NIM : 200205329
FISIOLOGI KEHAMILAN
1. Menstruasi
Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodic dan siklik dari uterus yang disertai
dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi. Mekanisme siklus menstruasi
dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan adanya kerjasama
hipotalamus dan ovarium. Siklus menstruasi ada 4 macam yaitu : fase menstruasi, fase praovulasi,
fase ovulasi dan fase pasca ovulasi.
2. Fase Menstruasi
Fase menstruasi adalah bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ),
korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormone estrogen dan
progesterone terhenti. Turunnya kadan estrogen dan progesterone menyebabkan peluruhan
endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus selama 5 hari dengan volume
sekitar 50 ml
Pada fase akhir menstruasi ini, hipotaamus mengeluarkan hormone gonadotropin yang
mengrangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pembentukan folikel primer di
dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari
1 menstruasi,saat itu folikel matang disebut dengan folikel de graaf dengan oosit sekunder di
dalamnya .
4. Fase Ovulasi
Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormone. Peningkatan kadar
estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu penghambatan
pelepasan FSH dari hipofisis karena FSH berkurang maka hipofisis ganti mengeluarkan LH. LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de graaf siap untuk di buahi sperma
NAMA : PUTERII NADIA MUHALIZA
NIM : 200205329
Folikel De Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi
korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesterone. Keduanya bekerja
menebalkan endometrium, juga merangsang sekresi lender pada vagina dan pertumbuhan kelenjar
susu pada payudara keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan iimplantasi zygot pada uterus
bila terjadi pembuahan atau kehamilan
6. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Di dalam ovarium
terdapat oogonium (sel indung telur ) . oogonium bersifat diploid. Oogonium memperbanyak diri
dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid. Oogenesis sudah
dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah
secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu
oosit primer dalam keadaan dorman .
Ketika mengalami oogenesis oosit berada dalam suatu folikel yang berfungsi menyediakan
sumber makanan oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis
Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel
sekunder menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel De Graaf.
Setelah luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan di
produksinya hormone estrogen dan progesterone.
7. Fertilisasi
Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Sebelum sperma
membuahi ovum, sperma harus menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus oosit
sekunder karena baik sperma maupun ovum keduanya mengeluarkan enzyme yang saling
mendukung. Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al enzyme untuk menghancurkan
hialuronid pada korona radiate, enzyme untuk menghancur glikoprotein pada zona pelusida dan
antifertilizin yang menyebabkan sperma dapat melekat pada oosit sekunder
NAMA : PUTERII NADIA MUHALIZA
NIM : 200205329
8. Gestasi ( kehamilan)
Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus, zygot membelah secara mitosis
berkkali-kali. Dengan tahapan sebagai berikut: sesampainya di dalam Rahim zygot akan
diimplantasikan (ditanam ) pada endometrium uterus
Amenore Sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih
Kanker Genitalia adalah kanker yang terjadi pada vagina / serviks/ ovarium