PENDAHULUAN
rohani maupun jasmani. Bagi pasangan dengan perkawinan yang didasari ”cinta’’
karena ini merupakan hasil cinta dan akan membuat semakin kokohnya hubungan
perasaan gembira dan cinta semakin bertambah, yang menjiwai suasana keluarga
tetapi kebahagiaan tersebut kadang diikuti perasaan cemas, karena ketakutan pada
adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap
terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik
pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke
yang dibayangkan. Bahkan pada kehamilan pertama biasanya calon ibu akan
kekhawatiran pasangan akan menjauh setelah ia melahirkan, dan berat badan yang
bagi setiap wanita, yang tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan. Perasaan -
perasaan demikian ini akan menjadi sangat intensif kuat apabila ibu tersebut
nyaman badan, tidak bisa tidur enak, sering mendapatkan kesulitan dalam
Kehamilan yang pertama adalah suatu yang sangat penting bagi perempuan
bercampur was-was, juga bahagia. Oleh karena itu , pentingnya bagi ibu yang
perhatian saja, tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan
atau bidan yang berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif menjadi
salah satu faktor utama pula bagi para ibu hamil untuk memperoleh pelayanan
untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Umumnya seorang
wanita yang akan melahirkan akan mengalami proses rasa sakit atau rasa nyeri.
Jika wanita yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa nyeri dan dibiarkan,
hal yang dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses
persalinan terganggu. Hal ini sangat berbahaya bagi calon ibu ataupun bayinya.
Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering
tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai
perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
menyebabkan keringat pada telapak tangan. Terkadang dampak yang terjadi pada
kecemasan dapat berupa dampak yang positif atau negatif. Dampak positif terjadi
jika kecemasan muncul pada tingkat moderat dan memberikan kekuatan untuk
cemas yang dirasakan dapat berkurang sedikit demi sedikit, sedangkan dampak
negatif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat tinggi dan menimbulkan
tanda-tanda fisik yang dapat menghalangi individu untuk berfungsi efektif dalam
persalinannya nanti dan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Sehingga pengetahuan
guna untuk memotivasi ibu hamil primigravida khususnya trimester III dalam
menghadapi persalinan.
dengan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan pada Ny. W
2019”.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Kecemasan
perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf autonom dalam
berespons terhadap ancaman yang tidak jelas, nonspesifik (Carpenito, 2000 : 9).
menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala
fisiologis, yang dirasakan oleh pasien pre operatif (David, 2003 : 96).
yang melibatkan kematian aktual atau ancaman kematian atau cidera serius atau
dengan sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam
2) Faktor psikososial, yaitu ancaman terhadap konsep diri, kehilangan orang
3) Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada masa bayi, anak, remaja.
2.1.3 Faktor Predisposisi
orang yang dicintai. Penolakan terhadap eksistensi diri oleh orang lain atau
cemas. Namun, bila keberadaannya diterima oleh orang lain, maka ia akan
antara manusia.
menjadi cemas.
bahaya.
kehidupan selanjutnya.
Kecemasan merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada
2.1.4 Faktor Presipitasi
yang tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
spesifik. Pengalaman kecemasan seseorang tidak sama pada beberapa situasi dan
menopause).
10) Membayangkan ancaman dari injuri (sumber dari stress yang tidak dapat
dipastikan).
13) Isolasi sosial.
16) Peperangan.
kuliah)
suatu ancaman yang berbeda satu sama lain. Perbedaan kemampuan ini
Menurut Stuart (1998 : 176), rentang respons sehat sakit dapat dipakai
2.1.5.2 Tingkat Kecemasan
karakteristik atau manifestasi yang berbeda satu sama lain. Manifestasi kecemasan
langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung
melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan
Tabel 2.2 Respons Fisiologis terhadap Kecemasan. Buku saku Keperawatan Jiwa
Edisi 3, Stuart (1998).
*Respons Parasimpatis.
Tabel 2.3 Respons Perilaku, Kognitif dan Afektif terhadap Kecemasan. Buku saku
Keperawatan Jiwa Edisi 3, Stuart (1998).
Sistem Respons
Perilaku Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi
Cenderung mendapat cedera
Menarik diri dari hubungan
interpersonal.
Menghalangi
Melarikan diri dari masalah
Menghindari
Hiperventilasi
Kognitif Perhatian terganggu
Konsentrasi buruk
Pelupa
Salah dalam memberikan penilaian
Preokupasi
Hambatan berpikir
Bidang persepsi menurun
Kreativitas menurun
Bingung
Sangat waspada
Kesadaran diri meningkat
Kehilangan objektivitas
Takut kehilangan kontrol
Takut pada gambaran visual
Takut cedera atau kematian
Afektif Mudah terganggu
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Nervus
Ketakutan
Alarm
Teror
Gugup
2.2 Kehamilan
lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir
pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi
(Monika, 2009).
Mengidam
Pingsan
Sering kencing
Konstipasi.
2. Tanda-tanda mungkin
Perut membesar.
Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
pada :
menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
4. Payudara
5. Sirkulasi Darah
a. Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar
sekitar 20%.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya sekitar 20% untuk dapat
anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat
6. Sistem Respirasi
ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
7. Sistem Pencernaan
dapat menyebabkan :
sickness).
4. Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
(hiperemesis gravidarum).
menyebabkan obstipasi.
gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra,
menghilang.
9. Metabolisme
1. Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama
2. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan
5. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30
dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air, ibu
hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
6. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
2.3.5 Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama
dengan 500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati. Bila berat badan
2008). Penggolongan paritas bagi ibu yang masih hamil atau pernah hamil
c. Grandemultigravida sdalah wanita yang pernah hamil lebih dari 5 kali. Menurut
sumber lain jenis paritas bagi ibu yang sudah partus antara lain yaitu:
1. Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang mampu
3. Multipara adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin viabel atau lebih
(Siswosudarmo, 2008).
2.3 Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu.Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
kelihatan.
terbawah janin.
3. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi
1. Rasa sakit oleh adanya his yang lebih kuat, sering, dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan
1. Takut Mati
Perasaan takut mati biasanya muncul karena belum menyadari akan nilai
disebabkan karena hati dan hidup tidak ada ketentraman. Orang yang
cemas adalah karena dirinya tidak mengenal takdir nasib dari Tuhan.
persalinan.
2. Trauma Kelahiran
Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim
merasa amat takut kalau bayinya akan berpisah dari dirinya, seolah – olah
setelah beranjak dewasa tentu kita ingin membalas budi orang tua dan apa
yang terjadi pada diri kita saat ini sesuai harapan oarang tua.( Bambang,
1987).
4. Ketakutan Melahirkan
yang membawa ibu berada antara hidup dan mati, menyebabkan ibu
1. Aspek Psikologis
2. Aspek Fisiologis
a. Gangguan tidur : sukar tidur, terbangun pada malam hari, mimpi buruk,
mimpi.
b. Gejala somatik atau otot – otot: nyeri otot, kaku, kedutan, suara tidak
stabil.
nafas pendek.
berdiri.
i. Perilaku sesaat : gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang, tonus
METODE PENELITIAN
saat bersamaan (sekali waktu) yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
Kehamilan yang pertama adalah suatu yang sangat penting bagi perempuan
bercampur was-was, juga bahagia. Oleh karena itu , pentingnya bagi ibu yang
bagi setiap wanita, yang tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan. Perasaan -
perasaan demikian ini akan menjadi sangat intensif kuat apabila ibu tersebut
nyaman badan, tidak bisa tidur enak, sering mendapatkan kesulitan dalam
kehamilan karena kehamilan merupakan suatu krisis dan dapat menjadikan suatu
ketidakseimbangan terlebih lagi apabila kehamilan merupakan suatu hal yang baru
perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf autonom dalam
berespons terhadap ancaman yang tidak jelas, nonspesifik (Carpenito, 2000 : 9).
anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan
Karakteristik Pasien
Preoperatif:
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan Kecemasan Pasien aPre
Pendapatan Opertif:
Ringan
Sedang
Berat
Mekanisme Koping
Pasien Pre Operatif
Adaptif
Maladaptif
Keterangan :
: Tidak Diteliti
: Diteliti
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
sebanyak 56 Orang
2003). Penelitian langsung mengambil data pada subyek penelitian langsung pada
diinginkannya dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, antara skor tiap item
dengan total item yang telah terkoreksi (corrected item-total correlation), dengan
rumus :
ix i x
rix
2 i 2 x 2
i x2
n n
(Azwar, 2001)
dimana:
Kriteria validitas :
Jika r 0,30 maka pertanyaan tersebut valid.
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah
(Azwar, 2004).
Uji realibilitas instrumen ini yang menggunakan rumus alpha, yaitu rumus
yang digunakan untuk instrumen yang skornya bukan 0 dan 1. Dengan rumus
sebagai berikut :
r11 = [ k ] [ 1- ∑σb2 ]
( k-1) σb2
(Arikunto, 2002)
Dengan keterangan :
2) Coding
3) Analisa Data
f
P= x 100 %
n
Dimana : P = Persentase
n = Jumlah responden
sidang.
peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak
(beneficence).