Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG COVID-19

DENGAN KEPATUHAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN MASKER

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
RISKA AFRIANI

NIM. 17031022

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes HANG TUAH PEKANBARU

PEKANBARU

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan adanya virus baru yang
menyerang secara massif yang pertama diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok. Penyakit ini
kemudian menyebar dengan cepat dinegara lain seperti Thailand, Jepang Korea Selatan,
Jerman, Singapura, Vetnam dan Amerika serikat. Awalnya penyakit ini dinamakan sementara
sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru
pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) dan di tetapkan oleh WHO
bahwa COVID-19 sebagai Pandemi (Syafel & Fatimah, 2020).

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi akut pernapasan


menular yang disebabkan oleh severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). Coronavirus merupakan virus baru yang sebelumnya belum pernah teridentifikasi
pada manusia. Coronavirus terbagi menjadi dua jenis yaitu Minddle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory syndrome (SARS). COVID-19 memiliki
tanda dan gejala yang umum terjadi yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5 sampai 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang sampai 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat juga dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan kematian (Kemenkes RI, 2020a).

Peningkatan jumlah kasus yang terinfeksi COVID-19 berlangsung cukup cepat, dan
menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. pada 9 Juli 2020, WHO melaporkan ada
11.84.226 kasus yang terkonfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case
Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia pertama kali melaporkan kasus pada tanggal 2 Maret
2020. Kasus COVID-19 meningkat dan menyebar dengan sangat cepat di seluruh wilayah
Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736
kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417kasus meninggal (CFR 4,8%) (Kemenkes RI,
2020a). World Health Organization (WHO) melaporkan 14,337,245 kasus terkonfirmasi di
benua Amerika, sebanyak 5,067,207 kasus di Asia Tenggara, sebanyak 4,645,519 kasus
terkonfirmasi di benua Eropa dan 1,101,618 di benua Afrika (Dwirusman, 2020). Pada bulan
September 2020, secara global kasus covid-19 sebanyak 27.288.585 kasus dengan 887.549
kasus kematian. Di Indonesia, penambahan jumlah kasus terkonfirmasi terus meningkat,
dimana pada bulan September masih berada pada angka 194.109 kasus dengan 8.025
meninggal dunia (Putra & Manalu, 2020).

Untuk saat ini belum ada obat yang dapat secara efektif mengobati atau mengatasi Covid-19.
Pengobatan yang dapat dilakukan hanya berdasarkan keluhan pasien dan tingkat
keparahannya (saputra & Simbolon, 2020). Cara terbaik untuk penanggulangan dan pencegah
penyakit ini adalah dengan memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Pemutusan rantai
penularan bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, yaitu
dengan cara sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand
sanitizer, menggunakan masker dan tidak menyentuh area muka sebelum mencuci tangan,
serta menjaga jarak dalam setiap berkegiatan atau yang dikenal dengan istilah 3M (Kemenkes
RI, 2020b).

Masyarakat membutuhkan informasi yang jelas…….Upaya pemutusan mata rantai


penyebaran covid-19 memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang baik dari seluruh
masyarakat. Pengetahuan merupakan hasil dari rasa ingin tahu melalui proses sensoris,
terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu, pengetahuan juga merupakan domain
terpenting dalam terbentuknya perilaku. Pada kasus pandemi covid-19 di Indonesia,
pengetahuan masyarakat tentang covid-19 sangat diperlukan sebagai dasar masyarakat dalam
menunjukkan perilaku pencegahan covid-19 (Purnamasari & Raharyani, 2020). Masyarakat
harus berada di garda terdepan agar penyebaran virus corona baru atau SARS-CoV-2 tidak
semakin meluas. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat, memakai masker saat bepergian, serta menjaga jarak (Sagala, Maifita
& Armaita, 2020).

Pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penularan covid-19 dan kepatuhan


pemakaian masker mempunyai peran yang penting dalam hal antisipasi terjadinya
penyebaran covid-19. Masyarakat mesti mempelajari, mengenal serta memahami berbagai
aspek dari jenis penyakit covid-19 termasuk penyebab, tanda dan gejala, pencetus serta
penatalaksanaannya. Kepatuhan merupakan perilaku positif yang diperlihatkan masyarakat
saat menggunakan masker. Upaya komprehensif, dalam rangka pencegahan serta
pengendalian yang dapat dilakukan dalam membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus
COVID-19 salah satunya dengan penggunaan masker. Masker dapat digunakan baik untuk
melindungi orang yang sehat dan juga orang yang terinfeksi agar mencegah penularan lebih
lanjut (Ardiputra, Prawira, Tasbir, Permata, Listiawati, Qadrini, 2020).
Penggunaan masker secara benar merupakan metode untuk mencegah penyebaran Covid-19
yang dapat di lakukan oleh masyarakat. Jika setiap orang menggunakan masker untuk
menurunkan risiko penularan terhadap orang lain, maka lebih banyak orang yang terlindungi
dengan menggunakan masker. Realitanya, penggunaan masker pada setiap individu cukup
bervariasi. Beberapa individu penggunakan masker tanpa menutupi mulut dan hidung
sepenuhnya atau penggunaan masker dengan frekuensi lebih dari frekuensi yang disarankan.
Pemakai masker sebaiknya tidak menyetuh wajah dan bagian eksternal masker (Dwirusman,
2020).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari & Sholihah‘Atiqoh (2020) di Ngronggah
didapatkan bahwa Masyarakat RT 03/RW 08 Ngronggah yang memiliki pengetahuan baik
tentang penyakit Covid-19 sebanyak 43 responden (69,35%) dibanding responden
masyarakat RT03/RW08 Ngronggah yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang penyakit
Covid-19 sebanyak 19 orang (30,65%) dan sebagian besar masyarakat patuh menggunakan
masker yaitu sebanyak 46 responden (74,19%) dan sebagian kecil masyarakat tidak patuh
yaitu sebanyak 16 responden (25,81%). Dari hasil penelitian masih ditemukannya ketidak
patuhan masyarakat. Ketidak patuhan ini disebabkan karena faktor pengetahuan masyarakat
yang masih kurang terkait penyakit Covid-19 sehingga mempengaruhi kepatuhan masyarakat
dalam menggunakan masker.

Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Untari & Kodiyah (2020) di kabupaten
Grobangan di dapatkan bahwa sebagian besar responden yang biasa menggunakan masker
saat diluar rumah (65,8%), jarang menggunkan masker (29,7%) dan (4,54%) responden tidak
menggunaan masker. Alasan beberapa responden jarang menggunakan masker saat berada
diluar rumah paling banyak adalah karena punya tetapi malas menggunakan/tidak nyaman
(72,44 %), tidak punya, karena tidak ada yang jual (16,32 %) dan juga beberapa responden
tidak menggunakan masker (13,3 %) karena merasa sesak dan merasa tidak nyaman, bahkan
ada responden yang mengatakan bahwa perginya tidak terlalu jauh dari rumah dan hanya
sebentar saja jadi dirasa tidak perlu memakai masker.

Bisa dibuat pendahuluan sedikit info ttg Desa Rambah…..Berdasarkan hasil survei awal
pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan observasi dan wawancara pada 10 orang warga
masyarakat RT03/RW07 di desa Rambah Utama diketahui ada 2 responden yang
berpengetahuan tidak baik dan 6 responden tidak patuh menggunakan masker saat keluar dari
rumah dan juga tidak menggunakan masker dengan benar. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian “Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang COVID-19
Dengan Kepatuhan dan Ketepatan Penggunaan Masker “.

1.2 Rumusan Masalah

Pengetahuan masyarakat yang masih kurang terkait Covid-19 dengan perilaku masyarakat
yang masih berada dalam tingkat kepatuhan yang rendah, pemahaman yang salah dan
perilaku yang kurang tepat dalam pelaksanaannya pemutusan penularan Covid-19.
Sehendaknya, dengan pengetahuan masyarakat yang baik diharapkan dapat meningkatkan
perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 dan
juga perlu ada kesadaran dari masyarakat sendiri untuk mentaati protokol kesehatan dimasa
pandemi Covid-19. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan
pengetahuan masyarakat tentang covid-19 dengan kepatuhan dan ketepatan penggunaan
masker.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang covid-19 dengan kepatuhan dan


ketepatan penggunaan masker.

1.3.2 Tujuan Khusus (Karakteristik responden dicantumkan)


1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terkaid Covid-19
2. Untuk mengetahui kepatuhan penggunakan masker pada masyarakat
3. Untuk mengetahui ketepatan penggunaan masker pada masyarakat
4. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan dan ketepatan
penggunaan masker di masyarakat

1.4 Manfaat Penelitian (Lihat buku panduan)


1.4.1 Bagi Peneliti

Memperluas dan mengembangkan kemampuan penulis dan menambah pengalaman,


wawasan dalam melakukan penelitian dan dapat diterapkan serta menjadi sebagai penerapan
ilmu keperawatan.

1.4.2 Bagi Masyarakat


Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan lagi pengetahuan masyarakat terkaid Covid-
19, dengan harapan setelah di lakukan penelitian ini kepatuhan masyarakat dalam
penggunaan masker dapat meningkat dan juga di iringi dengan penggunaan masker yang
tepat agar dapat memutus penularan Covid-19.

1.4.3 Bagi Ilmu Keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang
kepatuhan dan ketepatan penggunaan masker sebagai salah satu cara untuk memutus
penularan Covid-19, serta dapat mengembangkan ilmu keperawatan dalam upaya pelayanan
kesehatan preventif dari penularan covid-19.

1.4.4 Bagi STIKes Hang Tuah

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber inforasi dan referensi bagi peneliti-
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiputra, S., Prawira, M. R., Tasbir, M., Permata, S. U., Listiawati, N., & Qadrini, L.
(2020). Pembagian Masker Dan Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka
Mendukung Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pada Masyarakat Desa Pallis Kecamatan
Balanipa. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 395-
400.

Dwirusman, C. G. (2020). Peran Dan Efektivitas Masker Dalam Pencegahan Penularan


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Jurnal Medika Hutama, 2(1)

Kemenkes RI. (2020a). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(COVID-19) Revisi ke-4. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2020b). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(COVID-19) Revisi ke-5. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Purnamasari, I., & Raharyani, A. E. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat
Kabupaten Wonosobo Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1), 33-42.

Putra, Y. I. W., & Manalu, N. M. (2020). Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Warga
Dalam Menjalankan Protokol Kesehatan di Masa New Normal Pandemi Corona.
Community of Publishing In Nursing(COPING), 8(4)

Sagala, S. H., Maifita, Y., & Armaita, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Masyarakat Terhadap Covid-19: A Literature Review. Menara Medika, 3(1).

Saputra, A. W., & Simbolon, I. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang COVID-19
terhadap Kepatuhan Program Lockdown untuk Mengurangi Penyebaran COVID-19 di
Kalangan Mahasiswa Berasrama Universitas Advent Indonesia. Nutrix Journal, 4(2),1-7

Sari, D. P., & Sholihah‘Atiqoh, N. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat.


Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19
Di Ngronggah. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(1),
52-55.

Syafel, A. B., & Fatimah, A. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Dengan
Kepatuhan Ibu Rumah Tangga Dalam Pencegahan Covid-19 Di Rt 02 Rw 05
Kabandungan I Desa Sirnagalih Bogor. Pkm-P, 4(1), 112-123.

Untari, S., & Kodiyah, N. (2020). Gambaran Penggunaan Masker Di Masa Pandemi Covid-
19 Pada Masyarakat Di Kabupaten Grobogan. The Shine Cahaya Dunia Kebidanan, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai