NIM : 1609511023
Kelas : 2016 C
Otot terdiri dari sel-sel tubular otot yaitu, miosit dan miofiber, serta serabut otot
Reaksi umum yang sering terjadi pada otot dan tendon, antara lain
Atrofi otot
Yang merupakan penurunan ukuran serabut otot akibat berkurangnya sarkomer atau
miofilamen. Ada beberapa tipe atrofi otot :
o Denervation atrophy, terjadi karena tidak mendapatkan inervasi saraf. Contohnya,
Equine laryngeal hemiplegia
o Disuse atrophy, terkadi karena otot jarang digunakan untuk melakukan aktivitas.
o Malnutrition atrophy, terjadi karena hewan kurang mendapatkan nutrisi.
Hipertrofi otot
Degenerasi otot
Reaksi yang terjadi akibat iritasi zat kimia, trauma, atau infeksi. Ciri-ciri otot mengalami
degenerasi adalah daging berwarna pucat, warna otot lebih gelap karena terjadi kongesti
dan pendarahan. Contohnya pada penyakit white muscle disease yang biasa terjadi pada
anak kambing dan degenerasi zenker dimana serabut otot hilang.
Nekrosi otot
Terdapat juga kelainan otot yaitu Arthrogryposis dimana otot-otot pada hewan mengalami
hypoplasia.
Contoh penyakit otot
Tetanus
Terjadi akibat adanya Clostridium sp. yang menghasilka toxin dan menyebabkan
vasokontriksi sehingga permeabilitas vaskuler meningkat dan terjadi hemolisi yang
berakhir nekrosis jaringan
Gejala klinis dari tetanus ini adalah spasmus otot rahang (lockjaw), hewan mengalami
kesulitan menelan, kekakuan otot di seluruh tubuh. Gejala klinis ini muncul akibat
neurotoxin tetanospamin.
Regenerasi
Sel yang tidak dapat diperbaharui atau Sel permanen : neuron, kardiomiosit,, dan sel otot
polos
Sel yang mudah diperbaharui atau Sel labil : sel darah, otot kerangka, dan sel epitel
Sel stabil : hepatosit dan endotel
Degenerasi
Degenerasi zenker: degenerasi yang diikuti dengan nekrosis, yang disebabkan oleh agen
infeksius, degenerasi ini bersifat irreversible sehingga disebut juga nekrosis zenker.
Degenerasi diawali dengan degenerasi hyaline.
Penyakit-penyakit spesifik
Gas Gangrene
Terjadi karena terbentuknya gas yang dikarenakan bakteri memfermentasi karbohidrat
yang ada dalam jaring. Gejala klinis penyakit ini adalah myonekrosis secara cepat, terjadi
sepsis yang menyebabkan kematian.
Bakteri penyebabnya: C. perfringens, C. nouyi, C. hystoliticum, C. bifermenstan, C.
fallacy, C. septicum.
Terdapat dua tipe gas gangrene
o Traumatik: terjadi akibat inokulasi langsung bakteri pada luka anaerob, harus ada
port de entre. (contoh: Cl. Perfringens)
o Spontan: penyebaran bakteri secara sontan secara hematogen dari mukosa GIT,
bakteri masuk ke pembuluh darah melalui luka kecil pada GIT, dan menginfeksi
jaringan normal, aerotoleran. (contoh: Cl. Septikum)
Dalam penyakit gas gangrene yang merusak bukan bakterinya melainkan eksotoksinnya
yang menghidrolisis membrane sel dengan cara menginduksi thrombosis mikrovaskular
sehingga terjadi nekrosis otot.
Black Leg (Boutvuur)
Penyebabnya adalah Cl. Chauvei
Tanda: nekrosis hebat pada otot paha
Pathogenesis dari penyakit ini adalah terjadinya ingesti endospore sampai ke saluran
pencernaan, menembus dindind usus ikut peredaran darah sampai di otot. Bakteri
mengeluarkan eksotoksin yang mengakibatkan mionekrosis dan toksinea umum.
Prognosis dari penyakit ini adalah infausta, hewan yang terkena penyakit bisa mati dalam
24 jam.
Histopatologi penyakit ini adalah pembuluh darah, interstitium terisi cairan dan terdapat
banyak leukosit
White muscle disease
Ditemukan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian dan pada otot serat
lintang. Biasa terjadi pada anak sapi, kambing, dan ayam, umumnya pada hewan yang
pertumbuhannya cepat.
Kausa: Defisiensi vitamin E (α tocopherol)
Myoglobinuria
Ditemukannya myoglobin di dalam urin.
Kausa: berhubungan dengan obstruksi otot, trauma, gangguan vaskuler, atau venom.
Banyak ditemukan pada kuda-kuda eropa yang telah diistirahatkan atau lama tidak dipakai.
Azoturia
Penyakit yang mirip dengan myoglobulinuria. Memiliki sebutan lain, seperti paralytic
myogobulinuria, black water disease (karena urin yang dikeluarkan berwarna hitam), tying
up syndrome, rhabdomyolysis, Monday morning disease.
Myositis akibat parasit
Terjadi karena parasit lucocytozoon.
Cysticerkosis
Terjadi karena larva taenia. Biasanya terkena akibat memakan rumput yang sudah
terkontanminasi larva. Taenia selulosa yang menyebabkan neurocysticercosis.
Tanda-tanda kematian
Pallor mortis: dimana hewan baru saja mati, detak jantung berhenti dan edaran darah
berhenti, 15-120 menit setelah kematian.
Algor mortis: Algor berarti coolness, hilangnya temperature tubuh.
Rigor mortis: dimana tubuh sudah kaku diakibatkan perubahan kimia dalam tubuh.
Livor mortis: Livor berarti warna kebiruan, darah yang ada dalam tubuh mengendap karena
adanya gravitasi sehingga badan berwarna merah keunguan.
Decomposition atau dekomposisi