Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/290397417

Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak Bunga Kenanga (Cananga oil) Sebagai


Emolien.

Conference Paper · April 2014

CITATION READS

1 16,774

3 authors, including:

Titta Hartyana Sutarna


Universitas Jenderal Achmad Yani
18 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Titta Hartyana Sutarna on 14 January 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FORMULASI SEDIAAN LIPBALM MINYAK BUNGA KENANGA
(Cananga Oil ) SEBAGAI EMOLIEN
Hestiary Ratih1 Titta Hartyana1, Ratna Cahaya Puri1
1
Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi
hestiary_ratih@yahoo.co.id

ABSTRAK

Minyak bunga kenanga (Cananga Oil) banyak dipakai untuk bahan baku industri parfum,
kosmetika, sabun, dan sebagai emolien. Minyak bunga kenanga juga bisa dimanfaatkan untuk
perawatan kulit karena mengandung vitamin E, kandungan tersebut dapat meremajakan kulit,
menjaga kelembaban dan juga kelenturan kulit. Salah satu pemanfaatan minyak kenanga
adalah dalam bentuk sediaan lipbalm. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna
minyak bunga kenanga sebagai bahan alam dalam pembuatan sediaan kosmetik. Formulasi
sediaan lipbalm minyak kenanga menggunakan basis oleum cacao dan PEG. Konsentrasi
minyak bunga kenanga (Cananga oil) yang digunakan dalam sediaan lipbalm berturut-turut
adalah 0% (F0), 5% (F1), 15% (F2) untuk basis oleum cacao dan 0% (G0), 5% (G1), 15%
(G2) untuk basis PEG (4000:400). Pembuatan sediaan lipbalm dibuat dengan metode
peleburan yaitu masing masing basis dileburkan pada suhu leburnya dan dilanjutkan dengan
penambahan eksipien lainnya. Pengujian sediaan lipbalm yang dilakukan meliputi pengujian
stabilitas, keamanan, dan efektifitas. Untuk menguji stabilitas sediaan lipbalm maka
dilakukan pengamatan yang meliputi perubahan bentuk, bau, dan warna. Hasil menunjukkan
tidak terjadi perubahan bentuk, bau, warna. Pada pengujian keamanan dilakukan uji iritasi
dan hasil menunjukkan bahwa sediaan tidak menimbulkan iritasi. Pengujian efektifitas
seluruh formula terhadap responden dilakukan dengan menggunakan bantuan alat skin
analyzer. Hasil uji statistik untuk kelembaban, formula basis oleum cacao 15% (F2)
memberikan perubahan paling baik terhadap skala kelembaban dan kandungan minyak,
formula basis PEG (4000:400) 5% (G1) sudah dapat memberikan perubahan baik terhadap
skala kelembutan dari tekstur kulit. Dari penelitian yang telah dilakukan, disarankan
mengkombinasikan minyak bunga kenanga dengan bahan lain yang memiliki aktifitas yang
sama untuk pelembab bibir dan tidak menimbulkan iritasi kulit agar konsentrasi minyak
bunga kenanga yang digunakan bisa lebih kecil, karena penggunaan konsentrasi minyak
sebesar 15% baunya sangat menyengat. Juga dilakukan pengembangan formulasi dengan
penambahan pewarna yang dapat memberikan penampilan fisik sediaan yang lebih menarik.

Kata kunci : Emolien, minyak bunga kenanga, lipbalm

PENDAHULUAN Minyak bunga kenanga (Cananga oil)juga bisa


dimanfaatkan untuk perawatan kulit karena
Minyak bunga kenanga (Cananga Oil) banyak
mengandung vitamin E, kandungan tersebut
dipakai untuk bahan baku industri parfum,
dapat meremajakan kulit, menjaga kelembaban
kosmetika, sabun, dan sebagai emolien.
dan juga kelenturan kulit.
Emolien termasuk pelembab yang berfungsi
untuk mempertahankan hidrasi, merehidrasi Pemanfaatan minyak kenanga sebagai emolien
kulit dan mencegah penguapan air dari kulit dapat digunakan langsung dalam bentuk
dengan membentuk lapisan pelindung, minyak bunga kenanga. Tetapi pemakaian
sehingga membantu sifat pelembutan kulit. minyak kenanga secara langsung dapat
menimbulkan rasa lengket pada kulit dan konsentrasi minyak bunga kenanga (Cananga
kurang disenangi oleh pasien. Oleh karena itu oil) berturut-turut adalah 0% (G0), 5% (G1),
pada penelitian dibuat minyak bunga kenanga 15% (G2). (Tabel 1 & 2). Penelitian ini
(Cananga oil) dalam bentuk sediaan lipbalm bertujuan untuk meningkatkan nilai guna
yang berfungsi sebagai pelembab dan juga minyak bunga kenanga sebagai bahan alam
sebagai aromaterapi pada sediaan lipbalm. dalam pembuatan sediaan kosmetik.

Lipbalm atau salep bibir adalah lilin substansi Tabel 1 : Formula Lipbalm dengan Basis
Oleum Cacao
dioleskan pada bibir dari mulut. Tujuannya
untuk melembabkan bibir agar tidak mudah Bahan F0(%b/b) F1(%b/b) F2(%b/b)
kering dan pecah-pecah. Biasanya lipbalm Minyak
digunakan untuk bibir yang membutuhkan Bunga - 5 15
Kenanga
proteksi, umpamanya pada keadaan Gliserin 5 5 5
kelembaban udara yang rendah atau karena Cera
10 10 10
Alba
suhu yang terlalu dingin, untuk mencegah
Cera
12 12 12
penguapan air dan sel-sel epitel mukosa bibir. Flava
Nipagin 0,18 0,18 0,18
Lipbalm sering mengandung beeswax atau
Nipasol 0,02 0,02 0,02
lilin karnauba, kapur barus, setil alkohol, BHT 0,05 0,05 0,05
lanolin, parafin, petrolatum, dan bahan-bahan Oleum
ad 100 ad 100 ad 100
Cacao
lainnya. Lipbalm merupakan sediaan kosmetik
yang dibuat dengan basis yang sama dengan
Tabel 2 : Formula Lipbalm dengan Basis
basis lipstik, namun tanpa warna, sehingga PEG
terlihat transparan. Penelitian ini bertujuan Bahan G0(%b/b) G1(%b/b) G2(%b/b)
untuk meningkatkan nilai guna minyak bunga Minyak
Bunga - 5 15
kenanga sebagai bahan alam dalam pembuatan Kenanga
sediaan kosmetik. Gliserin 5 5 5
Cera
5 5 5
METODOLOGI Alba
Cera
6 6 6
Flava
Sediaan lipbalm dibuat masing-masing Nipagin 0,18 0,18 0,18
menggunakan dua basis yaitu oleum cacao dan Nipasol 0,02 0,02 0,02
BHT 0,05 0,05 0,05
PEG. Selanjutnya dilakukan pengembangan
PEG 4000
: 400
ad 100 ad 100 ad 100
formulasi sedian lipbalm yang mengandung
minyak bunga kenanga (Cananga oil) dengan
berbagai konsentrasi. Untuk basis oleum cacao Basis dilelehkan di atas penangas air. Basis
(F) dengan konsentrasi minyak bunga kenanga lemak coklat dilelehkan pada suhu lelehnya
(Cananga oil) berturut-turut adalah 0% (F0), yaitu sekitar 31-34oC, kemudian dimasukkan
5% (F1), 15% (F2) dan basis PEG (G) dengan lemak coklat sedikit demi sedikit sambil
diaduk kuat sampai seluruh lemak coklat hasil pemeriksaan berat jenis minyak bunga
meleleh sempurna. Basis PEG 4000 dilelehkan kenanga adalah 0,911. Pemeriksaan kadar air
o
pada suhu lelehnya yaitu sekitar 50-58 C.Cera minyak bunga kenanga dilakukan dengan
alba dan cera flava dilelehkan pada suhu tujuan untuk memberikan batasan minimal
o
lelehnya yaitu sekitar 62-64 C, kemudian kandungan air yang dipebolehkan
dimasukkan ke dalam lelehan basis tersebut. terkandung dalam minyak bunga kenanga.
Nipagin, nipasol, BHT dan gliserin dimasukan Adanya kandungan air dalam minyak bunga
ke dalam lelehan basis sambil terus diaduk.
kenanga yang melebihi batasan minimum,
Minyak bunga kenanga dimasukkan terakhir
menyebabkan adanya kemungkinan
setelah suhu tidak terlalu panas sambil diaduk.
kerusakan minyak bunga kenanga tersebut.
Setelah itu dimasukan ke dalam cetakan yang
Salah satunya dapat disebabkan oleh
telah diolesi dengan gliserin lalu dibiarkan
mikroorganisme, karena air merupakan
pada suhu ruangan sampai membeku.
media potensial bagi mikroba untuk hidup.
Sediaan lipbalm kemudian diuji stabilitas fisik Hasil penelitian menunjukkan kadar air
yang meliputi pemeriksaan organoleptis, minyak bunga kenanga yaitu 2,942 %.
homogenitas, suhu lebur, keamanan sediaan Penetapan indeks bias dari minyak bunga
serta uji efektifitas sediaan terhadap kulit kenanga dilakukan dengan tujuan untuk
dengan menggunakan alat skin analyzer. menentukan kemurnian cairan berdasarkan
Dilanjutkan dengan pengujian kenyamanan pembiasan sehingga dapat digunakan untuk
sediaan kepada sukarelawan melalui uji
mengukur kemurnian dari minyak-minyak
penerimaan sukarelawan.
menguap. Hasil yang diperoleh dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pengukuran indeks bias untuk minyak bunga
kenanga adalah 1,499. Hasil dari
Penelitian diawali dengan pemeriksaan
pemeriksaan bahan aktif minyak bunga
minyak bunga kenanga (Cananga oil) yang
kenanga ini sudah sesuai dengan literatur
meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,
dari minyak bunga kenanga.
bau, kelarutan), penetapan berat jenis,
penetapan kadar air, dan penetapan indeks Tabel 3 : Penentuan Karakteristik
bias. Minyak Bunga Kenanga

Pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan berat jenis minyak bunga Warna Kuning tua
Bau Berbau menyengat
kenanga dilakukan dengan tujuan untuk
Kelarutan Larut dalam etanol
membandingkan berat volume minyak Berat Jenis 0,911(*)
Indeks Bias 1,499
bunga kenanga pada suhu 250C dengan
Kadar Air 2,942 %
berat air pada volume dan suhu yang sama,
Basis yang digunakan dalam pembuatan suhu lebur, diketahui bahwa suhu lebur
sediaan lipbalm minyak bunga kenanga adalah lipbalm minyak bunga kenanga basis oleum
basis oleum cacao dan basis PEG (4000:400). cacao berkisar antara 52-600C, suhu lebur
Basis oleum cacao digunakan karena memiliki basis PEG berkisar 54-59oC. Hasil tersebut
titik leleh yang sama dengan suhu tubuh telah memenuhi persyaratan suhu lebur
sehingga mudah dioleskan dan dapat lipbalm berdasarkan SNI 16-5769-1998 yaitu
membentuk lapisan yang halus. Basis PEG 50-700C.
digunakan dengan mengkombinasikan PEG
Pada pengujian keamanan sediaan, digunakan
4000 dan PEG 400 dengan perbandingan
metode uji tempel terbuka (patch test)
30:70% b/b. PEG 400 ditambahkan untuk
terhadap 30 sukarelawan yang dilakukan
membantu menurunkan titik lebur dari PEG
selama tiga kali sehari berturut-turut selama
4000 sehingga kombinasi PEG 4000 dan PEG
tiga hari dengan menggunakan sediaan lipbalm
400 dapat digunakan sebagai basis dengan titik
yang memiliki konsentrasi sesuai dengan
lebur PEG yang sesuai dengan persyaratan
sediaan yang akan dipakai selanjutnya pada
yaitu 50-580C. Basis ini memiliki beberapa
pengujian efektifitas sediaan. Lipbalm
keuntungan karena sifatnya yang inert, tidak
dioleskan pada punggung tangan kanan
mudah terhidrolisis, tidak membantu
sukarelawan pada luas tertentu dan punggung
pertumbuhan jamur dan dapat dikombinasikan
tangan kiri digunakan sebagai pembanding
sehingga didapatkan suatu basis yang
(tanpa pengolesan sediaan). Parameter yang
dikehendaki.
diamati pada pengujian ini adalah timbulnya
Sedian lipbalm yang telah jadi, dievaluasi respon kulit pada punggung tangan kanan
selama 28 hari yang meliputi pengamatan berupa iritasi atau alergi terhadap sediaan yang
organoleptis (warna, bau, bentuk), dipakai. Berdasarkan pengujian yang telah
homogenitas, pengujian suhu lebur, pengujian dilakukan menunjukan bahwa sediaan aman
keamanan, efektifitas terhadap kulit, serta digunakan oleh sukarelawan untuk pengujian
pengujian kenyamanan sediaan kepada pada tahapan selanjutnya.
sukarelawan melalui uji penerimaan
Pengujian selanjutnya adalah pengujian
sukarelawan yang meliputi uji kesukaan. Hasil
efektifitas sediaan yang dilakukan terhadap 30
evaluasi organoleptis menunjukkan bahwa
sukarelawan dengan menggunakan alat skin
sediaan lipbalm basis oleum cacao berwarna
analyzer. Pengujian dengan membandingkan
kuning muda, pada basis PEG berwarna putih,
keadaan kulit sebelum dan sesudah pemakaian
keduanya memiliki tekstur yang lembut ketika
sediaan dengan nilai parameter kelembabab
dioleskan, tidak berbau tengik, memiliki
(moist), kandungan minyak (oil), dan tekstur
bentuk yang tetap selama penyimpanan, dan
kulit (rough/soft). Hasil pengujian diolah
bila dilihat dibawah mikroskop tetap homogen
dengan menggunakan uji T-berpasangan untuk
selama 28 hari penyimpanan. Pada pengujian
nilai keadaan kulit sebelum dan sesudah
pemakaian sediaan. Uji T-berpasangan ini TABEL 5 : Nilai Signifikansi Hasil Uji T-
Berpasangan terhadap Efektifitas
dibantu dengan perangkat lunak SPSS 16 for
Kelembaban Sediaan Lipbalm
window dengan tingkat kepercayaan 95% (α = Minyak Bunga Kenanga
terhadap kulit dengan Alat Skin
0,05). Hasil menunjukkan minyak bunga
Analyzer
kenanga dengan konsentrasi 0%, 5%, 15%
mempunyai varian yang berbeda dalam tiap Formula Signifikan
parameter pengukuran. Formula dengan basis F0 – F0S 0,178
oleum cacao menunjukkan nilai parameter F1 – F1S 0,374
kelembaban (moist) dan kandungan minyak F2 – F2S 0,003*
(oil) dengan konsentrasi minyak bunga G0 – G0S 0,099
kenanga 15% (F2), sementara formula dengan G1 – G1S 0,070
basis PEG (4000:400) menunjukkan nilai G2 – G2S 0,099
parameter tekstur kulit (rough/soft) dengan
konsentrasi minyak bunga kenanga 5% (G1). TABEL 6 : Nilai Signifikansi Hasil Uji T-
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui Berpasangan terhadap Efektifitas
Kandungan Minyak Sediaan
bahwa sediaan lipbalm minyak bunga kenanga Lipbalm Minyak Bunga
baru terlihat memberikan efektifitas yang Kenanga terhadap kulit dengan
Alat Skin Analyzer
bermakna untuk melembabkan kulit bibir,
yaitu pada formula basis oleum cacao dengan Formula Signifikan
konsentrasi minyak bunga kenanga 15% (F2). F0 – F0S 0,178
F1 – F1S 0,374
Hal ini juga menunjukkan bahwa basis oleum
F2 – F2S 0,033*
cacao lebih baik bila dibandingkan dengan
G0 – G0S 0,070
basis PEG, karena oleum cacao mengandung
G1 – G1S 0,099
minyak lemak, sehingga dalam sediaan
G2 – G2S 0,374
lipbalm minyak bunga kenanga kandungan
lembabnya lebih tahan lama dan tidak mudah
mengering.
Tabel 7 : Nilai Signifikansi Hasil Uji T- rata kesukaan yang diperoleh dari uji kesukaan
Berpasangan terhadap Efektifitas
setelah penggunaan.
Kelembutan Sediaan Lipbalm
Minyak Bunga Kenanga terhadap SIMPULAN
kulit dengan Alat Skin Analyzer
Konsentrasi minyak bunga kenanga yang
Formula Signifikan
digunakan dalam sediaan lipbalm minyak
F0 – F0S 0,178
bunga kenanga adalah 0%, 5%, 15% dengan
F1 – F1S 0,208
basis oleum cacao dan basis PEG (4000:400).
F2 – F2S 0.070
Selama pengujian sediaan lipbalm minyak
G0 – G0S 0,070
bunga kenanga tidak mengalami perubahan
G1 – G1S 0,016*
bentuk, bau, warna dan tidak menimbulkan
G2 – G2S 0,034*
iritasi. Pengujian efektifitas seluruh formula
Keterangan :
*) = Berbeda secara nyata terhadap responden dilakukan dengan
Signifikan = P < 0,05 berbeda secara nyata menggunakan bantuan alat skin analyzer. Dari
= P > 0,05 tidak berbeda secara
nyata hasil uji statistik untuk kelembaban, formula
F0, F1, F2, G0, G1,G2 = Sebelum pemakaian basis oelum cacao 15% (F2) memberikan
sediaan
F0S, F1S, F2S, G0S, G1S, G2S = Setelah perubahan paling baik terhadap skala
pemakaian sediaan kelembaban dan kandungan minyak. Untuk
tekstur kulit (kelembutan/kekasaran), formula
Pengujian penerimaan sukarelawan dilakukan
basis PEG (4000:400) 5% (G1) sudah dapat
terhadap formula sediaan lipbalm minyak
memberikan perubahan baik terhadap skala
bunga kenanga (Cananga oil), berdasarkan
kelembutan dari tekstur kulit. Dari kedua hasil
pendapat sukarelawan mengenai tingkat
tersebut menunjukkan bahwa basis oleum
kesukaan terhadap masing-masing formula
cacao lebih baik bila dibandingkan dengan
menggunakan metode angket. Angket ini
basis PEG karena oleum cacao mengandung
diberikan kepada 15 sukarelawan dengan
minyak lemak, sehingga dalam sediaan
tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil
lipbalm minyak bunga kenanga kandungan
statistik uji penerimaan sukarelawan terhadap
lembabnya lebih tahan lama tidak mudah
sediaan lipbalm dengan basis oleum cacao dan
mengering. Hasil dari uji penerimaan
basis PEG (4000:400) dengan konsentrasi
sukarelawan terhadap sediaan lipbalm
minyak bunga kenanga berturut-turut adalah
menunjukkan bahwa sediaan yang disukai
0%, 5%, dan 15%, mempunyai varian yang
adalah formula basis PEG (4000:400) hal ini
berbeda dalam uji penerimaan sukarelawan.
dikarenakan basis PEG memikili tekstur yang
Urutan tingkat kesukaan sukarelawan terhadap
lebih halus dan wangi yang tidak menyengat
sediaan lipbalm minyak bunga kenanga dari
bila dibandingkan dengan basis oleum cacao.
yang paling disukai sampai tidak disukai
berturut-turut adalah G1,G2,F2,F1,G0,F0.
Urutan ini ditentukan berdasarkan nilai rata-
SARAN
7 Manan El., Buku Lengkap
Dari penelitian yang telah dilakukan, Kecantikan Untuk Sehari-hari,
Penerbit Buku Biru, Jogyakarta.
disarankan agar dilakukan penelitian lebih 2010.
lanjut tentang pemanfaatan minyak bunga
8 Wasitaadmadja, S.M. Penuntun
kenanga (Cananga oil) sebagai sediaan
Ilmu Kosmetik Medik, UI Press.
lipbalm dengan mengkombinasikan minyak Jakarta, 1997, 111-113, 125-126.
bunga kenanga dengan bahan lain yang
9 Agustina, Rina., Formulasi Sediaan
memiliki aktifitas yang sama untuk pelembab Pelembab Bibir (Lip Balm)
bibir dan tidak menimbulkan iritasi kulit agar dengan Lendir Daun Lidah Buaya
(Aloe vera Linn.), Skripsi Jurusan
konsentrasi minyak bunga kenanga yang Farmasi F MIPA Universitas
digunakan bisa lebih kecil, karena penggunaan Padjadjaran, Jatinangor, 2005, 19-
25.
konsentrasi minyak sebesar 15% baunya
sangat menyengat. Juga dilakukan 10 Departemen Kesehatan Republik
pengembangan formulasi dengan penambahan Indonesia (2000), Inventaris
Tanaman Obat Indonesia, jilid I.,
pewarna yang dapat memberikan penampilan Depkes RI, Jakarta. 49-50
fisik sediaan yang lebih menarik.
11 Standar Nasional Indonesia, SNI 01-
DAFTAR PUSTAKA
3555-1998, Cara Uji Minyak dan
Lemak, 1998
1 Ditjen POM, Depkes RI., Peraturan 12 Ditjen POM, Depkes RI.,
Perundang-undangan di Bidang Formularium Kosmetika
Kosmetik, Jakarta, 2004, 2 . Indonesia, Depkes RI, Jakarta,
1985, 82-105
2 Mulyono, E. dan T. Warwati.,
Kajian Proses Pemurnian Minyak 13 Ditjen POM, Depkes RI.,
Kenanga. Buletin Teknologi Farmakope Indonesia, Edisi IV,
pascapanen Pertanian, 2005,5-12 Jakarta, 1995, 630
3 Ketaren S., Minyak dan Lemak
14 Ditjen POM, Depkes RI.,
Pangan, edisi I, UI Press, Jakarta,
Farmakope Indonesia, Edisi III,
1986 hal 17-34, 39, 45-47, 53.
Jakarta, 1979, 506.
4 The Merck Index,. Encyclopedia of
Chemicals Drugs and Biologicals. 15 Standar Nasional Indonesia, SNI 16-
11th ed. New York, Van Nostrand 5769-1998, Lipstik, 1998
Reinhold. 1989, 1082.
16. Raymond C Rowe, J.S., Paul, J.W.,
5 Dr, Prof, Marwali Harahap., Ilmu Paul, Handbook of Pharmaceutical
Penyakit Kulit, Penerbit Excipients, Fourth Edition, London,
Hipokrates, Jakarta, 2002, 1-3. Chicago, Pharmaceutical Press,
American Pharmaceutical
6 Mutchler, E., Dinamika Obat, edisi Association 2003, 89, 386.
V, Terjemahan M.B Widianto dan A.
S Ranti Penerbit ITB, 1991, 577-
580.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai