Anda di halaman 1dari 34

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DALAM

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

OLEH :

LUH PUTU DIAH KUSUMA DEWI


203221095
B13-A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2021

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia Beliaulah penulis mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pemanfaatan Tanaman Obat Dalam Keperawatan
Komplementer” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Keperawatan Komplementer.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu penulis sangat menghargai
bantuan dari semua pihak yang telah memberi bantuan dukungan juga semangat,
buku-buku dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bisa terwujud. Oleh
karena itu, melalui media ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang penulis miliki. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Om Santih, Santih, Santih Om                                                  

Denpasar, Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 3
1.5 Metode Penulisan.................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanaman Obat.......................................................................................5
2.2 Jenis Tanaman Obat................................................................................................6
2.3 Manfaat TOGA.......................................................................................................24
2.4 Cara Pengolahan TOGA……………………………………………………...
.......................................................................................................................................25
2.5 Pemanfaatan TOGA oleh Masyarakat………………………………………..
.......................................................................................................................................27

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................27
3.2 Saran ......................................................................................................................27

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia keperawatan kita mempelajari apa yang dimaksud dengan
Keperawatan Komplementer. Komplementer maupun terapi komplementer
merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi,
yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas yang
digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti
teknik sentuhan, masase, dan manajemen stress. Menurut WHO (World Health
Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional
yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Sebagai contoh di indonesia,
jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan
yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-temurun
pada suatu negara. Tapi di Filipina misalnya, jamu buatan Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Bagi perawat yang tertarik
mendalami terapi komplementer dapat dimulai dengan tindakan-tindakan
keperawatan atau terapi modalitas yang berada pada bidang keperawatan yang
dikuasai secara mahir berdasarkan perkembangan teknologi terbaru.
Jadi, keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawatan yang
menerapkan pengobatan non- konvensional yang tujukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang berfungsi sebagai terapi suportif untuk mengontrol gejala,
meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien
secara keseluruhan, diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik
tapi belum dalam kedokteran konvensional. Jenis- jenis terapi komplementer dari
hasil penelitian, pendapat mahasiswa perawat tentang terapi komplementer yang
direkomendasikan untuk perawat adalah masase, terapi musik, diet, teknik
relaksasi, vitamin, dan produk herbal. Menurut National Institute of Health (NIH),

1
terapi komplementer dikategorikan menjadi 5 yaitu Biological Based Practice
yang meliputi herbal dan vitamin, mind body techniques yang meliputi meditasi,
Manipulative and body based practice yang meliputi pijat dan refleksi, Energy
therapies yang meliputi terapi medan magnet, dan Ancient medical system yang
meliputi obat tradisional chinese, aryuvedic, serta akupuntur. Maka dari itu dalam
makalah ini akan dibahas salah satu dari jenis terapi tersebut yaitu biological
based practice yang meliputi keperawatan komplementer dengan menggunakan
herbal, vitamin, maupun suplemen lain.
Pemanfaatan tanaman sebagai obat pada dasarnya sudah seumur dengan
peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta
manfaat, termasuk untuk obat berbagai penyakit. Sementara itu kemampuan
meracik obat dan jamu adalah merupakan warisan turun-temurun yang telah
mengakar kuat pada masyarakat. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati
terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Dari berbagai penelitian menyebutkan,
bahwa dari sekitar 30.000 spesies tumbuhan yang terdapat di hutan tropis
Indonesia sebanyak 9.600 spesies tumbuhan diketahui memiliki khasiat obat,
namun demikian baru sekitar 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan
baku industri obat tradisional. Sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian
untuk membuktikan khasiat dari tanaman obat. Namun demikian,
percobaan yang dilakukan sampai pada fase penelitian klinik masih sangat sedikit
dan umumnya masih bersifat pendahuluan. Oleh karena itu pengalaman empiris
yang ditunjang dengan penelitian tanaman obat juga memiliki andil dalam
memberikan keyakinan akan khasiat dan keamanan obat tradisional. Istilah
tanaman obat diartikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan
atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-
obatan. Obat tradisional adalah warisan budaya bangsa yang perlu terus
dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan serta
juga untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Obat-obatan tradisional Indonesia
umumnya memiliki peranan yang sangat besar terutama dalam kaitannya dengan
pelayanan kesehatan masyarakat. Namun demikian tampaknya pemanfaatan
tanaman obat di Indonesia masih belum dilakukan secara optimal untuk
kesehatan. Hal ini juga diperkuat dengan adanya pernyataan sikap dari dunia

2
medis yang belum sepenuhnya menerima efektifitas dari khasiat obat tradisional.
Padahal saat ini biaya pengobatan modern cukup mahal ditambah lagi dengan
krisis ekonomi yang belum sepenuhnya berakhir. Namun demikian penggunaan
bahan alam sebagai sumber obat cenderung mengalami peningkatan, terkait
dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan
turunnya daya beli masyarakat terhadap obat obatan modern yang relatif lebih
mahal harganya. Selain itu adanya pendapat yang menyatakan bahwa obat bahan
alam dianggap hampir tidak memiliki efek samping yangmembahayakan, namun
pernyataan tersebut tidak selalu benar dikarenakan untuk mengetahui manfaat dan
efek samping obat tersebut secara pasti, maka perlu dilakukan penelitian dan uji
praklinis dan uji klinis.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian Tanaman Obat?
1.2.2 Apa saja jenis tanaman obat?
1.2.3 Apa manfaat TOGA?
1.2.4 Bagaimana cara mengolah TOGA?
1.2.5 Bagaimana Pemanfaatan TOGA oleh masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengertian
tanaman obat.
1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami jenis TOGA

1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manfaat TOGA


1.3.4 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara mengolah
TOGA
1.3.5 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Pemanfaatan TOGA
oleh masyarakat

1.4 Manfaat Penulisan


Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang tanaman
obat dan pemanfaatan toga dalam keperawatan komplementer sehingga dapat

3
memberikan informasi kepada masyarakat dan bisa menjadi acuan serta pedoman
keperawatan komplementer khususnya bagi mahasiswa serta mahasiswi
keperawatan dalam memberikan pelayanan terapi komplementer ataupun
pengobatan komplementer kepada masyarakat umum serta dalam memberikan
asuhan keperawatan di rumah sakit bagi masyarakat nantinya.

1.5 Metode Penulisan


Penulis menggunakan dua metode penulisan yaitu dengan studi pustaka
dan penelusuran IT. Pada metode studi pustaka, penulis membaca dan
menganalisis beberapa literature kemudian penulis menggunakan refrensi tersebut
pada tulisan ini. Selanjutnya pada metode penelusuran IT, penulis mencari
tambahan refrensi pada dunia rambah internet untuk melengkapi data-data yang
telah penulis peroleh pada literature.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Obat


Tanaman obat diartikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh
tanaman dan atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat, bahan atau
ramuan obat-obatan.
Selain dari pengertian tersebut, beberapa ahli lain juga mengelompokkan
tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yakni :
1. Tumbuhan obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang diketahui
atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan
sebagai bahan baku obat tradisional
2. Tumbuhan obat modern, merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah
telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat
obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis
3. Tumbuhan obat potensial, merupakan spesies tumbuhan yang diduga
mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat
tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah medis sebagai
bahan obat
Sedangkan Departemen Kesehatan RI mendefinisikan tanaman obatIndonesia
seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/MENKES/IV/1978,
yaitu :
1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat
tradisional atau jamu.
2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula
bahan baku obat (precusor).
3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi atau ekstrak tanaman
tersebut digunakan sebagai obat.

Untuk penyakit yang belum dapat diobati secara efektif dengan obatmodern,
seperti kanker, penyakit virus termasuk AIDS dan penyakit degeneratif, obat
tradisional sangat sering digunakan. Selain itu obat tradisional juga digunakan

5
pada keadaan terdesak dimana obat modern tidak tersedia atau tidak terjangkau
oleh daya beli masyarakat.

2.2 Jenis Tanaman Obat


Jenis tanaman yang harus di budidayakan untuk tanaman obat keluarga
adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat
b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat di daerah pemukiman
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman
d. Jenis tanaman yang dapat di manfaatkan untuk keperluan lain misalmya:
bahan-bahan dan bumbu masak
e. Jenis tanaman yang hampir punah
f. Jenis tanaman yang masih liar jenis tanaman obat yang di sebutkan dalam
buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim ditanam di
pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman

Daftar Tanaman Obat Tradisional yang dipergunakan dalam buku


“PemanfaatanTanaman Obat Dep. Kes RI Edisi III 1983 adalah:
1. Brotowali Tino Spora Crispa L
2. Daun sendok Plantago hajor L
3. Jambu biji Psidium Guajava L
4. Jarak Ricinus Communis L
5. Jarak Pagar jatropha curcas L
6. Jeruk nipis CitrusAurantifolia suningle
7. Katuk sauropus ANDROGYNUS Herr
8. Kecubung Datura hetel
9. Kembang sepatu Hibicus Rossa-sinensis
10. Kencur Kaempferia Galanga L
11. Kumis kucing Orthosiphon StamineusBenth
12. Kunyit Curcuma Demestica val
13. Lengkuas Languas Galanga L

6
14. Lidah buaya Aloe Vera L
15. Lobak Raphanus Sativus L
16. Pegagan Centella Asiatica L
17. Pepaya Carica Papaya L
18. Pinang Areca Catechu L
19. Sirih Piper betle L
20. Sosor Bebek Kalanchoe Pinnata pers
21. Teh Thea Sinensis L
22. Temu giring Curcuma Heyneana Val & V. Zip
23. Temu kunci Boesenbergia Pandurata
24. Temu lawak Curcuma Xanthorrhiza
25. Ubi jalar Ipomoea Batatas Poiret
26. Pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb
27. kelor Morinaga Oleifera, lamk
28. Pegagan Centela Asiatica (Linn), Urb
29. cabai Rawit capsicum Frutescens L
30. Jahe Zingiber officinale Rose
.
Beberapa jenis Tanaman Obat beserta manfaatnya antara lain :
1. SirihMerah
Obat :
• Keputihan
• Diabetes
• Penyakitkulit

Caranya :
Daunnya direbus dan diminum airnya.

2. Sirih Hijau
Obat:
 Bisul, korengan, gatal-gatal
 Radang selaput mata

7
 Baumulut
 Encok, batuk, sariawan
 Demam, keputihan
 Bronkhitis
Caranya:
Daunnya direbus dandiminum airnya

3. Sereh
Obat :
• Gangguan lambung
• Insomnia
• Gangguanpernafasan
• Demam
• Nyeri
• Infeksi
• Rematik
• Edema
• Aromaterapi

4. Cocor Bebek
Obat:
 Diare
 Disentri
 Diuretika
 Penurunpanas
Caranya:
Diambil daunnya

5. Lengkuas
Obat:
 Panu, eksim, borok
 Radang anak telinga

8
 Radang lambung
 Mengeluarkan keringat
 Pembersih darah
 Pereda kejang
 Rematik
Caranya:
Lengkuas dipotong miring. Ujungnya dipukul-pukul hingga menyerupaikuas,
rendam dalam cuka. Gosokkan pada kulit yang sakit.

6. Kunyit
Obat:
 Antidiare
 Peluruhempedu
 Mengeluarkan gas daripencernaan
 Membersihkanrahim
 Hepatitis
Caranya:
Kunyit dikupas dan dibersihkan, kemudian diparut dan ditambah air matang lalu
diperas melalui kain bersih. Air saringannya diminum.

7. Jahe Merah
Obat :
 Batuk kering
 Gigitan ular
 Kolera
 Obat kuat
 Luka
 Gatal-gatal

9
8. Jahe Putih
Obat:
 Masuk angin,
 Nafsu makan,
 Batuk kering,
 Muntah- muntah,
 Kolera,
 Peluruh keringat, haid
Caranya:
Jahe dibakar kemudian dimemarkan, masukkan ke dalam air mendidih 1 gelas, beri
gula jawa secukupnya, diaduk lalu diminum.
9. Banglai
Obat:
 Masuk angin
 Pembersih darah
 Penurun panas
 Penghangat badan
 Pengering luka,
 Sakit kepala, rematik
Caranya:Diambil rimpangnya

10. Kunyit Putih


Obat :
 Sakit mag
 Mencegahkanker payudara
Caranya :
Kunyit putih dibersihkan, potong-potong lalu rebus sampai airnya tinggal separu.
Minum selagi hangat dengan ditambahkan madu. Minum 2 kali sehari

10
11. Kencur
Obat:
 Masuk angin
 Batuk
 Perut nyeri, radang lambung
 Muntah-muntah, Mulas
 Urat tegang
 Tetanus
Caranya :
Kencur dibersihkan, ditumbuk bersama beras dan tambahkan air secukupnya.
Tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
12. Bawang Serati
Obat :
 Pengobatan kanker
 Jantung
 Diabetes

Caranya :
Bawang direbus lalu diminum airnya

13. Jerangau Merah


Manfaatnya :
1. Meningkatkan jumlah trombosit pada penyakit DBD

14. Daun Seledri


Manfaat :

11
- Menjaga fungsi ginjal/ membersihkan ginjal
- Mengganti cairan elektrolit tubuh
- Menurunkan tekanan darah
- Mencegah pembentukan batu empedu
- Menenangkan syaraf

Caranya :
Daun seledri dapat dimakan sebagai lalap atau direbus lalu airnya diminum

15. Sambiloto
Obat:
 Radang tonsil
 Borok
 Terkena racun jamur/singkong
 Disentri, demam, gatal-gatal
 Masuk angin
 Kencing nanah, raja singa

Caranya:
Daun sambiloto dididihkan, bisa ditambah daun sendok. Campuran airnya disaring
dan diminum 1 kali sehari.

16. Daun Salam


Manfaat :
- Pengobatan diabetes
- Mempengaruhi kardiovaskuler
- Meredakan sakit
- Pencegahan kanker
- Pengobatan batuk
- Pengusir serangga
- Pengobatan asam urat
Caranya :

12
Daun salam direbus, airnya diminum

17. Pegagan
Obat :
 Infeksi saluran kencing (kencing keruh)
 Susah kencing,
 Bisul,
 Panas,
 Ayan
 Batuk asma,
 Batuk kering
 Sakit perut,
 cacingan
 Menambah nafsu makan
Caranya:
Daunnya untuk obat luka bakar, kencing gula. Bunganya untuk obat hipertensi.
Akarnya untuk obat urus-urus dan membersihkan haid

18. Pinang
Obat:
 Eksim
 Luka
 Korengan
Caranya:
Satu buah pinang dan 5 gram
belerang ditumbuk halus
kemudian ditambah minyak
kelapa 5 gram, lalu campuran itu dipanaskan di atas api sampai mendidih. Dalam
keadaan hangat, oleskan pada bagian yang terkena eksim.

19. Lidah Buaya

13
Obat:
Sembelit, Batuk rejan,
Cacingan, Pencahar,
Penyubur rambut.
Caranya:
Diambil daunnya yang tebal, direbus dan diminum airnya. Akarnya direbus untuk
cacingan. Bunganya untuk obat muntah darah.

20. Mengkudu
Obat:
Hipertensi (darah tinggi)
Caranya:
Satu buah mengkudu yang cukup
matang diambil airnya, dicampur
dengan satu sendok madu, diaduk
sampai rata lalu disaring. Minum dua hari sekali.

21. Temu Ireng


Manfaatnya : menambah nafsu makan, mengobati berbagai penyakit kulit
Cara pengolahan : rimpangnya dibersihkan, diparut dan tambahkan air lalu
diminum. Untuk penyakit kulit, balurkan pada kulit

22. Kapulaga

14
Manfaatnya : sebagai obat batuk dan mencegah keropos tulang
Caranya : kulitnya dipecahkan, bijinya dihaluskan dan dicampur dalam masakan,
dapat pula langsung dimasak semua bagian buahnya

23. Belimbing wuluh

Manfaatnya : untuk mencegah hipertensi


Caranya : daunnya direbus lalu diminum airnya

24. Mahkota Dewa


Manfaatnya : melancarkan peredaran darah, menurunkan kolesterol
Caranya : buahnya dipotong-potong lalu dijemur. Diseduh dengan air panas lalu
diminum

25. Nilam
Manfaatnya :
1. Obat Sakit Kepala, demam

15
2. Mengatasi diare
3. Menghilangkan bau badan
4. Anti rematik
5. Melancarkan buang air kecil
6. Obat demam

26. Serai Wangi


Manfaatnya :
Mengatasi gangguan lambung, insomnia, mencegah kanker

27. Betadin
Manfaatnya : getahnya untuk menyembuhkan luka sebagai anti septik

28. Cabe

16
Manfaatnya : meningkatkan imunitas, membantu menurunkan berat badan,
mengatasi diabetes, meredakan rasa sakit

29. Geranium

Manfaatnya : untuk mengusir nyamuk

30. Sagu Larut


Manfaatnya : batang sagu yang telah menjadi
tepung dibuat untuk obat penyakit kayap
(sejenis penyakit kulit)

17
31. Kemuja

Manfaatnya :
Untuk memandikan bayi baru lahir

32. Lidah Mertua


Manfaatnya : untuk menetralisir polusi udara akibat asap rokok

33. Sambung Nyawa


Manfaatnya : membantu menurunkan gula darah, menurunkan tensi darah dan
kolesterol
Cara pengolahan : daun direbus atau diseduh air panas lalu diminum airnya

34. Tapak Liman / Tutup Bumi


Manfaat :
- Menyembuhkan radang
- Mengobati anemia
- Menangatasi hepatitis
- Menyembuhkan nyeri haid

18
- Mengurangi keputihan
- Menyembuhkan batuk, amandel, perut kembung
Cara pengolahan :
Daun atau akarnya direbus, lalu diminum airnya

35. Keladi Tikus

Manfaatnya : untuk mengobati Penyakit Kanker


Cara pengolahan : umbinya dikupas, direndam air kunyit lalu dijemur dan
dihaluskan, diseduh air panas lalu diminum
36. Sirsak
Manfaatnya :
- Memicu produksi insulin
- Obat kanker
- Menurunkan tekanan darah
Cara pengolahan :
daunnya direbus, air rebusannya diminum. Buahnya yang masak dimakan langsung
/ dijus

37. Kembang Sepatu

19
Manfaatnya : menumbuhkan rambut, mengatasi gangguan menstruasi, mengatasi
flu, menyembuhkan luka
Cara pengolahan : bunga atau akarnya direbus untuk minuman atau daun dan
bunganya ditumbuk lalu tempelkan pada luka

38. Ciplukan /Letup-letup

Manfaat : untuk sakit tenggorokan, gondongan, bisul


Caranya : untuk bisul, daunnya ditumbuk lalu ditempelkan pada bisul. Untuk
penyakit lain, semua bagian tanaman direbus dan diminum airnya

39. Cabe Jawa


Manfaatnya :
- Membersihkan rahim sehabis melahirkan
- Mengobati batuk dan gangguan pencernaan
Caranya :
Buahnya dikeringkan lalu ditumbuk, seduh dengan air panas

40. Daun Kesum

20
Manfaatnya : menyuburkan dan menghitamkan rambut, mencegah perut kembung,
mengobati cacingan, merangsang haid, pengobati penyakit kudis dan mempercepat
pemulihan kesehatan paska melahirkan
Cara pengolahan : dimasak untuk campuran sayur

41. Melati/ Melur


Manfaat bunga melati : Menghentikan ASI yang keluar berlebihan, Sakit mata,
Bengkak akibat serangan daun lebah, Demam dan sakit kepala, Sesak napas
cara pengolahan :
Bunga melati direndam lalu dipakai untuk kompres

42. Gingseng
Manfaatnya : untuk memperkuat paru-paru dan berperan untuk merangsang daya
seksual, meningkatkan nafsu makan, menyembuhkan sakit mag, meningkatkan
produksi ASI
43. Gandarusa
Manfaatnya : untuk mengobati kulit yang memar atau luka
Caranya : daun gandarusa dibalur minyak kelapa lalu dilayukan di atas api kecil,
tempelkan pada kulit
44. Lavender
Manfaatnya : untuk mengobati insomnia, bau mulut, dan mengusir nyamuk

45. Belimbing Manis

21
Manfaatnya :
Meredakan rasa sakit, mengatasi radang, menurunkan kolesterol

46. Hati hati

Manfaatnya : untuk mengobati batuk, mengobati bisul, melancarkan haid dan


menyehatkan pencernaan
47. Daun Pepaya

Manfaatnya :
- Mencegah kanker
- Mengatasi mag
- Kesehatan pencernaan
- Antioksidan

Cara pengolahan :
Daunnya direbus lalu diminum airnye seperti teh

48. Sembung
Manfaatnya :
obat napsu makan, astringen, obat sakit perut, karminatif, obat batuk, bronkitis, dan
tonikum, antikoagulan (penggum-palan), mengencerkan darah, mencegah
kerapuhan kapiler dan antinyeri.
Caranya : daun sembung dicuci lalu direbus, minum air rebusannya

49. Jarak
Obat:

22
 Luka
 Obat gosok
 Encok
 Bengkak-bengkak
 Luka, borok, eksim, kudis
Caranya:
Minyak dari bijinya digunakan sebagai obat luka, obat gosok, encok, bengkak-
bengkak. Getahnya sebagai obat luka, borok, eksim, kudis. Rebusan daunnya
sebagai pencuci luka atau borok.

50. Tapak Dara


Manfaatnya :
- Menyembuhkan luka,
- mengontrol tekanan darah,
- mengontrol kadar gula darah
cara pengolahan :
daunnya direbus lalu diminum airnya

51. Kapuk
Manfaatnya :
- Untuk obat batuk,
- obat sakit mata,
- obat penyubur rambut
Caranya :
Daunnya direbus, setelah dingin airnya
diusapkan ke rambut. Atau daunnya
diremas hingga keluar lendirnya,lalu
dipakai untuk obat kumur atau untuk
membersihkan mata

23
52. Kenanga
Manfaatnya :
- Sebagai aromaterapi
- Sebagai bahan luluran
- Mencegah bau badan
- Sebagai obata rematik

53. Malek
Manfaatnya :
Buahnya untuk obat bisul

2.3 Manfaat TOGA

Toga adalah singkatan dari tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman
obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pemanfaatan TOGA adalah untuk memenuhi keperluan alam bagi
kehidupan, termasuk keperluan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secra
tradisional Kenyataan menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan
alami khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelanggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pemanfaatan TOGA yang
digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum
adalah: Demam panas, Batuk, Sakit perut, dan Gatal-gatal.

     Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah
jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
2. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot) atau tabulakar
(tanaman budi daya pekarangan).

24
3. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya:
buah-buahan dan bumbu masak (apotke hidup dan warung hidup).
4. Jenis tanaman yang hampir punah.
5. Jenis tanaman yang masih liar.
6. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau
tumbuh di daerah pemukiman.
Tanaman obat keluarga (TOGA) pada dasarnya adalah tanaman yang
ditanam di halaman rumah, kebun ataupun sebidang tanah atau ditanam didalam
pot yang dimanfaatkan sebagai budidaya tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. Tanaman obat
keluarga juga berfungsi sebagai pemanfaatan lingkungan di sekitar rumah dan
kebun. Di era sekarang semakin banyak keluarga yang sadar betul apa manfaat
dari tanaman obat itu sendiri.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah


berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang
botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat
tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot
Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada
tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari
Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.
Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan
semakin berkembang.

Manfaat dari tanaman obat keluarga sangat beragam tergantung subjektifitas


kita memandangnya. Beberapa manfaat tanaman obat keluarga antara lain :
1. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional
2. Bernilai tambah estetika bila di tata dengan apik dan rapi
3. Memberi Contoh Cara Pemanfaatan Lingkungan Pekarangan

25
4. Menambah Nilai Keasrian dan Kesejukan Halaman pekarangan rumah.

2.4 Cara Pengolahan

1. Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama
untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur.
Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir
maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk
tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah
dipanen langsung disortir, daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus
segera dipisahkan.

2. Pencucian
Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan
tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu
bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti : air dari mata air, sumur
atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat
menggunakan sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-
zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan
menurun. Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada
umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi
untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai
bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.

3. Penirisan dan Pengeringan


Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering.
Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi. Untuk komoditas temu-
temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam
ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan standar mutu
perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut. Khusus untuk rimpang jahe,
standar perdagangan dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak
terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur, Mutu II : bobot

26
150-249 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan
tidak berjamur dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum 10%,
benda asing maksimum 3% dan kapang maksimum 10%.

4. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik,
kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak
bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan
cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode produksi,
nama/alamat penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak
bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65%
dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.

5. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang
baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah
kebersihan maupun bahan aktif.. Pengolahan sederhana dapat dilakukan dengan
direbus, ditumbuk, diremas, dioles, ditempel maupun dimakan langsung

2.5 Pemanfaatan Toga oleh Masyarakat

Pemanfaatan tanaman sebagai obat (biofarmaka) masih dilakukan oleh


masyarakat .Sejak dahulu masyarakatnya telah banyak memanfaatkan tanaman
sebagai bahan pengobatan untuk segala macam penyakit. Masyarakat memiliki
kekayaan pengetahuan tradisional dalam bidang pengobatan tradisional khususnya
yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit. Penduduk masih memiliki
pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam Pemanfaatan Tanaman Obat
(Biofarmaka).berbagai jenis tanaman obat serta tidak menutup kemungkinan
banyak tanaman obat yang tumbuh liar di lahan tersebut. Secara turun temurun
masyarakat khususnya yang mempunyai pekarangan baik sempit maupun luas
memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami berbagai macam tanaman yang
dapat dikonsumsi maupun digunakan sebagai sumber tanaman obat keluarga

27
(toga). Salah satu fungsi toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi upaya
preventif (pencegahan), upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan), dan
upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Selain fungsi diatas ada juga fungsi
lainnya yaitu;

(a) sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat
yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayursayuran misalnya
lobak, saledri, pepaya dan lain-lain,

(b) sarana untuk pelestarian alam. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak
diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat
alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan

(c) sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit


yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan
penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pohon misalnya pohon asam,
pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain

(d) sarana untuk pemertaan pendapatan. Toga disamping berfungsi sebagai sarana
untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber
pengbasilan bagi keluarga tersebut

(e) sarana keindahan. Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal
ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya.
Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.

28
29
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai


khasiat atau kegunaan sebagai obat.

Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya


adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi.Oleh karena pentingnya
tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman


obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan
dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa
menimbulkan efek samping.

3. 1 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, penulis menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi yang telah di
paparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

30
DAFTAR PUSTAKA

Ardina. 2011. Tumbuhan Obat. Available


(Online) : http://digilib.unila.ac.id/5053/14/BAB%20II.pdf (diakses pada
tanggal 12 Maret 2016)
Dwinanda. 2012. Obat Bahan Alam. Available
(Online): http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39098/4/Chapter
%20II.pdf(diakses pada tanggal 12 Maret 2016)
Rani. 2011. Tanaman Herbal. Available (Online): 
https://aseranikurdi.files.wordpress.com/2011/09/tanamanherbal.pdf (diakse
s pada tanggal 12 Maret 2016)
Synder, M & Lindquist, R. 2002. Complemntar/alternative Therapies in Nursing.
New York : Springer

Anda mungkin juga menyukai