai 4 tahun, rempah kering giling berkisar dari 6
bulan sampai dua tahun, rempah daun kering dari 3 bulan sampai 2 tahun
(Syamsir, 2011).
18
2 Pisau F Sisa bekas Cuci sebelum dan setelah
pemotongan, digunakan dan dikeringkan
K Karat
19
digunakan
20
dalam keadaan yang baik
- Bahan sesuai dengan
spesifikasi dan ditimbang
2 Persiapan Pengamatan uji - Pencucian danging sapi
sanitasi alat dan dengan air mengalir
uji kesegaran tahu- Tenaga pengolah
menggunakan pakaian lengkap
namun tidak memakai masker
dan tidak memakai corpus atau
penutup kepala
3 Pengolahan Pengamatan - Bahan yang sudah diolah
kemudian dimasak sampai
matang
-
4 Distribusi Pengamatan - Pramusaji tidak menggunakan
masker
- Tenaga promosi tidak
menggunakan celemek dan
sarung tangan
- Makanan disajikan dengan
menggunakan plato
21
1 Daging Sapi + + - + + - VI
2 Santan + + - + + - VI
3 Bawang - + - + - + II
Merah
4 Bawang - + - + - + II
Putih
5 Cabai - + + - - + VI
Merah
6 Lengkuas - + + - - + VI
7 Jahe - + - + - + VI
8 Pekak - + - + - + VI
9 Jintan - + - + - + VI
10 Pala - + - + - + VI
11 Sereh - + - + - + VI
12 Ketumbar - + - + - + VI
13 Daun kunyit - + + - - - VI
14 Daun salam - + + - - - VI
15 Daun jeruk - + + - - - VI
16 Garam + + - - - - VI
Keterangan:
22
bahaya)
I (+) Mengandung satu bahaya A sampai F
II (++) Mengandung dua bahaya A sampai F
III (+++) Mengandung tiga bahaya A sampai F
IV (++++) Mengandung empat bahaya A sampai F
V (+++++) Mengandung lima bahaya A sampai F
VI A+ (kategori Kategori resiko paling tinggi (semua
tanpa/dengan
bahaya A sampai
Bahan Mentah
a. Daging Sapi
Apakah daging sapi mungkin MENGANDUNG/ SENSITIF bahan
berbahaya (mikrobiologis/ kimia/ fisik) ?
YA
YA
Jadi daging sapi merupakan bahan CCP namun setelah mengalami
pengolahan bahan tersebut dapat menghilangkan bahaya sehingga bukan
merupakan bahan CCP.
b. Santan
YA
YA
c. Bawang Merah
YA
24
YA
Jadi bawang merah merupakan bahan CCP namun setelah mengalami
pengolahan bahan tersebut dapat menghilangkan bahaya sehingga bukan
merupakan bahan CCP.
d. Bawang Putih
YA
YA
YA
YA 25
Jadi lengkuas merupakan bahan CCP namun setelah mengalami
pengolahan bahan tersebut dapat menghilangkan bahaya sehingga bukan
merupakan bahan CCP.
f. Jahe
YA
YA
g. Garam
YA
YA
26
Jadi garam merupakan bahan CCP namun setelah mengalami pengolahan
bahan tersebut dapat menghilangkan bahaya sehingga bukan merupakan bahan
CCP.
YA
YA
Jadi serai, daun jeruk, daun salam merupakan bahan CCP namun setelah
mengalami pengolahan bahan tersebut dapat menghilangkan bahaya sehingga
bukan merupakan bahan CCP.
Alur Pemrosesan
a. Pengupasan
Tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/
mengurangi bahaya sampai batas aman
TIDAK
YA
YA Bukan CCP
b. Pencucian
Tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/
mengurangi bahaya sampai batas aman
TIDAK
YA
YA Bukan CCP
c. Penghalusan
Tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/
mengurangi bahaya sampai batas aman
TIDAK
YA
YA
Bukan CCP
d. Penumisan
TIDAK
YA
YA Bukan CCP
e. Pemasakan
Tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/
mengurangi bahaya sampai batas aman
TIDAK
YA
TIDAK CCP
f. Distribusi
Tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/
mengurangi bahaya sampai batas aman
TIDAK
YA
TIDAK CCP
30
Tahapan Jenis CCP Pemantauan
Critical limit Tindakan koreksi Verifikasi Dokumentasi
Proses Bahaya No. Apa Bagaimana
Tahap Kimia 3.11.2 Pemasakan Pemasakan Pengamatan Dalam proses Masakan daging Buku laporan
Pengolahan terlalu lama dilakukan tidak pemasakan bahan pada waktu yang dan memo serta
dapat terlalu lama makanan tidak tepat, alat masak foto.
mengakibatkan untuk terlalu lama dan bersih dan daging
bertambahnya menghindari peralatan masak sapi tidak gosong.
zat-zat radikal bebas. dibersihkan
berbahaya terlebih dahulu.
pemicu
kanker, yaitu
zat karbon.
Tahap Biologi 3.11.3 Pencucian alat Kebersihan alat Pengamatan Alat penyajian Pilih peralatan Buku laporan
Pendistribusian dan fisik penyajian yang penyajian makanan harus penyajian makanan dan memo serta
kurang bersih, makanan. bersih yang bersih foto.
sebagai
pencetus
tumbuhnya
atau tercemar
bakteri E-colli
dan
Salmonella sp
Kebersihan
alat penyajian
31
32
BAB IV
PEMBAHASAN
September 2018 pada saat menu makan siang, terlihat bahwa pada penerapan
HACCP pembuatan rendang daging yang menjadi Critical Control Point (CCP)
terdapat pada tahap pengolahan makanan dan pendistribusian makanan. Hal ini
Pada tahap pengolahan yang menjadi titik pengendali kritis adalah pada
saat proses pemasakan rendang. Ditakutkan saat pemasakan rendang yang terlalu
dapat menyebabkan penyakit kanker. Yaitu zat yang terdapat pada zat arang bekas
dalam proses pemasakan. Lama waktu pemasakan adalah salah satu faktor yang
33
Untuk mengendalikan hal tersebut, perlu adanya pengawasan dalam proses
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Siti Rahmah terdapat beberapa bahaya yang mungkin terjadi di beberapa tahapan
Daging adalah produk rendang itu sendiri, proses pengolahan dan pendistribusian.
Hal ini dapat dicegah dengan memperhatikan indikator keamanan pangan dan
5.2 Saran
Dalam proses pemasakan sebaiknya diperhatikan waktu dan suhu yang sesuai
tumbuh.
pada waktu tunggu perlu menggunakan alat pemanas untuk menjaga keadaan
35
Dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai
36