A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama : An. S
Umur : 9 Tahun
Agama : Islam
Nama : Ny.
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
1) Keluhan Utama
ulu hati. Pada saat dikaji tanggal 06 juni 2022 klien masih
penyakit menular.
a) Faktor Keterunan
orangtuanya
b) Faktor Hormonal
terhadap pertumbuhan
(5) Imunisasi
a) Keadaan Umum
Penampilan : Bersih
GCS : E4V5M6
b) Tanda-Tanda Vital
Respirasi : 21 x/menit
Suhu : 39,2oC
c) System Pernafasan
Bibir tidak cyanosis, tidak ada pernafasan
nafas.
d) System kardiovaskuler
mur-mur.
e) System Pencernaan
g) System Intagumen
(1) Kulit
(2) Rambut
(3) Kuku
h) System Muskuloskeletal
i) System Endokrin
j) System Persyarafan
GCS = 15 E4M6V5
terlihat lemah
1) Nerveus I (Olfaktorius)
2) Nerveus II (Optikus)
trochlearis, abdusen0
menengok.
4) Nerveus V (Trigeminus)
mata.
minum obat.
8) Nerveus XI (Asesoriu)
1) Refleks Hoffman-Tromner
Membangkitnya jari tengah klien
lainnya.
2) Refleks Babinski
terdapat Gerakan.
1) Refleks Biceps
bawah
2) Refleks Triceps
hasilnya positif.
1) Status Emosi
tampak cemas.
2) Konsep Diri
a) Body Image
keadaan anaknya.
b) Peran
1.
Pola Nutrisi
Jenis
Jenis
2.
Pola Eliminasi
Keluhan
Keluhan
3.
Pola Istirahat
4.
Personal Hygiene
penunjang
b. Analisa Data
demam Aegypti
Tubuh
Hipertermia
Meningkatnya
DO : - Klien tidak mau makan dan
permeabilitas dinding
minum
kapiler
- porsi mkan ¼
dari porsi yang
diberikan
Terjadi hipoproteinemia
- berat badan turun 3 kg (dari
menimbulkan mual
33,5 kg menjadi 30,5 kg)
(Anoreksia)
- klien tampak pucat
- klien tampak lemas
Sehingga terjadi
3. Kekurangan
pucat
makan
- Ibu klien mengatakan anaknya mual muntah
hari akan
P : - lanjutkan
membantu
intervensi
mengurang
i - Batasi
e. Berkolaborasi
penguapan jumlah
dengan dokter
tubuh pengun
untuk memberikan
jung
e.Kolaborasi d.
antipireutik
- Kolabo
pemberian Memberik
rasi
therapy an
dalam
antipireutik kenyamana
pember
n, karena
ian
akibat
antipire
banyak
utik
keringat
dapat
membasahi
alat tenun
antipireuti )
k berfungsi
untuk
menurunka
n demam
- Berat intervensi
DO : - klien tidak mau
bada
makan dan minum - Kolabo
klien
rasi
- Porsi makan normal
dengan
¼ dari porsi sesuai
dokter
yang pertam
untuk
diberikan bahan
pember
- Klien tampak
pucat usia ian
lemah
( Habil
Maulana )
keseimban )
gan cairan
c. untuk
mempertah
ankan
cairan
4. Catatan Perkembangan
jam/Hari
07-06- demam
P : - Lanjutkan intervensi
antipieretik
I : - Melanjutkan intervensi
antipeuretik ( Paracetamol
3x300mg/IV )
E : - Suhu 39,20C
II
sulit makan
2x25mg/IV)
( Ranitidin 2x25mg/IV)
E : - Makan ½ porsi
- Klien tampak masih lemah
III
S : Ibu klien mengatakan klien masih
mual
P : - Lanjutkan intervensi
I : - Melanjutkan intervensi
E:-
08-06-2022/ demam
P : - lanjutkan intervensi
- Batasi jumlah pengunjung Habil
antipireutik(Paracetamol
3x300mg/IV)
I : - Melanjutkan intervensi
antipireutik
2x25mg)
(Ranitidin 2x25mg/IV)
E : - Makan ½ porsi
III
- Klien tampak masih lemas
mual
P :- Lanjutkan intervensi
I : - Melanjutkan intervensi
P : - Lanjutkan intervensi
antipireutik
I : - Melanjutkan intervensi
II
E : - Suhu 37,2 0C
1x25mg)
E :- Makan 1 porsi
III
mual lagi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
B. Pembahasan
1) Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan, dimana
secara objektif dari hasil observasi dan subjektif yang didapat dari
tubuh sebesar 39,20C , Serta akral teraba hangat dan demam terjadi
lebih dari 5 hari serta demam naik turun anatara 370C – 380C.
normal pada anak berumur kurang dari 3 tahun adalah 36,8-37,50C dan
pada anak berumur lebih dari 3 tahun adalah 37,5 0C. Dan menurut
masalah suhu tubuh pada pasien teratasi pada hari ketiga perawatan.
3) Tahap Perencanaan
pemberian terapi
4) Tahap Implentasi
meliputi :
a) Faktor Pendukung
klien.
b) Faktor Penghambat
5) Evaluasi