Anda di halaman 1dari 1

Bagaimana cara mengendalikan konflik?

Konflik adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam organisasi. Adanya interaksi dari banyak
orang didalam organisasi akan membuat perbedaan-perbedaan timbul kepermukaan dan itulah
salah satu penyebab konflik. Konflik memang tidak bisa dihindari tetapi bisa dikendalikan,
dikelola dan bahkan dapat menghasilkan hal positif bagi perusahaan jika dikendalikan dengan
benar. Dan itu menjadi salah satu peran pemimpin dalam kepemimpinannya. Lalu pemimpin
akan dihadapkan pada beberapa pilihan gaya pengendalian konflik yaitu :
1. Avoiding (menghindar) : gaya seseorang atau organisasi yang cenderung untuk
menghindari konflik. Hal-hal yang sensitive dan potensial menimbulkan konflik sebisa
mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka.
2. Accomodating (akomodasi) : gaya ini mengumpulkan dan mengakomodasikan
pendapat-pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat konflik, selanjutnya
dicari jalan keluarnya dengan tetap mengutamakan kepentingan pihak lain atas dasar
masukan-masukan yang diperoleh. Dan salah satu tujuannya adalah untuk memelihara
kerja sama.
3. Compromising (kompromi) :  merupakan gaya menyelesaikan konflik dengan cara
melakukan negosiasi terhadap pihak-pihak yang berkonflik, sehingga kemudian
menghasilkan solusi (jalan tengah) atas konflik yang sama-sama memuaskan (lose-lose
solution). Dan salah satu tujuan kompromi ini adalah sebagai cadangan ketika gaya
kolaborasi dan kompetisi tidak berhasil.
4. Competing (kompetisi) :  artinya pihak-pihak yang berkonflik saling bersaing untuk
memenangkan konflik, dan pada akhirnya harus ada pihak yang dikorbankan
(dikalahkan) kepentingannya demi tercapainya kepentingan pihak lain yang lebih kuat
atau yang lebih berkuasa (win-lose solution). Dan salah satu tujuannya digunakan gaya
kompetisi ini adalah untuk menghadapi orang-orang yang mengambil keuntungan
perilaku non-kompetitif.
5. Collaborating (kolaborasi) : dengan cara ini pihak-pihak yang saling bertentangan akan
sama-sama memperoleh hasil yang memuaskan, karena mereka justru bekerja sama
secara sinergis dalam menyelesaikan persoalan, dengan tetap menghargai kepentingan
pihak lain. Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai (menghasilkan win-win
solution). Dan salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan solusi yang integrative.

Anda mungkin juga menyukai