Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (Masalah Utama Keperawatan)


Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

II. Proses terjadinya masalah


a. Pengertian
Gangguan Harga Diri Rendah digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap
diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keninginan. (Budi Ana Keliat,1999). Gangguan Harga Diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, missal harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami. Putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien
yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang
diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yag tidak
sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit,
perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama.

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan
sesuai ideal diri. ( Yosep,2009).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan.
( Towsend,2008)

Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri. ( Keliat BA,2006)
b. Proses terjadinya masalah/ psikodinamika
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri
rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu ridak
pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan
mungkin kecendrungan lingkungan yang selalu memberi respon negative untuk
mendorong individu menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis disebabkan banyak factor. Awalnya individu berada
pada situasi yang penuh dengan stressor ( krisis ), individu berusaha menyelesaikan
krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa
gagal menjalankan fungsi dan peran.penilaian individu terhadap diri sendiri karena
kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional,
jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan
terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah
kronis.

a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak
realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotype peran gender,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya
3) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi
ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur
sosial. (Stuart & Sundeen, 2006)

b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan
bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,kegagalan atau produktivitas yang
menurun. Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara
emosional atau kronik. Secara situasional karena trauma yang muncul secara tiba-tiba,
misalnya harus dioperasi,kecelakaan,perkosaan atau dipenjara, termasuk dirawat
dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena penyakit fisik
atau pemasangan alat bantu yang membuat klien sebelum sakit atau sebelum dirawat
klien sudah memiliki pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.( Yosep,2009)
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi
system keluarga serta terfiksasi pada tahap perkembangan awal.(Townsend,2008)

C. Tanda dan Gejala


a. Mengejek dan mengkritik diri
b. merasa bersalah dan khwatir, menghukum atau menolak diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, missal : tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat.
d. Menunda keputusan
e. sulit bergaul
f. menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas
g. menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi.
h. merusak diri : harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup
i. Merusak atau melukai orang lain
j. perasaan tidak mampu
k. pandangan hidup yang pesimitis
l. tidak menerima pujian
m. penurunan produktivitas
n. penolakan terhadap kemampuan diri
o. kurang memperhatikan perawatan diri
p. berpakaian tidak rapi
q. berkurang selera makan
r. tidak berani menatap lawan biacara
s. lebih banyak menuduh.
D. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Malaptif

Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Kerancuan Identitas Depolarisasi

Keterangan:

1. Aktualisasi diri

adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses
diterima.

2. Konsep diri positif

adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi.

3. Harga diri rendah

adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri maladaptif.

4. Kerancuan identitas

adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian


dewasa yang harmonis.

5.Depolarisasi

adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan
kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
E. Dampak atau akibat yang ditimbulkan

Harga diri rendah dapat diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang rendah
menyebabkan upaya yang rendah. Selajutnya hal ini menyebutkan penampilan seseorang yang
tidak optimal. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut
lebih dari kemampuanya. Ketika seseorang mengalami harga diri rendah,maka akan
berdampak pada orang tersebut mengisolasi diri dari kelompoknya. Dia akan cenderung
menyendiri dan menarik diri.( Eko P,2014) Harga diri rendah dapat berisiko terjadi isolasi sosial
yaitu menarik diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.
( DEPKES,2003).

Tindakan yang akan dilakukan pada klien dengan Harga Diri Rendah

 Tujuan Umum : Klien memilih konsep diri yang positif

Tujuan khusus Kriteria Intervensi

1. Klien dapat membina Klien dapat  Bina


hubungan saling percaya menunjukan ekspresi hubungan
dengan perawat. wajah bersahabat, saling
menunjukan rasa percaya dengan
senang, ada kontak menggunakan
mata, mau prinsip
berjabat tangan, komunikasi
mau menyebutkan terapeutik,
nama, mau yaitu sapa klien
menjawab salam, denganramah
klien mau baik verbal
duduk berdampingan maupun non
dengan perawat, verbal,
mau mengutarakan perkenalkan diri
masalah yang dengan sopan,
dihadapi. tanyakan nama
lengkap dan
nama
panggilan yang
disukai klien,
jelaskan
tujuan
pertemuan,
jujur dan
menepati janji,
tunjukkan sikap
Klien dapat empati dan
2. Klien dapat mengidentifikasi menerima klien
mengidentifikasi aspek kemampuan dan apa adanya,
positif dan kemampuan aspek positif yang beri perhatian
yang dimiliki. dimiliki yaitu : aspek dan perhatikan
positif dan kebutuhan
kemampuan yang dasar klien
dimiliki klien, aspek  Diskusikan
positif keluarga, dengan klien
aspek positif tentang : aspek
lingkungan klien. positif yang
dimiliki klien,
keluarga,
lingkungan,
kemampuan
yang dimiliki
klien. Bersama
klien buat
daftar
tentang :
aspek positif
klien,
keluarga,
lingkungan,
kemampuan
yang dimiliki
klien. Beri
pujian yang
realistis,
hindarkan
memberi
3. Klien dapat menilai Klien penilaian
kemampuan yang menyebutkan Negative.
dimiliki untuk kemampuan yang  Diskusikan
dilaksanakan. dapat dilaksanakan dengan
klien
kemampuan
yang
dapat
dilaksanakan,
diskusikan
kemampuan
yang dapat
4. Klien dapat Klien membuat dilanjutkan
merencanakan kegiatan rencana kegiatan pelaksanaanny
sesuai dengan harian. a.
kemampuan yang dimilik  Rencanakan
bersama
klien aktivitas
yang dapat
dilakukan setiap
harisesuai
kemampuan
klien, meliputi :
kegiatan
mandiri,
kegiatan
dengan
bantuan
keluarga,
tingkatkan
kegiatan
sesuai kondisi
klien, beri
contoh cara
pelaksanaan
kegiatan yang
dapat klien
lakukan.

Anda mungkin juga menyukai