Mahasiswaa Mampu menjelaskan Konsep dasar hukum, disiplin hukum dan jenis
jenis hukum.
A. Konsep Dasar Hukum
B. Disiplin Hukum
Adalah Sistem ajaran mengenai gejala - gejala atau kenyataan yang dihadapi.Pada
dasarnya disiplin hukum dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Disiplin Analitis
adalah sistem ajaran yang menitik beratkan kepada menganalisis, memahami dan
menjelaskan gejala - gejala yang dihadapi. contoh : ekonomi dan sosiologi
2. Disiplin Preskriptip
adalah sistem ajaran mengenai apa yang seyognya atau yang harus dilakukan dalam
mengadapi kenyataan.contoh : hukum dan filsafat.2
Jenis-jenis hukum
1. Berdasarkan Waktu Berlakunya
Ius constitutum (hukum positif)
Ius constitum adalah hukum yang berlaku dan sekarang bagi suatu masyarakat
tertentu dalam suatu daerah tertentu. Dengan kata lain hukum yang berlaku bagi suatu
masyarakat pada suatu waktu, dalam tempat tertentu. Ada beberapa sarjana yang
mengatakan hukum positig itu “tata-hukum”.3
Sudirman Karthadiprojo pernah mengatakan, hukum posotif dengan nama asing
disebut juga ius constitutum sebagai lawan daripada ius constituendum. Yakni
kesemuannya kaidah hukum yang kita cita-citakan supaya memberri akibat peristiwa-
peristiwa dalam suatu pergaulan hidup yang tertentu.
Ius constituendum
Yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang.
Namun ius constituendum belum menjadi kaidah berbentuk undang-undang atau
peraturan lain.3
2. Berdasarkan Sumber Hukumnya
Hukum Undang-Undang (wetten recht)
Hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan perundang-undangan.
Hukum Traktat
Hukum yang di tetapkan oleh negara-negara yang bersama-sama mengadakan suatu
perjanjian.
Hukum Kebiasaan dan Hukum Adat
Hukum yang terletak dalam peraturan kebiasaan atau peraturan adat istiadat, dan yang
mendapat perhatian dari para penguasa masyarakat.
Hukum Yurisprudensi
Hukum yang terbentuk oleh putusan-putusan hakim dalam menafsirkan dan membentuk
hukum.
Hukum Ilmu
Sebetulnya saran-saran, yang dibuat para ahli hukum dan yang berkuasa dalam pergaulan
hukum. Hukum ini terdapat dalam pandangan-pandangan ahli hukum yang terkenal
dan yang sangat berpengaruh. 4
3. Wilayah Berlakunya
Hukum Nasional
Hukum yang hanya berlaku dalam wilayah negara tertentu. Contoh UU no. 1 tentang
Perkawinan.
Hukum Internasional
Hukum yang berlaku di wilayah berbagai negara. Contoh Hukum Perdata Internasional
yang mengatur tentang keluarga, harta kekayaan, perikatan, hak waris, perdagangan.4
4. Berdasarkan Isinya
Hukum Publik
Hukum yang mengatur tiap-tiap hubungan diantara negara atau alat-alat negara sebagai
pendukung kekuasaan penguasa di satu pihak dengan warga negara pada umumnya
dilain pihak atau setiap hukum yang hubungan diantara negara dan alat-alat
perlengkapan, begitu pula perhubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang lain.
Hukum Publik terdiri dari Hukum Pidana dan Hukum Negara.
Hukum Privat
Hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain, dan juga
negara sebagai pribadi.
Hukum Privat terdiri dari Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Perselisihan. 4
5. Hukum Berdasarkan Bentuknya
Hukum Tertulis
Hukum yang dicantumkan dalam pelbagai peraturan perundang-undangan.
Hukum Tak Tertulis
Hukum yang tidak dicantumkan dalam perundang-undangan, tetapi tetap ditaati oleh
masyarakat. Contoh: Kebiasaan, Kaidah Sosial4
6. Hukum Berdasarkan Fungsinya
Hukum Materiil
Hukum yang mengatur isi perhubungan antar kedua belah pihak subjek hokum atau yang
menerangkan perbuatan mana yang dapat dihukum dan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan. Contoh: Pidana, Perdata, Dagang
Hukum Formil
Hukum yang menunjuk cara menjalankan suatu hukuman . contoh: Hukum Acara Pidana,
dll4
7. Hukum Berdasarkan Wujudnya
Hukum Obyektif
Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan
tertentu.
Hukum Subyektif
Hukum yang timbul dari hukum obyekif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih.4
8. Hukum Berdasarkan Sifatnya
Hukum Yang Bersifat Memaksa
Hukum yang dalam keadaan konkret harus ditaati, yang dalam kadaan bagaimanapun juga
tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak,
dengan perkataan lain hukum ini mempunyai kekuasaan mutlak (absolut
Hukum yang Bersifat Mengatur atau Melengkapi
Hukum yang dalam keadaan konkret dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat
oleh kedua belah pihak. 4
Dapus :
1. Budi Sampurno,2011, Kompendium Hukum Kesehatan,Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum Dan Ham Ri
2. Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaidah Hukum, (Bandung:
Penerbit Citra Aditya Bakti, 1993),
3. C.S.T. Kansil: Pengantar Ilmu hukum dan tata hukum indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka 1986) hlm 73.Ibid., hlm 74.
4. Soeroso:Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Sinar Grafika) 1992 hlm 190-205