Anda di halaman 1dari 4

1.

Mahasiswaa Mampu menjelaskan Konsep dasar hukum, disiplin hukum dan jenis
jenis hukum.
A. Konsep Dasar Hukum

Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan


Dalammen gatur pergaulan hidup bermasyarakat. Pergaulan hidup atau hidup
Dimasyaraka yangsudah maju seperti sekarang ini tidak cukup hanya dengan adat
kebiasaan yangturun-temurun seperti sebelumnya lahirnya peradaban yang modern.
Pengertian hukum sebenarnya begitu abstrak, sehingga sulit untuk diartikan. Dan,
pada dasarnya tidak ada satupun definisi tentang hukum yang mempunyai arti sama,
kare hukum adalah merupakan sesuatu yang abstrak. 1
 Bahkan dikemukakan oleh Prof. Van Apeldorn bahwa hukum terdapat diseluruh
dunia, dimana terdapat suatu masyarakat manusia. Disamping itu karena hukum tidak
dapat ditangkap oleh panca indra, maka sangat sulit untuk membuat definisi tentang
hukum yang dapat memuaskan orang. 1
 Pengertian hukum seperti yang digambarkan oleh Soerjono Soekanto dan Purnadi
Purbacaraka, misalnya lebih mengedepankan pandanganpandangan seperti yang
digambarkan oleh masyarakat, yaitu :
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan, yakni pengetahuan yang tersusun secara sistematis
atas dasar kekuatan pemikiran.
2. Hukum sebagai disiplin, yakni suatu sistem ajaran tentang kenyataan atau gejala-gejala
yang dihadapi.
3. Hukum sebagai kaedah, yakni pedoman atau patokan sikap tindak atau perikelakuan
yang pantas atau diharapkan.
4. Hukum sebagai Tata Hukum, yakni struktur dan proses perangkat kaedah kaedah
hukum yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tetentu serta berbentuk tertulis.
5. Hukum sebagai petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan kalangan yang
berhubungan erat dengan penegakan hukum (”law enforcement officer”).
6. Hukum sebagai keputusan penguasa, yakni hasil proses diskresi yang menyangkut
(Wayne La Favre 1964) : ”...Decision making not strictly governed by legal rules, but
rather with a significant element of personal judgement”, oleh karena yang
dimaksudkan diskresi adalah (Roscoe Pounds 1960) : “an authority conferred by law
to act in certain or conditions in accordance with an official’s or an official agency’s
own considered judgement and conscience. It is an idea of morals, belonging to the
twilight zone between law and morals.”
7. Hukum sebagai proses pemerintahan, yaitu proses hubungan timbal balik antara unsur-
unsur pokok dari system kenegaraan. Artinya, hukum dianggap sebagai (Henry Pratt
et.al. 1976): “A Command or prohibition emanating from the authorized
agency of the state…,and back up by the authority and the capacity to exercise force
which is characteristic of the state.” Dengan demikian, maka yang dimaksudkan
dengan hukum adalah (Donald Black 1976): ”...the normative life of a state ands its
citizen, such as legislation, litigation and adjucation.”
8. Hukum sebagai sikap tindak yang ajeg atau perikelakuan yang ”teratur” yaitu
perikelakuan yang diulang-ulang dengan cara yang sama, yang bertujuan untuk
mencapai kedamaian.
9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yaitu jalinan dari konsepsi-konsepsi abstrak tentang
apa yang dianggap baik dan buruk (G. Duncan Mitchell : 1977). Selain itu oleh
Satjipto Rahadjo dikatakan, bila dilihat dari tujuannya, secara umum dapat dikatakan
bahwa “hukum” bertujuan menjaga ketertiban. 1
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini berarti hukum
kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan
kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat. Dengan sendirinya hukum
kesehatan itu mengatur hak dan kewajiban masing-masing penyelenggara pelayanan
dan penerima pelayanan atau masyarakat. Hukum kesehatan relatif masih muda bila
dibandingkan dengan hukum-hukum yang lain. Perkembangan hukum kesehatan baru
dimulai pada tahun 1967, yakni dengan diselenggarakannya “Word Congress on
Medical Law “ di Belgia tahun 1967.1

B. Disiplin Hukum

Adalah Sistem ajaran mengenai gejala - gejala atau kenyataan yang dihadapi.Pada
dasarnya disiplin hukum dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Disiplin Analitis
adalah sistem ajaran yang menitik beratkan kepada menganalisis, memahami dan
menjelaskan gejala - gejala yang dihadapi. contoh : ekonomi dan sosiologi
2. Disiplin Preskriptip
adalah sistem ajaran mengenai apa yang seyognya atau yang harus dilakukan dalam
mengadapi kenyataan.contoh : hukum dan filsafat.2

Disiplin dapat dibagi sebagai berikut :


A. Ilmu - Ilmu Hukum
B. Politik Hukim
C. Filsafat Hukum

A. Ilmu - Ilmu Hukum


Adalah Ilmu yang mencakup :
a. Ilmu Tentang Kaedah adalah ilmu yang menelaah kaedah atau sistem kaedah - kaedah
hukum.2
b. Ilmu Tentang Pengertian adalah ilmu yang menjelaskan pengertian - pengertian pokok
dalam hukum. Seperti subyek hukum, hak dan kewajiban, obyek hukum, dsb2
c. Ilmu Tentang Kenyataan adalah ilmu yang mencakup :
- Sosiologi Hukum
 - Antropologi Hukum
 - Physiologi Hukum
 - Perbandingan Hukum
 - Sejarah Hukum
B. Politik Hukum
adalah kegiatan mencakup memilih nilai - nilai dan menerapkan nilai - nilai.2
C. Filsafat Hukum
adalah perenungan nilai - nilai dan merumuskan nilai - nilai serta penyerasian nilai -
nilai tersebut. 2

Jenis-jenis hukum
1. Berdasarkan Waktu Berlakunya
 Ius constitutum (hukum positif)
Ius constitum adalah hukum yang berlaku dan sekarang bagi suatu masyarakat
tertentu dalam suatu daerah tertentu. Dengan kata lain hukum yang berlaku bagi suatu
masyarakat pada suatu waktu, dalam tempat tertentu. Ada beberapa sarjana yang
mengatakan hukum positig itu “tata-hukum”.3
Sudirman Karthadiprojo pernah mengatakan, hukum posotif dengan nama asing
disebut juga ius constitutum sebagai lawan daripada ius constituendum. Yakni
kesemuannya kaidah hukum yang kita cita-citakan supaya memberri akibat peristiwa-
peristiwa dalam suatu pergaulan hidup yang tertentu.
 Ius constituendum
Yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang.
Namun ius constituendum belum menjadi kaidah berbentuk undang-undang atau
peraturan lain.3
2. Berdasarkan Sumber Hukumnya
 Hukum Undang-Undang (wetten recht)
Hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan perundang-undangan.
 Hukum Traktat
 Hukum yang di tetapkan oleh negara-negara yang bersama-sama mengadakan suatu
perjanjian.
 Hukum Kebiasaan dan Hukum Adat
Hukum yang terletak dalam peraturan kebiasaan atau peraturan adat istiadat, dan yang
mendapat perhatian dari para penguasa masyarakat.
 Hukum Yurisprudensi
Hukum yang terbentuk oleh putusan-putusan hakim dalam menafsirkan dan membentuk
hukum.
 Hukum Ilmu
Sebetulnya saran-saran, yang dibuat para ahli hukum dan yang berkuasa dalam pergaulan
hukum. Hukum ini terdapat dalam pandangan-pandangan ahli hukum yang terkenal
dan yang sangat berpengaruh. 4
3. Wilayah Berlakunya
Hukum Nasional
Hukum yang hanya berlaku dalam wilayah negara tertentu. Contoh UU no. 1 tentang
Perkawinan.
 Hukum Internasional
Hukum yang berlaku di wilayah berbagai negara. Contoh Hukum Perdata Internasional
yang mengatur tentang keluarga, harta kekayaan, perikatan, hak waris, perdagangan.4
4. Berdasarkan Isinya
 Hukum Publik
Hukum yang mengatur tiap-tiap hubungan diantara negara atau alat-alat negara sebagai
pendukung kekuasaan penguasa di satu pihak dengan warga negara pada umumnya
dilain pihak atau setiap hukum yang hubungan diantara negara dan alat-alat
perlengkapan, begitu pula perhubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang lain.
Hukum Publik terdiri dari Hukum Pidana dan Hukum Negara.
 Hukum Privat
Hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain, dan juga
negara sebagai pribadi.
Hukum Privat terdiri dari Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Perselisihan. 4
5. Hukum Berdasarkan Bentuknya
 Hukum Tertulis
Hukum yang dicantumkan dalam pelbagai peraturan perundang-undangan.
 Hukum Tak Tertulis
Hukum yang tidak dicantumkan dalam perundang-undangan, tetapi tetap ditaati oleh
masyarakat. Contoh: Kebiasaan, Kaidah Sosial4
6. Hukum Berdasarkan Fungsinya
 Hukum Materiil
Hukum yang mengatur isi perhubungan antar kedua belah pihak subjek hokum atau yang
menerangkan perbuatan mana yang dapat dihukum dan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan. Contoh: Pidana, Perdata, Dagang
 Hukum Formil
Hukum yang menunjuk cara menjalankan suatu hukuman . contoh: Hukum Acara Pidana,
dll4
7. Hukum Berdasarkan Wujudnya
 Hukum Obyektif
Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan
tertentu.
 Hukum Subyektif
Hukum yang timbul dari hukum obyekif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih.4
8. Hukum Berdasarkan Sifatnya
 Hukum Yang Bersifat Memaksa
Hukum yang dalam keadaan konkret harus ditaati, yang dalam kadaan bagaimanapun juga
tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak,
dengan perkataan lain hukum ini mempunyai kekuasaan mutlak (absolut
 Hukum yang Bersifat Mengatur atau Melengkapi
Hukum yang dalam keadaan konkret dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat
oleh kedua belah pihak. 4

Dapus :
1. Budi Sampurno,2011, Kompendium Hukum Kesehatan,Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum Dan Ham Ri
2. Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaidah Hukum, (Bandung:
Penerbit Citra Aditya Bakti, 1993),
3. C.S.T. Kansil: Pengantar Ilmu hukum dan tata hukum indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka 1986) hlm 73.Ibid., hlm 74.
4. Soeroso:Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Sinar Grafika) 1992 hlm 190-205

Anda mungkin juga menyukai