BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Sedangkan kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentase belakang kepala usia
kehamilan 37 minggu dan sampai 42 minggu, setelah persalinan ibu dan bayi dalam
terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu 37-42 minggu, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
6
7
1. Timbul his persalinan yang mempunyai tanda seperti, pinggang terasa sakit,
karena robekan kecil pada serviks. Dengan his permulaan, terjadi perubahan
3. Pengeluaran cairan yang banyak dari jalan lahir. Ini terjadi akibat pecahnya
(Prawirohardjo, 2009).
yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui
tujuh jam (Varney 2007). Pada kala I terdapat dua fase, yaitu :
8
a. Fase Laten
b. Fase Aktif
dan berlangsung selama enam jam. Fase aktif dibagi menjadi tiga
subfase, yaitu:
pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
selama dua jam dan pada multipara berlangsung selama satu jam.
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Proses ini biasanya berlangsung lima
berakhir dua jam setelah proses tersebut. Hal ini dilakukan untuk
a. Tingkat kesadaran
pernapasan
c. Kontraksi uterus
2009).
Faktor penting yang berperan dalam proses persalinan adalah kekuatan yang
ada pada ibu, keadaan jalan lahir dan janin itu sendiri. His adalah salah satu
kekuatan ibu yang menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin ke bawah.
Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai
sinklitismus, yaitu bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu
panggul. Selain itu, dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu
arah sumbu kepala janin miring dalam posisi lebih ke anterior atau posterior dengan
bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior yaitu jika sutura sagital atau arah
sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.
posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior lebih luas jika dibandingkan
Pada fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang
berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Putaran paksi dalam adalah akibat dari
oleh his yang berulang-ulang sehingga menyebabkan kepala rotasi. Dalam hal
mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan berputar ke arah depan, sehingga di dasar
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untu dapat dilahirkan. Pada tiap
his vulva lebih membuka dan kepala janin mulai tampak. Dengan kekuatan his dan
kekuatan mengejan, berturut-turut akan tampak bregma, dahi, muka, dan akhirnya
dagu. Setelah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut putaran
11
punggung anak. Kemudian bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan
miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk
panggul yang dilaluinya, bahu depan terlebih dahulu dilahirkan, kemudian bahu
belakang, demikian juga trokanter depan kemudian trokanter belakang. Setelah itu,
yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi
akibat dari masalah saat persalinan. Komplikasi persalinan terdiri dari perdarahan,
infeksi atau sepsis, pre-eklampsia dan eklampsia, persalinan lama dan abortus
(Kemenkes, 2011).
1. Perdarahan
perdarahan yaitu mengeluarkan darah dari jalan lahir lebih dari 500 cc.
Apabila terjadi perdarahan tidak perlu harus menunggu darah hingga 500 cc
karena bila segera dihentikan lebih dini, progonis akan lebih baik.
serta tekanan darah <90 mmHg dan nadi >100/menit, bahkan sampai syok.
robekan jalan lahir yang biasanya terjadi pada persalinan dengan trauma,
12
retensio plasenta yaitu keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1
2. Infeksi
menimbulkan gejala nyeri pelvis, demam lebih dari 38,50 oC, mengeluarkan
kecepatan penurunan ukuran uterus. Hal ini dapat terjadi akibat dari
disusul dengan koma. Kejang ini bukan akibat dari kelainan neurologis. Pre-
(nullipara), dan biasanya juga terdapat pada wanita yang masa suburnya
ekstrim yaitu pada umur remaja belasan tahun dan wanita yang berumur
lebih dari 35 tahun. Pada wanita multipara, penyakit ini biasanya dijumpai
4. Persalinan lama
13
dan malposisi, kerja uterus yang tidak efisien, termasuk serviks yang kaku.
serviks masih tertutup, keras dan belum mendatar, analgesi dan anestesi
yang berlebihan, dan wanita yang cemas dan ketakutan (Oxorn, 2010).
5. Abortus
janin belum mampu hidup diluar rahim, dengan kriteria usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Archadiat,
2004).