Anda di halaman 1dari 36

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1) Identitas

a) Identitas Klien

Nama : An. S

Umur : 9 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kp. Dusun rt/rw: 02/07

Tanggal Masuk : 05 Juni 2022

Tanggal Pengkajian : 06 Juni 2022

Diagnosa Medis : Dengue Hemarragich Faver

b) Identitas penanggung jawab atau orang tua

Nama : Ny.

Umur : 40 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Alamat : Kp. Dusun rt/rw : 02/07

Hubungan dengan klien : Ibu Klien


2) Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Menurut penuturan ibu klien, anaknya demam

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 05 juni 2022 klien dibawa oleh

keluarganya ke RSUD Ciamis dengan keluhan selama 3

hari sebelum masuk RSUD Ciamis klien mengalami panas

badan (Demam), bitnik-bintik merah, mual-muntah, nyeri

ulu hati. Pada saat dikaji tanggal 06 juni 2022 klien masih

demam dengan suhu 39,2oC. perasaan panas dirasakan klien

menyebar keseluruh tubuh yang terus-menerus disertai

tidak ada nafsu makan, muntah, tidur tidak nyenyak, ibu

klien mengatakan anakanya sering menangis/rewel dan

panas bertambah apabila menggunakan pakaian tebal dan

berkurang setelah minum obat antipireutik.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu

(1) Riwayat Penyakit Dahulu

Menurut keluarga klien, klien pernah mengalami

penyakit Dengue Haemorragic Faver (DHF) dan

sebelumnya pernah dirawat di RSUD Ciamis


(2) Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut keluarga klien, diantara anggota keluarga

klien tidak ada yang mempunyai penyakit yang diturunkan

contohnya Diabetes Melitus dan tidak ada yang mengalami

Dengue Haemorragic Faver (DHF) seperti yang dialami

klien. Tetapi kurang lebih 4 bulan yang lalu di lingkungan

klien ada yang menderita Dengue Haemorragic Faver. Dan

keluarga klien mengatakan tidak ada yang memiliki

penyakit menular.

(3) Riwayat Kehamilan

Ibu klien mengatakan pada saat hamil ibu sering

mengontrol kehamilan ke posyandu atau puskesmas.

Kehamilan normal dan cukup bulan. Lahir spontan dan

tidak pernah mengalami sakit yang serius pada saat hamil.

(4) Riwayat tumbuh kembang

a) Faktor Keterunan

Yaitu faktor gen yang diturunkan dari kedua

orangtuanya

b) Faktor Hormonal

Yaitu banyak hormone yang terpengaruh

terhadap pertumbuhan
(5) Imunisasi

Imunisasi : Ya () , Tidak (X)

N Jenis Imunisasi Waktu Reaksi Setelah Pemberian


o Pemberian

1. BCG Demam, benjolan, bengkak, kemerahan


1 bulan

2. DPT (I,II,III) Demam , bengak, kemerahan


2,3,4 bulan

3. Polio (I,II,III) Demam , kemerahan


1,2,3 bulan

4. Campak Demam ,ruam, bengkak, nyeri


9 bulan

55. 2,3,4,18 bulan Demam , nyeri, alergi


Hepatitis

(6) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum

Penampilan : Bersih

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

b) Tanda-Tanda Vital

Denyut Nadi : 121 x/menit

Respirasi : 21 x/menit

Suhu : 39,2oC

c) System Pernafasan
Bibir tidak cyanosis, tidak ada pernafasan

cuping hidung dan tidak terdapat secret, bentuk dan

pergerakan dada simetri, tidak terdapat retraksi dan

otot tambahan dan juga suara tambahan seperti

ronchi, wheezing,. Suara nafas vesikuler, frekuensi

nafas 21x/menit, klien tidak mengalami kesulitan

nafas.

d) System kardiovaskuler

Nadi 121x/menit, konjungtiva tidak anemis

dan tidak ada peninggian vena juguralis, bunyi

jantung regular. Tidak ada suara tambahan seperti

mur-mur.

e) System Pencernaan

Ibu klien mengatakan anaknya susah minum

air putih dan makan, disertai muntah, porsi makan

hanya habis ¼ dari porsi yang diberikan berat badan

turun 3 kg (dari 33,5 kg menjadi 30,5 kg), tidak ada

lesi di bibir, gigi dan lidah bersih, dengan

pergerakan lidah bebas. Ada nyeri tekan pada perut,

keadaan perut datar dan tidak ada pembesaran

hepar, bising usus 14x/menit. Klien tidak terpasang

naso gastric tube dan tidak di puasakan.


f) System Genitourinaria

Tidak ada lesi, tidak terpasang kateter, tidak

ada pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan daerah

ginjal dan blast.

g) System Intagumen

(1) Kulit

Turgor kulit baik, ditandai dengan bila dicubit

cepat Kembali kebentuk semula, suhu badan

39,2`C. keadaan kulit bersih, tekstur kulit halus dan

licin. Tampak bitnik merah pada daerah lengan

kanan setelah dilakukan test tourniquet.

(2) Rambut

Distribusi rambut merah, tidak mudah rontok

dan kulit kepala bersih.

(3) Kuku

Keadaan kuku bersih dan tidak Panjang

h) System Muskuloskeletal

(1) Ekstremitas Atas


Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap,

pergerakan bebas tidak terdapat atropi, dan kaku

sendi, sebelah kanan terpasang infus RL 20

tetes/menit, tonus otot

(2) Ekstremitas Bawah

Bentuk simestris, jari kaki lengkap, pergerakan

bebas, tidak terpasang atropi dan tidak kaku sendi.

i) System Endokrin

Tidak terjadi pembesaran kelenjar thyroid,

dianatara anggota keluarga tidak ada yang

menderita penyakit Diabetes Melitus.

j) System Persyarafan

GCS = 15 E4M6V5

Tingkat Kesadaran : Composmentis

(1) Fungsi Motorik : Klien terlihat kurang

dalam menggerakan tangan dan kaki , klien

terlihat lemah

(2) Fungsi Sensorik : Klien dapat

merasakan dingin Ketika dikompres dingin

(3) Tanda – tanda iritasi : Tidak kaku kuduk,

brudzinsky kernig sign


(4) Uji Syaraf Kranial :

1) Nerveus I (Olfaktorius)

Penghidungan klien baik, klien berespon

saat diberi bau minyak kayu putih.

2) Nerveus II (Optikus)

Penglihatan klien baik

3) Nerveus III,IV,VI (Okulomotorius,

trochlearis, abdusen0

Pupil bulat isokor dan berkontraksi

saat diberi rangsangan cahaya, diplopia bola

mata bisa digerakkan kesegala arah tanpa

menengok.

4) Nerveus V (Trigeminus)

Sensasi : Klien dapat mengedipkan

mata saat disuapkan pilihan

kapan pada daerah kelopak

mata.

Motoric : Otot masetter dan temporal

teraba pada saat klien

mengunyah. Klien dapat


membuka dan menutup

rahang dengan baik.

5) Nerveus VII (Faciallis)

Klien dapat merasakan rasa manis

Ketika minum susu dan rasa pahit Ketika

minum obat.

6) Nerveus VIII (Acusticus)

Pendengaran klien baik terbukti

Ketika disapa klien menengok.

7) Nerveus IX,X (Glosopharing dan Vagus)

Refleks menelan baik terbukti pada

waktu dinding posterios pharing ditekan

dengan tong spetel terlihat refleks menelan.

8) Nerveus XI (Asesoriu)

Klien dapat menahan tahanan pada

leher Ketika kepala didorong ke samping.

9) Nerveus XII (Hipoglosus)

Klien dapat menggerakan dan

mengeluarkan lidah dengan mudah.

(5) Refleks Patologis

1) Refleks Hoffman-Tromner
Membangkitnya jari tengah klien

diekstensikan, kemudian ujungnya digores

dan positif terdapat Gerakan fleksi jari

lainnya.

2) Refleks Babinski

Membangkitnya dengan menggores

bagian latersl telapak kaki klien dari

belakang kedepan, hasil positif karena

terdapat Gerakan.

(6) Refleks Fisiologis

1) Refleks Biceps

Mengetok tendon bisepsdidaerah

faso cubiti dimana lengan pada posisi fleksi

disaerah siku hasilnya positif karena terjadi

kontraksi otot dan Gerakan fleksi lengan

bawah

2) Refleks Triceps

Mengetok tendon dibawah siku, dan

hasilnya positif.

(7) Data Psikososial

1) Status Emosi

Ibu klien mengatakan cemas dan ibu

klien juga mengatakan tidak mengetahui apa


yang dialami oleh anaknya, dan ibu klien

tampak cemas.

2) Konsep Diri

a) Body Image

klien bersyukur memiliki anak yang normal,

meski kini anaknya sedang sakit dan dia

mengatakan pasrah kepada Allah SWT dengan

keadaan anaknya.

b) Peran

Dirumah klien berperan sebagai anak, dan

sebagai pasien Ketika di puskesmas.

(8) Data Spiritual

Ibu klien beragama islam dan selalu berdoa

untuk kesembuhan anaknya.

(9) Pola Aktivitas Sehari-hari

Tabel 3.1 Pola Aktivitas Sehari-hari

No Pola Aktivitas Di Rumah Di PKM

1.
Pola Nutrisi

- Makan 3x/hari 2x/hari

Frekuensi Habis 1 porsi ¼


porsi

Porsi Nasi , lauk pauk, sayuran Bubur , nasi

Jenis

- Minum 3-4 gelas/hari 2-3 gelas/hari

Frekuensi 800cc 600cc

Volume Air putih Air putih

Jenis

2.

Pola Eliminasi

- BAB 1-2x/hari 1x/hari

Frekuensi Lembek Lembek

Konsistensi Kuning Kuning

Warna Tidak ada Tidak ada

Keluhan

- BAK 5-6x/hari 3-4x/hari

Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih

Warna Tidak ada Tidak ada

Keluhan
3.

Pola Istirahat

Tidur malam 8-9 jam/hari 6-8 jam/hari

Tidur siang 2-4 jam/hari 2-3 jam/hari

Kualitas Nyenyak Kurang nyenyak

4.

Personal Hygiene

Mandi 2x/hari 1x/hari (Di spon)

Gosok gigi 2x/hari 1x/hari

Ganti pakaian 3x/hari 2-3x/hari

(10) Pemeriksaan laboratarium atau pemeriksaan

penunjang

Tabel 3.2 Pemeriksaan Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal interpretasi

Haemoglobin 12,8 14-16 g/dl Normal

Leukosit 57.000 5.000-10.000 Normal

Hematokrit 20 35-45% Rendah

Trombosit 238.000 150.000-350.000 Normal


u/l

SGOT 27 < 43 u/l Normal

SGPT 80 < 46 u/l Tinggi

Protein Total 6,50 6.7-8.7 Normal

Bilirubin Indirex 0,30 0,75 mg % Normal

Ureum 20 10-15 % Tinggi

(11) Pengobatan atau Therapy

Ranitidine : 2x25 mg/IV

Paracetamol : 2x300 mg/IV

Imunepid syrp : 2x5 ml

b. Analisa Data

No Data Etilogi Masalah

1. DS : Keluarga mengatakan anaknya Gigitan nyamuk Aedes Hipertermia

demam Aegypti

DO : - Suhu tubuh 39,20C 

- Warna kulit agak kemerahan Terjadi infeksi virus

- Klien tampak gelisah Dengue

- Akral teraba panas 


Meningkatnya suhu

Tubuh

Hipertermia

2. DS : - Ibu klien mengatakan Gigitan nyamuk Aedes Perubahan

anakanya tidak mau makan dan Aegypti nutrisi kurang

minum  dari kebutuhan

- ibu klien mengatakan anaknya Melepaskan zat tubuh

mual-muntah anafilatoksin, histamin dan

- ibu klien mengatakan anaknya serotonin serta aktivasi

nyeri ulu hati system kallikrein

Meningkatnya
DO : - Klien tidak mau makan dan
permeabilitas dinding
minum
kapiler
- porsi mkan ¼
dari porsi yang

diberikan
Terjadi hipoproteinemia
- berat badan turun 3 kg (dari
menimbulkan mual
33,5 kg menjadi 30,5 kg)
(Anoreksia)
- klien tampak pucat

- klien tampak lemas
Sehingga terjadi

perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

3. Kekurangan

DS : - Ibu klien mengatakan anaknya volume cairan

mual terus tubuh

DO ; - Mukosa bibir klien tampak

pucat

- Klien tampat lemas

- Turgor kulit > 2 detik

a. Hipertermi b.d peningkatan suhu tubuh (kulit teraba hangat

kemerahan) ditandai dengan :

Ds : Keluarga mengatakan anaknya demam

DO : - Suhu tubuh 39,20C

- Warna kulit agak kemerahan

- klien tampak gelisah

- Akral teraba panas

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukkan

nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan :

Ds :Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau minum dan

makan
- Ibu klien mengatakan anaknya mual muntah

- Ibu klien mengatakan anaknya nyeri ulu hati

Do : - klien tidak mau makan dan minum

-Porsi makan ¼ dari porsi yang diberikan

- berat badan turun 3 kg (dari 33,5 gr menjadi 30,5 gr )

- klien tampak pucat

- klien tampak lemas

c. Kekurangan volume cairan tubuh b.d masukkan makanan dan

cairan tidak adekuat ditandai dengan :

Ds :- ibu klien mengatakan anaknya mual

Do : - mukosa bibir klien tampak pucat

-turgor kulit > 2 detik


PROSES KEPERAWATAN

NO Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi

Tujuan Intervensi Rasional

1. Hipertermi b.d Setelah a. Observasi a. Catat (06-06-2022/ 08.30) (06-06-2022 /

peningkatan suhu dilakukan TTV adanya 14.00)


a.Mengkaji TTV,
tubuh kulit teraba keperawatan khususnya peningkata
suhu 39,20C S : Menurut
hangat dan kemerahan 2x24 jam suhu n suhu
penuturan ibu
ditandai dengan : gangguan (36,5-
klien anaknya
pengaturan suhu 37,50C)
DS : - menurut masih demam
tubuh teratasi apabila
penuturan ibu klien
dengan kriteria : suhu tubuh O : - suhu
anaknya demam
>37,50C 39,20C
-
- Ibu klien mendadak b.Meningkatkan
Mempertahanka - Klien
mengatakan proses intake cairan
n suhu inti masih
anaknya b.Tingkatkan infeksi dengan
tubuh dalam gelisah
gelisah intake cairan akut memeberikan
rentang normal - Tubuh
- DO : - Suhu cairan intravena
c.Anjurkan b. Untuk klien
tubuh : - nadi dalam
pada keluarga mengganti c. Menganjurkan masih
39,2 C
o
rentang normal
agar klien cairan pada keluarga agar banyak
- Tubuh klien (60-100x/menit)
tidak memakai yang klien tidak mengel
berkeringat
pakaian terlalu hilang menggunakan uarkan
banyak
tebal akibat pakaian tebal keringa
- Klien tampak
evaporasi t
gelisah d. Mengganti alat

c. pakaian tenun klien setiap A : Hipertermi


d.Ganti alat
tenun setiap yang tipis hari belum teratasi

hari akan
P : - lanjutkan
membantu
intervensi
mengurang

i - Batasi
e. Berkolaborasi
penguapan jumlah
dengan dokter
tubuh pengun
untuk memberikan
jung
e.Kolaborasi d.
antipireutik
- Kolabo
pemberian Memberik
rasi
therapy an
dalam
antipireutik kenyamana
pember
n, karena
ian
akibat
antipire
banyak
utik
keringat

dapat

membasahi

alat tenun

e.Therapy ( Habil Maulana

antipireuti )

k berfungsi

untuk

menurunka

n demam

2. Gangguan pemenuhan Setelah a.Berikan a. Untuk (06-06-2022 / (06-06-2022 /

nutrisi kurang dari dilakukan 1x24 makan dalam mempering


kebutuhan tubuh jam harapan porsi sedikit an kerja 11.00) 13.45)

berhubungan dengan nutrisi kurang tapi sering, lambung,


a.Memberikan S : ibu klien
masukkan nutrisi dari kebutuhan dan berikan dan untuk
makan dalam porsi mengatakan
kurang adekuat tubuh dapat makan dalam mengurang
sedikit tapi sering anaknya masih
ditandai dengan : teratasi dengan keadaan i rasa mual
dan memberikan sulit makan
kriteria hasil : hangat
Kriteria hasil : b. makan dalam
O : - klien
- Mampu b. Pertahankan Menghinda keadaan hangat
DS : - Ibu klien tampak lemas
mengh kebersihan ri mual dan
mengatakan anaknya b. Mempertahankan
abiskan mulut pasien muntah - Porsi
tidak mau makan dan kebersihan mulut
makana makan
minum. c. Kaji berat c. klien
n ¼ porsi
badan Mengetahu
- Ibu klien sesuai c. Mengkaji berat - Berat
i status gizi
mengatakan dengan badan badan
pasien
anaknya mual porsi
A : Gangguan
muntah yang
pemenuhan
- Ibu klien diberik
nutrisi belum
mengatakan an
teratasi
anaknya nyeri /dibutu

ulu hati hkan P : - lanjutkan

- Berat intervensi
DO : - klien tidak mau
bada
makan dan minum - Kolabo
klien
rasi
- Porsi makan normal
dengan
¼ dari porsi sesuai
dokter
yang pertam
untuk
diberikan bahan
pember
- Klien tampak
pucat usia ian

- Klien tampak therapi

lemah

( Habil

Maulana )

3. Kekurangan volume Setelah a.Pantau status a. untuk (06-06-2022 / (06-06-2022 /

cairan tubuh dilakukan dehidrasi mengetahu 09.30) 14.00)

berhubungan dengan asuhan i adanya


b. memonitor a.Memantau status S : klien
makanan dan cairan keperawatan tanda-
intake cairan dehidrasi mengatakan
yang tidak adekuat diharapkan tanda
dan output mual
ditandai dengan : kurangnya dehidrasi b.Memonitor intake

volume cairan c. Anjurkan dan cairan dan output O : - mukosa


DS : Klien
teratasi : pasien untuk mencegak bibir masih
mengatakan mual c. Menganjurkan
meningkatkan syok tampak pucat
- Mukos pasien untuk
DO : - mukosa bibir asupan oral hipovolemi
a bibir meningkatkan - Turgor
tampak pucat k
lembab asupan oral kulit

- Turgor kulit - Turgor b. untuk >2

>2 detik kulit mengumpu detik

elastis lkan dan


A : Masalah
- TTV menganalis
belum teratasi
dalam isdata

batas pasien P : Lanjutkan

normal untuk intervensi


mengatur ( Habil Maulana

keseimban )

gan cairan

c. untuk

mempertah

ankan

cairan
4. Catatan Perkembangan

Tabel 3.5 Catatan Perkembangan

Tanggal / Dx Catatan Perkembangan Paraf

jam/Hari

(1) I S : Ibu klien mengatakan anaknya masih Habil

07-06- demam

2022/16.40 O : - Suhu 39,20C

/Selasa -Klien tampak masih gelisah

- Keringat masih banyak

A : Hipertermia belum teratasi

P : - Lanjutkan intervensi

- Batasi jumlah pengunjung

- Kolaborasi dalam pemberian

antipieretik

I : - Melanjutkan intervensi

- Membatasi jumlah pengunjung

- Berkolaborasi dalam pemberian

antipeuretik ( Paracetamol

3x300mg/IV )

E : - Suhu 39,20C

- Klien masih tampak lemas


Habil
- Keringat masih banyak

II

S : ibu klien mengatakan anaknya masih

sulit makan

O : - klien tampak lemas

- Porsi makan ¼ porsi

- Berat badan 33kg

A : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan belum teratasi

P : - berikan makanan yang lunak

- Timbang berat badan

- Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian therapy (Ranitidin

2x25mg/IV)

I : - Memberikan makanan yang lunak


Habil
- Menimbang berat badan

- Berkolaborasi dengan dokter

dalam pemberian therapy

( Ranitidin 2x25mg/IV)

E : - Makan ½ porsi
- Klien tampak masih lemah

III
S : Ibu klien mengatakan klien masih
mual

O : - klien tampak lemas

- Tangan klien terdapat bitnik-


bintik merah

A : Masalah belum teratasi

P : - Lanjutkan intervensi

- Batasi jumlah pengunjung

- Kolaborasi dengan ahli gizi

I : - Melanjutkan intervensi

- Membatasi jumlah pengunjung Habil

- Kolaborasi dengan ahli gizi

E:-

(2) I S : ibu klien mengatakan anaknya masih

08-06-2022/ demam

09.30 O : - suhu 37,80C

/ Rabu - Klien masih tampak cemas

- Keringat masih banyak

A : hipertermia belum teratasi

P : - lanjutkan intervensi
- Batasi jumlah pengunjung Habil

- - kolaborasi dengan pemberian

antipireutik(Paracetamol

3x300mg/IV)

I : - Melanjutkan intervensi

- Membatasi jumlah pengunjung

- Kolaborasi dalam pemberian

antipireutik

E : - suhu 37, 80C

- Klien masih tampak cemas


II

S : Klien mengatakan anakanya makan

sedikit demi sedikit

O : - klien tampak lemas

- Porsi makan ½ porsi

- Berat badan 33,1 kg

A : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh teratasi Sebagian

P : - berikan makanan yang lunak


- Timbang berat badan

- Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian terapi (Ranitidin

2x25mg)

I : - memberikan makanan yang lunak

- Menimbang berat badan

- Berkolaborasi dengan dokter

dalam pemberian therapy

(Ranitidin 2x25mg/IV)

E : - Makan ½ porsi
III
- Klien tampak masih lemas

S : ibu klien mengatakan anaknya masih

mual

O : - klien tampak sedikit lemas

- Bintik merah sedikit berkurang

A : Masalah teratasi Sebagian

P :- Lanjutkan intervensi

- Batasi jumlah pengunjung


- Kolaborasi dengan ahli gizi

I : - Melanjutkan intervensi

- Membatasi jumlah pengunjung

- Berkolaborasi dengan ahli gizi

E : - klien tampak sedikit lemas

(3) I S : ibu klien mengatakan demam

09-06-2022 anaknya menurun

/ 10.15 O : - suhu 37,20C

/ Kamis - Klien sedikit tampak cemas

A : Hipertermia teratasi Sebagian

P : - Lanjutkan intervensi

- Batasi jumlah pengunjung

- Kolaborasi dengan pemberian

antipireutik

I : - Melanjutkan intervensi

- Membatasi jumlah pengunjung

- Berkolaborasi dalam pemberian


Habil
antipireutik

II
E : - Suhu 37,2 0C

S : ibu klien mengatakan anaknya

makan sedikit demi sedikit

O : - Klien tampak lemas

- Porsi makan ½ porsi

- Berat badan 34kg

A : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan teratasi Sebagian

P : - Berikan makanan yang lunak

- Timbang berat badan

- Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian terapi (Ranitidin

1x25mg)

I : - Memberikan makanan yang lunak

- Menimbang berat badan

- Berkolaborasi dengan dokter


dalam pemberian terapi

E :- Makan 1 porsi
III

- Klien tampak sedikit lemas

S : ibu klien mengatakan anaknya tidak

mual lagi

O : klien tampak sedikit rileks

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

B. Pembahasan

Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan system Hematologi di ruang rawat inap RSUD Ciamis, dari

tanggal 5 juni 2022 sampai dengan tanggal 09 juni 2022. Selama

melaksanakan asuhan keperawatan kesenjangan yang ditemukan selama

melakukan asuhan keperawatan dibahas berdasarkan tahapan asuhan

keperawatan yaitu tahap pengkajian, tahap diagnose keperawatan, tahap

perencana keperawatanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Adapun kesenjangan yang terjadi dalam beberapa tahap proses

keperawatan adalah sebagai berikut :

1) Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan, dimana

penulis mengkaji klien secara keseluruhan yang meliputi bio-psiko-

sosial dan spiritual. Sebelum mengkaji, penulis melakukan pendekatan

dengan cara memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta

tujuan asuhan keperawatan pada klien.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data

secara objektif dari hasil observasi dan subjektif yang didapat dari

pernyataan yang dilontarkan oleh klien dan keluarganya serta data

sekunder yang didapat dari status klien selama klien dirawat.

Pada tahap pengkajian, penulis menemukan beberapa kesenjangan

anatara teori dengan hasil pengkajian pada An. S. hasil pengkajian

pasien menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh pada An. S Suhu

tubuh sebesar 39,20C , Serta akral teraba hangat dan demam terjadi

lebih dari 5 hari serta demam naik turun anatara 370C – 380C.

Menurut American academy of pediaatrics (AAP) suhu tubuh

normal pada anak berumur kurang dari 3 tahun adalah 36,8-37,50C dan

pada anak berumur lebih dari 3 tahun adalah 37,5 0C. Dan menurut

majory volume 6 (2017) penyebab terjadinya demam pada DHF adalah

karena terjadinya infeksi virus dengue yang ditranmisikan melalui

gigitan nyanmuk dengue.

Terkait dengan teori dan hasil penelitian penulis berasumsi setelah

dilakukan Tindakan keperawatan berupa monitoring suhu tubuh dan


kompres hangat didapatkan penurunan suhu tubuh pada pasien, dan

masalah suhu tubuh pada pasien teratasi pada hari ketiga perawatan.

2) Tahap Dignosa Keperawatan

Setelah melakukan pengkajian secara bertahap dan data hasil

pengkajian di Analisa penulis dan menegakkan diagnose keperawatan

yang muncul. Namun pada kenyataan tidak semua kemungkinan

diagnose keperawatan yang terdapat pada teori dapat ditegakkan.

Pada kasus nyata diagnose keperawatan yang penulis temukan

pada An. S antara lain :

a) Hipertemi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh (kulit

teraba hangat dan kemerahan)

b) Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan masukkan nutrisi yang tidak adekuat

c) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukkan

makanan dan cairan yang tidak adekuat

3) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan penulis menyusun rencana tidakan

keperawatan disesuaikan dengan kondisi dan situasi klien. Dalam

tahap perencanaan ini penulis tidak mengalami hambatan yang berarti

sebab didukung oleh teori serta kerjasama perawat ruangan untuk

melaksanakan Tindakan keperawatan yang dibutuhkan pasien.

Pada tahap ini, penulis tidak mendapatkan hambatan, yang berarti

perencanaan ini dibuat dengan Langkah – Langkah yaitu menentukan


masalah, menentukan tujuan dan rencana Tindakan untuk

menanggulangi masalah, perencanaan dalam mengatasi masalah :

a) Gangguan pengetahuan suhu tubuh : kaji TTV khususnya suhu,

anjurkan klien banyak minum, kurangi pengunjung, kolaborasi

pemberian antipeuretik Paracetamol

b) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan,

berikan makanan yang rendah lunak, berikan banyak minum,

kolaborasi dalam pemberian ranitidine

c) Kekurangan volume cairan tubuh, berikan makanan yang lunak,

menimbang berat badan, berkolaborasi dengan dokter dalam

pemberian terapi

4) Tahap Implentasi

Pada tahap pelaksanaan, secara keseluruhan dari tahap perencanaan

telah dilaksanakan oleh penulis kepada klien dengan sesuai

perencanaan. Adapun kegiatan atau pelaksanaan yang dilakukan

penulis selama 3 hari pada klien adalah :

a) Hari pertama penulis melakukan Tindakan asuhan keperawatan

pada diagnose I,II dan III dengan memberikan pemenuhan

kebutuhan dasar yang dibutuhkan klien.

b) Hari kedua penulis melanjutkan Tindakan keperawatan yang

dibutuhkan dan yang belum tercapai pada klien.


c) Hari ketiga, penulis melanjutkan Tindakan keperawatan yang

dibutuhkan, dan melihat kondisi klien serta melakukan

perencanaan yang belum tercapai sebelumnya.

Pada tahap ini penulis mendapatkan faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam melaksanakan Tindakan keperawatan yang

meliputi :

a) Faktor Pendukung

1) Selama proses Tindakan kepeda klien penulis mendapatkan

arahan dan bimbingan dari perawat ruangan dalam

melakukan asuhan keperawatan yang diberikan untuk klien,

2) Klien dan keluarga dapat bekerjasama dalam setiap

Tindakan keperawatan yang dilakukan penyusun sesuai

dengan rencana asuhan keperawatan yang diberikan untuk

klien.

b) Faktor Penghambat

Penulis tidak menemukan hambatan apapun dalam

melakukan asuhan keperawatan.

Pada pelaksanaan keperawatan yang tidak dapat dilakukan

pada An. S diantaranya melakukan pemeriksaan laboratorium

setiap 2 hari sekali, karena pemeriksaan laboratorium harus

dilakukan dengan kolaborasi dengan tim Kesehatan lain,

penulis juga tidak dapat melaksanakan asuhan keperawatan


selama 24 jam dikarenakan keterbatasan waktu penulis di

puskesmas menyebabkan pelaksanaan kegiatan tersebut tidak

dilakukan dengan optimal. Penulis hanya malekakukan

Tindakan keperawatan dari jam 07.00-14.00 dan 14.00–19.00

WIB disitulah penulis berkerjasama dengan klien dan keluarga.

5) Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang

berguna untuk menilai kemajuan kondisi klien, yang telah

mendapatkan asuhan keperawatan selama 3 hari. Setelah

melaksanakan asuhan keperawatan pada An. S, penulis menemukan 3

masalah keperawatan , dianataranya Hipertermia, gangguan perubahan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,dan kekurangan volume cairan.

Hampir semua masalah keperawatan teratasi.

Anda mungkin juga menyukai