PENDAHULUAN
badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Kelahiran
Sedangkan Berat Badan Bayi Normal adalah berat bayi yang lahir dengan
Badan Lahir Rendah (BBLR) <2500 gram antar provinsi berada pada rentang
dapat dikatakan ada sekitar 10% balita Indonesia yang lahir dengan berat
badan lahir rendah pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, tercatat Nusa
Kupang pada tahun 2018 sebanyak 378 kasus. Pada tahun 2019 sebanyak 256
1
kasus dan periode bulan januari sampai maret 2020 sebanyak 75 kasus
“Analisis Kecemasan Ibu Dengan Perawatan Bayi BBLR Di Rumah Sakit Dr.
Ahmad Muchtar Bukit Tinggi Tahun 2018” menunjukan bahwa ibu yang
aspek perilaku, afektif, dan kognitif terhadap persepsi bahaya.Respon Hal itu
merupakan perasaan khawatir yang berlebihan dan tidak jelas, juga merupakan
Salah satu hal yang dibutuhkan oleh ibu dengan bayi BBLR adalah
2
Primipara Dalam Merawat Bayi Berat Badan Lahir Rendah” menunjukan
nilai ρ value sebesar 0,047 berarti <α atau ρ <0,05 sehingga dapat disimpulkan
ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dan tingkat
kecemasan ibu primipara dalam merawat bayi berat badan lahir rendah.
Hal ini sejalan dengan studi awal yang dilakukan di ruangan Neonatal
Intensive Care Unit RSUD Prof. W.Z. Yohanes Kupang pada beberapa ibu
dari bayi yang dirawat dengan BBLR menyatakan cemas dengan kelahiran
bayi mereka yang belum cukup umur dan mendapatkan perawatan. Selama
karena kondisi ruangan yang tertutup dan perawatan yang lebih ekstra
orang tua seperti rasa takut, stress dan cemas. Rasa cemas pada orang tua
selama anak di rawat di ruang intensif terutama pada kondisi anak kritis dan
takut kehilangan anak yang dicintainya serta adanya perasaan berduka, stress,
takut dan cemas. Perasaan cemas pada orang tua tidak boleh diabaikan karena
apabila orang tua merasa cemas, hal ini akan membuat orang tua tidak dapat
adanya ikatan emosional yang alami, langsung dan sering mendalam dalam
3
membuat ia merasa lebih tenang dan kuat dalam menghadapi masalahnya
JOHANES KUPANG ”
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
rendah (BBLR)
4
1.4. Manfaat Penelitian
tentang ibu dengan bayi berat badan lahir rendah terutama mengenai
3. Bagi Institusi
5
3.4. Keaslian Penelitian
Badan Lahir
Rendan di
NICU RSUD
Prof. W.Z
Johanes
Kupang
BAB 2
6
TINJAUAN PUSTAKA
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
(Harnilawati,2013).
(Harnilawati,2013)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
7
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
1. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah
2. Reconstituted Nuclear
baru.
karier.
4. Dyadic Nuclear
5. Single Parent
6. Dual Carrier
8
Yaitu suami istri pekerja karir dan atnpa anak
7. Commuter Married
8. Single Adult
Anita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
9. Three Generation
10. Institusional
11. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari sua atau lebih pasangan yang
penyediaan fasilitas
anaknya diadopsi
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
menikah
9
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
kelamin sama
sebagai berikut:
1. Dukungan Informasional
informasi.
2. Dukungan Emosional
10
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Penghargaan
(Hanum,2017)
11
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
perubahannya.
keluarga.
disekitar keluarga.
12
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
ketakutan, firasat atau perasaan putus asa karena ancaman yang akan
terjadi atau ancaman antisipasi yang tidak dapat diidentifikasi terhadap diri
adalah suatu keadaan yang membuat seseorang yang tidak nyaman dan
terbagi dalam tingkatan. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak
2019)
13
1. Perilaku.
2. Kognitif.
10) bingung, 11) sangat waspada, 12) keasadaran diri, 13) kehilangan
visual, 16) takut cedera atau kematian, 17) kilas balik, dan 18) mimpi
buruk.
3. Afektif
kecemasan, 11) mati rasa, 12) rasa bersalah, dan 13) malu. (Annisa,
2016)
1. Kecemasan neurosis
14
id.Kecemasan neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu
2. Kecemasan moral
dengan apa yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral
kembali.
3. Kecemasan realistik
15
1. Pengalaman negatif pada masa lalu
Sebab utama dari timbulnya rasa cemas kembali pada masa kanak-
tes.
c. Persetujuan
2016)
16
1. Ansietas ringan
2. Ansietas sedang
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area
3. Ansietas berat
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
4. Tingkat panik
17
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
semua tanda kecemasan baik psikis maupun somatik. HARS terdiri dari 14
item pertanyaan untuk mengukur tanda adanya kecemasan pada anak dan
tersinggung.
sendiri, pada binatang besar, pada keramain lalu lintas, dan pada
g. Gejala somatik: sakit dan nyeri otot, kaku, kedutan otot, gigi
18
h. Gejala sensorik: tinitus, penglihatan kabur, muka merah atau pucat,
perasaan lesu lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung hilang
sekejap.
perut, kembung, mual, muntah, buang air besar lembek, berat badan
dan impotensi.
kening, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek cepat, dan
muka merah.
kategori:
19
3= berat/ lebih dari separuh gejala yang ada
dengan hasil:
adalah bayi yang baru lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari
2500gr. BBLR dibedakan dalam dua kategori, yaitu bayi berat lahir rendah
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan.
Dahulu bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram atau
sama dengan 2,500 gram disebut prematur. Sedangkan Berat Badan Bayi
Normal adalah berat bayi yang lahir dengan berat badan 2.500 gram
20
Kondisi bayi berat lahir rendah dapat dikategorikan dalam beberapa
a. Bayi yang berat lahirnya kurang dari 2500gr, disebut bayi berat
b. Bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth
weight (VLBW) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir
antara 1500gr.
c. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) adalah bayi dengan
2. Menurut persentil
a. BBLR (berat badan lahir rendah) yaitu bayi dengan berat badan
b. KMK (kecil masa kehamilan) yaitu berat badan <10 persentil dari
c. BMK (besar masa kehamilan) yaitu berat badan lahir >90 persentil
1. Faktor ibu
21
KEK disebabkan oleh kekurangan energi dalam jangka waktuyang
hasil kumulatif dari keadaan kurang gizi sejak masa janin, bayi dan
pada ibuhamil dengan umur >20 tahun, rahim dan panggul sering
>35 tahun, kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada
c. Penyakit
terancam.
d. Jarak kehamilan
22
Jarak kehamilan ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang
apabila hamil dalam jangka kurang dari dua tahun, dan hal ini jelas
e. Pekerjaan
pria.
f. Pendidikan rendah
23
g. Merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
pada bayi baru lahir dan dengan berat bayi lahir rendah.
kejadian BBLR lebih besar dari pada ibu hamil yang tidak
mempergunakan obat-obatan
2. Faktor kehamilan
a. Kehamilan ganda
satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000gr lebih ringan dari
b. Komplikasi kehamilan
24
utama yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum,
Perdarahan.
c. Umur kehamilan
≥37 minggu.
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
dibawah kulit yang sangat sedikit, karena beratnya kurang dari 2500gr.
(Sulistiani,2014)
sempurna.
pada punggung.
25
f. Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang
belum turun
g. Garis telapak kaki kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk.
tangisanya lemah
a. Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan tetapi beratnya
d. Bila kurang bulan jaringan payudara kecil dan puting kecil. Bila
minora.
26
Konsep Keluarga Konsep Konsep BBLR
Kecemasan
1. Pengertian 1. Pengertian
2. Tipe Keluarga 1. Pengertian 2. Klasifikasi
3. Dukungan Keluarga 2. Aspek 3. Etiologi
a. Pengertian Kecemasan 4. Gambaran
b. Jenis Dukungan 3. Jenis-Jenis Klinis
c. Dukungan Kecemasan
Keluarga dalam 4. Faktor yang
bidang kesehatan mempengaruh
i kecemasan
5. Tingkat
Kecemasan
BAB 3
27
METODE PENELITIAN
dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang
Keterangan : = diteliti
= hubungan/pengaruh
BBLR.
28
3.2. Hipotesis
kurang dari, dan thesis yang berarti pernyataan atau teori. Dari arti kata
kesimpulan yang masih kurang atau belum selesai atau masih bersifat
digunakan dalam penelitian ini adalah study korelasi. Study korelasi yaitu
29
3.4. Definisi Operasional
tingkat kecemasan ibu dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR)”
30
Tabel 3.1 Definisi Operasional
31
3.5. Populasi Dan Sampel
3.5.1. Populasi
60 0rang
3.5.1. Sampel
1. Sampel
2. Teknik Sampling
32
3.7. Instrument Penelitian
33
ukur atau hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya hasil data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(Hidayat, 2014) .
4. Justife (Keadilan)
Peneliti harus memastikan distribusi yang adil dari resiko dan manfaat
Merugikan)
34
penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk
(Hidayat, 2014)
hasil dari objek yang diteliti, terdapat prosedur yang perlu dilakukan,
sebagai berikut:
penelitian terpilih.
35
5. Meminta responden menandatangani surat persetujuan (informed
penelitian.
a. Pengeditan (Editing)
b. Pengkodean (Coding)
36
c. Proses (Prossecing/ Data Entry)
(Hidayat, 2014)
a. Analisa Univariat
dari dari penelitian. Hasil dari analisis ini berupa distribusi frekuensi,
apakah konsep yang kita ukur tersebut sudah siap untuk analisis serta
37
b. Analisa Bivariat
2010)
adalah:
6∑2
d
r s=1−
n( n2−1)
Keterangan :
38
apabila nilai ρ> 0,05 maka secara statistik kedua variabel tersebut
BAB 4
tertentu yang telah ditentukan. Pada bab ini akan diuraikan beberapa
kesimpulan penelitian.
39
m2 yang terdiri Ruang rawat jalan, IGD, Ruang Rawat Inap, Ruang
40
Adapun hasil yang diperoleh dari kedua variabel penelitian antara
1. Analisa Univariat
41
2. Analisa Bivariat
a. Tabulasi Silang Usia, Pendidikan dan Pekerjaan Responden
terhadap Dukungan Keluarga
Tabel 4.4 Distribusi Silang Usia, Pendidikan dan Pekerjaan
Responden terhadap Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga
Karakteristik Total
Baik Cukup
Responden
f % f % f %
Usia
17-22 10 28,6 1 20,0 11 27,5
23-28 15 42,9 1 20,0 16 40,0
29-34 6 17,1 2 40,0 8 20,0
35-40 4 11,4 1 20,0 5 12,5
Total 35 100 5 100 40 100
Pendidikan
SD 5 14,3 1 20,0 6 15,0
SMP 10 28,6 1 20,0 11 27,5
SMA 18 51,4 3 60,0 21 52,5
Diploma 1 2,9 0 0,0 1 2,5
S1 1 2,9 0 0,0 1 2,5
Total 35 100 5 100 40 100
Pekerjaan
IRT 18 51,4 1 20,0 19 47,5
Wiraswasta 4 11,4 1 20,0 5 12,5
Karyawan Swasta 10 28,6 2 40,0 12 30,0
Petani 2 5,7 1 20,0 3 7,5
Pegawai BUMN 1 2,9 0 0,0 1 2,5
Total 35 100 5 100 40 100
Sumber : Data Primer
Baik.
42
b. Distribusi Silang Usia, Pendidikan dan Pekerjaan Responden
terhadap Tingkat Kecemasan
Tabel 4.5 Distribusi Silang Usia, Pendidikan dan Pekerjaan
Responden terhadap Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Karakteristik Tidak Cemas Cemas Total
Responden Cemas Ringan Sedang
f % f % f % f %
Usia
17-22 1 25,0 9 31,0 1 14,3 11 27,5
23-28 2 50,0 10 34,5 4 57,1 16 40,5
29-34 1 25,0 7 24,1 0 0,0 8 20,0
35-40 0 0,0 3 10,3 2 28,6 5 12,5
Total 4 100 29 100 7 100 40 100
Pendidikan
SD 0 0,0 3 10,3 3 42,9 6 15,0
SMP 2 50,0 7 24,1 2 28,6 11 27,5
SMA 2 50,0 17 58,6 2 28,6 21 52,5
Diploma 0 0,0 1 3,4 0 0,0 1 2,5
S1 0 0,0 1 3,4 0 0,0 1 2,5
Total 4 100 29 100 7 100 40 100
Pekerjaan
IRT 4 100,0 11 37,9 4 57,1 19 47,5
Wiraswasta 0 0,0 4 13,8 1 14,3 5 12,5
Karyawan
0 0,0 11 37,9 1 14,3 12 30,0
Swasta
Petani 0 0,0 2 6,9 1 14,3 3 7,5
Karyawan
0 0,0 1 3,4 0 0,0 1 2,5
BUMN
Total 4 100 29 100 7 100 40 100
Sumber : Data Primer
43
c. Distribusi Silang Dukungan Keluarga terhadap Tingkat
Kecemasan
Tabel 4.6 Distribusi Silang Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat
Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Dukungan Tidak Cemas Cemas Total
Keluarga Cemas Ringan Sedang
f % f % f % f %
Baik 3 75,0 27 93,1 5 71,4 35 87,5
Cukup 1 25,0 2 6,9 2 28,6 5 12,5
Total 4 100 29 100 7 100 40 100
Sumber : Data Primer
dengan 2 Responden.
44
Hasil Uji Spearman’s rho pada Tabel 4.7 menunjukan angka
signifikan atau nilai p value sebesar 0,028 lebih kecil dari nilai alpha
(α) 0,05 atau nilai p value 0,028 < α 0,05 sehingga H0 ditolak dan
W. Z. Johannes Kupang.
4.2. Pembahasan
psikis.
45
4.2.2. Dukungan Keluarga pada Ibu dengan BBLR
keluarga baik rata-rata pada rentang usia 17-22 Tahun dan 23-28
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat dari tabel 4.4 bahwa Ibu
46
semakin tinggi pendidikan maka keluarga akan menjaga
47
4.2.3. Tingkat Kecemasan Ibu dengan BBLR
Dari hasil penelitian diketahui dari tabel 4.3 bahwa Responden yang
merasa takut jika setiap kali ada tenaga kesehatan yang datang dan
23-28 tahun, hasil data tersebut bahwa responden usia 23-28 tahun
energi yang lebih maksimal yang sering menimbulkan stres fisik dan
psikis.
48
Hasil penelitian dari tabel 4.5 terdapat 2 dari 4 responden (50,0%)
responden.
dengan BBLR
korelasi yang cukup dengan Signifikansi 0,028. Dari data juga dapat
49
kecemasan. Dari data juga dapat dilihat bahwa hasil korelasi sebesar
50
responden (6,9%) mengalami kecemasan ringan. Dukungan keluarga
kecemasan sedang.
51
menggunakan metode Spearman rho dengan pendekatan
telah ditentukan.
52
BAB 5
5.1. Kesimpulan
5.1.2. Dukungan Keluarga terhadap Ibu dengan BBLR sebagian besar pada
Kecemasan Ringan
5.2. Saran
53
5.2.2. Bagi Institusi Pendidikan
54
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. (2016). Konsep kecemasan (anxiety) pada lanjut usia (lansia). Jurnal
hars berbasis android. Jurnal Teknik Komputer, 5(2), 277-282. Diakses dari:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/download/6312/pdf
kejadian stroke pada lansia hipertensi di rumah sakit umum pusat haji adam
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/download/1377/1192 pada
11 agustus 2020
Harnilawaty. (2013). Konsep dan proses keperawatan keluarga (1st ed). Sulawesi
selatan: As Salam
Hidayat. (2014). metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data (2nd ed.).
sakit Dr Ahmad Muchtar bukit tinggi tahun 2018. Jurnal maternal Child
55
Imron. (2010). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan (1st ed.). Jakarta: CV
sagung seto.
https://drive.google.com/open?id=1MRXC4lMDera5949ezbbHj7UCUj5_EQ
Khoiriah. (2017). Hubungan antara usia dan paritas ibu bersalin dengan bayi berat
lahir rendah (BBLR) di rumah sakit islam siti khadijah palembang. Diakses
dari: https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/download/508
Cipta.
gava media.
ibu primipara dalam merawat bayu berat badan lahir rendah. Diakses dari:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/1458/1
56
Rahmayati.(2018). Pengaruh dukungan spiritual terhadap tingkat kecemasan pada
http://www.ejurnal.poltekkes-
wacana media.
Sulistiani. (2014). Faktor resiko kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di
dari: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25575/1/
http://www.journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/download/264/172
57