Anda di halaman 1dari 17

1.

Jelaskan tanda tanda kehamilan:tanda praduga,tanda mungkin dan tanda positif


kehamilan
Jawab:

Diagnosa kehamilan
untuk diagnosis kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian dengan beberapa tanda
dan gejala hamil. Perubahan yang fisiologis yang terjadi pada wanita hamil menyebabkan
perubahan-perubahan yang menjadi tanda- tanda kehamilan.
Tanda kehamilan tersebut antara lain :

a. Tanda tidak pasti (presumptive sign)

1) Amenorea (berhentinya menstruasi)


Konsepsi dan nidasi tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi. Lama nya amenorea dapat dikomfirmasikan dengan memastikan
hari pertama haid terakhir( HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan
dan taksiran persalinan.

2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)


Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
sehingga menimbulkan rasa mual muntah yang terjadi pada pagi hari yang disebut morning
sickness. Dalam batas tersebut hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut hipermesis gravidarum.

3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)


Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian yaitu
ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.

4) Syncope (pingsan)
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
ditempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepetan basal metabolisme
(basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat dengan seiring
bertambahnya usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

6) Payudara tegang
Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan progesteron
menstimulasi perkembengan sistem alveolar payudara. Bersama somatomamtropin,
hormon- hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang
dan nyeri pada dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
klostrum.

7) Sering miski
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miski.
Frekuensi miski yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap
kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus
yang membesar keluar dari rongga anggul dan menekan kembali kandung kemih.

8) Konstipasi atau obstipasi


Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga
kesulitan untuk BAB.

9) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat tempat berikut :
Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi dan leher).
Sekitar leher : tampak lebih hitam.
Dinding perut : striae lividaelgravidarum (terdapat pada seorang primigravida, warnanya
membiru), stria nigra, linia alba menjadi lebih menghitam (linea grisea/nigra).
Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola sehingga terbentuk areola sekunder, pigmentasi
areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah hitam pada wanita, ada yang merah
muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada kulit
hitam. Selain itu kelenjar montgomeri menonjol dan pembulu darah menifes sekitar
payudara.
Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.

10) Epulis
Hipertripi papila ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.

11) Varises (penampakan pembulu darah vena)


Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembulu darah terutama pada
wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genitalia ekterna, kaki dan
betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

b.Tanda kemungkinan (probability sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh


pemeriksaan dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Dimana tanda
kemungkinan hamil yaitu :

1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

2) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

3) Tanda goodel
Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

4) Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio
dan serviks.

5) Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dahulu.

6) Kontraksi braxton hicks


Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di dalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasa timbul pada kehamilan
delapan minggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ke
tiga. Kontraksi ini terus akan meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai
mendekati persalinan.

7) Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban
yang dirasakan pada tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan
karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan
myoma uteri.

8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif


Pemeriksaan ini adalah untuk memeriksa adanya Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di
peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekreskresi pada urien ibu. Hormon ini dapat
melalui dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat pada hari ke 30-60. Tingkat
tertinggi pada hari ke 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari 100-130.

c.Tanda pasti (positif sign)

Tanda pasti adalah yang menunjukan langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat
langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini yaitu :

1) Gerakan janin dalam rahim


Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksaan. Gerakan janin baru
dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

2) Denyut jantung janin


Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf
(misalnya dopler). Dengan stetoskop laenek, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan
18-20 minggu.

3) Bagian bagian janin


Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.

4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

2. jelaskan berbagai cara utk mengetahui perkiraan/ estimation embryonic age


Jawab:
Periode embrionik dimulai pada permulaan minggu ketiga setelah ovulasi dan
fertilisasi, yang terjadi bersamaan dengan perkiraan permulaan periode menstruasi
berikutnya. Periode embrionik berlangsung selama 8 minggu dan merupakan saat
terjadinya organogenesis. Diskus embrionik tampak berbatas tegas, dan sebagian
besar uji kehamilan yang mengukur kadar human chorionic gonadotropin (hCG) akan
menjadi positif pada saat ini. Body stalk sekarang telah berdiferensiasi, dan sakus
korionik berdiameter sekitar 1 cm. Terdapat ruang intervilus scjati yang mengandung
darah maternal, dan inti vilus yang mengandung mesoderm korionik angioblastik.
Alur waktu skematis periode embrionik. Selama minggu ketiga, terben, tuk pembuluh
darah janin dalam vili korionik. Pada minggu keempat, sistem kardiovaskular te. lah
terbentuk sehingga terbentuklah sirkulasi sejati dalam embrio, serta antara embrio dan
vilus korionik. Pada akhir minggu keempat, sakus korionik berdiameter 2 hingga 3
mm, dan embrio memiliki panjang 4-5 mm. Pembentukan sekat dalam jantung
primitif dimulai pada pertengahan minggu keempat. Bakal lengan dan tungkai telah
terbentuk, dan selubung amnion mulai terlepas dari body stalk, yang selanjutnya
menjadi tali pusat. Pada akhir minggu keenam, embrio memiliki panjang 22 hingga 24
mm, serta kepala berukuran relatif besar diban. dingkan badan. Jantung telah
terbentuk sempurna. Jari-jari tangan dan kaki telah ditemukan, dan lengan menekuk
pada siku. Bibir atas telah sempurna, dan telinga luar membentuk peninggian definitif
pada masing-masing sisi kepala.
Periode Janin
Akhir periode embrionik dan permulaan periode janin dinya- takan, secara sembarang
oleh banyak ahli embriologi, dimu- lai 8 minggu pascafertilisasi-atau 10 minggu
setelah awitan menstruasi terakhir. Pada saat ini, embriofetus memiliki pan- jang
hampir 4 cm. Perkembangan selama periode janin terdiri atas pertumbuhan dan
pematangan struktur-struktur yang dibentuk saat periode embrionik. Karena
bervariasinya panjang tungkai dan sulitnya mem- pertahankan tungkai dalam posisi
ekstensi, ukuran kepala-bokong, yang sesuai dengan tinggi saat duduk, lebih akurat
dibandingkan ukuran yang sesuai dengan tinggi saat berdiri.

Minggu ke-12 Gestasi


Uterus biasanya teraba tepat di atas simfisis pubis, dan me kepala-bokong janin
adalah 6 hingga 7 cm. Pusat penulangan telah timbul pada sebagian besar tulang
janin, jari tangan dan kaki juga telah berdiferensiasi. Kulit dan kulau telah
berkembang dan muncul tunas-tunas rambut yang tersebar. Genitalia eksterna mulai
memperiihatkan tanda pasti jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Janin mulai
melakukan pergerakan spontan.

Minggu ke-16 Gestasi


Panjang kepala-bokong janin adalah 12 cm, dan berat janin 110 g. Jenis kelamin telah
dapat ditentukan oleh pengamat yang berpengalaman dengan cara inspeksi genitalia
eksterna pada minggu ke-14.

Minggu ke-20 Gestasi


Merupakan titik pertengahan kehamilan menurut usia yng diperkirakan dari awal
menstruasi terakhir. Janin sekarag memiliki berat lebih dari 300 g, dan berat ini mulai
bertambah secara linear. Sejak titik ini, janin bergerak kurang lebih setiap menit, dan
aktif sekitar 10-30 persen total waktu (DIPietro, 2005). Kulit janin telah menjadi
kurang transparan, lanugo seperti beledu menutupi seluruh tubuh janin, dan telah
terbentuk sebagian rambut di kulit kepala.

Minggu ke-24 Gestasi


Janin sekarang memiliki berat sekitar 630 gram tampak keriput, dan penimbunan
lemak dimulai. Kepala masih relatif besar, alis mata dan bulu mata biasanya dapat
dikenali. Periode kanalikular perkembangan membesarnya bronkus dan bronkiolus
serta berkembangnya duktus . Janin yang diahirkan pada periode ini alan berusaha
bernapas, tetapi banpak yang akhimya meninggal karena sakus terminalis, yang
diperlukan untuk pertukaran gas belum terbentuk.

Minggu ke-28 Gestasi


Panjang kepala-bokong sekitar 25 cm, dan berat janin sekitar 1100 g. Kulit janin yang
tipis berwarna merah dan ditutupi oleh verniks kaseosa. Membran pupil baru saja
menghilang dari mata. Neonatus normal yang dilahirkan pada usia ini memiliki 90%
kemungkinan untuk bertahan hidup tanpa hendaya fisik atau neurologis.

Minggu ke-32 Gestasi


Janin telah mencapai panjang kepala-bokong 28 cm dan berat sekitar 1800 g. Kulit
permukaan masih merah dan keriput.

Minggu ke-36 Gestasi


Panjang rerata kepala-bokong sekitar 32 cm, dan berat reratanya sekitar 2500 g.
Karena penimbunan lemak subkutan, tubuh menjadi lebih bulat, serta gambaran
keriput pada wajah telah menghilang.

Minggu ke-40 Gestasi


Merupakan periode saat janin dianggap aterm menurut usia yang dihitung dari awitan
periode menstruasi terakhir. Janin telah berkembang sempurna. Panjang rerata kepala-
bokong adalah sekitar 36 cm, dan berat kira-kira 3400 g.

3. Jelaskan perkembangan yg terdapat pada human embryo usia 6 minggu


Jawab:
Pada minggu ke enam perkembangan embrio manusia, embrio menunjukan reflex
response pada sentuhan. Upper limbs mulai untuk perbedaan pada regional seperti
elbow dan Hand Plate yang berkembang. Primordia digit (jari), yang disebut sinar
digital, mulai berkembang di Hand Plate. Embrio pada minggu keenam nenunjukan
gerakan spontan, seperti kedutan trunk (batang) dan limbs (anggota badan).
Perkembangan anggota tubuh bagian bawah terjadi 4 hingga 5 hari lebih lambat dari
itu anggota tubuh bagian atas. Beberapa pembengkakan kecil bukit auricular
berkembang di sekitar alur faring antara dua lengkungan faring pertama. Alur ini
menjadi meatus akustik eksternal. Bukit-bukit auricular berkontribusi pada
pembentukan daun telinga, bagian telinga eksternal yang dibentuk. Sebagian besar
karena pigmen retina telah terbentul, mata sekarang jelas. Kepala sekarang jauh lebih
besar relatif terhadap batang dan membungkuk yang menonjol hati. Posisi kepala ini
hasil dari membungkuk di wilayah serviks (leher). Batang dan leher mulai lurus. Usus
memasuki extraembryonuc coelom di bagian proksimal dari umbilical cord. Herniasi
pusar ini adalah peristiwa normal dalam embrio. Herniasi terjadi karenan rongga perut
terlalu kecil pada usia ini untuk menampung usus yang tumbuh dengan cepat.

4. Jelaskan perkembangan yg terdapat pada human embryo usia 36 minggu


Jawab:

Pada minggu ke-36, rambut berbulu halus dan vernix caseosa yang melindungi kulit
bayi akan hilang. Kemudian, bayi akan menelan rambut dan vernix, dan setelah
dicerna akan tinggal di ususnya sebagai mekonium, yaitu zat lengket berwarna hitam
atau hijau tua. Mekonium ini akan menjadi kotoran pertama bayi setelah lahir.. Paru-
parunya hampir berkembang sepenuhnya. Refleksnya pun mulai terkoordinasi
sehingga bayi sudah dapat mengedipkan mata, menutup mata, memutar kepala,
menggenggam dengan kuat, merespons cahaya, suara, dan sentuhan. Sensitivitas
pendengaran bayi kemungkinan besar akan meningkat. Panjang bayi pada usia ini
rata-rata mencapai 30 hingga 48 cm, sedangkan beratnya sekitar 2,7 hingga 3 kg.

5. Jelaskan kalau perlu dengan gambar proses pembentukan Placenta


Proses pembentukan plasenta:
o Pada hari ke 12, embrio terbenam total di dalam desidua dan lapisan trofoblas
telah memiliki ketebalan dua lapisan sel yang disebut korion dan korion
menghasilkan enzim.
o Enzim enzim korion membentuk anyaman rongga- rongga yang ekstensif
didalam desidua
o Korion menggerus dinding kapiler desidua, menyebabkan darah ibu bocor dari
kapiler dan mengisi rongga- rongga.
o Darah dicegah untuk membeku oleh suatu antikoagulan yang dihasilkan oleh
korion.
o Tonjolan jaringan korion berbentuk jari menjulur ke dalam genangan darah
ibu.
o Kemudian embrio yang sedang tumbuh segera mengirim kapiler ke dalam
tonjolan korion untuk membentuk vilus plasenta.
o Sebagian vilus menjorok menembus ruang berisi darah agar plasenta bagian
janin sempai ke jaringan endometrium, tetapi sebagian besarnya hanya
menjulur ke dalam genangan darah ibu.
o Setiap vilus plasenta berisi kapiler embrionik yang dikelilingi oleh satu lapisan
tipis jaringan korionik yang memisahkan darah embrionik-janin dari darah ibu
di ruang intervilus
o Jaringan korion tipis memisahkan antara darah janin dan ibu
o Kedua sistem struktur ibu (desidua) dan janin (korion) yang saling terkait
membentuk plasenta.

6.       Jelaskan kalau perlu dengan gambar bagaimana proses pembentukan amnion ,chorion
dan yolk sac

Jawab:

1. Pembentukan amnion
 Secara pelipatan somatopleura

Somatopleura embrio di anterior dan posterior embrio mengadakan pelipatan ke arah


dorsal  bertemu dan bersatu di bagian dorso-median  terbentuk kantung
pembungkus embrio secara langsung.Terjadi pada reptilia, aves dan mamalia selain
primata dan rodentia.
 Secara kavitasi (peronggaan) inner cell mass (ICM)

Sel-sel ICM berproliferasi  menyusun diri ke tepi  terbentuk rongga yang besar di
tengah, yaitu rongga amnion Terjadi pada rodentia dan primata.

2. Pembentukan Chorion
 Pada aves
Adanya pelipatan ke arah luar dari lipatan amnion.
 Pada mamalia
Terbentuk lebih awal (pada waktu gastrulasi), sebagai gabungan antara lapisan
trofoblas  ektoderm ekstra embrio dan mesoderm ekstra embrio (mesoderm
somatik) di sebelah dalamnya.

3. Pembentukan Yolk Sac

sejalan dengan pembentukan endoderm dari epiblast  sel-sel hipoblas yang


kedudukannya digantikan oleh endoderm, akan menjadi dinding kantung yolk,
sebelah luarnya dilapisi oleh mesoderm ekstra embrio

7.       Jelaskan pemeriksaan macroscopis dan microscopis pada Analisa sperma,serta jelaskan


parameter hasil batas batas normal sperma. (WHO, 2010)

Jawab:

Tes infertilitas yang paling sering digunakan adalah Spermiogram menurut World Health
Organization (WHO) prosedur test ini memiliki dua tahap:

1. Pengujian makroskopik yaitu analisis terhadap beberapa karakteristik fisik dari semen
yaitu bau, kekentalan, dan pH.

2. Pengujian mikroskopik yaitu analisis beberapa parameter spermatozoa yaitu :


konsentrasi (kepadatan), motilitas, dan morfologi (struktur dan bentuk).
Adapun parameter untuk sperma normal adalah:

o Berdasarkan pH: semen harus bersifat agak basa 7,0 hingga 8,5.
o Berdasarkan viskositas: semen harus mudah dituang.
o Berdasarkan volume 2 s/d 5 cm3 .
o Cacah spermatozoa (sperm count). Angka yang normal untuk ini adalah 200 juta/cm3
.
o Kelincahan gerak (motilitas), uji ini menyatakan tingkat aktivitas sperma. Jika
spermatozoa tidak bergerak, mereka tidak dapat sampai ke telur.
o Morfologi, ini memberi informasi tentang bentuk spermatozoa.

8.       jelaskan apa yang saudara ketahui tentang nomenclature yang berhubungan dengan
semen quality:oligospermia,asthenozoospermia dsb.

Jawab:

Nomenclatur adalah kumpulan istilah medis yang sistematis dan dapat diproses komputer,
dalam kedokteran manusia dan hewan , untuk memberikan kode, istilah, sinonim dan definisi
yang mencakup anatomi , penyakit , temuan, prosedur, mikroorganisme, zat, dll.

o Aspermia
tanpa air mani (tidak ejakulasi atau retrograde ejakulasi)
o Asthenozoospermia
presentasi dari progressively mortile (PR) spermatozoa di bawah batas
o Azoospermia
jumlah spermatozoa yang hidup Dalam air mani kurang
o Haemospermia (haematospermia)
Terdapat pada erythrocytes di ejakulasi
o Leuko spermia adalah kutan atau kulit, satu-satunya bentuk yang tidak
mematikan,mempengaruhi orang dewaaa muda dan di tandai tumor kulit yang
menurun secara spontan
o teratozoospermia dikatakan monomorfik. Ada dua bentuk teratozoospermia
monomorfik, yang mewakili kurang dari 1% infertilitas pria, yang dikenali:
makrozoospermia (juga disebut sindrom kepala sperma makrosefalika) dan
globozoospermia (juga disebut sindrom sperma berkepala bulat).
o Aligozoospermia yaitu Kondisi konsentrasi SPERMATOZOA yang kurang optimal
dalam SEMEN yang mengalami ejakulasi untuk memastikan pemupukan yang
berhasil dari OVUM.
o Oligoasthenzoospermia jumlah sel spermatozoa dan gerakannya di bawah nilai
normal. sperma tidak subur, tetapi masih bisa membuahi.
o Necrozoospermia didefinisikan sebagai kondisi dimana persentase sperma hidup
rendah dan persentase imotil sperma tinggi dalam air

9.       Infertility bisa terjadi pada wanita dan pria. Jelaskan infertility pada pria : definisi,
Etiologi

Jawab:

Infertilitas Adalah suatu keadaaan pasangan suami istri yang telah kawin satu tahun atau
lebih (WHO 2 tahun) dan telah melakukan hubungan seksual secara teratur dan adekuat tanpa
memakai kontrasepsi tapi tidak memperoleh kehamilan atau keturunan. Dari pengertian
infertil ini terdapat tiga faktor yang harus memenuhi persyaratan yaitu lama berusaha, adanya
hubungan seksual secara teratur dan adekuat, tidak memakai kontrasepsi.

•Pembagian infertilitas Secara gasris besar infertilitas dapat di bagi dua yaitu:

1. Infertilitas primer, suatu pasangan dimana isteri Belem hamil walau telah berusaha
selama satu tahun atau lebih dengen hubungan seksual yang teratur dan adekuat tanpa
kontrasepsi.

2. Infertilitas sekunder, bila suatu pasangan dimana sebelumnya isteri telah hamil, tapi
kemudian tidak hamil lagi walau telah berusaha untuk memperoleh kehamilan satu tahun atau
lebih dan pasangan tersebut. telah melakukan hubungan seksual secara teratur dah adekuat
tanpa kontrasepsi.

Pada infertilitas sekunder ini sebagian telah mempunyai. anak, tapi ada keinginan untuk
menambah anak, baik karena anaknya masih satu atau karena jenis kelamin yang diinginkan
belum didapatkan. Dan sebagian lagi memang istri telah pernah hamil mungkin anak yang
lahir meninggal atau mengalami keguguran dan sebagainya.
•Faktor penyebab infertilitas pria

A. Faktor umum (umur, frekuensi senggama, lama berusaha) .

B. Faktor khusus (pre testikular, pest testikular, testikular, reeksi imunologi dan faktor
lingkungan) .

A. Faktor umum

1. Umur

Umur mempengaruhi kesuburan dimana pada usia tertentu tingkat kesuburan seorang pria
akan mulai menurun secara perlahan-lahan.’ Kesuburan pria ini diawali saat memasuki usia
pubertas ditandai dengan perkembangan organ reproduksi pria, ratarata umur 12 tahun.
Perkembangan organ reproduksi pria mencapai keadaan stabil umur 20 tahun. Tingkat
kesuburan akan bertambah sesuai dengan pertambahan umur dan akan mencapai puncaknya
pada umur 25 tahun. Setelah usia 25 tahun kesuburan pria mulai menurun secara perlahan-
lahan, dimana keadaan ini disebabkan karena perubahan bentuk dan faal organ reproduksi

2. Frekuensi sanggama.

Fertilisasi (pembuahan) atau peristiwa terjadinya pertemuan antara spermatozoa dan


ovum,akan terjadi bila koitus berlangsung pada saat ovulasi. Dalam keadaan normal sel
spermatozoa masih hidup selama 1-3 hari dalam organ reproduksi wanita, sehingga fertilisasi
masih mungkin jilka ovulasi terjadi sekitar 1-3 hari sesudah koi tus berlangsung. Sedangkan
ovum seorang wanita umurnya lebih pendek lagi yaitu lx24 jam, sehingga bila kiotus
dilakukan-pada waktu’ tersebut kemungkinan besar bisa terjadi pembuahan.

Hal ini berarti walaupun suami istri mengadakan hubungan seksua tapi tidak bertepatan
dengan masa subur istri yang hanya terjadi satu kali dalam sebulan, maka tidak akan terjadi
pembuahan, dengan arti kata tidak akan terjadi kehamilan pada istri

3. Lama berusaha

Penyelidikan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kehamilan menunjukkan


bahwa 32,7% hamil dalam satu bulan pertama . 57,0% dalam tiga bulan pertama, 72.1 %
dalam enam bulan pertama. 85,4% dalam 12 bulan pertama, dan 93,4% dalam 24 bulan
pertama. Waktu rata~rata yang dibutuhkan untuk menghasi1kan kehamilan adaleh. 2,3-2.8
bulan.Jadi lama suatu pasangan suami istri berusaha secara teratur merupakan faktor penentu
untuk dapat terjadi kehamilan.

B. Faktor khusus

1. Faktor Pre testikular yaitu keadaan-keadaan diluar testis dan mempengaruhi proses
spermatogenesis.

2. Kelainan endokrin. Kurang lebih 2% dari infertilitas pria disebabkan karena adanya
kelainan endokrin antara lain berupa:

a) kelainan paras hipotalamus-hipopise seperti; tidak adanya sekresi gonadotropin


menyebabkan gangguan spermatogenesis

b) kelainan tiroid. menyebabkan gangguan metabo1isme androgen.

c) kelainan kelenjar adrenal, Congenital adrenal hyperplasi menyebabkan gangguan


spermatogenesis.

3. Kelainan kromosom. Misal penderita sindroma klinefelter, terjadi penambahan kromosom


X, testis” tidak berfungsi baik,sehingga spermatogenesis tidak terjadi.

4.. Varikokel, yaitu terjadinya pemanjangan dan dilatasi serta kelokan-kelokan dari pleksus
pampiriformis yang mengakibatkan terjadinya gangguan vaskularisasi testis yang akan
mengganggu proses spermatogenesis;

5. Faktor Post testikular

a. Kelainan epididimis den funikulus spermatikus, dapat berupa absennya duktus deferens,
duktus deferens tidak bersambung dengan epididimis, sumbatan dan lain-lain

b. Kelainan duktus eyakulatorius, berupa sumbatan

c. Kelainan prostat dan vesikula seminalis, yang sering adalah peradangan, biasanya
mengenai kedua organ ini, tumor prostat dan prostatektomi
d. Kelainan penis / uretra. berupa malformasi penis, aplasia, anomali orifisium uretra
(epispadia ,hipospadia). anomali preputium (fimosis), dan lain-lain.

e. Faktor testikular Atrofi testi primer;gangguan pertumbuhan dan perkembangan,


kriptorkidism, trauma, torsi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1) 32
peradangan, tumor. Hampir 9% infertilitas pria disebabkan karena kriptorkismus (testis tidak
turun pada skrotum).

f. Reaksi imunologis Dalam hal ini analisis sperma biasanya tidak menunjukan kelainan,
kecuali terlihat adanya aglutinasi spermatozoa yang dapat ditentukan dengan tes imunologis

6. Faktor lingkungan

a. Suhu, memegang peranan penting pada spermatogenesis. Pada mamalia spermatazoa


hanya dapat diproduksi bila suhu testis 29- 30’C, sedikitnya. 1,5-2.0 C· dibawah suhu dalam
tubuh, kenaikan suhu beberapa derajat akan menghambat proses spermatogenesis, sebaliknya
suhu rendah akan meningkatkan spermatogenesis pada manusia.

b. tempat/dataran tinggi. Atmosfer dataran tinggi (high altitude) juga menghambat


pembuatan spermatozoa.

c. sinar Rontgen, spermatogonia dan spermatosit sangat peka terhadap sinar Rontgen, tapi
spermatic dan sel sertoli tidak,banyak terpengaruh bahan kimia dan obat-abatan tertentu dapat
menghambat proses spermatogenesis, misal metronidazol, simetidin dan lain-lain

Infertilitas juga adalah masalah pada 15% hingga 30% pasangan. Infertilitas pria dapat
disebabkan oleh kurangnya jumlah sperma dan/atau buruknya motilitas sperma. Normalnya,
ejakulat memiliki volume 2-6 ml, dengan sekitar 100 juta sperma permilimeter. Pria dengan
20 juta sperma per ml atau 50 juta sperma per ejakulat total biasanya fertil (subur).

Infertilitas pria berat, yaitu ejakulat berisi sangat sedikit sperma hidup (oligozoospermia) atau
bahkan tidak ada sperma hidup (azoospermia), dapat diatasi menggunakan intracytoplasmic
sperm injection. Dengan teknik ini, satu sperma, yang dapat diperoleh dari tempat manapun
di saluran reproduksi pria, diinjeksikan ke dalam sitoplasma sel telur untuk menimbulkan
fertilisasi. Pendekatan ini memberikan alternatif pada pasangan untuk menggunakan sperma
donor untuk IVF. Teknik ini memiliki peningkatan risiko bagi janin untuk mengalami delesi
kromosom Y tapi tanpa abnormalitas kromosom lainnya.

10.   JELASKAN : Assisted Reproductive Technology (ART),beserta indikasinya.

Jawab:

Laboratorium klinik sangat berperan dalam diagnosis dan penatalaksanaan pria infertil.
Pemeriksaan laboratorium yang merupakan tulang punggung laboratorium andrologi dan
laboratorium rumah sakit atau Assisted Reproductive Technology (ART) adalah analisis
sperma dan pemeriksaan hormon. Analisis sperma dipakai untuk diagnosis evaluasi pre/post
terapi medikal maupun surgikal infertilitas pria. Analisis sperma dipakai juga di laboratorium
forensik guna penanggulangan kasus perkosaan, kasus penolakan orangtua terhadap bayinya,
dan untuk menyaring pengaruh bahan racun/ obat yang toksik pada organ reproduktif. Saat
ini, banyak diminta pemeriksaan DNA untuk penanggulangan perkosaan. Dengan demikian,
pada masa mendatang diramalkan permintaan analisis sperma akan meningkat. Satu persen
dari seluruh kehamilan di Amerika Serikat terjadi menggunakan assisted reproductive
technology (ART). Anak dari konsepsi cara ini menunjukkan peningkatan angka prematuritas
(kehamilan <37 minggu), berat badan lahir rendah (<2.500 gr), berat badan lahir sangat
rendah (<1.500 gr), dan beberapa jenis cacat lahir. Sebagian besar efek samping ini terjadi
akibat meningkatnya angka kelahiran multipel (kembar dua, kembar tiga, dan sebagainya),
yang terjadi lebih sering pada kehamilan ART. Namun, studi terakhir menunjukkan bahwa
bahkan di antara kehamilan tunggal dengan ART, terdapat peningkatan angka kelahiran
preterm dan malformasi bayi. Beberapa pendekatan yang digunakan untuk ART adalah
sebagai berikut:

Fertilisasi in vitro (in vitro fertilization, IVF) ovum manusia dan pemindahan mudigah adalah
prosedur standar yang digunakan oleh laboratorium di seluruh dunia. Pertumbuhan folikel di
dalam ovarium dirangsang dengan pemberian gonadotropin. Oosit diambil dari folikel
ovarium dengan laparoskopi menggunakan suatu aspirator tepat sebelum ovulasi ketika oosit
berada dalam tahap lanjut pembelahan meiosis I. Sel telur diletakkan di dalam media biakan
sederhana, dan sperma segera ditambahkan. Sel telur yang dibuahi dipantau hingga tahap
delapan-sel dan kemudian diletakkan di dalam uterus untuk berkembang hingga aterm.
 Angka keberhasilan IVF bergantung pada usia ibu. Sekitar 30% pasangan akan hamil
sesudah satu kali usaha jika sang wanita berusia kurang dari 35 tahun. Angka keberhasilan
turun menjadi 25% pada wanita berusia 35-37 tahun, 17% pada wanita berusia 38-40 tahun,
dan menjadi <5% pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun. Selain angka
keberhasilannya yang relatif rendah, teknik ini juga terkait dengan tingginya angka
malformasi kongenital. Untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan terjadinya
kehamilan, diambil empat hingga lima ovum, dibuahi, dan diletakkan di dalam uterus.
Pendekatan ini kadang menyebabkan kelahiran multipel.

Anda mungkin juga menyukai