net/publication/344083880
Agar yang Daring tak Menjadi Garing: Cerita Seputar KKN pada
Masa Pandemi di Ibun Jawa Barat
CITATIONS READS
0 303
1 author:
Theresia Octastefani
Universitas Gadjah Mada
28 PUBLICATIONS 13 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Theresia Octastefani on 04 September 2020.
Diterbitkan oleh :
Tim KKN-PPM UGM JB036
Instagram : kknppmugm.pesonaibun
Bekerjasama dengan :
Cantrik Pustaka
Email : naskahcantrik@gmail.com
Web : www.cantrikpustaka.com
Instagram : cantrikpustaka
Fan Page : Cantrik Pustaka
Perpustakaan Nasional :
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2020
xvi + 331 hlm.; 18,2 x 25,7 cm
ISBN : 978-602-0708-87-4
Cetakan Pertama, September 2020.
v
mahasiswa tidak bersedia untuk mengikuti pelaksanaan KKN selama
masa pandemi Covid-19, mahasiswa juga diperkenankan untuk
menunda ke periode lain di semester berikutnya dengan konsekuensi
yang harus dipahami oleh mahasiswa.
vi
sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
kebersihan, menjaga jarak sosial, dan menjauhi kerumunan; serta
memberikan edukasi ke masyarakat mulai dari penggunaan hingga
pembuatan masker dan hand sanitizer yang sesuai protokol kesehatan.
vii
khususnya bagi kelompok masyarakat yang terdampak Covid-19 serta
menyiapkan masyarakat menuju era adaptasi kebiasaan baru (new
normal).
viii
Banyak cerita aktivitas keseharian baik individu maupun
kelompok selama pengabdian daring yang disajikan oleh setiap
penulis. Untaian kata yang terukir dalam setiap tulisan ini sekaligus
membuktikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat secara daring
selama masa pandemi Covid-19 dapat tetap dilakukan dan tidak
memupus semangat mahasiswa untuk tetap berkontribusi ke
masyarakat. Meskipun tanpa penerjunan fisik ke lokasi KKN, namun
ide-ide kreatif yang ditunjang dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi mampu menjadi jembatan virtual antara
rumah dan Ibun. Pengabdian akan terasa tetap asyik meski tanpa
penerjunan fisik.
ix
perkuliahan dapat dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat
khususnya dalam situasi pandemi seperti saat ini. Sebagai intelektual
muda dan agent of change, maka kehadiran mahasiswa di tengah
masyarakat sangat dibutuhkan dan dinantikan.
x
melainkan juga memberikan warna positif pada kehidupan
masyarakat sekalipun secara virtual. Atau dengan kata lain, agar KKN
daring tak menjadi deretan program yang garing.
xi
pengabdian dari rumah secara daring yang tersaji dalam buku antologi
ini dapat menjadi refleksi bersama dan memberikan manfaat bagi para
mahasiswa, khususnya bagi yang saat ini sedang merancang kegiatan
KKN daring bersama DPL-nya.
xii
Daftar Isi
xiii
Lampegan 2: Mengabdi dan Mengenal secara Offline - Online
xiv
Pilih Kerja Praktik atau KKN Daring? --- 194
Dwita Yoanida Y
xv
Mencari Cara Menjaga Kesehatan Hewan untuk
KKN Online --- 306
Pande Putu Akira Narayana
xvi
Lampegan 1:
Pandemi Covid-19 dan
Adaptasi Pengabdian Virtual
Urip Iku Urup, Jalani Realita Pengabdian Virtual
Daniel Yoga Simamora
1
dari segala kondisi yang membelenggunya. Akan tetapi semua itu
kembali lagi pada masing-masing pribadi. Apakah pribadi tersebut
ikhlas untuk mau bergerak maju dengan segala kondisi yang ada.
Ataukah pribadi tersebut hanya diam termangu sambil melihat sendi-
sendi kehidupannya tergerogoti secara perlahan dan pasti.
Bergerak Maju
2
kemungkinan yang ada di depan. Bukankah membantu masyarakat
merupakan sikap yang paling mulia dari seorang mahasiswa selama
pembelajarannya di kampus.
“Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang
sepantasnya dipisah-pisahkan”, Y.B. Mangunwijaya (dalam novel
Burung-Burung Manyar).
3
Susah memang untuk memegang tanggung jawab tersebut.
Banyak usaha yang harus dikorbankan demi tercapainya cita-cita
mulia tersebut. Namun sebuah tanggung jawab tetaplah menjadi
tanggung jawab yang harus ditunaikan dengan tulus ikhlas bagi nusa,
bangsa, dan Sang Esa.
4
Suatu bintang di langit tidak akan terlihat indah apabila hanya
berdiam sendirian. Tetapi bintang tersebut akan menjadi indah apabila
bintang-bintang lain ikut menemaninya menghiasi langit di tengah
kegelapan.
Lilin-Lilin Kecil
Tetapi apa daya pihak kampus juga dengan aturan yang telah
dibuatnya melarang kami untuk bersilaturahmi menemui pemerintah
desa dan juga masyarakat tempat kami seharusnya tinggal. Tidak ada
yang salah juga dengan peraturan tersebut. Pihak kampus berusaha
agar mahasiswa KKN-PPM UGM tidak kemudian malah menjadi
pembawa virus Covid-19 ke daerah-daerah yang masih menjadi zona
hijau. Malah akan menjadi dagelan ketika mahasiswa KKN-PPM UGM
yang seharusnya menjadi pembawa perubahan ke arah positif dengan
program pemberdayaannya tetapi malah justru berkebalikan dengan
5
membawa virus ke daerah-daerah yang akan menambah
permasalahan baru di daerah tersebut.
Jam berganti jam sudah terlewat. Hari demi hari telah dilalui.
Bahkan minggu berganti minggu juga telah berlalu hingga sampai
akhir masa KKN. Akan tetapi hingga masa KKN berakhir kami tetap
6
tidak bisa bercengkrama dengan masyarakat Kecamatan Ibun
khususnya Desa Lampegan. Bahkan luaran dari apa yang telah kami
kerjakan selama kurang lebih 2 bulan juga pada akhirnya tidak
direspon dengan baik oleh pemerintah desa. Kecewa? Sudah Pasti…
Semua usaha yang telah kami lakukan dengan harapan ingin
membantu masyarakat desa untuk lebih maju sungguhlah sangat jauh
dari kata ideal bahkan dengan standar ideal yang telah kami turunkan
pun juga sama sekali masih jauh dari hal tersebut.
“Hanya karena sesuatu tidak sesuai dengan rencanamu bukan berarti itu sia
sia.”, Thomas Alva Edison.
7
Bersikap dan bertindak untuk selalu memberikan sepenuhnya
apa yang saya bisa persembahkan walaupun di tengah kondisi yang
tidak ideal juga menjadi pemaknaan lain yang dapat saya renungkan
selama kegiatan KKN berjalan. Memang, hidup itu haruslah seimbang
dalam memaknai suatu realitas yang terjadi. Realitas yang ada
haruslah seimbang dengan idealisme yang dirancang. Terkadang
manusia terlalu sibuk dengan apa yang diinginkan dan apa yang
menjadi idealismenya sampai-sampai ia melupakan realita atas apa
yang telah terjadi dalam hidupnya. Hidup tidak selalu dapat berjalan
dengan mulus sesuai apa yang menjadi keinginan kita. Berpikir serta
bertindak realistis dan idealis haruslah dilakukan secara seimbang.
Oleh karena itu, evaluasi terhadap apa yang telah terjadi selama
KKN haruslah dilakukan. Sebuah evaluasi dengan harapan perbaikan
pada masa KKN yang akan datang. Sebuah evaluasi dengan suatu
angan impian agar sistem pengabdian masyarakat melalui KKN-PPM
UGM yang apabila akan dilanjutkan secara daring lagi dapat menjadi
jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
8
mengenai mina padi karena kami yakin dan percaya bahwa hal
tersebut nantinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa
Lampegan dengan segala kondisi desa. Mina padi di daerah
Samberembe tersebut mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
sekitar desa khususnya petani. Pendapatan meningkat berkali-kali
lipat melalui panen dua komoditas yaitu ikan dan padi. Bahkan
seluruh warga desa mendapatkan dampak positif dari adanya desa
wisata mina padi tersebut. Warga yang bukan petani juga ikut
terberdayakan dari adanya desa wisata tersebut.
9
Urip Iku Urup “Hidup Itu Nyala”
“Urip Iku Urup” menjadi satu filosofi Jawa kuno yang selalu
saya genggam teguh dalam setiap langkah kehidupan yang terjadi
dalam hidup saya. Bahkan saat masa KKN pun filosofi tersebut masih
tetap saya pegang secara erat. Satu filosofi yang memiliki pemaknaan
sangat mendalam apabila direnungkan. Filosofi yang membawa
manusia untuk jauh lebih dalam lagi dalam berbuat baik terhadap
sesama selama hidup di dunia. Tak mengenal suku, ras, agama,
bahkan golongan apapun. Bahkan ketika perbuatan baik yang sudah
kita lakukan tidak direspon dengan baik juga sudah sewajarnya kita
tetap mau dan mampu bersyukur atas hal tersebut.
10
dalam kegelapan yang terjadi. Seseorang manusia haruslah mampu
menjadi seorang pembawa cahaya untuk menghalau kegelapan di
dunia ini.
Sudah seharusnya juga apa yang telah terjadi selama KKN juga
tidak menyurutkan sedikitpun niat pengabdian pada negeri ini hingga
akhir hayat nanti. Hidup haruslah terus berdampak di setiap musim
kehidupan kita selama Tuhan masih memberikan nafas kehidupan
dunia. Hidup haruslah terus menyala bagaikan lilin yang menerangi
gelapnya ruang. Sebab, Urip Iku Urup.
11
Meretas Batas demi
Berdamai dengan Pengabdian Virtual
Taufik Al Faruk
12
dan terpaksa aku harus mengubur impian sederhanaku untuk
mengabdikan diri ke pelosok negeri.
Ya, KKN ini sangat terlihat mudah dengan adanya sistem online
yang tidak mengharuskan diriku yang mulai malas ini untuk berusaha
3 kali lebih dari yang dibayangkan, HAHA. Dari tulisan ini aku
berharap dapat menuangkan segala kisah pengabdianku secara
virtual, berjarak dengan masyarakat namun dekat secara tujuan.
Mungkin akan membosankan tapi aku juga tidak mau memberi
jaminan tulisan ini akan menginspirasi kalian. Tapi, sudahlah aku
dedikasikan tulisan ini untuk semua yang terlibat didalam hidupku
baik sebelum, saat dan sesudah KKN ini.
13
Hari itu, aku masih ingat betul betapa bersemangatnya diriku
terhadap KKN daring ini. Aku mempersiapkan semua agenda dan
jadwal yang mungkin dapat dilakukan selama pelaksanaan KKN ini.
Telah aku persiapkan segalanya, termasuk hati untuk jatuh cinta,
Salfok! HAHA. Tenang saja pengabdianku murni hanya ingin
mengabdi dan liburan, ya tapi harus bagaimana lagi, semuanya hanya
bisa kulakukan secara online. Online, kata yang mungkin akan menjadi
sahabatku selama 50 hari kedepan. Tidak! Dia hanya datang untuk
melakukan tugasnya, kesal? Mungkin! Karena harus berdamai dan
mengenal kata online lebih dari yang aku tahu sebelumnya.
Tapi semua ada hikmahnya, aku mulai belajar hal baru dan
berkenalan dengan orang baru setelah tim membuka recruitment
terbatas dengan mengajak teman terdekat kita, eh no! Lebih tepatnya
teman Bella dan Khansa, HAHA. Tapi dengan begitu, kita adalah tim
paling progresif menurutku, karena tidak ada waktu satu minggu
14
kami bisa mengumpulkan 14 orang dan telah menyelesaikan seluruh
proposal yang ada. Hebat bukan? Biasa aja sih! HEHE. Setelah adanya
proposal dan mulailah pengajuan proposal ke DPkM, kami mencoba
melakukan open recruitment bagi 16 orang lainnya untuk melengkapi
tim. Akhirnya kita mendapatkan 16 orang tersebut, ya meskipun tidak
sama persis dengan yang ada sekarang, tapi lupakan, aku sangat
senang dan bahagia memiliki tim KKN ini.
15
Mungkin secara program dan metode pelaksanaan kinerja KKN
di Sub-unit 1 Desa Lampegan sudah sangat baik, terstruktur, terarah,
dan jelas. Namun seperti kubilang diawal, mana mungkin masyarakat
desa dapat menerima pengadian virtual dengan cuma-cuma, Ya!
Meskipun aku sudah mendapatkan nomor WA dari perangkat
kecamatan, perangkat desa, sampai masyarakat Desa Lampegan itu
semua tidak menjamin komunikasi kita lancar. Yang ada malah kita
diminta untuk datang ke desa secara langsung untuk hanya sekadar
bersilaturahmi.
Tak ada kesan sedikitpun, yang aku tahu aku tidak boleh
memberatkan diriku sendiri maupun anggota unitku. Betul sekali
tebakan kalian! Aku selalu berpegang pada prinsip yang diberikan
oleh Pak Djarot “Jangan sepaneng kek besok mau kiamat!” Iya sih
belum kiamat tapi KKN ini seperti apa yang dikatakan para selebgram
saat me-review makanan yang enaknya aku aja ga tahu. Namun aku
sedikit tidak setuju jika DPkM berpendapat bahwasanya kita yang
harus menjalin hubungan baik kepada desa, itu tidak adil! Ya
meskipun aku tahu sebenarnya DPkM sudah mencoba menjalin
kerjasamanya dengan desa melalui pemerintah daerah. Menurutku ini
adalah salah satu hal yang membuat pelaksanaan KKN ini sedikit
16
terkendala, karena kadang komunikasi yang dijalin oleh DPkM
dengan dearah belum tentu sampai ke desa bersangkutan. Kesal!
Mungkin iya, tapi aku juga tidak dapat menyalahkan siapapun karena
memang kondisinya seperti ini dan semua orang aku yakin sedang
berada dibawah tekanan.
Tapi tak apalah, ini mungkin salah satu tantangan yang perlu
dihadapi dan di evaluasi kedepannya. Setidaknya tanpa ada
komunikasi kepada desa, aku bisa menghubungi dinas vertikal terkait,
mulai dari Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Parikanan, Dinas
Lingkungan Hidup, dan beberapa pihak terkait untuk sekadar
koordinasi mengenai beberapa hal yang terkait dengan program
tentunya. Meskipun disini etika kita diuji, tapi aku bersyukur bisa
mengerti sopan santun dalam berkomunikasi melalui media sosial
serta menghargai setiap hal yang secara tidak langsung disampaikan
kepada kita tanpa mengerti latar belakang dan emosi lawan bicara kita
saat itu.
17
Pelaksanaan KKN yang menurutku absurd ini, yang kurang
jelas arah dan tujuan pengabdiannya, mungkin menjadi pengalaman
paling berharga yang pernah kudapat untuk mempersiapkan diri di
masa mendatang. Dengan tantangan yang kuhadapi saat pelaksanaan
KKN ini setidaknya telah mengajarkan bagaimana menjadi manusia
yang harus selalu siap untuk beradaptasi dan selalu optimis terhadap
berbagai macam keadaan serta perubahan. Menurutku ini adalah salah
satu cara memaksa diri untuk lebih mengerti mengenai perubahan,
baik sosial, budaya, dan teknologi. Perkerjaan ini mungkin memang
tidak mudah karena jauh dari kata memberdayaan masyarakat,
namun setidaknya diriku dapat sedikit mengimplementasikan segala
teori pemberdayaan sosial itu.
“It’s okay to not be okay”, Lah sama seperti judul series Korea aja
nih. Mungkin kalimat tersebut yang dapat menggambarkan
bagaimana seharusnya aku dalam menyelesaikan segala program
KKN. Memaksimalkan semua urusan per-KKN-an adalah salah satu
jalan yang bisa ku ambil guna berjalannya segala kegiatan yang
kulakukan selama 50 hari. Betul saja aku hanya berharap programku
dapat memberdayakan masyarakat Desa Lampegan khususnya,
dimana aku membuat target capaian tiap minggunya melalui memo
yang kubuat secara manual.
18
Tidak ada yang spesial seperti martabak bangka dengan dua
telur bebek, tapi caraku dengan membuat rencana capaian telah
memberikan kemudahan untuk mengatur segala jadwal dan jam
pelaksanaan masing-masing program yang kubawa. Setidaknya
dengan program yang kubawa aku tidak harus kecewa terlalu dalam
karena belum bisa memberdayakan masyarakat secara langsung,
karena masih ada dua program yang masih dapat dimaksimalkan dan
dapat dirasakan manfaatnya.
19
Cerita yang kubawa ini mungkin akan sedikit membingungkan,
tapi sudahlah!, setidaknya dengan menuliskan sedikit pengalamanku
meretas batas demi pengabdian virtual ini terselesaikan. Okay,
tunggu! Aku tidak tahu judul dan isi ini akan sinkron atau tidak,
HAHA lucu memang. Tapi inti dari kisah ini adalah mengenai
pengabdian yang tak terbatas pada kondisi seperti ini, pengabdian
masih dapat dilakukan meskipun harus mematahkan jari-jari tangan
dan menyakitkan mata.
Oh ya, satu lagi aku ingin sedikit berkeluh kesah diluar apa
yang aku kerjakan selama KKN ini. Sejujurnya pengalaman KKN ini
akan menjadi pengalaman berkesan karena bisa mengenal banyak
teman dari berbagai latar belakang dan mungkin ini adalah satu dari
beberapa komunikasi kepada orang baru yang tidak menguras
tenagaku. Dalam kisah ini, aku sangat berterima kasih kepada Mbak
There yang mau dan bersedia menjadi Dosen Pembimbing Lapangan
karena sudah sabar dan berdedikasi tinggi kepada Tim Unit.
Kemudian juga atas support dari Salsabilla Kiranasafira yang selalu
memberikan jalan keluar di setiap permasalahan selama KKN dan juga
untuk Wildan Fajar Maulana yang menghiburku selama kestressanku
20
melanda meskipun kadang waktu bercandamu kurang tepat sobat!.
Serta untuk teman teman tim unit yang selalu kooperatif dalam setiap
hal. Aku minta maaf ya! Weh ini belum Lebaran. Ah tapi tidak apa apa,
tidak perlu menunggu lebaran untuk mengatakan terima kasih dan
maaf, iya bukan?.
Tunggu! Sebelum aku tutup kisah ini, terima kasih untuk para
kormasit yang telah mau dan mungkin sedikit terpaksa untuk menjadi
kormasit, HAHA. Termasuk juga bendahara unitku, Khansabila
Alqibti yang telah mau mengatur keuangan unit dan bela-belain KKN
sambil tanam bawang tak perlu dibajak. Tidak lupa untuk teman-
teman unit terima kasih dan maaf kan daku yah!, mungkin selama
pengabdian ini terlalu egois untuk memenuhi administrasi yang
disyaratkan DPkM. Luv Y’all (emoticon Koala, kangoroo, Yellow
Heart)!!
Supaya lebih terlihat berguna, aku akan bilang kalau kisah ini
berpesan untuk selalu senantiasa belajar dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitar. Jangan lupa pengabdian itu tidak harus terjun ke
lapangan, apa guna teknologi hebat masa kini kalau kita tidak ada
niatan untuk memanfaatkannya. Ini udah dua ribu lima ratus tujuh
belas kata, sampai sini aku akhiri kisahku. Semoga apa yang kutulis ini
dapat memberi kesan untuk diriku sendiri dimasa mendatang. Terima
kasih telah membaca dan sampai jumpa di kesempatan berikutnya.
21
Bertamu Tanpa Bertemu
Azka Dzaki Arrazzaq
22
Singkat cerita, tim KKN kami tidak berkesempatan untuk
mengabdi di Bali dan pada akhirnya kami meyakinkan diri untuk
mengabdi di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
dengan dosen pembimbing kami adalah Mbak There. Sayangnya,
dalam pelaksanaan KKN kali ini kami tidak bisa langsung datang
untuk bertemu dan bertamu dengan perangkat pemerintah setempat.
Dengan KKN daring ini, kami bertamu tanpa pernah bertemu secara
fisik.
23
Saya tergabung dalam sub-
unit 1 yang bertugas di Desa
Lampegan. Sub-unit 1 terdiri
dari delapan anggota yang
terbagi kedalam empat klaster.
Ada saya, Abyan, Alfa, Bila,
Khansa, Nurul, Tata, dan Yoga.
Cukup canggung bagi saya untuk memulai berkomunikasi dalam sub-
unit ini karena memang tidak ada anggota yang saya kenal
sebelumnya. Namun semakin lama kami pun semakin akrab dan pada
akhirnya sub-unit ini cukup menyenangkan bagi saya dalam
membantu berproses selama KKN.
24
beberapa kali saya berhasil menebak gambar tersebut. Lalu tiba pada
sesi terakhir bermain dimana kami sepakat bahwa siapapun yang
kalah harus melakukan tarian PPSMB UGM. Saya cukup yakin bahwa
saya tidak akan berada di posisi terakhir. Namun yang namanya hidup
kadang ada jatuh dan bangun. Ya, saya berada di posisi terakhir dan
entah mengapa suasana yang menyenangkan ini membuat saya benar-
benar ingin melakukan hukuman tersebut dan tetap saja pada
akhirnya rasa malu tidak dapat dibendung.
25
Hal tersebut membuat saya menjadi lebih tenang karena ternyata ada
orang lain yang merasakan perasaan serupa.
Dengan kegiatan KKN ini saya dilatih menjadi orang yang lebih
terstruktur dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari karena adanya
presensi dan logbook harian yang harus kita isi. Pada awal kegiatan
KKN, saya tidak begitu tertarik untuk langsung mengisi logbook karena
saya pikir akan mudah mengisinya. Namun menjelang minggu kedua,
saya mulai kehilangan jejak mengenai kegiatan yang saya lakukan.
Oleh karena itu saya mulai mengisi logbook setiap hari dan membuat
rencana kegiatan mingguan.
26
situs web desa. Program ini saya kerjakan selama satu minggu.
Perkembangan Covid-19 yang begitu cepat menjadi kekhawatiran bagi
banyak pihak. Hingga tulisan ini dibuat, tercatat telah ada 316
terkonfirmasi, 129 positif, 180 sembuh, dan 7 meninggal dunia akibat
Covid-19 di Kabupaten Bandung. Dengan luas kabupaten yaitu 1.768
km2, sangat besar potensi persebaran yang ditimbulkan jika tidak ada
kesadaran masyarakat mengenai Covid-19. Pada situs web Desa
Lampegan belum ada informasi khusus mengenai Covid-19 secara
spesifik. Hanya ada informasi situs web Covid-19 Jawa Barat yang
dapat diakses melalui situs web Desa Lampegan. Oleh karena itu saya
berencana menambahkan fitur Covid-19 yang berisi informasi spesifik
Desa Lampegan.
27
adanya fitur Covid-19 ini akan membantu administrasi berkaitan
Covid-19 di Desa Lampegan sehingga pendataan dan pemantauan
warga dapat langsung dicatat secara daring dan laporan akhir dapat
tersusun dengan lebih rapi.
28
terdapat perubahan sarana atau prasarana yang berkaitan dengan peta
administrasi desa ini.
29
pandang. Dengan adanya buku saku ini diharapkan warga dapat
terbantu dalam memperoleh informasi tambahan mengenai
bagaimana penyesuaian diri terhadap new normal.
30
dengan nama Kampung Lauk Lampegan. Saat ini Kampung Lauk
Lampegan memiliki media sosial Instagram sebagai media
informasinya. Kami sebagai mahasiswa KKN berencana membantu
pengembangan Kampung Lauk Lampegan sesuai disiplin ilmu kami
masing-masing. Dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan
untuk kami mengambil data dan melakukan survei di Desa Lampegan,
maka kami mencari alternatif lain yaitu dengan mengambil data dan
melakukan survei di daerah Yogyakarta. Namun karena saya tidak
berada di Yogyakarta sehingga hanya teman-teman yang sedang
berada di Yogyakarta saja yang melakukan pengambilan data.
31
Lampegan, akan sangat baik apabila pengelolaan media sosial tersebut
dapat dilakukan secara optimal. Selain media
sosial, penggunaan situs web sebagai media
promosi merupakan langkah yang baik
dikarenakan situs web dapat digunakan sebagai
wadah utama dalam penyampaian informasi
wisata desa. Dari analisis literatur diketahui bahwa
banyak desa wisata di Indonesia yang berhasil
melakukan branding melalui penggunaan media
sosial dan situs web. Selain karena mudahnya mengakses kedua
teknologi tersebut, dengan menggunakan kedua teknologi ini desa
dapat direkomendasikan melalui algoritma media sosial dan search
engine kepada pengguna internet yang memiliki ketertarikan terkait
wisata pertanian.
32
dimanfaatkan juga sebagai media penyaring hoaks. Teknologi tersebut
dikenal dengan hoaks buster. Program ini saya kerjakan selama satu
minggu dengan harapan warga Desa Lampegan dapat mengetahui
bagaimana cara melakukan validasi berita sebelum membagikannya
kepada orang lain.
33
akan memiliki banyak hal yang dapat diceritakan. Namun seiring
berjalannya waktu, kegiatan KKN daring memiliki kesan dan
pengalaman berbeda yang mungkin tidak dirasakan teman-teman
ketika melakukan KKN luring. Walaupun cara bersenang-senang kita
berbeda namun kebersamaan sebagai tim sangat terasa dan
menyenangkan. Ada banyak sekali cerita entah itu senang, sedih,
menakutkan, dan lain-lain yang juga kami lalui bersama.
34
Semangat Pengabdian Daring: Between Nothing and
Something
Khansabila Alqibti Winantu Nariswari
“Bel, KKN bareng yuk” ucapku kala itu. Desember 2019 Bella
mengenalkanku pada kedua teman sekelasnya, namanya Wildan dan
Alfa. Kita berempat menjadi teman dan kita memutuskan untuk
membentuk tim KKN bersama. Yap, menjadi tim pengusul KKN. Saat
itu kita memikirkan dua opsi lokasi KKN yakni di Pengalengan Jawa
Barat dan di Pulau Bali. Dalam hati kecil ingin sekali aku KKN di Bali,
karena.... yah bisa ditebak, aku ingin sambil berlibur. Sekali dayung 2
pulau terlampaui, mengabdi kepada masyarakat sekaligus merasakan
liburan antar semester 6 dan 7. Ternyata setelah menggali informasi
lebih jauh, telah ada Tim KKN lain yang mengusulkan lokasi di
Pengalengan Jawa Barat dan akhirnya kami memutuskan untuk
membentuk tim KKN untuk lokasi di Binyan, Kintamani, Bangli, Bali.
35
Kala itu kami tertarik dengan lokasi tersebut karena memiliki
peluang untuk dijadikan lokasi KKN yaitu minimnya fasilitas
pendidikan, adanya permasalahan stunting serta ingin
mengoptimalkan kopi kintamani. Kami berempat yang hanya terdiri
dari klaster saintek atau diriku sendiri dan mereka bertiga dari ilmu
politik dan pemerintahan lantas mencari teman lain untuk menjadi tim
pengusul tim kami.
Akhirnya aku dan yang lain mulai mengajak teman kami, dan
ternyata close requitment ke tim kami paling banyak berasal dari aku.
Tim pengusul terbentuk dan ada Akira orang asli Bali dari Kedokteran
Hewan, dia yang membantu menghubungi desa dan Bappeda di Bali.
Kala itu kami belum mendapatkan Dosen Pembimbing Lapangan, dan
akhirnya Alfa mencoba menghubungi dosennya di Departemen
Politik dan Pemerintahan terkait hal ini. Kabar baik, seorang dosen
muda yang dihubungi oleh Alfa ini mau untuk menjadi DPL kami.
Beliau akrab kami sapa dengan mbak There. Singkat cerita tim kami
36
semakin banyak orang dan kami membuka open recruitment untuk tim
KKN Kintamani.
37
depan DPkM. Kala itu Alfa sebagai kormanit bersama Mbak There
yang mewakili tim untuk presentasi di depan DPkM.
38
transport, mulai menabung untuk biaya hidup di lokasi KKN dan
mencari tahu seluk beluk mengenai Ibun di internet. Namun ternyata
lagi-lagi rencana kami tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan.
Realita mengubah semuanya, rencana tim kami untuk KKN di
Bandung Jawa Barat mulai terancam dengan adanya berita pandemi
virus corona yang mewabah dimana-mana. Kami dan mungkin
hampir seluruh mahasiswa UGM yang akan melaksanakan KKN
dibuat kebingungan akan bagaimanakah pelaksanaan KKN jika
terdapat wabah pandemi seperti ini. Akhirnya kebijakan pemerintah
Indonesia mengeluarkan peraturan untuk melakukan work form home
(wfh) dan dilarang berpergian keluar kota.
39
Akhirnya keputusan dari DPkM telah dirilis, ya.. KKN Periode
2 dilakukan secara daring. Bahkan pihak DPkM juga memberi
kesempatan adanya KKN Periode 6 yang dilakukan selama bulan Mei
hingga Juni khusus untuk membantu masyarakat menangani Covid-
19. Bagi mahasiswa yang ingin pindah dari periode 2 ke periode 6
dipersilahkan untuk melakukan KKN sesuai domisili mahasiswa
masing-masing. Aku dan timku yang berbeda-beda tempat asal ini
sepakat untuk tetap melakukan KKN di Periode 2 yakni mulai 29 Juni
hingga 18 Agustus 2020. Tidak ada yang ingin keluar lagi dari tim kami
dan semuanya menerima keputusan walaupun masih dengan berat
hati harus melakukan KKN secara online.
40
Tim kami mulai mengadakan koordinasi atau rapat secara
daring melalui google meeting. Sungguh sangat bersyukur adanya
kemajuan teknologi yang memfasilitasi kami semua untuk dapat tetap
terhubung satu sama lain meskipun tim kami berada di provinsi
bahkan pulau yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kami mulai
rutin mengadakan meeting secara online dan melakukan koordinasi
kira-kira luaran program apa yang sesuai dan program kerja yang
bagaimana yang relevan dengan permasalahan di lokasi KKN namun
masih tetap dapat kami lakukan walau hanya melalui daring.
Banyak orang bertanya, lalu apa bukti kerja nyata jika KKN
online dilakukan secara daring? Ya, KKN online memang terlihat
“nothing” dan terlihat tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
KKN yang terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi tempat KKN.
Kami tidak dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana mestinya
kegiatan KKN pada umumnya sebelum adanya pandemi virus corona
ini yang mengharuskan kami semua untuk isolasi diri dan melakukan
physical distancing. Namun bagaimana lagi? Pandemi Covid-19 ini
sama sekali tidak ada yang mau untuk terjadi dan mewabah hampir di
seluruh belahan dunia ini. Daripada hanya terus meremehkan,
menyesali, dan menganggap KKN Online tidak ada manfaat atau
pengaruh nyatanya. Perlahan kami mulai dapat menggali sisi positif
dari KKN Online ini dan berusaha mencari solusi permasalahan serta
bagaimana cara kami dapat mengabdi ditengah keterbatasan dan
walaupun terkendala oleh jarak, hanya melalui daring.
41
karena KKN online ini maka tidak akan terasa kedekatan diantara sub-
unitku, tetapi di minggu pertama penyusunan rencana kerja program
walaupun hanya melalui google meeting ternyata kami dapat mencoba
mengenal satu sama lain lebih dalam, terutama aku dengan Azka,
Nurul, dan Abyan yang jarang sekali bertemu bahkan dengan Azka
sama sekali belum pernah bertemu.
42
desa di Lokasi KKN, kami tetap mencoba melakukan analisis
permasalahan dan berusaha menemukan solusi bagi permasalahan di
Desa Lampegan dan Talun tersebut. Solusi kami hanya sebatas
menganalisis perencanaan bagaimana cara pengoptimalisasian,
bagaimana cara pengelolaan sumber daya di desa yang lebih baik,
pemetaan, dan memberikan sosialisasi informasi serta penyuluhan.
Hasil kegiatan kami tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk
luaran atau output program kerja yang berupa poster, buku panduan,
booklet, leaflet, modul, katalog, video serta melakukan semacam
seminar online dengan narasumber atau yang biasa disebut webinar.
Pelajaran yang berharga bagi kami dari adanya KKN online ini
adalah bahwa segala sesuatu yang sekiranya tidak mungkin dapat
dilakukan karena keterbatasan justru hal tersebut menjadi pemicu
semangat untuk mengupayakan bagaimana keterbatasan tersebut
tidak dapat menghalangi niat baik semangat juang pengabdian kepada
negeri ini. Meskipun terkesan formalitas yang dipaksakan atau
mungkin pihak desa juga tidak begitu menerima dampak yang
signifikan dengan adanya mahasiswa yang KKN di desa tersebut,
namun setidaknya kami telah berusaha sebaik mungkin memberikan
yang terbaik dan berusaha belajar nilai-nilai aplikatif dari teori yang
kami pelajari di bangku kuliah. Pikiran kami mengenai realitas
kehidupan diluar bangku akademik menjadi lebih terbuka. Ternyata
masih banyak hal-hal dari desa yang dapat digali dan dimanfaatkan
seoptimal mungkin bagi kesejahteraan masyarakat desa.
43
pemerintah desa atau masyarakat desa bahwa hal tersebut dapat
dijadikan suatu peluang bagi kemajuan desa. Meskipun kami tidak
melakukan observasi lapangan secara langsung dan kurang
mengetahui realita yang ada di lokasi KKN namun kami mencoba
menganalisis sebaik mungkin mengenai potensi-potensi yang dapat
dikembangkan di desa tersebut.
44
(Hampir) Keluar dari Zona Nyaman
Hapsari Khansa Salsabila
45
dikenal. Pertemuan pertama dengan teman-teman KKN ternyata
menyenangkan. Mungkin memang ini saatnya, lebih mau
bersosialisasi dengan siapapun. Jika mengobrol dengan teman sebaya
saja enggan, bagaimana nanti bisa bermasyarakat?
46
itu sudah tidak perlu dipikirkan. Bohong namanya jika tidak melihat
semangat teman-teman surut saat itu. Namun Kecamatan Ibun yang
akhirnya membuat kami harus tetap semangat untuk mengabdi.
47
membantu banyak orang, dan dapat mengabdi kepada masyarakat.
Membayangkan harus ada Sabtu atau Minggu yang dikorbankan
untuk tetap berangkat ke kampus dan tidak ada lagi minggu tenang
untuk persiapan ujian. Beberapa dari kami bahkan sempat
melontarkan pertanyaan yang menjadi perhatian mahasiswa fakultas
lain saat mengikuti pembekalan KKN, tatapan mereka seolah heran,
atau… iba?
“Pak, kalau tidak bisa ikut penerjunan KKN karena masih ada
kegiatan akademik di kampus, bagaimana ya, Pak?”
48
menolak hal-hal yang berkaitan dengan KKN sampai rasanya tubuh
juga melakukan penolakan secara biologis, mengerjakan Laporan
Rencana Kegiatan KKN saja bisa sampai merasa mual, hahaha.
49
Kecamatan Ibun, komunikasi dengan pihak desa bisa berjalan dengan
lancar.
Teman Seperjuangan
50
jadi termotivasi untuk gerak cepat, bisa menyelesaikan program
kegiatan jauh dari tenggat waktu membuat saya merasa tenang.
51
memberi dukungan moril. Terima kasih kepada teman yang selalu
memberikan semangat. Terima kasih, Ode.
17 Agustus 2020
Memilih lomba
mewarnai dan
mengisi teka-
teki silang
bertema
kesehatan untuk
dijadikan sarana
edukasi anak.
Sempat
mengurungkan
52
niat untuk menjalankan program ini karena KKN dilaksanakan secara
daring, selain itu juga karena saya tidak percaya diri.
Sampurasun,
Saat ini Indonesia tengah berada dalam kondisi pandemi Covid-19, meskipun
Desa Lampegan, Kecamatan Ibun termasuk zona hijau, hal terbaik yang dapat
kita lakukan yaitu tindakan pencegahan. Peran orang tua sangat penting bagi
kesehatan anak. Oleh karena itu, melalui media ini diharapkan orang tua
dapat berperan dalam mengedukasi anak dengan cara yang menyenangkan.
53
dapat bertemu dengan siswa SDN Cieuri maupun orang tua siswa.
Meskipun demikian, melalui tulisan di atas saya berharap pesan dari
kegiatan dapat tersampaikan. Selain itu, besar harapan saya untuk
orang tua dapat mengajarkan kepada anak melalui kegiatan yang
menyenangkan mengenai kesehatan umum, pencegahan penyakit,
dan kebiasaan baik yang dapat diterapkan demi mendukung untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Hobi
54
CorelDraw. Bahkan saat teman-teman satu sub-unit maupun unit
menawarkan program bantuan untuk mendesain sesuatu, saya paling
semangat untuk mengerjakannya. Kadang sampai lupa mengerjakan
program kerja sendiri, saking asyiknya mendesain untuk program
teman. Meskipun hasilnya bisa dibilang biasa-biasa saja, tetapi saya
cukup puas dan merasa senang bisa menyalurkan kegiatan yang saya
suka melalui kegiatan KKN ini. Ya, namanya juga amatir!
Refleksi Diri
55
Mungkin ceritanya akan berbeda jika komunikasi dengan pihak desa
bisa berjalan dengan lancar.
56
Mengabdi Online:
Sulitnya Komunikasi dan Belajar Hal Baru
RA Tasik Wulan H
Singkat cerita, aku diterima sebagai anggota unit ini dan kami
pun beberapa kali bertemu untuk rapat dan bonding. Namun ternyata
cerita KKN unitku tidak berjalan semulus yang aku ekspektasikan.
Ditengah perjalanan, ternyata kami harus mengubah lokasi karena
satu dan dua alasan. Kami yang mulanya berangan-angan mengabdi
di Kintamani, Bali pada akhirnya harus mengubah lokasi ke Ibun,
Kabupaten Bandung.
57
pasrah ketika Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM)
UGM mengumumkan bahwa KKN-PPM Periode 2 harus dilaksanakan
secara daring karena covid-19. Dikarenakan perubahan mekanisme
KKN, dan juga karena DPKM mengadakan periode KKN baru yang
dinamakan KKN Periode 6, aku mulai goyah. Pada dasarnya, lokasi
penempatan KKN Periode 6 ini di Jogja. Walaupun tempat pengerjaan
tiap-tiap mahasiswa berbeda tergantung dimana mahasiswa itu
tinggal. Aku mulai berpikir ingin pindah karena, toh, tidak ada
bedanya juga dimana lokasi KKN, kan aku juga bakal stay di depan
laptop. Tapi karena sudah terlanjur bonding dengan teman-teman unit,
akhirnya aku memutuskan untuk tetap bertahan di unit ini.
58
Ada cerita lucu tentang Aby dan Sub-Unit kami ini. Awal-awal
kami rapat, kami semua lebih sering diam dan mematikan kamera,
sedangkan Aby karena dia merupakan seorang Kormasit, mau tidak
mau dia memang harus terus ngomong selama rapat dan menyalakan
kameranya. Waktu itu sih, jujur, aku sangat enggan. Malu, iya. Aneh,
juga iya. Aku bahkan belum pernah ngobrol secara langsung dengan
mereka tapi sekarang aku harus ngobrol dan melihat wajah mereka
lewat kamera. Mungkin untuk orang lain itu tidak aneh, tapi buatku,
aku merasa sangat tidak nyaman. Si Aby ini, setiap rapat selalu
menyuruh kita untuk menyalakan kamera dan mic, tapi semua
anggota, termasuk aku, tetap tidak ada yang mau menyalakan kamera
dan mic-nya! Alhasil, rapat online kami seperti kuburan alias sunyi
senyap karena keengganan kita untuk muncul dan bersuara itu, Aby
mulai memanggil kita candi.
Lewat KKN daring ini, aku juga menyadari bahwa ternyata aku
tidak sepandai itu dalam beradaptasi. Buktinya, aku “tidak sengaja”
ketiduran saat rapat pertama. Cerita ini dimulai pada hari Jumat di
bulan Juni. Aby, yang merupakan Kormasit Sub-Unit 1, sudah
mengumumkan mengenai rapat pertama ini sejak sehari sebelumnya.
Aku pun juga sudah mencatatnya dalam otakku.
Pada hari yang dijanjikan, sekitar satu sampai dua jam sebelum
rapat dimulai, aku sudah mulai standby di depan laptop. Tujuannya
untuk nge-test kamera, mic, dan program pendukung. Maklum ‘kan
baru rapat pertama, takutnya laptop yang akan aku pakai kurang
mendukung atau ada error lainnya. Setelah semua itu beres dan
kuanggap aman, akupun menyetel film di laptop sambil tiduran.
59
Santai, pikirku saat itu, toh masih sejam-an lagi. Tapi, alih-alih fokus
menonton film sambil menunggu rapat dimulai, aku justru ketiduran!
Lupa dengan rapat dan film yang tengah kusetel, aku tertidur
nyenyak. Nyenyak sekali, seperti tidak ada beban. Aku baru terbangun
ketika aku mendengar suara notifikasi dari laptop yang menandakan
bahwa baterai laptop perlu di-charge. Aku yang saat itu terbangun
karena kaget, tambah kaget lagi saat aku melihat ke arah jam di
handphone. Aku sudah telat lebih dari setengah jam dari jam rapat yang
dijanjikan! Saat melihat jam itu pula aku menyadari bahwa teman-
teman sub-unitku sudah mengirimiku chat via WhatsApp yang pada
intinya menanyakan keberadaanku.
60
belum pernah mempelajari Hukum Dagang, Perdata, maupun bidang-
bidang hukum lainnya. Sebagai mahasiswa hukum, sudah pasti aku
pernah mempelajarinya pada semester-semester awal. Namun, hal itu
terbatas mempelajari mengenai hal-hal dasar seperti asas-asas atau
aturan yang sifatnya lebih general.
61
Tapi, justru karena KKN ini, aku jadi sungguh-sungguh
mempelajari materi yang akan aku bawa ke dalam buku saku. Karena
‘kan, masa asal memberi informasi kepada masyarakat? Dengan
mindset itu, aku benar-benar mencoba mendalami materi tentang Hak
Kekayaan Intelektual dan Pajak. Walaupun cukup pusing,
pengalaman ini cukup berguna juga buatku, karena aku sekarang jadi
cukup “ngelotok” tentang pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual.
Selain itu juga, itung-itung untuk latihan saat bekerja nanti. ‘Kan kita
juga tidak akan berhenti belajar.
Tidak berhenti sampai situ saja, di KKN Daring ini, aku juga jadi
belajar ulang program editing! Kalau diingat-ingat, terakhir kali aku
menyentuh aplikasi Photoshop adalah waktu liburan kelulusan SMA
alias sudah tiga tahun lalu. Setelah itu aku lebih sering “menulis” atau
lebih tepatnya mengejar deadline tugas, sampai kehilangan passion
untuk sekedar meng-klik aplikasi Photoshop. Lagian saat aku kuliah
sudah ada aplikasi Canva yang menyelamatkan semua orang yang
buta desain saking mudahnya aplikasi itu dioperasikan.
62
Berkomunikasi dengan Pihak Desa
63
Aku langsung meminta kontak Karang Taruna Desa Talun dari
Farrah, dengan tujuan, siapa tahu kontak Karang Taruna Desa Talun
pernah berkomunikasi dengan Karang Taruna Desa Lampegan.
Senangnya aku saat itu, karena saat aku mengkontak Karang Taruna
Desa Talun, orangnya sangat ramah! Benar-benar seramah itu dan
mau membantuku untuk mencarikan kontak Karang Taruna Desa
Lampegan. Dibalasnya pun penuh emoji dan juga sangat cepat alias
“fastrep”. Sampai sekarang, kalau kuingat-ingat aku masih sedikit
terharu dengan kebaikan bapak Karang Taruna Desa Talun. (Sehat dan
sukses terus, Pak!)
64
Setelah mengucapkan terima kasih sebagai perwakilan rasa
senangku, aku juga kemudian bertanya: “Kira-kira bisa dikirimkan
kapan, ya, pak?”. Namun pesan itu tidak segera dijawab. Batinku,
wajar deh, karena besok juga Idul Adha, mungkin bapaknya sibuk.
Tapi walaupun sudah kutunggu sehari, dua hari, dan tiga hari, sang
ketua masih belum membalas pesanku. Lima hari berlalu, kukirimkan
lagi pesan yang isinya bertanya ulang mengenai kelanjutan program
itu. Seminggu berlalu, masih belum ada balasan, apalagi data yang
kubutuhkan.
65
lebih tertata dan punya time management yang lebih baik. Buktinya aku
selalu mencoba untuk bangun lebih pagi agar ingat presensi dan otak
lebih segar ketika mengerjakan KKN. Hal ini adalah suatu kemajuan
pesat untukku! Mengingat aku adalah orang malas gerak tingkat
dewa, dan hobi tidur. Menjadi seorang yang bangun pagi dan rajin
mandi, bukankah itu suatu prestasi?
Aku juga lebih tepat waktu karena saat rapat online, terlambat
satu menit sangatlah terasa. Tak lupa, melalui KKN daring ini aku
bertemu dengan teman-teman yang telah menemani hari-hari sepi kala
pandemi. Andai saja tidak ada KKN, pasti sebulan ini akan terasa
sangat panjang dan membosankan, tapi karena KKN, aku jadi
“dipaksa” untuk sering-sering rapat di Google Meet dan bertemu
teman-teman KKN-ku. Yang tentu saja, tidak akan aku lupakan. Stay
in touch, ya!
66
#StayAtHome dan Melihat Sisi Positif ber-KKN Daring
Nurul Hidayah
67
Pencarian data terus berlangsung hingga akhir minggu
pertama. LRK tersusun dengan apa adanya. Data sekecil apapun
mampu diubah menjadi informasi yang penting guna menyusun
kegiatan yang akan dijalankan selama periode KKN. Saat itu sudah
tidak terfikir tentang sumber data, yang kita tahu hanyalah info sekecil
apapun harus dapat kita olah menjadi program yang dapat bermanfaat
bagi para warga.
68
Kebingungan akan pengisian logbook, alokasi jam bantu
maupun jam pokok terselesaikan karena bantuan kormanit dan
kormasit serta DPL yang senantiasa membimbing. Namun,
kebingungan untuk memulai program terus terasa hingga akhir
minggu kedua.
69
penyakit, gejala klinis yang terjadi pada hewan serta penanganan awal
dan pencegahan terhadap penyakit tersebut. Dalam booklet tersebut
juga terdapat gambar-gambar yang dapat memudahkan peternak
dalam mengidentifikasi penyakit.
70
cara mencegah kejadian AMR. Mungkin aku tidak dapat melakukan
banyak hal untuk melakukan campaign terkait bahaya AMR tetapi
dengan poster yang telah dibuat dan dikirimkan ke desa semoga dapat
menambah awareness bagi setiap warga yang membaca.
71
secepat kilat. Ntahlah kurasa di minggu ini otakku sedang ingin
beristirahat sejenak dari hal-hal yang berbau hewan maupun
kesehatan hewan.
72
Penyusunan isi katalog pariwisata juga terselesaikan. Di minggu
ketujuh pembuatan poster tentang pengolahan limbah ternak juga
terselesaikan dengan baik. Minggu ketujuh terasa sangat berat.
Minggu ketujuh menjadi minggu terberat diantara semua minggu
yang telah terlewat.
73
Di minggu kedelapan kukira aka nada banyak waktu luang
karena LPK sudah tersusun secara otomatis melalui web yang sudah
ada. Tetapi, semua tidak berjalan semudah itu. Diawal minggu
pertama penyusunan LPK sudah selesai dengan baik dan kurasa
cukup sampai disana. Dipertengahan minggu kedelapan aku
memutuskan untuk rehat sejenak dan melakukan healing time.
74
koordinasi jatuhnya serius dan chemistry antara satu sama lain menjadi
cukup susah dirajut dalam forum.
Salah satu hal yang menjadi hal positif dalam pelaksanaan KKN
online adalah fleksibilitas waktu. Apabila KKN dilakukan secara offline
maka akan ada banyak batasan-batasan waktu yang tidak dapat
ditembus tanpa urgensi yang tinggi. Pelaksanaan kegiatan KKN offline
mungkin membatasi kegiatan untuk dimulai di pagi hari menjelang
siang hingga sore hari menjelang malam. Just like normally people be
doing their day. Karena KKN secara offline juga melibatkan masyarakat
75
secara langsung dalam pelaksanaanya. Begitulah KKN online
terlaksana. Tidak ada banyak hal yang begitu spesial tetapi tetap bisa
berjalan dengan baik.
Hal baik lain yang terjadi selama KKN online adalah kebiasaan
menulis aktivitas harian yang rutin karena mau tidak mau selama
masa pelaksanaan KKN setiap individu wajib untuk mengisi logbook.
Setiap anak mungkin memiliki caranya masing-masing dalam
menyusun aktivitas harian baik menggunakan note, ms. Excel, ataupun
secara manual menggunakan buku agenda. Suatu hal yang mungkin
dilakukan secara paksa pada awalnya tetapi berubah menjadi
kebiasaan yang baik pada akhirnya.
Hal baik lain yang terjadi selama KKN online adalah tidak ada
drama yang terlalu dramatis antara setiap anggota karena komunikasi
digunakan hanya seperlunya perasaan yang tidak seperlunya juga
menjadi tidak dapat hadir diantara setiap individu. Saat KKN
dilaksanakan secara offline mungkin akan ada banyak perselisihan
ataupun pertengkaran yang terjadi akibat kesalahpahaman. Tetapi
76
kesalahpahaman selama KKN online selalu dapat ditolerir dengan
berbagai alasan. Ntah karena memang tidak ada yang melebihi batas
dalam berperilaku atau memang karena komunikasi yang tidak begitu
intens.
77
negatif yang dimiliki maka pandangan kita akan jelek terhadap hal
tersebut.
Having a positive view on something new would open up your eyes into a
new world that you’ve never known
78
Kerjasama Tim yang Menguatkan
Abyan Irsyad
79
Skema terbaik penyelenggaraan kegiatan KKN-PPM UGM
tahun 2020 pun harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Desas
desus pelaksanaan KKN batal, KKN diubah menjadi daring turut
menghantui selama masa awal persiapan. Dalam situasi yang tidak
menentu ini, akupun menjadi bimbang. Muncul keresahan dalam hati.
Apa benar, moment yang sudah kunanti sejak lama tidak akan
terwujud. Sungguh tidak terbayangkan rasanya jika berkuliah di UGM
tanpa pengabdian.
80
perlu diubah untuk menyesuaikan penyampaiannya dalam bentuk
daring. Waktu dan tenaga tambahan untuk memikirkan alternatif
program daring tentu menjadi tantangan tersendiri untukku dalam
mengawali kegiatan KKN daring ini. Namun hal tersebut tak
menyurutkan antusiasku untuk tetap mengabdi.
Desa Lampegan Kecamatan Ibun menjadi tempat pengabdian
KKN daring kami dari unit JB036. Tanpa berekspektasi besar, aku
hanya ingin menjalankan program yang ada dan mencapai target
luaran ku, mengedukasi. Jumat, 22 Mei 2020, jam 11 pagi, kurang
lebihnya 4 minggu sebelum KKN daring dimulai, aku masih hanya
seorang anggota dengan kegiatan yang sudah sedikit terbayang untuk
dijalankan. Tiba-tiba aku menerima sebuah pesan dari kormasitku,
Taufi Al Faruk atau yang biasa dikenal Alfa. Dia mengajak ku untuk
berperan sebagai Koordinator Mahasiswa (Kormasit) Sub-Unit 1 untuk
Desa Lampegan.
Takut, merupakan reaksi pertama saat menerima pesan ini. Aku
tidak begitu mendalami peran mereka yang penting dalam KKN.
Fokusku hanya kepada programku saja dan bukan memimpin
kelancaran seluruh program.
Dengan jawaban ragu dan
mempertanyakan peran dari
jabatan tersebut, tanpa kepastian
yang ada, aku pun ditunjuk oleh
Alfa untuk menjadi kormasit. 22
mei 2020 jam 3 sore. Sejak itu, aku
bukanlah seorang anggota biasa,
melainkan aku adalah salah satu
pemimpin sub-unit dari tim
KKNku. Hanya dalam hitungan jam, semua persiapan awal perlu
diubah untuk kepentingan tim.
81
Jabatan kormasit ini cukup mengahantui pikiranku. Aku pun
mulai berfikir untuk bertanya kepada kakak tingkat yang pernah
menjadi kormasit. Namun, aku kesulitan menemukan orang yang
kukenal dan pernah menjadi kormasit. Untungnya, salah satu
temanku pernah menjadi kormanit. Mulai lah ku bertanya kepadanya.
Ia berkata bahwa menjadi kormasit bisa dibilang lebih sulit
dibandingkan menjadi Kormanit. Pembuatan laporan yang banyak
dan mengkompilasikan laporan masing-masing teman sub-unit,
mengingatkan dan mengawasi program masing-masing rekan sub-
unit, dan tentunya menjadi seorang pemimpin yang baik untuk sub-
unitnya. Tugas yang bahkan orang manapun akan sadar bahwa
tingkat kesulitannya cukup tinggi. Bukannya menjadi lebih takut, aku
malah merasa tertantang untuk membuat tugas yang dibilang sulit
menjadi mudah.
82
selama sebulan kedepan, tentunya perlu diadakan sistem untuk sub-
unit dalam perjalanannya. Sistem berupa target jam serta template
waktu kerja yang diekspektasikan dapat diisi agar tidak kekurangan
jam kerja kedepannya.
83
akan memiliki akses yang lebih mudah untuk mencari program
interdisipliner yang membantu serta memasarkan rencana kegiatan
masing-masing kepada teman sub-unit. Dalam google sheets tersebut
pun ada juga sebuah pertanyaan identifikasi masalah kegiatan yang
dirancang dan apa urgensi dalam pelaksanaanya. Hal tersebut dapat
mempermudah kinerja kami untuk memasukkan program kerja ke
dalam sistem logbook nantinya.
84
dukungan data sekunder sebagai basis identifikasi masalah.
Selanjutnya, aku mencoba menganalisis untuk menemukan apa saja
permasalahan umum di sektor ekonomi Desa Lampengan.
Berdasarkan hasil analisis awal, aku menemukan bahwa
pembangunan ekonomi desa relatif lambat. Hal ini dikarenakan masih
kurangnya fasilitias maupun infrastruktur yang membantu mengolah
produk maupun dalam pemasaran produk olahannya.
85
branding UMKM Desa sebagai Pengembangan Bisnis. Untuk program
interdisipliner, aku pun berkomunikasi dengan tim sub-unit 1
mengenai kemungkinan bekerjasama dan menghasilkan luaran yang
lebih komprehensif dalam beberapa kegiatan mereka yang dapat aku
lihat dalam platform google sheets dan berujung mendapatkan 4
program pokok tema serta 2 program pokok non-tema interdisipliner.
86
Namun, dengan adanya komunikasi yang terbatas kepada
warga desa maupun KaDes Lampegan. Mitigasi resiko mengenai
perkenalan rancangan kegiatan pun menjadi krusial. Pembuatan
proposal untuk masing-masing program kerja tersebut pun
kujalankan apabila nantinya komunikasi berujung lancar, kesempatan
dalam menjelaskan isi program akan dipermudah dengan pemaparan
proposal dari webinar yang ingin dijalankan. Kondisi daring dan
sulitnya berkomunikasi akhirnya memberikan pelajaran untuk selalu
memiliki alternatif untuk memitigasi resiko apabila ada perubahan
dadakan dan untuk mengontrol perubahan apabila terjadi.
87
Tiga webinar dengan pembicara yang professional serta total
peserta kurang lebih 40 user menjadi hasil dari kegiatan yang
dijalankan dalam 1 bulan. Namun, apabila dilihat lebih dalam, semua
itu tidak akan tercapai dengan upaya seorang individu. Sebagai tim,
hasil yang diraih dan pelaksanaan proses pencapaian hasil akan jauh
lebih mudah. Segala apresiasi aku berikan kepada teman teman sub-
unit 1 yang berhasil melaksanakannya dengan penuh senang hati demi
terlaksananya kegiatan pengabdian yang dibilang tidak terasa itu.
88
Telat kusadari, KKN bukanlah perihal memberi apa yang kamu
miliki sebagai individu melainkan memberi dan mengabdi dengan apa
yang dimiliki seluruh tim untuk pengembangan desa. Programmu
sebagai individu bukanlah sebuah index yang menunjukkan
penyelesaianmu. Namun, hasil luaran kompilasi dalam satu sub-
unitmu untuk mencapai seluruh luaran utamanya, yaitu
pengembangan potensi desa, tentu menjadi sebuah index yang jauh
lebih memuaskan apabila tercapai.
89
Lampegan 2:
Mengabdi dan Mengenal
Secara Offline - Online
Dari yang Gak Terjun ke Lapangan
Aji Pangayoman
Halo Aji disini dan ini adalah cerita seputar KKN-ku. Secara
pribadi sebenarnya aku bukan tipe orang yang begitu tertarik dengan
kegiatan KKN ini terlepas dari apakah KKN ini akan dilakukan secara
daring atau tidak. Padahal yang kutahu bahwa di luar sana banyak
orang yang teramat mendamba-dambakan kegiatan KKN ini. Mulai
dari kisah jalan-jalan saat KKN, kisah percintaan, sampai pengalaman
tinggal di tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
90
Tenggara adalah karena secara umum aku gak punya antusiasme
sama KKN ini.
91
Pada awal Maret tahun 2020 kabar bahwa virus corona sudah
mencapai Indonesia. Kami pun mendengar bahwa teman-teman yang
melakukan KKN di periode pertama ditarik dari lokasi KKN dan
kegiatan dilanjutkan secara daring. Hal ini mengundang rasa kecewa
dari teman-teman. Kalau aku? Biasa aja karena dari awal sudah gak
begitu tertarik justru hal ini membuatku semakin tidak tertarik dengan
KKN daring. Apa yang bisa diharapkan dari KKN daring? Tentunya
kita tidak bisa berharap dalam kondisi seperti ini.
Satu hal lagi yang aku sadari di tengah riuhnya persiapan KKN
adalah alur informasi yang chaos. Gimana enggak? Yang seharusnya
alur informasi tersalur dari atas ke bawah secara teratur dari DPkM
kemudian ke kormanit, dari kormanit kemudian kormasit, dan
akhirnya sampai kepada seluruh mahasiswa peserta KKN. Yang
92
terjadi adalah informasi menyebar begitu cepat di grup-grup berupa
kabar burung yang dilengkapi screenshoot-an. Mungkin bagi beberapa
orang tidak masalah dengan hal itu. Tapi menurutku yang begitu-
begitu dapat menimbulkan persepsi liar dari masing-masing
mahasiswa yang gak sedikit jumlahnya sehingga di setiap sosialisasi
yang diadakan DPkM sering tidak kondusif. Mulai dari banyaknya
pertanyaan yang sama yang diajukan berulang, sampai perdebatan
alot antar mahasiswa maupun pihak DPkM.
Sedikit drama dan perdebatan yang terjadi selama KKN ini lagi-
lagi membuatku semakin tidak tertarik untuk tergabung didalamnya.
Setiap hal itu mulai terjadi, entah itu dalam sosialisasi yang dilakukan
DPkM, atau rapat general satu tim, kalau bisa memilih untuk diam aku
akan bertahan pada pilihan itu. Perdebatan berkepanjangan hanya
akan membuang-buang energi bagiku. Tapi entah mengapa mungkin
bagi beberapa orang, perdebatan adalah ajang untuk pamer
intelektualitas.
93
komponen LRK yang tidak benar-benar kami pahami karena
sebenarnya kami tidak benar-benar menjalani hal tersebut. Aku
merasa LRK itu tidak begitu relevan dengan KKN daring ini.
Walaupun mungkin benar bahwa LRK yang sekarang kami isi adalah
LRK yang baik dan relevan jika KKN yang dilakukan secara luring.
Instruksi yang kami terima dari DPkM dan cerita-cerita yang kami
terima dari kakak tingkat kurasa tidak membantu sepenuhnya.
Instruksi dan informasi yang kami terima masih cenderung
menggambarkan tentang KKN luring. Sedangkan yang kami
butuhkan adalah gambaran utuh bagaimana KKN daring sebenarnya.
94
sehingga akan lebih mudah untuk mengajak berkumpul untuk
membahas sesuatu yang berkaitan dengan KKN. Hal ini juga membuat
persiapan KKN yang kujalani terasa lebih mudah. Walaupun sebelum
KKN aku dipenuhi dengan pemikiran skeptis, tapi diawal proses KKN
aku dipertemukan dengan banyak keberuntungan.
95
ada di subunit 2 adalah mereka semua adalah orang-orang yang
memahami dimana mereka berada. Hal itu juga yang membuat
mereka tidak begitu banyak bicara di semua situasi. Dengan begitu
sub-unit 2 memiliki caranya untuk membuat nyaman antara satu
dengan yang lainnya.
96
Kalau Tigar punya tempo bicara yang lambat, teman sub-unitku
yang satu ini memiliki tempo bicara yang sangat cepat sampai-sampai
tidak dapat dikontrol. Namanya La Ode Fikri Hanifa, orang yang
bersedia menampung teman-teman sub-unitnya untuk berkumpul
setiap minggu di rumahnya. Urusan perut tidak perlu khawatir kalau
ada dia. Ode ini gak banyak berfikir untuk membantu teman-
temannya yang butuh bantuannya. Aku dengar dari ceritanya juga
kalau Ode aktif di organisasi fakultasnya dan memiliki peran yang
cukup penting. Dari sini aku mulai sadar kalau aku dikelilingi teman-
teman yang keren juga ya. Temanku ini juga suka banget kalau lagi
bahas tentang lokasi, apalagi bahas suatu tempat yang dia belum
pernah kunjungi tapi daerahnya sudah dia ketahui. Pokoknya orang
yang paling semangat kalau lagi membahas lokasi atau tempat La Ode
namanya.
97
programnya yang cenderung idealis. Meskipun terbatas akses data
dari Desa Lampegan, Tita bisa merealisasikan programnya dengan
ciamik. Tita orangnya serius diantara kami-kami yang suka
melemparkan lawakan absurd nan tidak jelas. Namun entah kenapa
Tita punya caranya sendiri dengan keseriusannya untuk tetap
membaur dengan lawakan teman-teman subunit 2.
98
Bagi orang lain mungkin akan terheran ketika melihat kami tertawa
sambil bertanya-tanya apa yang sedang kami tertawakan sebenarnya.
Menurutku aku dan teman-teman sub-unitku telah memasuki tingkat
kedekatan tertentu dengan memiliki inside jokes itu. Suatu kebanggaan
dan kebahagiaan bisa bersama mereka.
Disisi lain, aku sadar bahwa kita tidak selamanya bisa bersama
tapi hal itu tentu saja bukan masalah. Kita mungkin bisa bahagia
bersama, tapi kita punya hal lain yang ingin kita lakukan, kita punya
keluarga, kita punya teman yang bisanya kita habiskan waktu
bersamanya. Teman-teman saat ini bukan segalanya tapi tetaplah
99
berharga dan punya ruang di hati kita. Sekali lagi suatu kebanggaan
dan kebahagiaan bisa mengenal kalian semua wahai teman yang gak
seperjuangan banget.
100
Pengabdian Seorang Apatis
Syah Menan Lubis
101
mengajak saya ikut gabung ke tim. Walaupun kemungkinan sudah
banyak juga yang dia ajak ikut gabung ke tim. Tetapi saya sangat
bersyukur saya masuk dalam rekrutan dia. Dalam tim ini, saya dan
Dinda Ardhena berasal dari satu fakultas yang sama. Dinda
merupakan salah satu wanita keren selain wajah yang cantik dia juga
memiliki ilmu dan gagasan yang banyak dalam membantu
melaksanakan dan menyelesaikan program yang telah kami buat.
Pada awal mula terbentuk tim KKN, kami mengambil di daerah Bali
yang menurut kami punya potensi untuk dikembangkan daerahnya.
102
yang kurang berkompeten. Setelah proses rekrutmen terlaksana dan
sudah dilakukan proses pengumuman anggota yang masuk ke dalam
timm kemudian diadakan pertemuan pertama sekali di Fakuktas
ISIPOL. Peserta KKN yang datang hampir berjumlah 30 orang dan ada
juga yang tidak hadir karena sebuah alasan tertentu.
103
DPkM. Setelah berbagai proses kegiatan dan tahap yang sudah dijalani
tinggal menunggu hasil dari kerja keras yang dilakukan.
Pengumuman lolos atau tidaknya dilakukan setelah kurang lebih
seminggu setelah proses debat dilakukan. Hari yang dinantikan tiba,
DPkM mengumunkan tema tim yang lolos dan mendapatkan bantuan
dari DPkM. Namun sangat disayangkan tim KKN kami tidak lolos dari
hasil seleksi tersebut. Bagi saya itu tidak terlalu berpengaruh tetapi
saya lebih kasihan kepada tim pengusul yang sudah berjuang untuk
memenangkan.
Untungnya, anggota tim KKN kami tidak putus asa dan tetap
berjuang untuk mencari daerah lain yang memiliki potensi dan mau
menerima KKN di daerahnya. Setelah pengumuman ketidaklolosan
KKN di Bali, ada beberapa anggota yang sebelumnya menjadi anggota
mengundurkan diri dengan berbagai alasan dan juga mendapatkan
tim lain. Anggota tim KKN pun berkurang dan dilakukan lagi
perekrutan anggota baru. Setelah didapatkan anggota baru maka
anggota tim KKN kembali berjumlah 30 orang yang terdiri dari setiap
kluster. Dari 30 orang anggota KKN dilakukan pembagian sub-unit
yang terdiri dari empat sub-unit yang masing masing sub-unit
berjumlah 7 orang. Setiap sub-unit mewakili steiap kluster yang ada.
104
sudah dirancang karena nantinya penyelesaian kegiatan KKN hanya
akan dilakukan di depan laptop dan tidak akan pernah bisa
berinteraksi dengan warga setempat. Hingga tiba saat penerjuan KKN
dan dihadiri oleh seluruh peserta KKN termasuk yang juga turut hadir
Menteri Pendidikan yaitu Bapak Nadiem Makarim. Penerjunan
dilakukan secara daring. Dalam kurun waktu 2 jam tersebut,
penerjunan KKN dilakukan dengan hikmat.
105
dilakukan walaupun hanya bertemu secara virtual. Salahnya dengan
melakukan podcast. Kegiatan podcast ini sangat berguna dalam
mengilangkan kejenuhan sementara.
106
Sisi Lain Cerita Pengabdianku
Tigar Brilyan Sugijarta
107
Jawa Barat. Dalam pembagiannya, Tim KKN ku terbagi menjadi ke
dalam dua desa. Masing-masing desa terdapat dua kelompok sub-
unit dimana diantaranya terdapat dua sub-unit berada di Desa
Lampegan, sedangkan dua sub-unit lagi berada di Desa Talun. Dalam
pembagian tersebut aku mendapatkan pengelompokan di sub-unit 2
di Desa Lampegan.
108
teman yang masih berada di Jogja untuk sekedar ngobrol seputar
KKN karena pada minggu-minggu awal KKN, aku masih merasa
kebingungan dengan bagaimana teknis pelaksanaan KKN secara
daring ini. Ahkirnya aku menanyakan satu-satu kepada temanku
sub-unit, dan ternyata enam orang tersebut sedang berada di Jogja.
109
Ya, memang sejak awal kami memiliki kerecahan yang tidak bisa
diungkapkan. Tidak mengeluarkan kata-kata satu pun kami bisa
tertawa bersama tanpa tahu apa yang sedang kita tertawakan. Pada
pertemuan pertama membuat kami lebih mengenal satu sama lain
dan membuat pertemuan berikutnya tidak sehening pertemuan awal.
Minggu-minggu berikutnya kami sering melakukan pertemuan
kembali di rumah Ode. Akibat dari seringnya kami melakukan
pertemuan, membuat kami kerap memiliki jokes-jokes yang sangat
absurd untuk dapat dipahami oleh orang lain.
110
Selain itu selama mengerjakan program KKN ini, aku cukup
kesulitan dalam mencari data yang dibutuhkan. Dari mulai
kurangnya informasi desa di internet, susahnya menghubungi pihak
desa dan perangkatnya, tidak mendapatkan data yang up to date dan
masih banyak kendala yang aku hadapi selama melaksanakan KKN
daring ini. Mungkin tidak hanya aku saja, banyak dari teman-teman
seperjuangan KKN tahun ini yang hampir memiliki kendala yang
sama denganku. Menilik cerita-cerita yang terjadi selama KKN daring
ini cukup beraneka ragam. Dari ada yang tidak mendapatkan
tanggapan sama sekali oleh pihak desa, ada yang nomor WhatsApp
di blokir oleh kepala desa, ada yang terkena “semburan” dari pihak
desa, ada juga yang meminta jatah pulsa kepada mahasiswa dan
masih banyak cerita lucu dan aneh selama KKN daring ini.
111
diperhatikan dengan seksama dan fokus kepada bentuk wajahnya,
Ajik ini memiliki kemiripan dengan salah satu icon kartun di film
komedi Malaysia yang berjudul “BoBoiBoy”. Salah satu karakter film
di kartun komedi BoBoiBoy tersebut bernama Adu Du. Adu Du
adalah antagonis utama dalam serial ini. Berkepala kotak dan
berwarna hijau. Tujuannya adalah menghancurkan BoBoiBoy dan
kawan-kawannya serta mendapatkan coklat. Mungkin seperti itulah
gambaran temanku yang bernama Ajik. Namun aku tidak sejahat itu.
Penjelasan dari karakter Adu Du dalam film BoBoiBoy tersebut
memiliki arti sebaliknya. Ya, Ajik adalah kormasit yang sangat baik
dan suka membantu teman-temannya dalam menyelesaikan masalah
di sub-unit 2. Selain itu, dia juga memiliki lawakan yang sering
menghibur kami.
112
sebenarnya Titak adalah orang yang mirip dengan Bella. Dia
memiliki pribadi yang rajin dan semangat dalam mencari data saat
KKN daring ini. Kadang dia juga mendahului mengerjakan data yang
seharusnya dia hanya membantu orang tersebut. Kerajinannya dalam
mengerjakan tugas KKN menjadi salah satu orang yang paling pintar
di dalam kelompok sub-unit 2 ini.
La Ode Fikri Hanifa, salah satu bos besar kami yang sangat
dermawan dan baik hati. Dia memiliki selera humor yang tinggi yang
mana terkadang humor yang terlalu tinggi membuat kami tidak
dapat mencernanya dengan baik. Kami terkadang dibuat terdiam dan
memutar otak untuk dapat bisa menemukan jawaban dari jokes yang
ia berikan. Terkadang dia seperti Icak yang suka memaksakan
lawakannya. Padahal lawakan yang sering dibawakan oleh Ode saat
kumpul bersama, terkadang hanya di ulang-ulang saja, yang mana
membuat kita terdiam seusai dia melontarkan jokesnya. Namun di
sisi lain ia salah satu laki-laki di sub-unit 2 yang memiliki sifat rajin
dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas KKN. Dia juga sering
membantu kami mengerjakan tugas pengeditan video yang kami
tidak bisa lakukan. Tak lupa lagu kebangsaan yang wajib diputar
oleh bos besar yaitu “Juicy Luicy – Mawar Jingga”.
113
Terakhir, temanku yang jauh-jauh merantau dari Medan untuk
menuntut ilmu di Kota Pelajar yaitu Syah Menan Lubis. Temanku
yang satu ini berbeda dari yang lain. Orang paling santuy dan
pendiam ya Syah Menan Lubis, siapa lagi? Engga ada kan? Iya dong?
Iya engga sih?.... Laki-laki satu ini memang doyan bernyanyi dan
membuat sub-unit 2 mengikutinya bernyanyi. Paling suka menjadi
sutradara saat sedang menonton film bersama, tetapi ujung-ujungnya
dia tertidur lelap sampai membawa pulang sandal new era ku yang
baru dibeli. Berkat dia kami anak-anak di sub-unit 2 selalu menyapa
menggunakan kata “Bro..”, “Ya kan bro...”
114
teman lain seperti Alfa, Yoga dan Khansa. Beberapa momen juga
mempertemukan anak-anak yang masih berada di Jogja seperti Tasik,
Wahyu, Dinda dan Billa.
115
makrab di Kaliurang sambil bersenda gurau! Juga undangan yang
selalu terbuka untuk dosen pembimbing lapangan kami Mbak There.
Tak lupa untuk menutup kisah KKN-PPM daring ini, mari kita
nyanyikan bersama-sama lagu dari:
116
Kisah di Tengah Wabah
La Ode Fikri Hanifa
Sama seperti tim-tim KKN di tahun lalu, tim KKN kami pun
sudah banyak melakukan persiapan, seperti gathering, rapat
koordinasi unit ataupun sub-unit, dan persiapan lainnya, bahkan
117
akomodasi dan apa saja perlengkapan yang akan dibawa untuk
beberapa orang sudah dipersiapkan. Tim KKN kami juga rutin setiap
minggu melaksanakan kumpul koordinasi supaya kegiatan Kuliah
Kerja Nyata nantinya dapat berjalan lancar.
118
Corona Time
119
lakukan bersama secara langsung karena kondisi pandemi ini tetap
kita laksanakan bersama namun tidak secara langsung. Kami
menggunakan Zoom maupun Google Meet. Beberapa program
kegiatan yang sudah direncanakan secara langsung juga mengalami
perubahan menyesuaikan dengan kondisi sekarang, dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan dan tidak mengurangi esensi
dilaksanakannya kegiatan tersebut. Waktu pelaksanaan KKN daring
pada periode ini tetap dimulai pada tanggal 29 Juni sampai dengan 18
Agustus 2020. Penerjunan KKN yang biasanya dilakukan dengan
upacara pada periode kali ini juga dilakukan secara daring melalui live
Youtube.
Cerita Sub-unit
120
Teman-teman yang tergabung dalam sub-unit 2 Desa
Lampegan yaitu Salsabilla
Kiranasafira asal Jogja dari
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Program Studi Politik dan
Pemerintahan, Tita Thalia
Nurcahyani asal Jogja dari Fakultas
Geografi Program Studi Geografi
Lingkungan, Tigar Brilyan
Sugijarta asal Jogja dari Fakultas Ilmu Budaya Program Studi
Antropologi Budaya, Francesca Patricia Pamphila Chandra asal Jogja
dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin, dan yang terakhir
Syah Menan Lubis asal Medan dari Fakultas Peternakan. Berasal dari
Fakultas, daerah, dan lingkungan yang berbeda tentu memiliki sifat
yang berbeda pula, tapi di sinilah semuanya bisa saling melengkapi.
Keberagaman sifat ini juga yang menjadi ciri khas masing-masing
individu. Aji dan Lubis dengan sifat kocaknya, Bella dengan sifat
keibuannya, Tita dengan sifat yang sangat tertata, Ica dengan sifat
peduli, dan Tigar dengan sifat mengayomi.
121
Pada pertemuan pertama kali ini kami semua seperti sudah
lama mengenal satu dan lainnya, yang awalnya malu-malu kemudian
kami tertawa bersama. Banyak hal yang kami lakukan ketika
berkumpul bersama. Agenda yang rutin dilakukan adalah makan,
masak, dan menonton. Sebagai salah satu agenda penting memasak
juga salah satu cara kami untuk saling mengakrabkan satu sama lain.
Kita punya pembagian sendiri, memasak lauk dan sayur bagian Bella,
Tita, dan Ica, sedangkan memasak nasi bagian Tigar, sisanya kami
bertiga Aji, Lubis, dan saya bagian menyiapkan tempat makan.
Uniknya, dari setiap apapun yang kita makan tidak lupa saus dari
salah satu merek terkenal di Indonesia. Berbagai macam makanan
sudah pernah kami buat, ketika agenda cukup padat dan tidak sempat
memasak, kami memesan makanan secara online ataupun pergi
mencari makan.
122
Turun Lapangan
123
tidak jauh dari tempat kami berkumpul, kurang lebih sekitar 10 menit.
Narasumber yang sudah menggunakan alat aktivator biokompos kali
ini adalah Mirza, mahasiswa yang juga sedang melaksanakan KKN di
daerah Blora ini menggaku menggunakan alat aktivator biokompos
untuk memanfaatkan limbah organik yang berasal dari rumah tangga.
Mengikuti program interdisipliner atau bantu selain memberikan
manfaat untuk masyarakat pada dasarnya juga memberikan ilmu
mengenai hal baru untuk kita
124
melakukan diskusi bersama Sekar, banyak hal yang akan kita kerjakan,
salah satu aktivitas yang menjadi kegiatan rutin yaitu Podcast Ibun.
125
dengan pembicara Azka Dzaki dan Damaskus Wahyu dipandu Alfa
dan Sekar.
126
biasa saja mengenai skincare. Pada saat perekaman sudah banyak
perbaikan dari edisi sebelumnya, tetapi beberapa kendala seperti
sinyal yang bermasalah tetap tidak bisa kami hindari. Pada saat
perekaman podcast edisi kali ini dipenuhi canda tawa, Lubis dengan
lelucon khasnya yang selalu lucu menambah cerianya suasananya
podcast kali ini.
127
Jadi KKN Online tuh Gini....
Salsabilla Kiranasafira
128
semua di pagi hari. Namun akhirnya yang tidak diharapkan pun
terjadi, muncul pengumuman dari DPkM bahwa KKN-PPM UGM
Periode 2 akan dilaksanakan secara daring.
129
Di minggu-minggu selanjutnya, aku mulai kehilangan
semangat karena rutinitas yang membosankan. Bertatap muka dengan
laptop dengan waktu yang lama hanya membuat mataku cepat lelah.
Tidak adanya respon dari masyarakat desa juga membuat KKN ini
terasa kosong. Untungnya masih ada teman-teman sub-unitku yang
selalu menghibur dan membuat aku menangis karena terlalu banyak
tertawa.
130
administrasi KKN kami aman dan tidak ada yang kurang sedikitpun.
Aji ini adalah orang yang sangat matang dalam hal perencanaan.
Pokoknya sesuatu harus direncanakan secara dengan baik dan
maksimal, nggak tau deh eksekusinya. Selain itu, Aji ini orangnya
selow, pokoknya dipikir santai dan kalem aja. Itulah yang membuat
sub-unitku selalu jauh dari perasaan panik ketika menghadapi
permasalahan. Oiya, Aji ini juga pemain film kartun loh. Tebak
perannya jadi apa?
131
Apalagi dimakan pakai hot lava. Oiya, karna Tigar ini anak band, jadi
dia punya kebiasaan reflek main drum kalau lagi dengerin lagu.
132
banget, satu dari tiga wanita yang ada di jurusan Teknik Mesin. Icux
adalah orang yang paling rame dan selalu bisa mencairkan suasana
dengan celetukannya. Tapi kalau udah badmood, udah deh nggak
bakalan ngomong satu katapun. Bahkan ngelihatin kita aja enggak,
pokoknya serem deh. Oiya, Icux ini bikin kita satu sub-unit kaget
waktu tahu kalau dia itu ternyata........ternyata apa hayo? Kepo ya?
133
KKN daring ini membuat aku bisa melakukan banyak hal yang
tidak bisa dilakukan ketika KKN-PPM dilaksanakan secara terjun
langsung, selain ngonten. Pertama, aku bisa mengerjakan program
tanpa turun dari kasur. Bagi kaum rebahan sepertiku, menjalankan
aktivitas tanpa perlu beranjak dari kasur adalah hal paling indah. Dan
akhirnya bisa terwujud pada KKN daring ini. Kedua, menjalankan
program kerja sambil menggunakan masker. Eits, masker disini
maksudnya bukan masker untuk menghalangi virus ya tapi masker
wajah. Jadi selain mengabdi kepada masyarakat, aku juga bisa
memanjakan diri sendiri. Ketiga, aku bisa mengerjakan program kerja
pada dini hari. Entah kenapa aku merasa bahwa dini hari adalah
waktu dimana kreativitasku memuncak. Karena KKN daring ini
programnya berbasis individu, maka aku bisa bebas memilih kapan
waktu terbaik untuk mengerjakan program kerja. Aku sendiri sering
mengerjakan program kerja di malam hingga dini hari dan beristirahat
di siang hari.
134
pendidikan, dan potensi Desa Lampegan. Untuk mendapatkan data
tersebut, perlu usaha yang tidak mudah. Hal terebut karena pihak
Desa Lampegan tidak memberikan respon ketika dihubungi oleh tim
kami. Namun kendala tersebut tidak membuat kami menyerah, kami
tetap berusaha mencari data yang dibutuhkan dari sumber sekunder
lainnya. Selain melakukan pendataan, aku juga berperan untuk
membuat layout dan desain Buku Profil Desa. Pembuatannya lumayan
menyita waktu, tapi tetap menyenangkan.
135
Program selanjutnya adalah Pengembangan Pariwisata di Desa
Lampegan. Desa Lampegan memiliki potensi pariwisata yang sudah
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui
Bappeda. Kami bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Bandung
untuk membuat rekomendasi pengembangan pariwisata Kampung
Lauk Mina Padi dengan lebih maksimal. Untuk itu, kami melakukan
studi banding ke Kampung Mina Padi Samberembe yang berada di
Sleman. Dengan bantuan dari Kelompok Sadar Wisata di Kampung
Mina Padi Samberembe, kami bisa membuat rekomendasi untuk
pengembangan Kampung Lauk Mina Padi di Desa Lampegan.
136
Dengan dibuatnya tulisan ini, berarti masa KKN-PPM daring
sudah hampir selesai. Aku mau berterimakasih kepada semua pihak
yang terlibat dan membantu dari awal hingga akhirnya selesai juga.
Terima kasih Mbak There, dosen kesayangan di DPP yang sudah mau
sabar menghadapi dan
mendampingi kami berproses.
Terima kasih Taufik Al Faruk dan
Wildan Fajar karena sudah mau
bersama-sama memulai semuanya
dari nol. Semua dimulai pada 10
September 2019 di Kos Wildan.
137
dan cerita horrornya. Pokoknya terima kasih untuk hal-hal
menyenangkan selama dua bulan terakhir ini.
138
KKN Bersama Karakter BoBoBoy
Tita Thalia N
139
Persiapan KKN sungguh banyak rangkaiannya, mulai dari
persiapan lokasi hingga tema program yang akan ditawarkan.
Perjuangan untuk memperoleh lokasi KKN memang tak semudah
dugaanku. Kita harus berkomunikasi dengan baik dan menyiapkan
proposal yang tepat juga, karena desa-desa di Indonesia ini sebagian
sudah maju dan menganggap dirinya mampu tanpa kehadiran
mahasiswa KKN. Apalagi kali ini KKN dilaksanakan secara online.
Desa yang dapat dijadikan lokasi juga desa yang memiliki akses
internet yang baik untuk memudahkan komunikasi.
140
pada kebutuhan desa secara langsung. Kami mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bandung dan berbagai masalah yang kami temukan di internet
tentang Desa Lampegan. Hal ini dikarenakan pihak desa meminta
kami datang ke lokasi karena beranggapan bahwa desanya aman dari
covid-19. “Yaa emang desanya aman sih, tetapi kan kita enggak tahu
bagaimana kondisi selama di perjalanan ntah aman atau enggak..
hehe” Keinginan pihak desa untuk kami terjun ke lokasi langsung juga
karena Desa Lampegan merupakan salah satu desa yang masih
lumayan pelosok sehingga sulit untuk mendapatkan jaringan.
Komunikasi via online kurang memungkinkan untuk dilakukan
selama KKN Daring.
141
baik ke semua temannya. Ada pula Francesca Patricia Pamphila
Candra yang seperti Ying tomboi dan selalu ceria. Ada pula karakter
gopal yang memiliki badan agak besar tetapi penakut yaitu La Ode
Fikri Hanifah, karena ketika menonton film horor dia adalah orang
yang paling takut. Dan yang terakhir, ada Syah Menan Lubis yang
memiliki karakter berkarisma tetapi terkadang menyepelekan sesuatu
namun tetap bertanggung jawab akan apa yang dia kerjakan seperti
karakter Fang.
142
Salah satu program yang dibawakan oleh sub-unit 2 Desa
Lampegan adalah buku profil desa. Mulanya kami ingin membuat
buku profil tahun 2020 agar menjadi basis data untuk pemerintah desa.
Namun apa yang kami rencanakan di awal gagal. Begitu banyak
permasalahan yang kami temukan ketikan akan menyusun buku
profil desa tahun 2020. Mulai dari sulitnya berkomunikasi dengan
pihak desa untuk meminta data yang kami butuhkan. Beberapa
narasumber yang tidak sesuai dengan apa yang kami butuhkan.
Wadidaw ternyata buat ngerjain semua program aku ini ada aja
yang membuatku bingung. Bingung masalah dari mana kami dapat
memperoleh data yang sesuai dengan Desa Lampegan. Aku ada
program buat peta desa. Setahu aku peta desa itu ada batas dusunnya.
Di awal perencanaan, aku sudah membayangkan ingin minta salah
satu perangkat desa yang paham betul tentang batas dusun di Desa
Lampegan menggambarkan batasnya atau setidaknya memberi batas-
143
batas secara visual dari peta batas desa yang sudah ada atau dengan
aplikasi Google Maps.
144
sehingga program dapat selesai sesuai target waktu yang telah
ditetapkan.
Kalau udah ada konflik udah deh mungkin akan saling blok
dan KKN enggak akan berjalan dengan baik bahkan bakalan ngulang
di periode selanjutnya. Semua masalah kami selesaikan secara
bersama dengan berkomunikasi jarak jauh melalui google meet maupun
aplikasi tatap muka lainnya, tapi dari awal sampai akhir belum pernah
aku temukan masalah yang begitu besar sehingga menimbulkan
perpecahan di sub-unit BoBoBoy. Di sub-unit ini semuanya saling
toleransi dan saling pengertian. Adu Du tidak pernah memaksakan
145
kehendaknya untuk melakukan koordinasi tatap muka setiap hari, dia
selalu menanyakan dan mengkoordinasikan waktu dimana semua
anggotanya ada waktu senggang karena selama kegiatan KKN
diantara kami juga masih melaksanakan rutinitas seperti hari biasa
dengan kesibukan yang berbeda-beda.
146
pekerjaan karena ada sistem yang harus kami isi, karena jika
dimanipulasi mungkin hasilnya tak akan rasional atau bahkan bisa
kelihatan. Tetapi semua itu tergantung bagaimana kita
menjalankannya dan menyikapinya. Strategi yang baik dalam
menyusun jam sungguh diperlukan selama KKN daring. “Waduh dah
mau belajar jadi koruptor ini mah, masak iya mau manipulasi jam?
Manipulasi waktu aja udah mahir apa lagi manipulasi uang”.
147
daring tapi tetep aja seru bersama anggota BoBoBoy ini. KKN daring
sungguh berkesan walau tak terjun langsung, tak ada upacara
penerjunan di Lapangan Pancasila yang ada hanya penerjunan depan
laptop via Youtube sambil ngopi. Semua ini tak akan berkesan jika tak
ada Mbak There selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
sangat sabar membimbing kami dan selalu membersamai kami dalam
pelaksanaan KKN-PPM Ibun.
148
Perjalanan Menuju Kenangan
Francesca Patricia Pamphila Chandra
149
Aku merupakan salah satu dari tiga mahasiswi S1 Program
Studi Teknik Mesin angkatan 2017 di Universitas Gadjah Mada. Iya
benar sekali, tahun ini merupakan tahun ketiga aku menjalani
kehidupan sebagai seorang mahasiswi. Suka duka merupakan dua hal
yang paling setia, tidak pernah lepas atau bahkan hilang, dan selalu
membersamai perjalanan seorang anak kecil yang berusaha menjadi
dewasa ini. Mungkin bagi sebagian orang sering kali bertanya
kepadaku mengenai apa alasan dibalik aku masuk dan menggeluti
dunia perkuliahan yang notabene didominasi oleh cowok ini.
Pemikiran seperti itu terdengar sangat klise sekaligus sepele di
telingaku karena menurut aku sendiri untuk saat ini kita sebagai
wanita telah diberi kebebasan untuk dapat mengekspresikan dan
menekuni hal-hal yang menjadi passion atau minat kita. Mari kita ingat
kembali mengenai makna tanggal 21 April khususnya terkait hak dan
keberadaan kaum wanita.
150
Sejak masih berada bangku sekolah, aku sangat suka sekali
dengan alam dan hal-hal apapun itu yang berbau tentang keindahan
alam. Sesekali terbesit dipikiranku ingin sekali rasanya mengunjungi
dan melihat secara langsung bagaimana indahnya ciptaan Tuhan ini.
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah dilahirkan di negara
dengan keindahan alam yang tidak ada habisnya, yaitu negara
Indonesia tercinta. Seperti yang sering kali kita dengar bahwa
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang membentang luas dari
Sabang sampai dengan Merauke. Indonesia dibekali dengan berbagai
macam suku, adat istiadat, budaya, dan Bahasa daerah yang tentunya
beraneka ragam. Sama seperti semboyan yang sering kali kita dengar,
yaitu Bhineka Tunggal Ika dimana memiliki arti bahwa walupun
berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Atau dengan kata lain perbedaan
inilah yang membuat Indonesia dapat menjadi satu kesatuan negara
yang utuh yang mengandung beribu kekayaan akan keberagaman
yang indah.
Oleh karena itu, tak heran apabila Indonesia telah diakui oleh
mancanegara sebagai salah satu dari berbagai macam rekomendasi
destinasi wisata yang mempu memanjakan mata. Salah satu rencana
yang menjadi kesempatan aku agar dapat sedikit menikmati alam
yang dimiliki oleh Indonesia adalah dengan mengikuti program KKN
di luar Pulau Jawa.
Cerita ini berawal ketika akhir dari semester tiga. Ketika aku
sedang asyik bermain Instagram, aku melihat kakak – kakak tingkatku
mengabadikan berbagai momen saat mereka sedang melakukan
kegiatan KKN di salah satu daerah paling Timur dari Indonesia, yaitu
Biak. Menurut aku pribadi, Indonesia bagian Timur memiliki alam
yang masih asri dan begitu polos tak berdosa. Oleh karena itu aku
memiliki rencana untuk dapat melaksanakan kegiatan KKN di bagian
timur Indonesia. Aku ingin sekali dapat melaksanakan KKN di luar
151
Pulau Jawa sedangkan untuk dapat mewujudkan itu semua tentu
harus merogoh kocek yang tidak sedikit, mulai dari peninjauan lokasi,
persiapan, keberangkatan, bahkan biaya hidup disana, aku mengambil
kerja sambilan di salah satu perusahaan oleh-oleh khas Yogyakarta
untuk menambah uang saku sekaligus menabung guna keperluan
KKN yang rencananya akan aku ambil di semester enam nantinya.
152
melupakan berbagai rencana dan keinginanku untuk sekedar melihat
alam atau bahkan mengabdikan ilmu yang telah aku pelajari kepada
masyarakat. Satu persatu teman-teman angkatanku yang telah
mengikuti pendaftaran secara terbuka atau biasa disebut open
recruitment memberi kabar kepadaku bahwa mereka telah diterima di
tim KKN yang mereka inginkan. Ada yang diterima di Sulawesi, NTT,
NTB, Andamas, dan ada juga yang diterima di daerah yang dulu
sempat aku inginkan, yaitu Biak. Apabila ditanya apakah iri
merupakan kata yang sangat cocok untuk menggambarkan suasana
hati aku pada saat itu? Jawabannya tentu adalah iya. Jujur aku
memang iri dengan mereka. Mereka yang dengan mudah
mendapatkan ijin untuk dapat melaksanakan pengabdian di daerah
daerah bagian Timur dari Indonesia.
153
Lombok pun juga bukan merupakan lokasi yang menjadi rezekiku
untuk dapat melakukan program KKN ini. Tak berselang lama aku
pun mendapat ajakan dari teman yang dulu sempat satu SMA
denganku. Namanya Khansabilla atau biasa dipanggil Khansa, Ia
mengajakku untuk ikut ke dalam tim KKN yang telah dia dan teman
temannya bentuk. Tim KKN tersebut berlokasi di daerah Binyan, Bali.
Alasan dibalik kenapa Ia mengajakku untuk masuk tim KKN-PPM
UGM Binyan, yaitu karena kluster saintek masih kekurangan orang.
154
berbagai macam masalah yang akan ditemui saat pengabdian itu
dimulai. Karena aku merupakan mahasiswi dari jurusan Teknik Mesin
maka aku masuk dan tergolong ke dalam anggota kluster saintek.
155
desa tersebut tentunya masih termasuk kedalam Kecamatan Ibun,
Kabupaten Bandung. Tiap sub-unit memiliki satu koordinator yang
disebut dengan kormasit atau koordinator mahasiswa sub-unit.
156
Kegiatan (LRK). Di dalam LRK kami menyusun identifikasi masalah,
prioritas pemilihan permasalahan, dan rencana program kegiatan.
157
minggu pengerjaan, dan Alhamdulillah pada tanggal 14 Juli program
ini telah selesai dilakukan.
158
Untuk proses selanjutnya yaitu penyusunan LPK atau
singkatan dari Laporan Pelaksanaan Kegiatan. Pengisian LPK
dilakukan langsung di sistem melalui web periode2.kkn-ppm.id dengan
membuka menu ‘laporan’ kemudian ‘LPK Individu’. Setelah LPK dan
LRK telah diisi lalu pencet tombol kunci. LRK, LPK, dan Kartu i-1
beserta keluaran (output) kemudian di upload ke sistem yang telah
disediakan.
159
Talun 3:
Pendampingan Jarak Jauh dan
Learning by Doing
Jarak dan Covid-19 tak Menjadi Penghalang untuk
Mengabdi
Hanifa Rosa Wardhani
160
Sejumlah teman bahkan bertanya kepada saya “KKN online itu
gimana memang caranya?”, dan berkali-kali juga saya menjawab “Aku
nggak tahu”. Benar dikatakan demikian, karena saya sendiri sangat
clueless mengenai konsep seperti apa nantinya jika KKN dilakukan
secara daring. Ekspetasi dan khayalan untuk terjun langsung berada
di antara masyarakat pun sirna. Sungguh disayangkan, karena saya
sendiri sudah berekspetasi akan menyenangkan pastinya jika
melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung di Kota
Kembang.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, suatu hari seorang teman lama
menghubungi saya. Namanya Alfa, ia adalah teman saya ketika masih
menjadi mahasiswa baru, lebih tepatnya kami teman satu gugus saat
161
masa PPSMB Palapa. Melalui pesan singkat yang dikirimkannya via
WhatsApp, ia mengajakku untuk bergabung bersama tim KKN-nya
yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Mendengar tawaran itu, lantas
tanpa berpikir panjang, saya langsung mengiyakan ajakan tersebut.
Begitulah akhirnya hingga saat ini saya bisa tergabung dalam Unit
JB036 yang berlokasi di Desa Lampegan dan Talun, Kecamatan Ibun,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
162
ternyata tidak hanya saya yang mengalami hal tersebut, teman-teman
di Sub-unit 3 pun juga merasakan hal yang serupa.
163
Kemudian ada Sekar, si manis paling ceriwis di kelompok kami
yang selalu bisa menghadirkan tawa lewat guyonan khas Betawinya.
Ada pula Dwita, Umi, dan Amira, tiga dara yang dengan sifatnya
masing-masing mampu menghadirkan kenyamanan di tengah-tengah
sub-unit kami. Serta tidak lupa ada Agam dengan sifatnya yang
mudah panik, sering kali memicu kehebohan di antara kami, dan
Luthfan yang senang menawarkan kami makanan dan cemilan khas
Kota Padang, membuat kami selalu tergiur untuk mencicipinya.
164
KKN ini mulai dari membahas program kegiatan sampai pada
menceritakan kehidupan masing-masing.
165
Selain Mendikbud, acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat
negara seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selaku Ketua
KAGAMA yang menyampaikan semangat dan salam pengabdian
kepada para mahasiswa KKN.
Hari demi hari pun berlanjut, saya pun mulai menjalankan satu
per-satu program kegiatan yang telah diajukan. Pertama, saya
mengerjakan terlebih dahulu program kampanye digital lingkungan
166
yang bertajuk “Less Waste ala Talun: #KerenTanpaPlastik”, kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan booklet Smart Village, pembuatan
buku profil Desa Talun, dan terakhir pembuatan video public speaking.
Dari keempat program kegiatan yang saya ajukan, pengerjaan
program kampanye digital “Less Waste ala Talun:
#KerenTanpaPlastik” membawa kesan tersendiri dan tidak biasa bagi
saya. Pemilihan program ini pada mulanya didasarkan atas kondisi
masyarakat Talun yang masih rendah dalam tingkat pengelolaan
sampah, khususnya pengetahuan akan urgensi tentang masalah
sampah plastik.
167
kampanye ternyata bukanlah hal yang mudah. Karena kampanye
yang dilakukan berbasis digital pada media sosial, maka setiap
harinya saya harus menyiapkan materi untuk konten unggahan di
Instagram. Setelah materi tersusun, saya kemudian masuk pada proses
design yang memakan waktu 3 sampai 4 jam setiap harinya. Barulah
saat itu konten tersebut siap untuk dipublikasikan di Instagram
maupun kepada masyarakat Desa Talun. Layaknya siklus, proses itu
terus berulang setiap harinya selama 20 puluh hari perencanaan
program kampanye. Beruntungnya saya mempunyai teman-teman di
Sub-unit 3 yang mau meluangkan waktunya untuk membantu saya
menjalankan program kampanye ini.
Akan tetapi, saya diberi kesempatan oleh Mbak There, DPL Tim
KKN Ibun, untuk menjadi Person in Charge (PiC) media sosial Tim
KKN Ibun bersama dengan Dinda. Tentu merupakan suatu
pengalaman baru bagi saya menjadi penanggung jawab dalam
mengelola akun media sosial Tim KKN, karena selama ini saya masih
sebatas belajar membantu pekerjaan seorang social media officer. Atas
kesempatan itu, saya jadi belajar mengaplikasikan pengetahuan saya
dalam hal manajemen konten di media sosial.
168
KKN Ibun. Mulai dari menyusun script podcast, hingga bergantian
menjadi host pada setiap episode-nya.
169
kewajiban kami melakukan pengabdian ini. Meski berat memang pada
awalnya, diliputi rasa cemas akan ketidakpastian, tidak disangka saya
bisa melalui masa-masa itu.
Dari pelaksanaan KKN daring ini saya belajar banyak hal, mulai
dari sisi akademik yang diuji dari bagaimana kita mampu
mengidentifikasi dan membaca situasi, kemudian merancang program
kegiatan untuk menjawab dan menjadi solusi atas permasalahan yang
ada di desa. Dari tim KKN-PPM UGM Unit JB036 saya juga belajar
akan pentingnya kekompakkan dan kepercayaan terhadap satu sama
lain, menjadikan tim ini mampu bertahan dan tetap berjalan sampai
akhir. Meskipun saat ini jarak dan covid-19 adalah musuh kita
bersama, tetapi tidak menjadi penghalang untuk kami mengabdi pada
Ibu Pertiwi.
170
“Liyan” dan Kuliah Kerja Nyata via Daring
Sekar Fadhilah Zahra
171
istilahnya work from home (wfh), termasuk kegiatan KKN. Hal ini yang
awalnya membuat saya optimis untuk segera bertemu dan berbaur
dengan masyarakat terpaksa harus diberi jarak dengan media
teknologi sebagai jembatan pendekatannya. “Apakah saya tetap bisa
dikatakan ‘mengabdi’ jika saya sendiri saja tidak bisa bertemu secara
fisik dengan mereka?” “Apakah mereka siap untuk bisa berpartisipasi
dalam kegiatan KKN kami?” “Apakah saya tetap bisa keluar dari zona
nyaman saya dan belajar dengan ‘liyan’?” segelintir pertanyaan seperti
ini mencoba memenuhi isi pikiran saya mengenai KKN via Daring.
172
perencanaan kami untuk bisa dekat dengan masyarakat, Tim KKN
Pesona Ibun juga merencanakan berbagai macam kegiatan.
Masih menjadi suatu hal yang tidak saya sangka sampai detik ini,
apa yang membuat saya berani untuk mengambil keputusan dan
tanggung jawab sebagai PiC Video. Melalui penugasan pertama
menjadi PiC Video, saya rasa saya sudah mulai untuk berani keluar
dari zona nyaman saya yang mungkin dulu hanya sebagai anggota
dalam sebuah tim di Media. Kali ini saya dipilih untuk menjadi
penanggung jawab sebuah kepengurusan di media editing spesifiknya
bentuk video.
173
membantu beberapa anggota Tim KKN Pesona Ibun untuk proses
pengunduhan video dalam platform media sosial Youtube hingga
memberikan media hiburan dikala penat mengurus program pribadi
dan interdisipliner dengan merilis Podcast.
Teman satu PiC Video saya, Alfa dan Ode. Mereka adalah media
informasi baru saya dalam melihat suatu hal. Dari sini saya belajar
memahami berbagai hal dari beragam perspektif, semisal, dalam
penentuan tema dan topik Podcast. Kami melakukan diskusi kecil via
Google Meet dan dalam diskusi ini kami juga bertukar ide dan
kreatifitas masing-masing. Bagaimana Alfa dengan keahliannya yang
bisa dengan detail dan rapi menyusun Script agar semua bisa
memahami bagaimana alur Podcast berjalan. Hingga Ode, yang siap
sedia menemani siaran Podcast dan menggunakan skill-nya dalam
bidang editing. Melalui mereka, saya memahami ‘Liyan’ dan melalui
mereka saya juga bisa bertukar sudut pandang agar bisa menemukan
titik temu untuk suatu karya yang bisa kita rilis setiap minggunya.
Tentu tidak hanya dari PiC saya memahami ‘Liyan’. Melalui sub-
unit saya sendiri, yaitu sub-unit 3. Saya bertemu dengan berbagai
macam pribadi dari kebiasaan dan juga kepribadian yang berbeda.
Wahyu, sang ‘ketua suku’ yang
memiliki pribadi sangat tegas dan
semangat membara untuk selalu
mengingatkan anggotanya agar
tetap semangat menjalani KKN via
Online. Lalu ada Agam dan
Luthfan, dua lelaki yang sangat
fokus dan tetap santuy dalam
menjalani KKN daring. Amira, Oca, Dwita, dan Umi perempuan-
perempuan hebat yang selalu siap sedia menjadi pendengar yang baik
174
untuk anggotanya. Tetapi, support dan semangat mereka juga selalu
tersebar di setiap pembicaraan.
175
kami mau sedikit demi sedikit mewujudkan apa yang diharapkan
masyarakat untuk kemajuan daerahnya. Desa Ibun, yang terkenal
dengan kata “Sabilulungan” yang jika diartikan dengan “gotong
royong” meyakinkan saya bahwa Desa ini lah yang akan menjadi
pembelajaran baru bagi saya. Desa ini juga, yang akhirnya menjadi
tempat saya untuk berani keluar dari zona nyamannya saya.
Membangun komunikasi yang baik adalah cara kami satu-satunya
untuk meyakini masyarakat mengenai kegiatan KKN dan pelan-pelan
kami mengajak masyarakat untuk bisa ikut berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan KKN yang sudah kami rancang sebelumnya.
176
juga disatu sisi memiliki tanggung jawab sebagai Ketua Karang
Taruna salah satu dusun di Desa Talun memperlihatkan gambaran
baik bagaimana hubungan pemuda dan sampah.
177
Aa Suratman merasa bahwa masyarakat Talun masih
membutuhkan edukasi penanganan sampah yang baik agar
masyarakat pelan-pelan mau mengelola sampah secara mandiri.
Bukan hanya itu, selama masa jabatannya menjadi ketua karang taruna
dan melayani masyarakat Talun khususnya di bidang kebersihan, Aa
Suratman juga menjelaskan bahwa masyarakat sangat membutuhkan
pihak yang mengatasi persoalan sampah bisa menangani sampah
secara merata. Selain itu, dalam kasus penanganan sampah, lahan
menjadi kendala saat ini bagi masyarakat untuk bisa mengelola
sampah secara mandiri. Seperti yang diceritakannya, tidak semua RT
memiliki lahan yang cukup apalagi bisa digunakan untuk mengelola
sampah. Aa Suratman menjelaskan bahwa sikap masyarakat hampir
semua sudah antusias untuk mengelola sampah dan memahami soal
sampah secara mandiri.
178
ketika saya melihat masyarakat desa yang memiliki pemikiran yang
luas dan panjang mengenai sampah. Saya harap saya bisa berbincang
lebih lama dengan beliau. Selanjutnya ada teh Penti Prianti, beliau
adalah Perempuan, Ibu Rumah Tangga, dan Guru di salah satu TK di
Talun. Awal saya bisa melakukan komunikasi dan wawancara
mendalam dengan beliau melalui Google Form yang saya sebar
melalui Aa Suratman, memang sengaja saya mencantumkan “nomor
telepon” untuk bisa dihubungi. Pada akhirnya, saya menemukan
waktu yang pas untuk wawancara dan berbincang ringan dengan Teh
Penti Prianti.
179
dengan membakar sampah di ruang terbuka. Ketika sosialisasi, Teh
Penti mengajak masyarakat untuk mau terlibat dan sebagian
masyarakat juga sudah mulai antusias dalam penanganan sampah.
180
Pengabdian Virtual? Jalanin Aja
Amira Anandita
“Mir, jadi mau ikut ngga? Kalo mau, kirimin nama lengkap, NIM,
sama CV ya.”
181
“Oh, dari anak-anak pengurus kali ya”, batin saya.
182
menggunakan jalur darat saja, baik itu menggunakan bus atau kereta
api.
183
penularan massif covid-19 semakin menyebar. Angka positif terhadap
tes PCR meningkat. Suasana pembelajaran menjadi berubah menjadi
daring. Teman-teman fakultas yang sama-sama berasal dari Jakarta
mulai pulang. Asumsi peniadaan KKN tahun ini semakin menguat
dan membuat deg-deg-an.
184
Grup KKN masih ramai dengan usulan-usulan daerah
penerjunan, masih dengan anggapan akan ada penerjunan langsung.
Optimis sekali kita. Canda saya dalam hati.
185
namun KKN tetap jalan. Ini juga yang membuat luaran program
beberapa yang berupa jasa diganti menjadi sebuah hal yang baru.
186
informasi seputar desa terkait yang akan diberikan oleh pihak yang
menjadi jembatan teman-teman KKN dengan pihak desa.
Bingung.
187
Beberapa hari kemudian, baru lah kami mendapatkan RPJMDes
Talun dengan format excel yang didapat dari Bapak Dedi. Format
inilah yang membuat saya tahu di Desa Talun ada komoditas domba
dan sapi, sehingga hewan untuk buku saku saya adalah domba
sedangkan Akira adalah sapi karena dalam satu desa tidak boleh sama
judul programnya. Awalnya saya ingin membahas unggas saja karena
pasti ada peternakan ayam sederhana di desa dan Akira membahas
ruminansia baik besar atau kecil, namun karena komoditas ini tidak
disebutkan atau tidaknya, lebih baik kami membagi menurut jenis
hewannya saja.
Toh, nanti buku saku ini juga akan berguna untuk peternak
domba, yang penting terlaksana dan bermanfaat lah. Pikir saya setelah
mendapat jawaban tersebut.
Kenyataannya?
188
Saat pengerjaan proker, ada yang hanya 3 jam sehari, hanya
mengerjakan program bantu saja, atau malah hingga 13 jam sehari.
Biasanya juga saya memulai aktivitas pada jam 9 pagi dan selesai pada
jam 10 atau jam 11 malam. Namun, kadang-kadang juga jam 11 malam
itu kebablasan hingga pagi karena mengejar target yang saya buat
sendiri.
Saat mendesain, tentu saja yang ada dibayangan saya agar tetap
sederhana, bisa dibaca, dan tidak pecah saat dicetak. Prinsip yang
189
sepertinya mudah, namun agak sulit untuk mengkomposisikannya.
Saya senang dengan KKN ini, skill desain saya juga semakin terasah,
apalagi dengan penggunaan Illustrator sebagai media yang baru
menurut saya dan belum pernah saya dalami.
Pokok tema yang kedua ini menurut saya terbilang cukup cepat
pengerjaannya. Saat program yang pertama membutuhkan waktu
seminggu untuk pencarian literatur, data lapangan, dan penyusunan
isi, seminggu kemudiannya juga digunakan untuk proses penyusunan
desain dan desainnya. Jadi kurang lebih memerlukan waktu dua
minggu untuk program pertama. Di program kedua, saya kurang lebih
memerlukan waktu seminggu saja karena waktu itu juga dikejar
tunggakan dan menimbang program non tema juga interdisipliner
belum terjamah sama sekali.
190
lihai lah. Konsep yang saya mau tonjolkan, tidak ada konsep. Tapi,
setelah mencoba corat-coret ada lah gambaran kasarnya. Semuanya
terklik saat saya tiba-tiba ingin membuat setengah lingkaran pada
judul. Aneh awalnya, tapi setelah diotak-atik, wah seperti matahari.
Latar belakangnya seperti hutan gelap dengan nuansa hijau tua
kombinasi. Memang aneh tapi menyatu menurut saya. Dengan
menaruh isi dari infografisnya mengenai Bahaya Zoonosis pada
Masyarakat, infografis ini selesai dan menandakan program non tema
saya selesai sehingga seminggu kedepannya saya hanya memikirkan
program interdisipliner. Yeay.
191
Susahnya adalah membuat anggarannya. Saya tidak terlalu
berpengalaman pada hal-hal berbau anggaran dan tidak tahu berapa
harga pasaran, jadi bermodal tautan Tokopedia dan Mbah Google saya
mencari tahu harga pasarannya.
Pada sub-unit saya, saya merasa KKN ini tidak sebagai beban.
Teman-teman saya lainnya juga pembawaannya santai, menjadi
tempat keluh kesah bersama karena data dan pertanyaan belum
dijawab juga, dan suasana grup itu seru aja. Ada yang mancing topik
terus, ada yang ngehujat, ada yang diem-diem menghanyutkan, ada
juga yang santaaaiiii banget tapi tiba-tiba selesai. Kan seru ya.
192
Minggu-minggu terakhir untuk penyusunan LPK menjadi
minggu yang lucu? Seminggu itu kami menyusun pendahuluan,
kesimpulan, dan saran saja awalnya yang ditarget selesai dalam dua
hari. Namun, tiba-tiba ada pemberitahuan penambahan ini itu, upload
ke Simaster poin pengisiannya jadi bertambah, dan ada penggunaan
link dokumentasi. Menurut saya agak mendadak memang, tapi
sebagai mahasiswa, jalani saja.
Dari KKN daring ini saya belajar mengabdi itu tidak selalu
harus terjun ke lapangan, namun jika tidak terjun, komunikasi
merupakan jembatan utama. Pekerjaan jika memang sudah bersistem
juga bisa diselesaikan dengan luaran yang nantinya bisa dikirim ke
pihak desa melalui softfile atau hardfile. Buaian melihat daerah baru
dengan orang-orang baru di tempat yang baru memang hanya sebatas
impian. Namun, niat baik akan juga tersampaikan sekalipun dengan
KKN daring.
193
Pilih Kerja Praktik atau KKN Daring?
Dwita Yoanida Y
Aku yang plin plan ini tentu saja sangat sulit untuk menentukan
pilihan dari alternatif yang telah ditawarkan oleh prodi. Dari alternatif
tersebut, banyak pertimbangan yang aku pikirkan. Jika aku memilih
KKN di Periode 2, aku bisa memilih lokasi KKN dimana pun yang aku
194
inginkan akan tetapi tidak bisa memilih lokasi magang di tempat yang
aku mau. Namun, jika aku memilih Kerja Praktik, tidak dapat
dibayangkan bagaimana sulitnya mengambil data untuk tugas akhir
disaat KKN berlangsung.
195
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Tidak jelas asalku dari mana,
karena dari kecil aku sudah terbiasa berpindah-pindah kota mengikuti
pekerjaan orang tuaku. Di sini aku akan menceritakan bagaimana
perjalanan dan pengalamanku dalam mengikuti kegiatan KKN PPM
UGM Periode 2 Tahun 2020 secara daring.
Nah, saat pengisian KRS pun tiba. Aku pun telah mantap untuk
memilih KKN di Periode 2 ini walaupun teman-temanku yang lain
lebih memilih untuk melaksanakan Kerja Praktik. Aku sebenarnya
merasa takut, takut apakah aku bisa melakukan ini di saat hanya
segelintir teman-temanku yang lebih memilih untuk melaksanakan
KKN di Periode 2 sedangkan yang lainnya memilih KP. Dari dulu aku
telah terbiasa mengikuti arus, mengikuti pilihan yang banyak diambil
oleh teman-temanku. Bahkan, mengikuti organisasi pun, aku juga
mengikuti teman-teman dekatku karena aku tidak terbiasa jika tidak
ada mereka di sekitarku dan melakukan apapun tanpa ada mereka.
Yah, begitulah aku. Namun, aku ingin berubah. Aku tidak mau lagi
bergantung kepada mereka karena tidak selamanya teman-temanku
dapat selalu berada di sisiku. Semua orang juga punya kesibukan dan
urusannya masing-masing sehingga aku pun tidak lagi memikirkan
apa pilihan orang lain dan lebih mendengarkan apa yang aku
butuhkan dan inginkan.
196
teman-teman terdekatku. Sebenarnya aku ingin sekali KKN di wilayah
timur seperti Papua.
197
Payangan, Bali. Tapi karena aku ketiduran dan lupa untuk mengisi
form pendaftaran yang sudah diberikan, ya sudah mau gimana lagi,
kan memang murni kecerobohanku. Setelah itu aku pun mulai
mencari info di official account KKN’ERS UGM 2020 dan melihat salah
satu oprec yang berlokasi di Kintamani, Bali. Kebetulan sekali, aku
mendaftar di hari terakhir mereka melakukan oprec. Aku pun
dihubungi oleh salah satu perwakilan tim KKN mereka mengenai
jadwal pelaksanaan dan lokasi untuk wawancara.
198
diterima menjadi bagian dari tim KKN Iraga Kintamani. Akhirnya
impianku untuk dapat KKN di Bali pun ada di depan mata.
199
dengan metode seperti ini sangat sulit dilaksanakan, mengingat kuliah
yang dilakukan dengan sistem yang sama pun dinilai kurang efektif
dalam kegiatan perkuliahan.
200
juga merasa kebingungan terkait dengan kegiatan KKN ini. Sistem
KKN seperti ini masih terbilang baru, bahkan baru pertama kali
dilaksanakan pada periode kami di tahun 2020 sehingga wajar saja
masih terdapat trial dan error.
Selama berada di Sub-unit 3 ini, ada ada saja hal-hal lucu yang
dilakukan, mulai dari membahas ide proker hingga bergosip,
membuat kami melupakan rasa lelah sejenak. Awalnya aku berpikir
pasti akan sulit mengakrabkan diri kepada teman-teman sub-unitku,
karena pada dasarnya kami belum pernah bertemu dan berbicara
secara langsung. Tapi karena sudah ada perkembangan teknologi,
kami pun dapat dengan mudah berbaur dan menjadi akrab hingga
sekarang. Pengisian LRK pun tidak semudah yang dibayangkan.
201
menjadi 140 jam untuk kegiatan pokok tema, dan 60 jam untuk
kegiatan pokok non tema. Kegiatan pokok tema merupakan kegiatan
yang sesuai dengan tema yang diangkat oleh masing-masing tim KKN.
202
instansiku dalam melakukan Kerja Praktik juga telah “meraung-
raung” meminta segera diselesaikan. Pikiranku terpecah menjadi 2.
Pekerjaan dari kantor sudah lama tidak aku sentuh, namun di sisi lain
jam kerja KKN harus aku penuhi.
Hingga hari yang aku nantikan pun tiba, yaitu hari dimana
seluruh pogram kerja yang aku tawarkan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, walaupun terdapat beberapa kendala seperti data yang
berguna dalam penyusunan Buku Profil Desa Talun baru diberikan
oleh perwakilan desa pada h-3 deadline yang telah ditetapkan oleh
kormanit untuk dapat menyelesaikan seluruh proker yang telah
dirancang pada minggu pertama.
Aku tidak menyesal sudah keluar dari zona nyaman, yaitu tanpa
adanya teman-teman dekatku. Malah bersyukur mendapatkan teman
juga sahabat baru yang tidak kalah seru dan bisa berbagi cerita
walaupun hanya sebatas video call. Aku juga sangat berterima kasih
karena memiliki kesempatan untuk dapat mengenal teman-teman di
KKN Pesona Ibun yang sangat baik, penyabar, pengertian, kocak, dan
memiliki karakter uniknya masing-masing, serta Dosen Pembimbing
Lapangan yang keren dan pengertian, yaitu Mba There.
203
Eheehee…Selama melaksanakan KKN selama hampir dua bulan ini aku
menyimpulkan bahwa kunci yang paling penting dalam
melaksanakan kegiatan secara daring ialah niat, timeline kegiatan
untuk membantu kita agar selalu berada di jalan yang lurus
(wkwkwk), serta komunikasi (ini penting ya! :D)
204
Menularkan Positive Vibes dari KKN Daring
Umi Alifa Jamil
205
saya merupakan anggota dari Tim JB036 yang lokasinya di Kecamatan
Ibun.
Awal bergabung ke tim ini, saya diajak oleh Alfa alias Topik
untuk gabung jadi tim pengusul yang udah dibentuk sama dia dan
teman-temannya. Alasannya yaitu karena tim Alfa masih kekurangan
anggota untuk dapat memenuhi syarat minimal dari Direktorat
Pengabdian Kepada Masyarakat (DPkM) untuk menjadi tim pengusul,
juga karena kebetulan dari klaster saintek masih diisi sama 1 orang,
yaitu Khanshabila dari Fakultas Biologi. Aakhirnya Alfa mengajak
saya untuk gabung. Sebagai informasi, saya berasal dari Fakultas
Geografi yang merupakan salah satu fakultas dari klaster saintek.
Reaksi saya ketika mendapatkan chat ajakan dari dia cukup kaget
dan seketika itu saya merasa menjadi mahasiswa “tua”. KKN
merupakan mata kuliah yang baru bisa diambil pada semester akhir
(semester 6, 7 dan 8). Ketika saya sudah bisa mengambil mata kuliah
ini, itu menandakan bahwa memang benar saya patut untuk diberikan
gelar sebagai mahasiswa “tua” tersebut.
206
bergabung ke tim-tim pengusul KKN, berdasarkan cerita pengalaman
dari kakak tingkat saya, itu sangat sulit. Perlu menyiapkan Curriculum
Vitae yang tentu isinya harus berbobot, harus memiliki kemampuan di
bidang video atau syarat-syarat lainnya tentu membuat saya menjadi
berpikir dua kali. Akhirnya setelah mempertimbangkan satu dan
banyak hal, beberapa minggu kemudian saya memutuskan untuk
meng-iya-kan ajakan Alfa dan bergabung menjadi tim pengusul tim
KKN Kintamani, Bali.
207
Sub-unit 3 terdiri atas 8 (delapan) anggota, diantaranya yaitu
Wahyu (yang juga sekaligus diamanahkan sebagai kormasit Sub-unit
3), Sekar, Oca, Amira, Agam, Luthfan, Dwita, dan tentunya saya
sendiri. Awal gabung dengan tim Sub-unit 3, saya merasa cukup
segan karena dari seluruh anggotanya tidak ada satupun yang saya
kenal sebelumnya. Jujur saja, saya merupakan pribadi yang cukup
sulit untuk beradaptasi dengan teman-teman baru. Terlepas dari apa
yang saya rasakan, yang pasti sudah menjadi kewajiban saya dan
teman-teman untuk kedepannya harus dapat menjalin komunikasi
yang baik agar nantinya dapat bekerja sama dalam menjalankan
program-program KKN.
208
saya juga terbagi lagi yaitu 2 program pokok tema dan 1 program
pokok non tema.
209
sektor pariwisata khususnya wisata alam memiliki peran yang sangat
besar dalam peningkatan penerimaan devisa, peningkatan
kesempatan berusaha, dan membuka kesempatan kerja.
210
masyarakat desa terkait mitigasi bencana tanah longsor dan mengetuk
hati perangkat desa agar melakukan beberapa tindakan mitigasi secara
lebih maksimal.
211
kesehatan dasar, khususnya terkait pemenuhan gizi bayi. Dalam hal
ini, posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam menangani
kasus stunting. Selain itu, ternyata di dalam RPJMDes Talun juga
terdapat permasalahan terkait revitalisasi posyandu.
Untuk itu, saya memiliki ide untuk membuat booklet yang berisi
panduan terkait revitalisasi posyandu yang kelak dapat digunakan
sebagai referensi dalam pelaksanaannya di lapangan. Pada saat
penyusunan booklet ini, saya dibantu oleh Ketua Pengurus Posyandu
Desa Talun, yaitu Ibu Ipah. Beliau sangat baik sekali, dan sabar dalam
menjawab pertanyaan yang saya berikan kepada beliau.
Alhamdulillah pada akhirnya booklet “Revitalisasi Posyandu Desa
Talun” berhasil tersusun dengan baik. Rasanya sangat senang ketika
berhasil menyelesaikan luaran dari program ini, mengingat ini
merupakan program terakhir yang menandakan bahwa beban untuk
menyelesaikan luaran akan segera berakhir, uhh senangnyaa.
212
tentang pelaksanaan KKN dapat tersimpan dengan baik sekaligus
dapat menularkan positive vibes dari KKN daring khususnya bagi para
pembaca yang nantinya akan melaksanakan kegiatan pengabdian
jarak jauh seperti yang aku jalani saat ini.
• Mbak There
Terima kasih banyak, Mbak There sudah membersamai kami dari
awal menjadi tim pengusul hingga berakhirnya masa KKN ini.
Terima kasih sudah selalu baik, sabar, dan dan tersenyum ceria
ketika sedang memberikan wejangan kepada kami. Terima kasih
atas segalanya, Mbak There <3
• Alfa alias Topik
Topikkk alias Alfa, terima kasih sudah mengajak saya untuk
gabung ke tim ini. Terima kasih sudah selalu sabar menghadapi
kami. Terima kasih sudah selalu mengingatkan kewajiban kami di
rangkaian per-KKN-an ini. Semoga lelahmu menjadi ladang
pahala bagimu ya pikk.
• Teman-teman Sub-unit 3
Teman-temanku di Sub-unit 3. Wahyu, Sekar, Oca, Amira, Agam,
Dwita, dan Luthfan. Terima kasih guys telah membersamai saya
dari awal hingga akhir KKN di tim Ibun ini.
Terima kasih Wahyu sudah bersedia menjadi Kormasit yang sabar
dan kooperatif. Mungkin kalau kormasit saya bukan kamu, saya
bisa mati kutu di dalam tim hehe sekali lagi terima kasih Wahyu ~
Terima kasih Sekar sudah selalu baik dan hangat kepada semua
orang. Sudah mau direpotkan untuk nelfonin saya beberapa kali
pas mau rapat rutin Sub-unit. Terima kasih ya, Sekar ~
213
Terima kasih Oca, sudah selalu ceria dalam kondisi apapun
soalnya kamu kalau ngomong kaya orang ceria gitu Ca menurutku
wkwk Terima kasih juga ya Ca, sudah selalu baik dan hangat tiap
kali aku tanya-tanya sama kamu. Terima kasih Ocaaa ~
Terima kasih Amira, sudah selalu memberikan komen dan ide-ide
yang kocak bagi Sub-unit 3. Tanpamu Sub-unit 3 kurang asik eaaa.
Terima kasih Amiraa ~
Terima kasih Agam, atas segala celotehan lucunya dan
kepanikanmu yang mencairkan suasana. Terima kasih Agam ~
Terima kasih Dwita, Dwita si ceriwis tiap kali meet. Partner Saintek
di Sub-unit 3. Terima kasih Dwita sudah selalu baik dan ceria tiap
kali rapat. Terima kasih atas segalanya Dwita~
Terima kasih untuk Luthfan, walaupun sibuk dagang, tapi semua
kewajibanmu di Sub-unit dapat terselesaikan dengan baik, mantap
Luthfan. Terima kasih Luthfan ~
• Teman-teman Unit JB036
Terima kasih tentu saya haturkan kepada teman-teman Unit Tim
JB036. Terima kasih telah membersamai dari awal hingga akhir
KKN. Semoga kalian sukses selalu kedepannya dan dimudahkan
segala urusannya. Sampai jumpa di lain kesempatan <3
214
Bergerak pada Saat Pendemi
Luthfan Hadi Hilsan
Nah disini saya akan menjelaskan semua, apa saja yang saya
rasakan selama KKN Periode 2 Tahun 2020 yang membuat banyak
pertanyaan bagi banyak pihak atas pelaksanaanya yang sangat tidak
relevan dengan kuliah kerja nyata yang sebenarnya, yang dimana
luaran langsung berdampak bagi penduduk desa dengan turun
langsung ke lapangan. Sangat jelas kuliah kerja nyata yang dilakukan
pada periode ini sangat tidak sesuai dengan hakikatnya yang nyata
yang dirasakan oleh masyarakat sekitar, dan yang hebatnya lagi
universitas kita berhasil menjalankan KKN ini yang menjadi
kebanggaan kita semua. Walaupun banyak kekurangan di berbagai
aspek, itu sangat lumrah dikarenakan segala sesuatu yang baru butuh
penyesuaian yang lebih.
215
Pada tahun ini, KKN yang saya bayangkan yaitu saya bisa
berbaur dengan masyarakat sekitar, menyelesaikan masalah yang ada,
dan memberi inovasi terbaru untuk desa tersebut. Sebenarnya agak
bohong sih, hehe, daya tarik KKN bagi saya sih ingin menjelajahi
tempat baru, yang berharapnya sih bisa sebagai refreshing bagi saya
dari perkuliahan yang rumit walaupun punya kewajiban sebagai
mahasiswa KKN.
216
Akhirnya setelah penantian yang panjang dimana pengumuman
peserta KKN plotingan selalu di undur hingga satu bulan, keluarlah
pengumuman bahwa saya di terima KKN di Desa Ibun. Alasan saya
memilih KKN disini yaitu awalnya ingin KKN di dekat Bandung,
tetapi karena KKN yang dilakukan secara daring, keinginan ini
menjadi gagal. Awalnya saya heran tidak adanya informasi untuk
menghubungi pihak tim KKN yang bersangkutan, setelah mencari-
cari informasi, saya dihubungi kormanit dari KKN Kecamatan Ibun,
lalu akhirnya saya di undang ke grup Desa Talun.
217
penerjunan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak
Nadiem Makarim. Mungkin kedengarannya sangat luar biasa, tetapi
saya tidak terlalu terkesan dengan penerjunan ini karena dilakukan
secara online. Saat penerjunan pun, kata-kata yang selalu saya dengar
yaitu kebanggaan bahwa terwujudnya KKN yang sangat diidam-
idamkan saat pandemi ini, akan tetapi menurutku hanya hal biasa
yang terpaksa dilakukan saat pandemi. Berbagai komentar dari
curahan hati mahasiswapun banyak dilontarkan pada saat di kolom
komentar. Kebanyakan komentar yang dilontarkan lucu dan sangat
berkaitan dengan KKN pada periode ini yang lebih rumit.
218
Hingga pada pertengahan minggu awal pertama KKN
berlangsung baru bisa diakses websitenya. Sangat banyak keluhan
dari kami karena alurnya yang ribet, pengisian yang rumit, dan
susahnya akses untuk mendapatkan data dari desa untuk menjadi
bahan pada program yang kami lakukan. Walaupun begitu, saya
sangat bersyukur karena satu tim saya asik dan menyenangkan,
walaupun saya belum pernah bertemu langsung sebelumnya dan
belum ada seorangpun yang saya kenal, tetapi saya sudah bisa
langsung berbaur dengan mereka. Diakhir rapatpun kami sering
bertukar pikiran satu sama lain, ngobrol, dan bercanda. KKN ini terasa
lumayan menyenangkan karena dapat bercengkrama dengan orang-
orang seperti mereka sehingga timbul sedikit semangat untuk
melakukan KKN ini dengan sabar dan menyelesaikannya bersama.
219
rumah. Saat membuat program KKNpun saya sering membuatnya di
rumah teman untuk menumpang wifi-an karena internet di rumah
saya kadang sangat lambat sehingga sangat mengganggu dalam
melakukan program saya.
220
waktu lagi hanya buat mengisi logbook di website. Pengisian yang
harus detail, mengakibatkan saya butuh waktu berjam-jam hanya
untuk mengisi logbook. Sering terjadi salah input, salah ketik, ataupun
salah keterangan waktu, hingga waktu itu saya hanya bisa mengisi
logbook sampai dengan tanggal 30 Juli dalam waktu tiga jam. Waw,
pasti kalian tidak menyangka untuk mengisi logbook saja butuh waktu
lama. Karena sudah letih saya pun rebahan dan secara tak sadar sudah
tidur ke alam mimpi.
221
KKN agak berkurang karena banyak sekali informasi mendadak dan
saya tidak terlalu fokus dengan KKN ini.
222
dan tipe luarannya diubah agar lebih bermanfaat bagi penduduk desa
yang dijadikan target dari KKN.
223
Pengabdian Tidak Harus Terjun Langsung
Agam Perdana Prasetyo
224
daerah, instansi terkait dan masyarakat.
225
Mendengar berita atau pengumuman itu yang terlintas langsung
dalam benak saya adalah tidak jadi berangkat ke Bandung beneran.
Ada sedikit rasa kecewa karena tidak bisa merasakan langsung
mengabdi dengan turun langsung ke lapangan dan membaur dengan
masyarakat.
226
rapat tersebut saya enjoy mengikutinya dan menjelaskan tentang battle
yang akan dilakukan dengan tim KKN lain yang memilih untuk ber-
KKN di Pulau Bali. Battle tersebut bertujuan untuk mendapatkan
suntikan dana dari DPkM dan hanya akan diambil 3 tim yang
mendapat suntikan dana untuk dapat melakukan KKN di Pulau Bali;
dan sisanya yang tidak lolos maka harus pindah ke tempat lain yang
sudah ditentukan oleh DPKM.
Tim KKN kami pun berubah nama menjadi tim KKN Ibun karena
Kecamatan Ibun yang pada akhirnya menjadi lokasi pelaksanaan KKN
kami. Di kecamatan ini, tim KKN kami dibagi menjadi dua desa yaitu
Desa Lampegan dan Desa Talun. Dari kedua desa tersebut nantinya
per desa masih dibagi menjadi dua sub-unit per desa. Jadi di Desa
Lampegan ada dua unit dan di Desa Talun juga ada dua unit. Jadi
pembagiannya Sub-unit 1 dan 2 berada di Desa Lampegan dan Sub-
unit 3 dan 4 berada di Desa Talun.
227
Luthan, Dwita, Ocha, Sekar, Amira, Umi dan terakhir saya sendiri.
Kedelapan anggota tersebut harus saling bahu membahu dan bantu
membantu guna menjalankan program yang telah ditentukan agar
nantinya program dapat terselesaikan dengan baik.
228
antara 1-3 jam tergantung pada permasalahan atau situasi yang terjadi
di Sub-unit 3.
229
jagung, dan sorgum. Sebenarnya limbah pertanian tersebut masih
dapat diolah sebagai pakan ternak.
Limbah dari sisa jerami padi yang
menjadi limbah utama dari Desa Talun.
Lmbah tersebut bisanya dibakar begitu
saja. Pengolahan limbah yang tepat
dapat mengurangi resiko dari limbah
tersebut. Maka dari itu masyarakat
Desa Talun saya beri penjelasan
mengenai pengolahan limbah agar
dapat meminimalisir limbah yang ada
dalam bentuk buku saku. Berikut
adalah luaran buku saku yang saya
buat.
230
diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung
ke Desa Talun.
231
untuk bersosialisasi, bagaimana bekerja dalam tim serta belajar
bertanggung jawab dalam suatu hal. Terlebih lagi dengan metode
KKN daring yang terdengar aneh kali ini akhirnya dapat
terlaksanakan walaupun masih banyak kekurangannya.
232
ini segera terselesaikan dan masyarakat Indonesia sehat. Selalu jaga
kesehatan dan usahakan untuk tidak berpergian keluar rumah jika
tidak dalam keadaan yang sangat mendesak agar wabah ini segera
terselesaikan dan nantinya pelaksanaan KKN periode selanjutnya
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
233
Pelarianku di Masa Pandemi:
Mengabdi pada Masyarakat
Damasus Wahyu Kurnia
234
Perkenalkan nama Aku Wahyu, di dalam tulisan ini aku akan
menceritakan bagaimana pengalamanku KKN di Universitas Gadjah
Mada mulai dari mencari tim KKN hingga pelaksanaan KKN secara
full daring beserta dengan suka dukanya. Cerita ini dimulai dari bulan
Januari 2020 ketika aku sedang melaksanakan kegiatan Kerja
Lapangan di Kalimantan. Pada saat ini pula aku juga sempat bingung
karena belum mendapatkan tim KKN. Hingga pada akhirnya aku
mendapatkan tawaran untuk menjadi kormanit di tim KKN Tombolo
Pao, Sulawesi. Bulan Januari merupakan waktu yang sangat sedikit
untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi KKN. Namun dengan
optimism dan dukungan dari kakak tingkat, aku memberanikan diri
untuk membentuk beberapa rencana agar KKN Tombolo Pao dapat
berjalan. Akan tetapi kenyataan berkata lain, pada akhirnya KKN Tim
Tombolo gagal karena kami kurang persyaratan administrasi
dikarenakan waktu yang sudah terlalu dekat dengan deadline
pengumpulan.
235
kemudian pulang dan menunggu pengumuman untuk beberapa hari
kedepan. Beberapa hari Aku lewati dan kemudian tiba pada hari
pengumuman penerimaan anggota KKN. Saat sudah pengumuman
aku merasa lumayan bahagia karena dapat diterima di tempat yang
cukup baik yakni di Bali. Di hari berikutnya Aku mendapat ajakan
untuk melakukan first gathering bersama dengan tim KKN. Pertemuan
pertama ini dilakukan di kantin Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
bersama dengan kurang lebih 20 orang lainnya. Dalam pertemuan
perdana ini kami saling memperkenalkan diri satu dengan yang
lainnya.
236
waktu tetap berjalan dan dunia tetap berputar. Beberapa hari kedepan
ada pernyataan mengenai desas-desus untuk perkuliahan secara
daring karena adanya Pandemi Covid-19. Kami mengadakan rapat
pun secara daring melalui google meet, dan pada akhirnya kami
mendapatkan beberapa opsi tempat untuk KKN. Di pilihan pertama
ada Penajam Paser yakni di Kalimantan dan pilihan selanjutnya adalah
KKN Ibun di Jawa Barat. Setelah beberapa pendapat dan musyawarah
tim akhirnya disepakati bahwa KKN kami di Jawa Barat, Kecamatan
Ibun, dua Desa Talun dan Lampegan.
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat dengan kata KKN
merupakan salah satu program pengabdian mahasiswa terhadap
masyarakat menjelang usia akhir perkuliahan jenjang sarjana.
Dilakukan secara berkelompok dengan berbagai program kerja yang
harus dilaksanakan, KKN terkadang menjadi hal yang paling
ditunggu atau bahkan dirindukan oleh sebagian orang. Sama halnya
seperti kondisi saat ini. Pandemi Covid-19, tak ayal membuat banyak
universitas di Indonesia melakukan KKN secara daring.
Bagaimanapun caranya, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi
setiap universitas. Sebagian mahasiswa bahkan mengaku sedih dan
kecewa dengan keputusan kampus yang mengharuskan KKN
dilakukan secara daring. Pasalnya, sebagian mahasiswa bahkan sudah
melakukan riset dan membuat program kerja yang dengan terpaksa
harus dibatalkan karena kondisi yang masih serba tidak pasti.
Pengabdian masyarakat secara daring dan luring tentu memiliki cerita
yang sangat berbeda. Bagaimana tidak, banyak sekali kisah seru yang
terjadi selama hampir 2 bulan lamanya itu. Bersama teman-teman dari
bangun sampai tidur lagi. Mengerjakan proker bersama, dan masih
banyak lagi.
237
menjadi kormasit dan 4 orang dipilih untuk menjadi kormater. Disini
Aku juga termasuk menjadi salah satu kormasit di Desa Talun.
Sejujurnya Aku tidak begitu paham mengenai tugas-tugas kormasit
namun dengan rasa penasaran yang tinggi karena Aku sangant
menyukai tantangan baru dan mencari pengalaman. Perlahan demi
perlahan Ku pelajari tentang penugasan Kormasit dan kemudian Aku
mulai memahami apa saja yang diperlukan. Kemudian mulai dibagi-
bagi untuk anggota per sub-unit, langsung saja tanpa berpikir panjang,
Aku membuat grup melalui WhatsApp untuk anggota Sub-unit Talun
1. Pada awalnya memang terasa agak canggung untuk memulai
percakapan di grup karena semuanya Aku tidak begitu kenal dekat.
Ada yang pendiam, ada yang lumayan banyak bicara, ada yang
kebingungan mengenai KKN pelaksanaan secara daring.
238
dengan berbagai sebab pertama, tidak adanya akses internet
(ketiadaan sinyal dan jaringan internet). Kedua, Tidak adanya alat
yang memadai untuk pembelajaran daring (komputer, tablet, hp, dan
internet) disebabkan tidak ada biaya (faktor kemiskinan). Ketiga,
meskipun tersedia akses internet di daerah tersebut, tidak semua
orang tua memiliki dana yang cukup untuk membeli paket data,
terlebih jika ada beberapa anak dalam keluarga tersebut yang masih
sekolah memerlukan biaya yang lebih besar. Adapun program yang
dilaksanakan sesuai dengan program yang disusun dari awal dan
ditambah dengan program tanggap darurat Covid-19.
239
langsung namun terasa sekali eratnya pertemanan kami di KKN ini.
Pada hari-hari selanjutnya berjalan dengan baik sehingga Aku pun
juga tidak terlalu kerepotan dalam menjalankan program-programku
sendiri. Pada dasarnya program-program yang aku laksanakan
tersebut berbasis pada Agrowisata dan pertanian. Mulai dari
pembuatan poster, leaflet, dan rancangan untuk sewa sepeda.
240
sekali cerita-cerita dari mahasiswa unit yang lain, dalam
pelaksanaannya mendapatkan beberapa kendala seperti kepala desa
atau perangkat desa yang kurang kooperatif dan bahkan ada yang
sampai di blokir secara nomor sehingga tidak memungkinkan kembali
untuk berkomunikasi via daring. Hal ini mengakibatkan kami sebagai
mahasiswa KKN juga waspada dan khawatir apabila kami mendapati
kesalahan dalam berbicara atau menyampaikan pendapat beserta
dengan pertanyaan. Maksud dari kami adalah ingin memberikan
program dan terobosan yang baik untuk desa. Namun apakah daya
diri ini hanya mengerjakan segalanya secara daring.
241
dan sarapan, lalu pukul 09.00 WIB mengerjakan program KKN selama
6 jam dan pada sore hari pukul 16.00 WIB Aku pergi ke tempat Gym
untuk sekedar berolahraga agar sehat. Hal tersebut selalu aku lakukan
sudah hampir 3 bulan semenjak sebelum KKN hingga saat ini. Namun
terkadang yang paling sulit untuk menjaga pola hidup sehat selama
KKN daring adalah untuk tidak begadang hingga larut malam. Karena
sudah menjadi kodratnya mahasiswa ialah tidur selalu melewati jam
23.00 WIB. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas kami para pejuang
daring. Ada kalanya pula Aku benar-benar merasa suntuk dan jenuh
untuk melaksanakan KKN sehingga dalam sehari Aku hanya presensi
dan mengerjakan programku sambil rebahan.
Sampai lah kami semua tim KKN unit JB036 di Kecamatan Ibun,
pada minggu-minggu terakhir. Pada minggu terakhir ini kami semua
diharapkan sudah menyelesaikan semua bentuk luaran program.
Sehingga beberapa program yang belom terselesaikan langsung Aku
cover dan bantu agar mempercepat prosesnya pembuatan LPK dan
laporan-laporan lainnya. Aku pun telah beberapa kali membantu
242
teman-teman yang lain karena Aku pun juga banyak dibantu dalam
pelaksanaan program individu. Hingga akhir masa KKN ini Aku pun
sudah cukup lelah untuk menjalankan pelaporan seperti LPK dan
sebagainya. Namun teman-teman sub-unit selalu memberikan support
beserta Mood booster untuk diriku sendiri. Sehingga pada saat
pelaksanaan pengisian pendahuluan, kesimpulan, dan saran, teman-
teman saling membantu satu dengan yang lainnya.
243
2020 via daring, semoga kita dapat berjumpa kembali di tulisan aku
yang lain di lain kesempatan pula.
244
Talun 4:
Tetap Produktif Mengabdi
dengan Segala Keterbatasan
Kisah Pengabdian di Pertengahan Tahun 2020
Farrah Erifa Roni
245
musik favorit seraya mengutarakan bagaimana rasanya mengabdi
kepada masyarakat tanpa bertemu langsung dan mengetahui secara
riil apa saja permasalahan yang terdapat didalamnya.
246
melaksanakan kegiatan KKN di luar Pulau Jawa. Saya meyakinkan diri
untuk memilih wilayah K-1, yaitu penempatan yang dilakukan oleh
universitas di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
247
Kekhawatiran kami mulai terjadi pada saat minggu pertama
kami mengerjakan Laporan Rencana Kegiatan (LRK). Pada saat itu,
saya cukup kebingungan bagaimana cara saya dapat membuat
program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa sedangkan
ketika saya mencari permasalahan yang berkaitan dengan Kecamatan
Ibun di mbah google sangat sedikit yang muncul, dapat dihitung
dengan jari, hanya satu atau dua kasus. Kasus tersebut pun berkaitan
dengan pencurian motor yang sudah ditangani oleh pihak yang
berwenang. Akhirnya, kami mencari permasalahan yang mungkin
masih relevan saat ini dengan mengakses Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung. Akan tetapi
menurut saya, permasalahan dalam RPJMD tersebut mencangkup
wilayah yang terlalu luas. Sedangkan yang kami butuhkan hanyalah
permasalahan yang terdapat di Desa Talun.
248
booklet Penyuluhan Gerakan Anti Korupsi sebagai salah satu akses
pelatihan perangkat desa; Analisis Peraturan Perundang-undangan
terkait New Normal dan Penerapannya dalam Lingkup Desa Talun
sebagai upaya sosialisasi mengenai apa saja yang dapat dilakukan oleh
pihak desa maupun masyarakat dalam menghadapi situasi new normal
berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
Analisis AD/ART Karang Taruna Bina Muda Desa Talun sebagai
upaya untuk membantu meningkatkan kualitas organisasi
masyarakat; dan dua program interdisiplin yaitu modul Standarisasi
Kemasan Pangan yang diusung oleh Irene Clarissa serta poster
Perlindungan Hukum Wisatawan yang diusung oleh Vincent Tandy.
Kekhawatiran saya muncul ketika ingin mengerjakan program
analisis AD/ART Karang Taruna pada minggu keempat pelaksanaan
KKN. Program ini membutuhkan data primer yang harus saya
dapatkan dari pihak karang taruna. Saya takut apabila saya tidak
mendapatkan AD/ART Karang Taruna Desa Talun akibat tidak bisa
memperoleh akses komunikasi dengan pihak yang bersangkutan.
Apabila tidak mendapatkan data primer tersebut, maka program saya
terancam tidak dapat diselesaikan.
249
desa tersebut. Dengan terpaksa kami menolak undangan beliau secara
halus, berharap beliau paham dengan kondisi kami saat ini.
250
‘Sayang sekali kalian tidak dapat datang langsung ke desa. Apabila datang
langsung kan kalian bisa langsung bergerak membantu kami di sini seperti
memberikan pelatihan kepada masyarakat desa mengenai pengolahan sampah
menjadi tas belanja daur ulang yang bertujuan mengurangi sampah’.
251
Apabila ada pergunjingan, maka ada pula pihak yang
memberikan bumbu pergunjingan. Peran ini dipegang oleh Dinda Ar.
Secara tiba-tiba ia bisa saja melontarkan kalimat yang membuat kami
penasaran dengan cerita dibalik kalimat tersebut. Dinda juga
memegang peran penting dalam pelaksanaan pembuatan video tiktok
karena yang kami tahu Dinda merupakan salah satu dari sekian
banyak artist tiktok. Selain itu, kata Vincent, Dinda mudah panik. Tapi
Dinda sangat mudah beradaptasi dan ramah. Ia memperlakukan kami,
yang notabene baru berkenalan saat terbentuknya sub-unit 4, seakan
seperti teman yang sudah lama kenal.
Selain ada tim hura, ada juga seseorang yang bicara secukupnya
saja. Sinta panggilan akrabnya atau nama di KTPnya adalah Sinta
Febriani. Mengemban ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi. Tempat
252
nongkrong favoritnya adalah coffee shop, bukan warkop ya. Sinta kalau
bicara secukupnya saja. Bahkan Sinta diledek ‘penjual kebab’ tidak
merespon sama sekali. Yang saya tau, obrolan terpanjang Sinta adalah
ketika diwawancarai Wildan tentang sikat gigi dan kehidupan
kuliahnya. Meskipun saya anggap Sinta pendiam, tapi Sinta tidak
pernah absen dalam kegiatan bincang-berbincang sub-unit.
253
Setelah saya menyelesaikan seluruh program kerja saya, saya
merasa tidak ada hambatan yang membuat saya panik. Seluruh
program kerja yang saya susun di awal terlaksanakan dengan baik dan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Awalnya saya kira
selama masa pelaksanaan program, saya tidak dapat mengenal lebih
jauh mengenai Desa Talun karena hanya mengenal Desa Talun sebatas
RPJM Desa Talun dan informasi yang tersebar di google mengenai Desa
Talun. Beruntungnya saya dapat melakukan wawancara dengan Pak
Suratman. Beliau menceritakan berbagai macam hal mengenai
keadaan desa, seperti permasalahan sampah, perekonomian
masyarakat, karakteristik remaja desa, serta kegiatan yang dilakukan
oleh remaja karang taruna dalam membantu meningkatkan
kesejahteraan sosial di sana. Ternyata, meskipun saya tidak bertemu
langsung dengan masyarakat desa, saya masih bisa membayangkan
bagaimana kehidupan sosial di sana.
254
rekan dalam pelaksanaan program kerja. Kami memang sedang tidak
bersama saat melaksanakan kegiatan ini, tapi ternyata
ketidakbersamaan itu pun tetap membawa kami mengenal, bekerja
sama dan saling membantu satu sama lain tanpa pamrih.
255
Pengabdian Online Bukan Berarti Mudah
Vincent Tandy
256
Pendaftaran ke dalam tim KKN ini bukan tanpa suatu alasan.
Sebelumnya, saya tergabung di tim KKN Pulau Seribu, namun karena
administrasi yang terhambat dari pemerintah daerah, KKN tersebut
ditiadakan sehingga saya harus kembali mencari tim KKN. Akhirnya
saya mengikuti open recruitment yang dilaksanakan oleh tim KKN
PPM UGM Kecamatan Kintamani, Bali dan kemudian saya diterima di
dalam tim tersebut.
257
diperlukan dengan tujuan agar tidak terjadi miskomunikasi dan tidak
ada program yang sama dan mengakibatkan masalah.
258
1. Pemetaan Desa Talun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
259
perkebunan, dan saluran irigasi. Dari seluruh komponen-komponen
tersebut, komponen bangunan merupakan komponen yang paling
mudah untuk dilakukan identifikasi karena sangat mudah dikenali
pada citra satelit dikarenakan warna genting yang mencolok.
Sementara, komponen paling sulit untuk diidentifikasi adalah sungai
dan ladang karena warna air sungai sudah sangat coklat sehingga
ketika dilakukan interpretasi sering menganggap kalau yang
seharusnya air sungai, pada kenyataannya itu merupakan lapangan
kosong biasa.
260
2. Optimalisasi Jarak Tempat Pembuangan Sampah dari
Pemukiman Warga.
261
membutuhkan proses yang lama dan tidak luput dari kesalahan.
Akhirnya saya memutuskan menggunakan data dari Geoportal milik
Badan Informasi Geospasial. Walaupun tidak akurat, namun bisa
merepresentasikan keadaan yang ada di lapangan.
Selanjutnya, saya
melakukan analisis spasial dan
didapatkan daerah yang
dimungkinkan untuk dijadikan
TPST. Setelah saya mendapatkan
area yang bisa dijadikan TPST,
saya berkoordinasi dengan Sinta
untuk membuat sebuah poster
sosialisasi kepada masyarakat
untuk menjaga perilaku hidup
bersih dan sehat. Peta yang saya
buat disisipkan ke dalam poster
tersebut dengan tujuan agar
Pemerintah Kecamatan Ibun
dapat ikut mempertimbangkan
usul saya untuk penempatan
TPST di Kecamatan Ibun. Program ini saya kerjakan dari tanggal 16
Juli sampai 24 Juli 2020.
262
menyebabkan longsor. Tak terkecuali di Desa Talun dimana bencana
banjir dan longsor pernah dan sering melanda desa. Maka dari itu,
berkaca dari RPJM Desa Talun, saya melakukan analisis terhadap
perubahan lahan yang ada di Desa Talun dari tahun 2016 sampai tahun
2019.
263
untuk dilakukan klasifikasi adalah air. Mengapa air? Air warnanya
tetap biru bukan? Tidak selalu demikian, kadang beberapa sungai
memiliki warna coklat sehingga tidak jarang terjadi mis-interpretasi
dengan lahan kosong
yang warna nya juga
berwarna coklat. Namun
saya tetap menggunakan
bantuan Google Maps
untuk identifikasi badan
air. Luaran dari program
non-tema ini adalah
sebuah booklet yang
berisikan perubahan
lahan dari tahun 2016-2019. Harapan saya adalah dengan booklet yang
saya sudah susun ini, pemerintah dapat mempertimbangkan kembali
untuk melakukan reboisasi di Desa Talun agar Desa Talun dapat
terhindar dari longsor yang biasanya menyerang. Program ini saya
kerjakan dari tanggal 22 Juli sampai 29 Juli 2020.
264
Akhirnya saya membuat peta wisata untuk seluruh Kecamatan
Ibun dan untuk Desa Talun, saya hanya dapat memetakan 1 buah
masjid dan 1 buah toko oleh-oleh untuk sebagai penunjang wisata.
Kecamatan Ibun sebenarnya sungguh kaya dengan potensi wisata
diantaranya Kawah Kamojang, Jembatan Kamojang, Kolam Air Panas,
dan Pertamina Geothermal yang saya percaya bisa menjadi potensi
study tour bagi pelajar baik SMA maupun sekelas universitas.
265
Poster Wisata Kecamatan Ibun
266
Kami membuat sebuah ide aplikasi untuk para wisatawan agar
dapat mengetahui local culinary (sesuai dengan judul ide kami yaitu
LOCALIST Your Local Culinary Solution) yang ada di daerah tersebut.
Teknologinya menggunakan Location Based Services (LBS) agar
navigasi ke tempat kuliner dipermudah. Lomba ini kami kerjakan
sejak tanggal 15 Juli sampai
23 Juli 2020. Pengumuman
sudah diumumkan pada
tanggal 31 Juli kemarin dan
tim kami tidak masuk ke
dalam 10 besar. Sungguh
disayangkan namun kami
mendapat pengalaman berharga dengan mengikuti kompetisi ini
ditengah sibuknya KKN daring.
267
yang dingin, yang tidak mau bergaul. But, don’t you guys judge the
book by its cover yet! Farrah merupakan orang yang pandai bergaul
bahkan terkesan humoris walaupun terkadang agak menyeramkan
bagi Wildan. Farrah ini memiliki hobi nonton, namun dia tidak suka
menonton hal aneh seperti saat saya menunjukkan kepadanya channel
Youtube milik Bobon Santoso, The Santoso yang terkenal.
Dinda Ardhenareshwari
268
Nonetheless, Dinda selalu tepat waktu dan siap siaga jika diperlukan.
Walaupun ia sempat sakit karena overworked. Tapi saya melihat
Dinda ini sebagai orang yang sangat berdedikasi tinggi, tidak seperti
Dinda Hauw (apa hubungannya ya).
Sinta Febriani
Manusia yang mirip host Kisah Tanah Jawa ini (Baca: Om Hao)
merupakan seorang pemimpi yang sangat besar! Bagaimana tidak?
Pukul 10 malam pun sudah tertidur dan baru bangun jam 1 siang. Pasti
sudah banyak mimpi yang diraihnya bukan? Akira ini berasal dari
daerah terindah yang ada di Indonesia dan tujuan turis. Ya, Bali. Akira
selalu menjadi yang terakhir untuk absen di sistem KKN. Mengapa
demikian? Kalau menurut saya, Akira memiliki prinsip bahwa yang
terakhir akan menjadi yang didahulukan, sementara yang di awal
akan menjadi yang terakhir. Fakta tentang Akira adalah dia sampai
sekarang sedang mencari jodoh yang tidak bisa ditemukan. Fakta
lainnya adalah dia seorang weaboo (baca: wibu) sejati.
269
Wildan Fajar Putramaulana
270
yang sempurna, namun aku berjuang selalu untuk menjadi yang
terbaik untuk kalian. I love you guys from the bottom of my heart. Thank
you for your support as always!
271
Tetap Berdaya Walau #DiRumahAja
Irene Clarisa Gunawan
272
Ditambah lagi, lokasi KKN di Kecamatan Ibun ini aku dapatkan
melalui sistem plotting. Yang artinya aku belum pernah bertemu
dengan teman-teman satu unitku secara langsung dan kesempatanku
untuk bisa bertemu dengan mereka melalui KKN luring pun seketika
musnah. Namun seiring berjalannya kegiatan KKN, pertanyaan-
pertanyaan dan keresahan yang sempat terlintas tersebut akhirnya
terjawab dan aku pun dapat menjalankan beberapa program kerja
yang merupakan bentuk pengabdianku untuk Kecamatan Ibun. Yup,
inilah ceritaku selama 50 hari lamanya menjalani KKN bersama
dengan teman-teman dari unit JB036 tepatnya pada tanggal 29 Juni
2020 hingga 18 Agustus 2020.
273
KKN pun juga berjalan cukup baik. Beberapa minggu sebelum KKN
dimulai, kami sudah mengadakan beberapa kali pertemuan secara
daring dalam rangka bonding antar anggota unit serta melakukan
persiapan sebelum kegiatan KKN berlangsung. Menurutku adanya
pertemuan-pertemuan tersebut cukup membantuku untuk bisa
beradaptasi dan lebih mengenal anggota unit.
274
hampir setiap minggu. Menurutku ini yang membuat kami menjadi
lebih dekat satu sama lain. Selama rapat kami tak hanya membahas
tentang KKN saja. Kami pun juga sering melakukan sharing cerita
antara satu sama lain dan tak lupa juga diselingi dengan candaan.
Tidak ada suasana kaku yang aku rasakan setiap kegiatan rapat
berlangsung. Di minggu pertama KKN kami pun mengikuti upacara
penerjunan KKN-PPM Periode 2 Tahun 2020 yang dapat diakses
melalui Youtube dan juga melakukan observasi permasalahan yang
ada di Desa Talun.
275
Ya, karena dia yang menjembatani kami untuk mendapatkan segala
informasi baik informasi mengenai KKN maupun informasi mengenai
desa lokasi KKN. Salutnya juga, dia cukup sabar ketika harus
membimbing masing-masing anggota sub-unit saat melakukan
pengisian LRK dan LPK. Tapi walaupun sabar, bukan berarti dia tidak
bisa marah dan mengeluarkan makian, sih (:p).
276
ketika batas waktunya hampir habis. Cukup sering membuat si
kormasit panik memang 😊.
277
dikarenakan Sinta adalah orang yang aku hubungi setelah aku
mendapatkan pengumuman plotting lokasi KKN sehingga akhirnya
aku bisa bertemu dengan seluruh anggota di tim Ibun. Terima kasih
Sinta!
278
pengabdian ini. Selama masa KKN, aku berupaya melaksanakan
sejumlah program kerja yang harapannya mampu menjadi solusi dan
dapat membantu desa dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.
Terdapat 4 program kerja yang aku laksanakan dalam KKN periode
ini.
279
permasalahan tersebut, maka perlu adanya suatu pengembangan agar
produk-produk yang dihasilkan dari industri makanan/minuman
tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga peluang untuk
melebarkan sayap akan lebih besar. Salah satu pengembangan yang
dapat dilakukan adalah pengembangan dari segi packaging/kemasan
produk. Dengan pembuatan modul tersebut, harapannya dapat
dijadikan pedoman bagi pelaku UMKM industri makanan/minuman
Desa Talun.
280
mengenai dampak limbah ternak terhadap lingkungan, terdapat pula
informasi mengenai pengolahan limbah ternak menjadi pupuk
kompos. Dengan adanya program kerja ini harapannya dapat menjadi
pengetahuan baru bagi masyarakat dan juga kesadaran agar selalu
menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
281
Kegiatan pengabdian kami belumlah sempurna, selama KKN
berlangsung terdapat beberapa kekurangan yang aku rasakan yaitu
partisipasi masyarakat masih kurang sehingga kebermanfaataan
program baik untuk kelompok masyarakat maupun mahasiswanya
juga menjadi berkurang. Tapi dibalik itu semua, aku rasa kegiatan
KKN yang telah aku jalani selama ini memberikanku pelajaran bahwa
dalam keadaan yang tidak memungkinkan pun sebenarnya mengabdi
bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Aku harap
langkah kecilku selama 50 hari ini dapat memberikan manfaat bagi
mereka semua. Mungkin sampai sini dulu ceritaku selama mengikuti
KKN daring bersama dengan teman-teman JB036. Intinya, terima kasih
Ibun dan terima kasih semuanya. Sampai jumpa dan ditunggu kabar
suksesnya!!
282
Virtually Connected
Wildan Fajar Putramaulana
283
sebagai anggota tim KKN kami. Mereka berhasil melewati seleksi yang
begitu ketat dan berhasil membuat perdebatan dalam tim pengusul
saat proses seleksi.
284
unit. Rapat dadakan dan gossip terbaru kadang menjadi pembuka
pembicaraan.
285
yang berjalan di Desa Talun sudah cukup baik, ini adalah buah dari
tingginya komitmen perangkat desa dan juga partisipiasi masyarakat
dalam mengawasi serta mengevaluasi kinerja perangkat desa dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
286
beragam potensi yang dirasa akan menjadi suatu hal yang berguna
bagi masyarakatnya. Kecamatan Ibun dengan beragam potensinya
juga dapat membawa masyarakat Ibun kedalam jenjang kesejahteraan
yang lebih baik. Apabila pembangunan ini dilaksanakan secara
bersamaan dengan komitmen yang tinggi dari tiap kepala desa, maka
bukan tidak mungkin desa wisata akan bisa terwujud di Kecamatan
Ibun.
287
kali Akira diingatkan oleh Vincent (Koordinator Mahasiswa Sub-Unit)
untuk mengisi presensi di website logbook KKN-PPM UGM Periode 2.
288
karena dia tidak menjawab chat WhatsApp dari Alfa. Itulah bagaimana
kalimat yang selalu saya ingat mulai terbentuk.
289
Dinda, si koreografer
290
adalah orang yang tidak asik. Dinda ini easy going dan sangat seru
untuk diajak berbicara.
291
Irene, si puerto rico
292
bergabung. Saya di chat melalui WhatsApp oleh Farrah yang isinya
mengatakan tentang ketersediaannya untuk bergabung dalam tim
KKN Kecamatan Ibun ini dan siap menjalani KKN secara daring.
Awalnya saya kira Farrah adalah orang yang judes. Akan tetapi dugaan
ini tidak terbukti karena aslinya Farrah adalah orang yang ramah dan
humoris. Rata-rata dari Sub-Unit 4 memang memiliki selera humor
yang sama. Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa sub-unit kami
ini memang anti spaneng.
293
Ceritaku Dibalik KKN Online
Dinda Ardhenareshwari
294
kerakyatan menjadi kampusku untuk menempuh pendidikan. Jarak
kampus dari rumah pun terhitung tidak ada 2 km dari rumahku.
295
Betapa bingungnya kami dan tidak ada gambaran sama sekali
bagaimana KKN yang biasanya mengabdi pada masyarakat dan
sekarang dilaksanakan secara daring. Selama wfh kami mulai
membiasakan diri melakukan kegiatan secara online, seperti rapat
menggunakan webex, google meet, dan zoom. Kami juga sering
melakukan meet random, saling tukar kabar di lokasi kami masing-
masing, dan bermain game online bersama. Kondisi kami dengan
lokasi yang berjauhan saja bisa tetap akrab dan seru. Aku tidak
membayangkan betapa asyiknya kami apabila KKN tidak dilakukan
secara daring. Pasti sangat menyenangkan, secara daring saja kami
bisa akrab apalagi turun ke lapangan.
KKN Daring?
296
melaksanakan KKN dengan terjun langsung ke lapangan. Hari
menjelang hari, aku mulai menerima keadaan ini.
Program Kerja
297
kompos, dan pembuatan modul packaging
produk hasil peternakan di Desa Talun.
298
dengan Irene, Farrah, dan Akira. Bentuk luaran program ini berupa
modul. Kami saling melengkapi informasi terkait dengan packaging.
299
memilih salah satu dari dua prioritasku. Pada akhirnya aku memilih
untuk pergi bersama teman KKN daripada rapat penelitian. Sudah
kupikirkan sebelumnya mana pilihan yang paling tepat. Aku meminta
ijin pada dosen karena tidak dapat menghadiri rapat secara langsung
pada hari itu.
300
Setelah perdebatan singkat ini kami memutuskan untuk tetap
berangkat tanpa Dwita. Sedih pasti dirasakan Wahyu karena dia satu
sub-unit bersama Dwita dan Wahyu sebagai Kormasit di sub-unit
tersebut. Kami disini juga merasa bersalah karena pergi tanpa Dwita
seorang. Diperjalanan menuju pantai, kami saling bercerita keadaan
dari tiap sub-unit masing-masing, bernyanyi bersama sambil
mendengarkan musik dari mobil seperti carpool karaoke hingga
menceritakan keluh kesah selama KKN daring berlangsung. Kedua
rombongan ini belum saling bertemu karena titik kumpul yang
berbeda. Akhirnya rombonganku berhenti sejenak disuatu tempat
untuk menunggu rombongan Sub-unit Lampegan 2. Tak lama
kemudian kami bertemu dan melanjutkan perjalanan bersama dengan
menggunakan dua mobil.
301
Kami sangat menikmati momen ini, ada yang bermain air
pantai, berfoto, dan ada pula yang bermain ukulele. Kocaknya, salah
satu teman kami bernama Aji membawa mainan berupa layang-
layang. Dia berusaha menerbangkan layangan tersebut namun karena
angin pantai yang sangat kencang dan sulit untuk dikendalikan,
layangan tersebut terbang dan menyangkut pada salah satu pohon di
pinggir pantai. Disisi lain aku memikirkan rapat penelitian yang
seharusnya datang, tetapi memilih ijin tidak datang. Beginilah sulitnya
apabila memiliki dua kegiatan yang skala prioritasnya sama.
302
berusaha mencarikan obat penawar pengurang rasa sakit. Kami
membelikannya kelapa muda dan kopi hitam untuk mengurangi rasa
sakitnya. Takut terjadi apa-apa, aku dan teman lainnya mencari
petugas keamanan barangkali memiliki obat dan tahu tindakan yang
seharusnya dilakukan.
303
Aku baru bisa membuka dan membalasnya setelah sampai di
rumah. Betapa terkejutnya aku bahwa penelitian akan segera dimulai.
Namun sebelum dimulai, aku beserta tim penelitian juga harus
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama penelitian. Setiap
hari aku berangkat ke kampus untuk pengecekan barang. Saat
menyiapkan barang di laboratorium, aku juga mengikuti rapat unit
secara online. Posisiku di unit KKN selama rapat yaitu mencatat semua
pembicaraan penting selama berjalannya rapat karena aku ditunjuk
sebagai sekretaris unit. Setiap saat sub-unitku juga melakukan meeting
online membahas progres tiap individu. Ada titik dimana aku merasa
tidak enak dengan kormasit dan teman-teman satu sub-unit. Mereka
menungguku pulang dari kampus dan join di-meeting tersebut.
304
Sebenarnya di hari yang bersamaan ini kormasitku membuat agenda
meeting untuk pelaporan hasil program kerja. Namun agenda ini
diundur karena aku tidak bisa join dan sibuk mengurus kegiatan yang
dilakukan dirumahku.
305
Mencari Cara Menjaga Kesehatan Hewan untuk
KKN Online
Pande Putu Akira Narayana
306
menunggu informasi dari koormasit sub-unit masing-masing yang
sedang menanyakan kepada pengurus desa masing-masing.
307
satunya adalah kucing. Kucing merupakan hewan yang sangat
familiar dan sering ditemukan di Indonesia juga, dan terdapat banyak
kucing yang liar di perumahan Indonesia. Menurut saya topik ini
sangat penting dalam program KKN pada desa tersebut. Selain
program pokok tema dan non tema, kami harus memiliki program
intradisiplin yaitu dimana program yang dilakukan secara
bekerjasama dengan bidang yang berbeda.
308
penyakit sapi virus, 3 penyakit sapi bakteri, dan 3 penyakit fungi sapi.
Penyakit sapi yang populer di Indonesia adalah Antraks sehingga
antraks akan pasti saya cantum. Selain itu berdasarkan hasil pencarian,
penyakit yang akan dicantum sudah ditentukan yaitu, Penyakit mulut
dan kuku (PMK), Bovine viran diarrhea (BVD), Bovine Ephemeral
Fever (BEF), Tuberkulosis, Brucellosis, Antrax, Mastitis mikosis
(mastitis yang disebaban fungi), Ringworm, dan Aspergillosis.
Penyakit-penyakit tersebut ditentukan berdasarkan pembicaraan saya
dan teman kedokteran hewan yang lain.
309
Pengobatan yang kurang tepat maupun dilakukan sembarangan
terkadang dapat menyebabkan kondisi tubuh hewan ternak lebih
buruk. Jadi kami tidak berani menyantumkan cara pengobatan karena
walaupun caranya benar, kemungkinan cara pengoobatan dilakukan
oleh warga kurang tepat. Jadi tujuan utama dari booklet diatas adalah
membantu warga dan peternak
disana untuk mengetahui atau
mengidentifikasi apakah hewan
ternak tersebut sakit atau tidak,
normal atau tidak sehingga,
kemungkinan hewan dapat diobati
lebih cepat oleh dokter hewan
setempat yang menerima laporan dari warga.
310
menggunakan Bahasa Inggris. Salah satu literatur yang sulit dicari
bagi saya adalah gambar gejala klinis. Saya sangat mementingkan
gambar yang akan dicantum karena gambar tersebut sangat
membantu untuk warga menentukan apakah normal atau tidak. Jika
hanya kalimat saja saya yakin bahwa kurang jelas atau tidak dapat
kebayang. Disinilah pentingnya gambar dalam booklet tersebut untuk
membandingkan dengan hewan ternak secara langsung. Jadi mencari
gambar merupakan salah satu hal yang sulit bagi saya. Saya harus
mencari gambar yang jelas, dan dapat dilihat dari bagian luar.
Minggu ke-4 KKN sudah mulai muncul rasa panik dan cemas
apakah program yang saya miliki akan berakhir lancar? sehingga saya
harus kerja lebih cepat dan baik dalam melaksanakan program lanjut.
Saya mengerjakan poster mengenai penularan covid-19 dari hewan ke
manusia maupun dari manusia ke hewannya. Jadi kasus penularan
dari manusia ke hewan sudah terlapor namun belum ada kepastian
bahwa hewan dapat menularkan virus tersebut ke manusia. Tetapi,
asal usul virus corona adalah dari hewan liar dan belum diketahui dari
311
hewan apa. Hewan yang sudah ada laporannya adalah harimau, singa,
anjing, kucing, dan musang. Kucing dan anjing merupakan hewan
peliharaan yang sangat populer dan banyak di Indonesia.
312
mengerjakan di rumah masing-masing, sehingga kita berkomunikasi
menggunakan aplikasi. Hampir setiap malam kami berkomunikasi.
Selain itu saya juga seing telfonan sama teman kedokteran hewan yang
beda sub-unit untuk saling share informasi dan program agar dapat
saling membantu atau memberi pendapat.
313
suatu pihak, e-book). Akhirnya saya berusaha dan dapat mencari
literatur yang baik dan layak. Setelah literatur tersusun saya
memberikan data kepada teman yang akan mendesain booklet.
314
ketika selesai semua program saya merasa hampa dan kosong,
sehingga setiap hari hanya menunggu kabar kabar dari ketua sub-uni.
Ketika saya mengetik cerita ini minggu KKN sudah minggu terakhir.
Namun masih banyak hal yang harus saya lakukan seperti upload
hasil program, LPK, dan LRK ke simaster UGM.
Selain itu ada juga presentasi hasil di rapat unit dan presensi
online juga masih berlanjut. Pada KKN online kali ini terdapat website
Logbook KKN-PPM UGM yang digunakan untuk melakukan presensi
sehari-hari dan mengisi logbook online dengan cara mengintput
program yang dilakukan, waktu dan tangggal melaksanakan, apakah
masih lanjut atau selesai, disini sangat sulit sekali untuk menginput
karena kami harus mengatur jadwal secara detil. Selain itu setelah
program selesai kita tidak perlu untuk menginput logook sehingga
kemungkinan lupa absen juga bisa muncul. Syukurnya tidak ada yang
lupa. Selain itu pada akhir terdapat responsi juga dan kami belum tahu
apa yang bakal dilakukan.
Kesan pesan terhadap KKN online tahun 2020 ini aku merasakan
sangat sulit, kenapa? Karena saya kurang yakin apakah saya sudah
cukup membantu warga desa dengan cara ini dan bingung bagaimana
cara penerapan materi bidang saya dengan cara online. Selain itu,
pengisian logbook juga agak pusing karena setiap input program yang
terinput termasuk bantu akan berurutan dan terlihat ribet. KKN online
juga menjadikan saya sangat ketergantungan laptop dan koneksi
internet.
315
bertemu dengan teman-teman yang berasal dari berbagai fakultas
sehingga pertemanan saya luas. Setelah balik ke jogja lagi saya ingin
bertemu dengan teman-teman untuk merayakan KKN berakhir.
316
Tak Sekadar Sebuah Kisah Pengabdian
Sinta Febriani
317
yang lebih mudah. Aku pun pasrah dan berpikiran untuk tidak akan
mengikuti remedial di saat aku melaksanakan KKN jika daerah KKN
terlalu jauh dan tidak dimungkinkan untuk kembali ke kampus.
Semester 6 datang, aku pun mulai mengikuti wawancara
pertamaku dengan Tim Pulau Komodo. Aku memilih tim ini karena
aku memikirkan daerahnya yang sangat indah. Aku sangat menyukai
menjelajah ke tempat-tempat alam sehingga aku merasakan ini adalah
tempat yang cocok. Selain itu, karena aku tidak ingin sendirian, aku
mengajak temanku untuk ikut wawancara tersebut. Pengumuman
hasil wawancara akan diumumkan dengan cara tim menghubungi
langsung kontak mahasiswa yang lolos.
Aku tidak mendapatkan pesan dari tim tersebut, yang
menandakan aku tidak lolos dalam tahapan wawancara tersebut.
Setelah itu, aku tidak tau akan KKN dimana dan aku berpikiran untuk
mengikuti KKN plottingan saja, karena timbul pada diriku rasa malas
untuk mengikuti wawancara lainnya. Tak lama kemudian, teman
akrab satu jurusanku menawarkan untuk bergabung di timnya. Ia
merupakan anggota tim pengusul dari tim KKN tersebut. Tim itu
merupakan Tim KKN dari Kintamani. Aku pun mengiyakan
ajakannya untuk mengikuti wawancara terlebih dahulu.
Hari itu, aku mengikuti wawancara lagi bersama dengan
temanku yang sama di wawancara sebelumnya. Pengumuman hasil
wawancara juga akan diumumkan dengan cara yang sama dengan
wawancara sebelumnya yaitu dengan menghubungi langsung kontak
mahasiswa yang lolos. Beberapa hari kemudian, aku mendapatkan
pesan dari seorang anggota dari tim tersebut yang menyatakan aku
lolos. Aku merasa senang karena tidak perlu lagi mencari tim lainnya
untuk KKN. Pertemuan pertama dengan semua anggota diadakan di
kantin Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM pada
malam hari. Kami membuat sebuah permainan untuk mengenal lebih
318
dekat satu sama lain. Pertemuan itu berlangsung kurang lebih 3 jam
lamanya.
Setelah pertemuan pertama dilaksanakan, kami melanjutkan
mengadakan rapat rutin setiap hari Selasa di FISIPOL untuk
membahas terkait proposal sebelum battle presentasi proposal
dilaksanakan. Hari pertama diadakan rapat rutin, aku membawa buku
kuliahku untuk membahas soal bersama temanku sebelum
dimulainya rapat. Ini aku lakukan dikarenakan esok harinya aku akan
mengerjakan ujian topik yang biasanya dilakukan setiap pergantian
topik mata kuliah di jurusanku pendidikan dokter gigi. Jadwal kami
memang tidak sama dengan fakultas lain yang memiliki jadwal ujian
seperti UTS yang biasanya dilaksanakan serentak satu UGM.
Pada hari kedua diadakan rapat rutin, ternyata aku memiliki
laporan praktikum yang harus diselesaikan dan juga akan ada pre-test
esok harinya. Aku merasa khawatir akan ketiduran nantinya dan tidak
menyelesaikan laporanku malam itu. Jadi aku memutuskan untuk
membawa laporan praktikumku dan mengerjakannya disana sebelum
rapat dimulai.
Hari dimana presentasi proposal yang dilakukan oleh kormanit
pun datang. Kami semua berdoa mendapatkan hasil yang terbaik.
Namun, Tuhan berkata lain dan kami tidak mendapatkan daerah
Kintamani sebagai daerah KKN kami. Pada akhirnya tim kami pindah
ke daerah lain dan akan menjalani KKN di Kecamatan Ibun,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, tepatnya pada Desa
Lampegan dan Desa Talun. Dalam satu tim unit KKN, terdiri dari 30
mahasiwa, sehingga akan dibagi lagi menjadi empat tim sub-unit. Sub-
unit 1 dan 2 ditempatkan pada Desa Lampegan, sedangkan untuk sub-
unit 3 dan 4 ditempatkan pada Desa Talun. Disini, aku merupakan
anggota dari sub-unit 4.
Bulan Maret 2020, dikabarkan terdapat 1 kasus Covid-19 masuk
ke Indonesia. Tidak lama setelahnya, UGM meliburkan seluruh
319
mahasiswa selama dua minggu. Dikarenakan situasi yang semakin
tidak memungkinkan untuk beraktivitas di luar rumah, maka
diterapkan sistem belajar daring. Rapat rutin kami yang baru berjalan
dua kali pun terpaksa dihentikan sementara dan dialihkan rapat secara
online. Mendengar kabar itu, akupun memutuskan untuk pulang ke
kampung halamanku yang berada di Padang, Sumatera Barat.
Waktu KKN pun semakin dekat, namun pelaksanaan KKN
belum memiliki arah bagaimana KKN akan dilaksanakan. Apakah
tetap turun ke lapangan dengan kondisi pandemi ini atau dengan
sistem daring. Kami pun belum mengetahuinya. Sampai akhirnya
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPkM) menyatakan KKN
tetap dilaksanakan namun dengan menggunakan sistem daring.
Sistem daring ini merupakan sistem KKN yang pertama kali
dilaksanakan dan dialami oleh angkatan 2017.
29 Juni 2020 akhirnya KKN dimulai, diawali dengan upacara
penerjunan yang dilakukan secara live streaming di Youtube. Semua
mahasiswa yang mengikuti KKN melakukan presensi pada kolom chat
Youtube. Tidak sedikit juga mahasiswa yang melontarkan kata-kata
lucu dan candaan pada kolom chat selama upacara penerjunan
dilaksanakan. Hal ini memang unik, mengingat ini merupakan kali
pertama dilaksanakan KKN secara daring dan dan penerjunan tidak
dilaksanakan di Grha Sabha Pramana (GSP) sebagaimana mestinya
pada penerjunan tahun-tahun sebelumnya.
Upacara penerjunan juga menghadirkan banyak pembicara,
salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu
Bapak Nadiem Makarim juga ikut serta memeriahkan penerjunan
KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2020 ini. Upacara ini berlangsung
selama kurang lebih 2 jam dari pukul 14.00 hingga 16.00 Waktu
Indonesia Barat (WIB). Setelah pelaksanaan upacara penerjunan
berlangsung, aku dan teman-temanku bertanya-tanya tentang apa
yang selanjutnya harus dilakukan. Kami semua kebingungan dan
320
tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan sehingga pada hari itu kami
tidak mengerjakan apa-apa mengingat rapat unit yang akan
dilaksanakan besok harinya.
Sehari kemudiann, rapat unit pun berlangsung pada 30 Juni 2020.
Koordinator Unit (Kormanit) menjelaskan tentang pelaksanaan KKN
pada minggu pertama yang mengharuskan kami untuk
menyelesaikan Laporan Rencana Kerja (LRK). Kormanit
menjelaskannya kepada kami tahapan-tahapan yang harus
diselesaikan dalam pengerjaan LRK. Rapat ini merupakan rapat unit
yang pertama dilakukan sejak upacara penerjunan KKN sehingga
rapat ini berlangsung cukup lama hingga 3 jam lamanya dikarenakan
banyak pertanyaan dari teman-teman terkait pelaksanaan KKN daring
yang masih membingungkan ini.
Rabu, 1 Juli 2020 aku dan teman-temanku di sub-unit 3 dan 4
melakukan rapat gabungan melalui google meet. Rapat yang kami
lakukan yaitu membahas tentang laporan rencana kerja. Kami mulai
mencari data-data terkait Kecamatan Ibun. Aku dan teman-teman sub-
unit ku mengerjakannya bersama dengan tetap terhubung melalui
google meet. Laporan rencana kerja individu yang telah kami kerjakan
pun telah selesai. Akan tetapi, masih ada tahapan-tahapan selanjutnya
yang akan kami lakukan seperti memasukkan program kerja pada
website KKN.
Sewaktu KKN ini berjalan, aku tidak hanya mengerjakan
program KKN, tetapi juga melaksanakan praktikum dan mengerjakan
proposal skripsi. Aku memiliki tugas praktikum yang harus
dikerjakan bersamaan dengan pelaksanaan program kerja KKN dan
melakukan bimbingan dengan dosen secara daring. Beruntungnya aku
mendapatkan dosen pembimbing praktikum yang baik dan
pengertian. Praktikum yang seharusnya berjalan dalam kurun waktu
satu bulan di bulan Juli, dosenku mempercepat pelaksanaan
321
praktikum dan praktikumku dapat terselesaikan dalam kurun waktu
dua minggu di bulan Juli.
Jumat, 3 Juli 2020 merupakan jadwal praktikumku bersama
dosen pembimbing dan juga bersamaan dengan jadwal rapat rutin
unit. Untungnya jam pelaksanaan kedua kegiatan tersebut berbeda
sehingga aku masih bisa melakukan kedua kegiatan tersebut.
Praktikum dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dengan menggunakan
aplikasi webex dan berlangsung selama 2 jam. Sore harinya pukul 15.30
WIB, aku melanjutkan mengikuti rapat rutin unit. Sebelum praktikum
bersama dosen pembimbing, aku juga memiliki tugas membuat video
animasi untuk dipresentasikan. Saat itu pikiranku pun kacau dan
bercabang antara mengerjakan tugas praktikum, LRK KKN dan
proposal skripsiku.
Minggu pertama yang merupakan minggu pembuatan laporan
rencana kerja telah terlewati. Selanjutnya, minggu kedua hingga
minggu keenam, kami akan berfokus pada program kerja masing-
masing yang telah ditentukan pada laporan rencana kerja. Desa Talun
Kecamatan Ibun itulah desa untuk Sub-unit 4 tempat aku mengabdi
bersama Irene, Wildan, Farrah, Dinda, Akira dan Vincent sebagai
Kormasit (Koordinator Sub-Unit). Kami melaksanakan KKN dari
berbagai daerah. Seperti aku melaksanakan KKN di Padang, Irene di
Purwokerto, Dinda di Jogja, Akira di Bali, Farrah di Bogor, Vincent di
Jakarta dan Wildan di Bandung. Walaupun begitu, teknologi sudah
berkembang sangat pesat sehingga kami tetap bisa terhubung dengan
lancar melalui internet.
Aku dan teman-temanku sub-unit 4, sering sekali melakukan
rapat melalui google meet. Biasanya rapat yang kami lakukan tidak
berlangsung dengan sebentar, namun bisa berjam-jam lamanya.
Disela-sela membahas tentang program kerja yang sedang dikerjakan,
kami juga sering bercerita tentang banyak hal satu sama lain. Bercerita
bagaimana keadaan daerah masing-masing terkait corona virus
322
mengingat kami tidak ada yang berada di satu daerah, bercerita
tentang bagaimana kehidupan perkuliahan dan banyak hal lainnya
yang kami bagikan satu sama lain.
Wildan yang saat itu menjadi seorang host dalam perbicangan
kami malam itu layaknya seperti seseorang yang sedang membuat
podcast tentang perkuliahan mahasiswa dari berbagai jurusan di
Universitas Gadjah Mada. Wildan merupakan mahasiswa FISIPOL.
Layaknya seorang anak Sosial Humaniora (SosHum) yang banyak
dikatakan orang sebagai “pandai dalam berbicara”, tidak dipungkiri
lagi bagaimana hebatnya Wildan menjadi host podcast pada malam itu.
Dimulai dari Irene yang menceritakan tentang jurusannya yaitu teknik
industri di Fakultas Teknik. Irene bercerita bagaimana dia bisa menjadi
mahasiswi teknik industri, bagaimana suka dan duka dalam menjalani
kuliah, bagaimana skripsi yang akan dijalaninya dan banyak lainnya
yang diceritakan Irene dengan panjang lebar. Selain itu, kami juga
menanyakan seputar implementasi teknik industri dalam kehidupan
sehari-hari kepada Irene.
Setelah Irene menceritakan ceritanya dengan panjang lebar,
giliran Vincent untuk bercerita bagaimana dia menjadi seorang
mahasiswa teknik geodesi. Vincent bercerita bahwa dia adalah seorang
mahasiswa yang pindah dari universitas lain. Ia menceritakan alasan
mengapa dia pindah dari universitas tersebut dan lebih memilih ke
Universitas Gadjah Mada. Selain itu, Vincent juga menjelaskan apa saja
yang dilakukan di teknik geodesi. Vincent juga sering menceritakan
bagaimana asal mulanya dia terpilih menjadi sebagai kormasit. Hal ini
berawal dari hal sepele yaitu ketiduran dan tidak tahu bahwa
kormanit telah memilih dirinya sebagai kormasit jika tidak membalas
chat whatsaap nya dengan cepat. Vincent pun merasa kaget karena
sebelum tidur dirinya hanyalah seorang anggota biasa di KKN ini,
namun setelah bangun tidur dia telah berubah menjadi kormasit pada
323
sub-unit 4. Cerita ini tidak hanya sekali dua kali diceritakan Vincent,
namun telah berulang kali kami dengarkan dari dirinya.
Setelah Vincent bercerita, sekarang giliran aku yang bercerita
tentang kehidupan perkuliahanku di Fakultas Kedokteran Gigi. Aku
menceritakan bagaimana padatnya jadwal dan sulitnya menjadi
mahasiswa kedokteran gigi. Setelah aku bercerita dengan panjang
lebar, Wildan pun bertanya karena penasaran terkait dengan cara
menyikat gigi yang baik dan benar. Sebelum aku menjawabnya, dia
sudah terlebih dahulu mengambil sikat gigi yang ada dikamarnya dan
memperagakannya ke kamera. Aku mulai menjelaskan tahapan-
tahapan menyikat gigi yang baik dan benar kepada Wildan.
Dia benar-benar menirukannya dan melihatkannya kepada kami
melalui kamera laptopnya. Kami pun sontak tertawa melihat
kelakuannya yang begitu aneh. Hal ini membuatku merasa sedang
menjalankan program kerjaku tentang sosialisasi menyikat gigi yang
baik dan benar, tetapi bukan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) di
Desa Talun, melainkan kepada mahasiswa UGM rekan KKN ku
sendiri. Namun begitu, hal ini dapat menjadi sebuah pembelajaran
bagiku karena tetap dapat memberikan edukasi tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar kepada temanku, walaupun KKN dilakukan
tidak langsung turun ke lapangan.
Setelah aku bercerita, Akira pun mendapatkan gilirannya untuk
bercerita. Sama seperti lainnya, Akira juga bercerita tentang
bagaimana kehidupan perkuliahannya di Fakultas Kedokteran
Hewan. Setelah Akira bercerita dengan panjang lebar, Wildan pun
bertanya kepada Akira seputar Kumbang. Bagaimana cara merawat
kumbang, apa makanan kumbang dan bagaimana cara memberikan
makan pada kumbang. Akira menjawab pertanyaan Wildan dan
merasa bingung mengapa tiba-tiba Wildan bertanya seperti itu.
Ternyata, adik Wildan baru saja membeli seekor kumbang dari
aplikasi e-commerce. Wildan pun akhirnya memanggil adiknya untuk
324
mendengarkan penjelasan dari Akira. Aku dan teman-temanku yang
lain hanya bisa mendengarkan obrolan mereka dan sesekali tertawa
melihat tingkah laku dari adik Wildan yang mirip dengan dirinya.
Obrolan mereka pun telah usai. Wildan melanjutkan perannya
sebagai host untuk mewawancarai Farrah. Disaat Wildan mulai
bertanya kepada Farrah, terdengar jawaban Farrah dengan suara yang
seperti sedikit malas untuk berbicara dengan Wildan. Namun, hal ini
sebenarnya hanya sebuah candaan dan Farrah tetap bercerita panjang
lebar tentang kehidupan perkuliahannya di Fakultas Hukum.
Giliran terakhir yang bercerita adalah Dinda. Dinda adalah
mahasiswi Fakultas Peternakan. Dinda merupakan satu-satunya dari
sub-unit 4 yang berada di Yogyakarta karena ia memang penduduk
asli Yogyakarta. Sama dengan yang lain, Dinda juga bercerita tentang
kehidupan perkuliahannya. Selain itu, dia juga bercerita tentang apa
saja kegiatan biasanya yang dilakukan di laboratorium kampusnya.
Tidak dipungkiri lagi, selama pandemi ini pun Dinda tetap sering
pergi ke kampus untuk melakukan kegiatannya, tentu saja dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan. Sering kali jika ada rapat yang
dilaksanakan, terlihat dari video Dinda sedang berada di kampus.
Selain menjadi anggota sub-unit 4, Dinda juga berperan sebagai
sekretaris unit sehingga setiap rapat dia tetap harus mencatat hasil
rapat walaupun sedang berada di kampus.
Sepanjang KKN ini diadakan, aku juga disibukkan dengan
persiapan pernikahan kakak ke-empat ku. Aku bersama dengan kakak
ke-tiga ku mengurus segala keperluannya mulai dari baju pernikahan,
undangan, gedung pernikahan dan masih banyak lainnya. Sedangkan
kakakku yang akan menikah hanya bisa memantau dan
berkomunikasi lewat handphone karena ia berada di Jakarta untuk
bekerja. Ia hanya bisa pulang saat empat hari sebelum pernikahannya.
Sebenarnya pernikahan ini sebelumnya akan diadakan pada bulan
Mei, namun ditunda sementara dikarenakan corona virus yang tiba-tiba
325
melanda Indonesia. Hal ini membuat diriku kesulitan dalam
mengerjakan program KKN karena setiap saat aku harus keluar rumah
mengurus hal ini. Dengan begitu, aku tetap mengerjakan program
KKN ku dengan cara selalu membawa laptopku kemana-mana. Dalam
perjalanan ke tempat tujuan, aku menggunakan kendaraan mobil
sehingga aku dapat mengerjakan program KKN di dalam mobil, walau
sering kali aku akhirnya berhenti mengerjakannya karena merasa
pusing untuk melihat laptop dalam keadaan yang berguncang-
guncang di dalam mobil.
Aku memiliki tiga program kerja yang terdiri dari satu program
tema, satu program tema interdisiplin dan satu program non tema.
Program pertama yang aku buat adalah program tema interdisiplin
dengan judul “Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”. Aku
mengerjakan program ini bersama rekanku Vincent. Saat itu terjadi
kesalahpahaman dikarenakan aku masih kebingungan dengan
program yang harus dilakukan terlebih dahulu sehingga pada saat itu
aku telah selesai dengan programku tetapi Vincent sedang
mengerjakan program individunya yang lain. Namun, hal ini dapat
kami atasi dengan cepat dan dapat diselesaikan sesuai dengan target
yang telah ditentukan. Luaran yang kami hasilkan pada program ini
berbentuk poster.
Untuk program kedua yang aku kerjakan yaitu program tema
individu dengan judul “Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak”.
Pembuatan output program ini membutuhkan waktu yang lama
dikarenakan aku yang masih belum mahir dalam mendesain. Luaran
yang aku hasilkan pada program ini berbentuk buku saku dan poster.
Program terakhir yang aku kerjakan yaitu program non tema dengan
judul “Edukasi Tanaman Obat”. Program ini membutuhkan literatur
yang banyak, karena ini sebenarnya bukanlah bidangku. Namun
begitu, aku dapat menyelesaikannya dan telah menghasilkan luaran
berupa booklet.
326
Dengan berakhirnya KKN ini, aku berharap luaran yang telah
aku hasilkan dapat bermanfaat untuk masyarakat Desa Talun dan
dapat diaplikasikan oleh masyarakat Desa Talun dengan sebaik-
baiknya. Aku berterima kasih kepada Bapak Dedi selaku kepala BPD,
Ibu Euis selaku Kepala Desa Talun dan Mba There selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) yang selalu mengingatkan kami saat
KKN. Aku juga berterima kasih kepada tim unit JB036 yang telah
menerimaku di tim ini dan terutama teman-temanku dari sub-unit 4
yang selalu memberikan canda tawa mereka selama menjalani KKN
bersama agar KKN daring ini tidak menjadi garing.
327
Daftar Penulis
Sub-unit 1
328
Sub-unit 2
329
Sub-unit 3
330
Sub-unit 4
331
View publication stats