Anda di halaman 1dari 5

Besar sampel

Besar Sample Penelitian deskriptif kategorikal


Misalnya penelitian untuk mencari gambaran golongan darah (variabel kategorikal) pada
penduduk RT 10

𝑍𝛼2 × 𝑃 × 𝑄
N=
2
𝑑

Zα = deviat baku alfa

P = proporsi kategori yang diteliti, misalnya proporsi golongan darah O terhadap semua
golongan darah, yang dapat diambil dari penelitian lain

Q = 1-P

d = presisi, perkiraan perbedaan nilai dari proporsi yang ada yang masih bisa diterima

Nilai Zα diambil berdasarkan tabel

Kesalahan Zα satu arah Zβ Zα dua arah Deskriptif

0,01 2,326 2,576

0,05 1,645 1,960

0,10 1,282 1,645

1,036 1,440
0,15

0,20
0,842 1,282

Proporsi (P) diambil dari penelitian lain yang populasinya setara, misalnya jika ada
penelitian golongan darah pada kota Samarinda. Jika tidak ada penelitian lain, diambil
besar proporsi 50% (0,50).

Nilai d dihitung berdasarkan acuan proporsi P. Jika diketahui proporsi golongan darah O
adalah 40%, dan anda percaya bahwa di masyarakat proporsi golongan darah O berkisar
50-60%, maka nilai d adalah 10% (0,10) karena 40%±10% adalah 50-60%.
Besar Sample Penelitian deskriptif numerikal

Misalnya penelitian untuk mencari gambaran kadar hemoglobin (variabel numerikal)


pada penduduk RT 10

Zα = deviat baku alfa, besarnya sesuai tabel

S = standar deviasi variabel yang diteliti, misalnya standar deviasi kadar hemoglobin,
yang dapat diambil dari penelitian lain

d = presisi, perkiraan perbedaan nilai dari standar deviasi yang ada yang masih bisa
diterima

Standar deviasi (S) diambil dari penelitian lain yang populasinya setara, misalnya jika
ada penelitian kadar hemoglobin pada kota Samarinda. Jika tidak ada penelitian lain,
dapat dilakukan survei pendahuluan untuk menentukan standar deviasi.

Nilai d dihitung berdasarkan acuan standar deviasi S. Jika diketahui standar deviasi kadar
hemoglobin adalah 3,5 mg/dl, dan anda percaya bahwa di masyarakat standar deviasi
kadar hemoglobin adalah sekitar 0-7 mg/dl, maka nilai d adalah 3,5 karena 3,5±3,5
adalah 0-7 mg/dl.

Populasi dan Sampel


Penelitian analitik kategorik tidak berpasangan

Misalnya penelitian untuk mencari hubungan golongan darah A dengan timbulnya


penyakit maag.
Zα = deviat baku alfa
Zβ = deviat baku beta
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya, misalnya proporsi golongan
darah A pada masyarakat yang diambil dari literatur lain
P1 = proporsi pada kelompok yang ditentukan oleh peneliti, misalnya proporsi golongan
darah A pada penderita maag, yang besarnya ditentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan
patokan nilai P2

Penelitian analitik kategorik berpasangan


Misalnya penelitian untuk mencari hubungan pemberian ekstrak daun jambu biji dengan
sembuhnya diare.

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku beta

P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya, misalnya proporsi penderita
diare
P1 = proporsi pada kelompok yang ditentukan oleh peneliti, misalnya proporsi penderita
diare yang akan sembuh dengan pemberian jambu biji, yang besarnya ditentukan sendiri
oleh peneliti berdasarkan patokan nilai P2

b+c
Π = diskordan, dihitung berdasarkan rumus, dimana b dan c diambil dari tabel
N

kontigensi 2x2

Penelitian analitik numerik tidak berpasangan


Misalnya penelitian perbedaan tinggi badan antara anak laki-laki dan anak perempuan

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku beta

X1 – X2 = selisih minimal rata-rata yang dianggap berbeda oleh peneliti,misalnya selisih


rata-rata tinggi badan yang dianggap berbeda oleh peneliti

S = standar deviasi gabungan, dengan rumus

S1 = standar deviasi kelompok 1 pada penelitian lain, misal standar deviasi tinggi badan
anak laki-laki

S2 = standar deviasi kelompok 2 pada penelitian lain, misal standar deviasi tinggi badan
anak perempuan

n1 = besar sampel kelompok 1 pada penelitian lain

n2 = besar sampel kelompok 2 pada penelitian lain

Penelitian analitik numerik tidak berpasangan


Misalnya penelitian perbedaan kadar hemoglobin antara setelah pemberian tablet tambah
darah

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku beta

X1 – X2 = selisih minimal rata-rata yang dianggap berbeda oleh peneliti,misalnya selisih


rata-rata kadar hemoglobin yang dianggap berbeda oleh peneliti

S = standar deviasi gabungan, seperti rumus pada sebelumnya

Penelitian analitik korelatif


Misalnya penelitian korelatif antara berat badan dan tinggi badan

Zα = deviat baku alfa

Zβ = deviat baku beta

r = korelasi dari penelitian sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai