Bahaya
Bahan Mentah/Ingredient/
No. (B(M)/K/F Jenis Bahaya Cara Pencegahan
Bahan Tambahan
)
B - Kapang dan kamir - Disimpan pada wadah tertutup
Tepung Terigu
1. - Disimpan pada suhu yang tepa
F - Pasir - Menetapkan spesifikasi tepung terigu
- Logam Berat - Pemeriksaan bahan yang datang secara
K
visual
- Benda Asing seperti : - Penyimpanan di tempat tertutup rapat dan
2. Gula Pasir
Benang, rambut, serangga kering
F
- Penetapan standar dan spesifikasi bahan
dengan supplier
B - Clostridium botulinum - Menyimpan dan memilih telur yang segar
- Tidak menerima telur ayam jika sudah retak
- Menyimpanan ditempat terpisah dengan
3 Telur ayam bahan makanan segar
- Menetapkan spesifikasi telur ayam bebas
dari kotoran, tidak menerima telur yang ada
kotoran ayam saat menerima bahan.
12
F - Kotoran ayam
- Methylen yellow - Memilih margarine yang telah terjamin,
4 Mentega K
memilih warna kuning yang tidak mencolok
- Benda asing seperti batu - Penetapan standar dan spesifikasi bahan
F
dengan supplier
- Pemeriksaan bahan yang datang secara
visual
5 Garam
- Penyimpanan di tempat tertutup rapat dan
kering
- Peningkatan kadar air
(meleleh)
- Kemasan Rusak - Penetapan standar dan spesifikasi bahan
6 Kopi Bubuk F
dengan supplier
- Logam berat dari kantong - Tidak memakai kantong plastic hitam dari
7 Penerimaan bahan basah K plastik hitam pasar
- Cek bahan makanan sesuai spesifikasi
- Sesuaikan suhu dengan tempat/kondisi
8 Penyimpanan bahan kering F - Rusak
penyimpanan
B - Bakteri - Cuci hingga bersih
9 Penyimpanan bahan basah K - Plastik - Tidak menggunakan kantong plastik yang
mudah terkontaminasi
10 Pencampuran bahan B - Bakteri - Menggunakan apd selama proses persiapan
dan pengolahan
13
F - Rambut - Kebersihan alat
- Kerikil - Menutup makanan yang telah selesai
dimasak
11 Pendistribusian F - Debu - Ditutup dengan plastik wrap
Tabel 2
Analisa Bahaya Risiko
“Roti Boy”
Ket :
A = Produk untuk konsumen beresiko tinggi
B = Mengandung bahan sensitive terhadap bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan kesalahan yang salah selama penyajian, distribusi, penjualan, dan konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
14
Tabel 3
Kategori Resiko Makanan
Kategor
Karakteristik Bahaya Keterangan
i Resiko
0 0 (tidak mengandung bahaya) Tidak mengandung bahaya A sampai F
I (+) Mengandung satu bahaya A sampai F
II (++) Mengandung dua bahaya A sampai F
III (+++) Mengandung tiga bahaya A sampai F
IV (++++) Mengandung empat bahaya A sampai F
V (+++++) Mengandung lima bahaya A sampai F
A+ (kategori khusus tanpa/dengan bahaya A Kategori resiko paling tinggi (semua produk
VI
sampai F) yang mempunyai bahaya A)
Tepung terigu, mentega , telur, gula pasir Kopi bubuk, telur, garam, gula, mentega
Pencetakan
Ya (CCP)
b. Telur ayam
Telur ayam Apakah telur ayam mungkin
mengandung/sensitive bahan
berbahaya(B(M)/K/F)
Ya (CCP)
c. Mentega
Ya (CCP)
Ya (CCP)
e. Garam
Ya (CCP)
18
Ya (bukan CCP) (CP)
2. Penentuan Komposisi/Formulasi/Adonan/Resep
Tidak
3. Setiap Tahap Proses
19
Ya (CCP)
Tidak
20
F : Kerikil, rambut
Pemasakan/pemanggangan F : Rambut, kotoran, debu × × × × × × Bukan CCP
F : debu
Pendistribusian Ö Ö Ö Ö Ö × CCP
B : Escherichia coli
Ket :
P1 : Apakah bahan mentah mengandung bahaya sampai pada tingkat yang berbahaya ?
P2 : Apakah pengolahan/penanganan selanjutnya (termasuk cara penggunaan oleh konsumen) dapat menghilangkan
atau mengurangi bahaya sampai pada tingkat yang aman ?
P3 : Apakah formulasi/komposisi atau struktur produk antara atau produk akhir penting untuk mencegah
meningkatnya bahaya sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima ?
P4 : Mungkinkah kontaminasi ulang terjadi ? Mungkinkah bahaya akan meningkat ?
P5 : Apakah pengolahan/penanganan (termasuk penggunaan oleh konsumen) dapat menghilangkan bahaya ?
P6 : Apakah tahap proses ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai batas aman ?
G. Penetapan Batas/Limit Kritis
Waktu pemasakan : ±15 menit
Kondisi fisik yang terdeteksi :
a. Warna : kuning keemasan
b. Aroma : harum khas kopi bubuk dan mentega
c. Tekstur : sedikit lunak
d. Cemaran :
Tahap pengolahan : adanya cemaran seperti debu, dan droplet
21
Tabel 4
Pemantauan Pada Setiap CCP
Kegiatan Cara
No. Hasil Pemantauan
Pemantauan Pemantauan
Bahan yang diterima dalam kondisi baik, dan sesuai dengan
1 Penerimaan Pengamatan
spesifikasi.
Pengamatan Tenaga pengolah snack menggunakan pakaian khusus namun
2 Persiapan dengan uji sanitasi tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap, seperti
alat korpus ataupun masker.
Bahan snack yang sudah diolah kemudian dimasak sampai
berwarna kuning keemasan.
3 Pengolahan Pengamatan Tenaga pengolah snack menggunakan pakaian khusus namun
tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap, seperti
korpus ataupun masker.
Tenaga pramusaji menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
4 Distribusi Pengamatan seperti masker dan sarung tangan plastik.
Makanan disajikandengan menggunakan piring snack.
a. Tindakan Koreksi
Tahap pengolahan : Tenaga pengolah snack harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap.
b. Prosedur Verifikasi
Memberikan teguran kepada tenaga pengolah snack, evaluasi 2x/minggu
22
Pengecekan alat setiap sebelum proses pengolahan snack
23
han dilakukan
perbaikan
24