Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. ALAT
 Batang pengaduk
 Kertas perkamen
 Kawat
 Lempengan aluminium
 Penara
 Spatula
 Beaker glass 400 ml (pyrex)
 Cawan porselin
 Timbangan kasar
 Pencetak supositoria
 Pisau
 Lumpang dan alu
 Neraca analitik
 Objek glass

3.2. BAHAN
 Benzocain 1,5 gr
 Theophylin 1,5 gr
 Oleum cacao 6 gr
 Parafin

3.3 FORMULA
R/ Benzocain 0,5 gr

Theophyln 0,5 gr

Dasar supp q.s

m.f.supp.dtd. no.II

s.I dd supp I

Pro : Tn. Jalal


3.4 PERHITUNGAN BAHAN
Sesuai farmakaope indonesia edisi 4 , berat 1 supositoria ± 2 gr pada penggunaan
rektal dan ± 5 gr pada penggunaan vaginal . dalam praktikum yang dilaksakan di buat satu
supositoria dengan berat 3 gram , sesuai dengan formula m.f.supp.dtd.II ( Misce Fac
Suppsitoria Da Tales Doses Nomero II ) atau campur dan buat supositoria dalam dosis
sedemikian sebanyak dua buah , dan dalam praktikum dibuat menjadi 3 supositoria untuk
menghindari kekurangan campuran sampel yang tersisa pada alat-alat yang di gunakan dalam
proses pembuatan , maka :

 Berat 3 supositoria 3 x 3gr = 9 gr


 Benzocain 0,5 gr
0,5 gr x 3 = 1,5gr
 Theophylin 0,5 gr
0,5 gr x 3 = 1,5 gr
 Dasar suposs q.s ( quantum statis ) atau secukupnya
9gr – (1,5 gr + 1,5 gr ) = 6 gr

s.I dd supp I ( signa semel de die supp I ) = beri tanda 1 kali sehari 1 suppos

3.5 PROSEDUR

3.5.1 Pembuatan Supositoria


 Ditimbang benzocain , theophyli , oleum cacao pada timbangan kasar masing-
masing sebanyak 1,5 g , 1,5 g ,
 Digerus theophylin dan benzocain di dalam lumpang sampai homogen
 Di masukkan air panas ke dalam beaker glass kemudian ukur suhu air panas denga
menggunakan thermometer tepat pada suhu 40oC
 Dicairkan oleum cacao menggunakan cawan porselin dan beaker glass yang telah
diisi air panas dengan tetap menjaga suhu air pada suhu 40oC
 Masukkan bahan obat yang telah digerus ke dalam cawan yang berisi oleum cacao
cair kemudian aduk hingga homogen
 Dioleskan parafin ke pencetak suppositoria
 Di masukkan bahan yang telah menyatu ke dalam pencetak supositoria dengan
dibantu oleh kawat
 Didinginkan di lemari pembeku

3.3.2 Evaluasi keseragaman bobot


 Ditimbang masing-masing supositoria menggunakan neraca analitik (C)
 Ditimbang 4 supositoria secara bersamaan (A)
A
 Dihitung bobot rata-rata dengan rumus (B)
4
B−C
 Dihitung penyimpangan dengan rumus x 100%
B
 Dicatat hasil yang di dapat dan di sesuaikan dengan syarat penyimpangan

3.5.3 Evaluasi homogenitas


 Diambil dua objek glass
 Diletakkan sampel supositoria yang telah di cetak ke atas objek glass
 Ditutup dengan objek glass kedua kemudian amati penyebaran partikel pada
objek glass

3.5.4 Evaluasi waktu hancur


 Diambil satu supositoria yang telah di cetak
 Diletakkan ke dalam oven
 Diatur suhu oven dari yang terendah hinggah batas suhu tubuh manusia secara
bertahap
 Diamati perubahan supositoria berapa lama waktu yang diperlukan supositoria
untuk hancur dan pada suhu berapa supositoria tersebuat hancur

Anda mungkin juga menyukai