Anda di halaman 1dari 11

7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

LAPORAN HASIL DISKUSI PEMICU 2 BLOK


12: MUKOSA DAN PERIODNOTAL

“ GUSI KU BERDARAH   ”

Disusun Oleh:
Kelompok 2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 1/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

Ketua : Fredysen W Megosurya (110600042)


Sekertaris : Khaera Cameliya (110600044)
Anggota : Raeesa shafiqa (110600027)
Dinauli Fatwa (110600029)
Annisa Darayani Rambe (110600030)
Resti Befiana (110600031)
Rahayu Nisak (110600032)
Roni Rustam Afandi (110600033)
Denny Andrian (110600034)
Maria Lisna Rawaty S (110600035)

Cindy Amallia Aryetta (110600036)


Deasy Faradita Putri (110600037)
Sry Rezeki Adelina (110600038)
Restu Hayati Sandroto (110600039)
Dziah Marhani (110600040)
Chairani Ilma (110600041)
Ingrid P Khosalim (110600043)
Joule Siregar (110600045)
Octavina (110600046)
Dina Naulita M (110600047)
Ayesha Adisti Asbi (110600048)
Vandersun Lestari (110600049)
Indah Gayatri (110600050)
Vinda Anggela Dewi (110600051)
Artauli Octaviana (110600052)

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 2/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang


Di zaman yang semakin maju ini, perubahan perilaku setiap orang tidak dapat dihindari.
Adanya kebiasaan makan makanan yang lunak dapat menyebabkan penimbunan plak semakin
mudah, adanya gigi yang berjejal juga dapat menyebakna penimbunan plak sehingga gingivitis
mudan terjadi. Kesalahan dalam menjaga oral hygiene juga dapat mempengaruhi nya. Gingivitis
merupakan penyakit yang terjadi hampir pada semua orang. Gingivitis biasanya terjadi pada
semua usia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung. Gingivitis banyak tipenya, tetapi
yang sering terjadi pada pasien adalah gingivitis yang diinduksi oleh plak.
Gingivitis merupakan reaksi peradangan yang timbul pada gingiva akibat adanya jejas,
baik mekanis maupun kimiawi. Biasanya terjadi perubahan patologis pada struktur gingiva
akibat adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam  sulkus gingiva sehingga menimbulkan
kerusakan epitel, sel-sel jaringan ikat, dan struktur interseluler. Pada umumnya keadaan
peradangan ini diinsiasi oleh adanya akumulasi plak yang mampu merubah kondisi gingiva yang
sehat menjadi gingivitis.

1.2   Deskripsi Topik 

Seorang pasien perempuan berumur 40 tahun dating ke klinik periodonsia RSGM FKG
USU dengan keluhan setiap menyikat gigi gusinya berdarah sejak ± 6 bulan yang lalu, makanan
sering terselip pada daerah geraham kiri atas dan merasa adanya bau mulut. Dari anamnesis
diketahui gigi geraham atas kanan dicabut kira-kira setahun yang lalu karena berlubang dan sakit,
gigi geraham atas kiri telah dilakukan penambalan pada 1 bulan yang lalu. Pasien menyikat gigi 2
kali sehari sebelum sarapan dan makan malam. Pada pemeriksaan intraoral diperoleh perubahan
warna gingival merah kebiru-biruan hampir pada seluruh gigi, perdarahan hampir pada semua
region, pada pemeriksaan probing belum ada kehilangan perlekatan, indeks debris 2,8 dan indeks
kalkulus 2,2. Gigi 33,32,31,41,42, dan 43 berjejal.

Pertanyaan penuntun untuk menggali learning issue :

1.   Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis kasus tersebut!
2.  Apakah diagnosis kasus tersebut? Jelaskan alasannya!

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 3/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

3.   Jelaskan gambaran klinis dan mekanisme terjadinya perubahan gingival pada kasus
tersebut!
4.   Apakah etiologi utama dan etiologi pendukung kasus tersebut, jelaskan masing-masing
 peranan dari tiap-tiap etiologi tersebut!
 
5. Jelaskan patogenesis penyakit tersebut!
6.   Jelaskan prognosis penyakit tersebut!
7.   Jelaskan rencana perawatan penyakit tersebut!
8.   Jelaskan bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit tersebut!
9.  Jelaskan mekanisme terjadinya bau mulut pada kasus tersebut!

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 4/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

BAB II

PEMBAHASAN

1.   Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis


a.  Anamnesa , yaitu penilaian pasien secara umum untuk mendapatkan gambaran sekilas
tentang karakter dan tipe pasien 1 
-  Riwayat medis , yaitu penilaian terhadap kesehatan, untuk mengetahui obat-obatan
apa saja yang sedang atau terakhir digunakan oleh pasien
-  Riwayat Dental, mengenai keluhan utama pasien dan riwayat dental masa lalu.
 b.  Pemeriksaan ekstra oral, melihat perubahan yang terjadi di sekitar wajah dan leher 1 c. 
Pemeriksaan intra oral1 :
-  Pemeriksaan gigi geligi, yaitu pemeriksaan satu persatu gigi untuk melihat
kelainan yang ada pada setiap gigi meliputi pemeriksaan keausan gigi,
hipersensitivitas gigi, hubungan kontak proksimal, mobiliti gigi, dan gigi tiruan
serta piranti orthodonti
-  Pemeriksaan periodonsium, yaitu pemeriksaan terhadap semua tanda-tanda
 periodontal yang meliputi keadaan plak dan kalkulus, inflamasi pada gingiva,
keberadaan saku periodontal, distribusi, kedalaman poket, level perlekatan dan
tipe poket, pendarahan pada probbing, keberadaan lesi furkasi, dan keberadaan

abses gingiva atau periodontal


d.  Pemeriksaan penunjang1 :
-  Pemeririksaan radiografi
-  Pemeriksaan halitois
2.   Diagnosis berdasarkan kasus
Berdasarkan kasus, diagnosanya adalah gingivitis generalisata yang diinduksi oleh
plak yang dipengaruhi oleh faktor lokal. Diagnosis ini berdasarkan dari tanda-tanda
yang terlihat saat pemeriksaan intraoral2.
-  Terdapat tanda-tanda inflamasi pada gingiva, yaitu perubahan warna gingiva dari
coral pink menjadi merah kebiru-biruan, konsistensi gingiva yang oedematus,
tekstur licin dan berkilat
-  Perdarahan saat menyikat gigi sejak lebih kurang 6 bulan
-  Kesalahan waktu menyikat gigi yang dilakukan oleh pasien, yaitu menyikat gigi
sebelum sarapan dan makan malam

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 5/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

-  Indeks debris pasien 2,8 yang tergolong jelek. Indeks kalkulus pasien 2,2 yang
menandakan adanya kalkulus supra gingiva dan sub gingiva atau sub gingiva
dalam jumlah sedang
-  Belum adanya kehilangan perlekatan menunjukkan bahwa telah terbentuk poket

gusi yang menjadi ciri khas dari gingivitis


-  Dilihat dari distribusinya, termasuk ke dalam gingivitis generalisata,karna dilihat
dari kasus hampir pada semua regio
-  Adanya gigi berjejal pada regio anterior, yaitu gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43, yang
menyebabkan penumpukan plak semakin mudah terjadi sehingga dapat
memperparah gingivitis
3.   Gambaran klinis dan mekanisme terjadinya perubahan gingiva
Gambaran klinis gingiva pasien antara lain, terjadi perubahan warna pada gingiva
menjadi warna merah kebiruan, terjadi perdarahan disemua region saat diprobing.
Mekanisme perubahan gingiva yang terjadi :

-  Perdarahan saat probbing2 


Perdarahan yang terjadi dapat disebabkan oleh perubahan yang menyebabkan
inflamasi. Kapiler yang mengalami dilatasi akan membesar , penuh terisi darah, dan
rapuh terdesak oleh cairan dan sel radang ke arah permukaan, Ditambah dengan
epitel yang menipis karena proses degenerasi menyebabkan kapiler mudah pecah dan

 berdarah. Perdarahan biasanya disebabkan oleh trauma mekanikal seperti gosok gigi
ataupun impaksi makanan
-  Perubahan warna2 
Adanya proliferasi vaskular dan reduksi keratinisasi karena pengaruh jaringan yang
terinflamasi akan menyebabkan gingiva berwarna merah. Venous statis yang terjadi
karena lambatnya laju darah di vena akan membuat warna gingiva menjadi merah
kebiruan.
-  Proses dan mekanismen terjadinya peradangan dapat dibagi dalam dua fase 3:
a.  Perubahan vaskular 
Respon vaskular pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar untuk
reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan
 permeabilitas pembuluh darah. Perubahan aliran darah karena dilatasi arteri lokal
sehingga terjadi pertambahan aliran darah (hypermia) yang disusul dengan
 perlambatan aliran darah. Akibatnya bagian tersebut menjadi merah dan panas. Sel

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 6/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

darah putih akan berkumpul di sepanjang dinding pembuluh darah dengan cara
menempel sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui dinding
 pembuluh. Sel darah putih bertindak sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi
serangan benda-benda asing.
 
 b. Pembentukan cairan inflamasi
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah disertai dengan keluarnya sel darah
 putih dan protein plasma ke dalam jaringan disebut eksudasi. Cairan inilah yang
menjadi dasar terjadinya pembengkakan yang menyebabkan terjadinya tegangan
dan tekanan pada sel syaraf sehingga menimbulkan rasa sakit .
4.   Etiologi utama dan etiologi pendukung
a.   Etiologi utama1 yaitu plak dental, yang merupakan deposit lunak yang membentuk 

 biofilm yang menumpuk ke permukaan gigi atau permukaan keras lainnya didalam
rongga mulut, dimana plak dental ini akan melakukan invasi ke dalam jaringan
sehingga menyebabkan terjadinya inflamasi .
b.   Etiologi pendukung1,2 

-  Adanya kalkulkus sehingga sisa makanan mudah menempel. Kalkulus juga bisa
menyebabkan gusi benanah yang menyebabkan bau yang menyengat
-  Gigi yang berjejal/ crowded yang akan mengakibatkan self cleansing nya
 berkurang sehingga plak mudah terbentuk 

-  Pembersihan oral higiene yang salah, dimana pasien menyikat gigi sebelum sarapan
dan sebelum makan malam yang menyebabkan penumpukan plak semakin
 banyak. Seharusnya waktumenyikat gigi yang dianjurkan minimal 2 kali sehari,
yaitu sebelum sarapan pagi dan sebelum tidur 
-  Adanya gigi edentulus yang tidak segera diganti dengan protesa, sehingga
menyebabkan gigi tetangganya bergeser, elongasi, dan lain sebagainya yang dapat
menyebabkan impaksi makanan sehingga pasien merasakan rasa tertekan pada
 jaringan periodontalknya, adanya rasa sakit, dan terjadi resesi gingiva serta akan
mempengaruhi distribusi makanan.

-  Adanya tambalanyang kasar dan tidak sempurna akan memyebabkan sisa makanan
mudah melekat ke permukaan gigi serta mengakibatkan oklusi yang tidak tepat.
5.   Patogenesis penyakit berdasarkan kasus
Ada 3 tahap yang terjadi, yaitu 1,2 

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 7/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

1.   Initial lesion, ditandai dengan adanya infiltrasi neutrofil , perubahan vaskular,


 perubahan sel-sel kapiler,dan degradasi kolagen. Perubahan inisial disebabkan oleh
tertariknya neutrofil secara kemotaksis oleh kandungan bakteri, efek vasodilatasi yang
diakibatkan oleh produk bakteri dan aktivasi sistem pertahanan pejamu . Gambaran

klinis yang terlihat yaitu meningkatnya cairan sulkular 


-  Akulumlasi plak di margin gingiva
-  24 jam awal  vasodilatasi di jaringan sekitar 
-  2-4 hari  cairan sulkular gingiva meningkat mengeluarkan
antibodi, komplemen, dan PMN
2.   Early lesion, ditandai dengan infiltrat sel limfoid yag didominasi limfositT yang
disertai kehilangan kolagen yang semakin banyak. Gambaran klinis yang terlihat
adalah eythema pada gingiva dan perdarahan pada probbing

-  Peningkatan unit vaskularisasi  eritema


-  Degenerasi fibroblas dan hancurnya kolagen
-  Bisa berlangsung lama
3.   Established lesion, ditandai dengan infiltrat yang didominasi oleh limfosit B dan sel
 plasma. Kehilagan kolagen yang parah. Gambaran klinis yang terlihat adalah
 perubahan warna gingiva, perubahan konsistensi, besar, dan tekstur.
-  Laju cairan sulkular gingiva meningkat

-  Peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma


-  Epitel penyatu menjadi pocket epitelium
-  Bisa belanjut menjadi advanced lesion ataupun tetap ada kondisi ini dalam waktu
lama
6.  Prognosis Penyakit
Prognosis berdasarkan kasus diatas masih tergolong baik, karena:
-  Belum ada kehilangan perlekatan dan tulang
-  Penyebab iritasi (plak) bisa dihilangkan
-  Meminimalisasi etiologi pendukung
-  Kooperasi pasien dibutuhkan untuk menjaga OH

7. Rencana Perawatan

Tujuan utama perawatan yang komprehensif adalah penyingkiran inflamasi gingiva dan
koreksi kondisi yang menyebabkan atau memperparah inflamasi tersebut.Perawatan periodontal
 

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 8/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

 bukanlah suatu perawatan dental yang berdiri sendiri. Agar perawata periodontal berhasil dengan
 baik, terapi periodontal haruslah mencakup prosedur kedokteran gigi lainny sesuai kebutuhan
 pasien.
Terdapat 4 fase terapi perawatan periodontal, namun hanya 3 fase yang dilakukan

 berdasarkan kasus diatas yaitu sebagai berikut :

1.   Fase Etiotropik  (Fase I) -> perlu dilakukan dengan tujuan : menghilangkan faktor 
 penyebab, meliputi : Dental Health Education, Skelling, Perbaikan tambalan overhanging
 pada gigi geraham kiri atas,
2.   Fase Restoratif (Fase III) -> perlu dilakukan karena ada daerah edentulous pada region 1 3. 
Fase Pemeliaharan (Fase IV) -> Kunjungan berkala 6 bulan sekali

8.   Cara Mencegah Gingivitis


Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.  memberikan edukasi kepada pasien
2.   menginstruksikan kepada pasien mengenai cara dan waktu menyikat gigi yang tepat
3.   melakukan flossing pada bagian interdental
4.  mengatur pola makan
5.   pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

9. Mekanisme Terjadinya Halitosis


Penyebab halitosis belum diketahui sepenuhnya, namun demikian sebagian besar 
 penyebab yang diketahui berasal dari sisa makanan yang tertinggal di dalam rongga mulut yang
diproses oleh flora normal rongga mulut yaitu melalui proses hidrolisis protein oleh bakteri
gram negatif. Bakteri gram negatif akan memecah substrat protein yang diperoleh dari sisa-sisa
makanan yang mengandung protein, sel-sel darah yang telah mati, bakteri-bakteri yang mati
ataupun sel-sel epitel yang terkelupas dari mukosa mulut menjadi rantai peptida dan asam amino
yang mengandung sulfur seperti methionin, cysteine dan cystine. Bakteri anaerob bereaksi
dengan protein-protein yang ada dan akan dipecah menjadi asam-asam amino. Asam-asam amino
tersebut akan mengalami proses kimiawi (reduksi) yang selanjutnya akan menghasilkan volatile
sulfur compounds, yaitu: methil mercaptan (CH3SH), hidrogen sulfida(H2S) dan dimethil
sulfida(CH3SCH3). VSC (Volatile Sulfur Compounds) merupakan unsur yang mudah menguap
sehingga menimbulkan bau mulut.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 9/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai kasus diatas, didapati diagnosa gingivitis generalisata yang diinduksi oleh
 plak yang dipengaruhi oleh faktor lokal serta disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun
faktor utamanya yaitu plak dental yang di perparah oleh faktor pendukung lainnya, seperti
kalkulus, oral higiene yang buruk, adanya gigi yang crowded dan edentulus.
Diagnosa diatas berdasarkan dari gmbaran klisis yang terlihat, seperti adanya
 perdarahan saat menyikat gigi, perubahan warna pada gingiwa, gingiva yang licin dan
merah, dan lain sebagainya.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 10/11
7/22/2019 Makalah Pemicu 2 Blok 12

DAFTAR PUSTAKA

1.   Chakra. Kasus gingivitis kronis. http://chakraproject.blogspot.com/2011/04/file-01-kasus-


gingivitis-kronis.html (diakses tanggal 07 Maret 2013)
2.   SH. Terapi Periodontal. 2006. Medan

3.   Anonimous. Mekanisme terjadinya radang.


http://www.psychologymania.com/2012/10/mekanisme-terjadinya-radang.html (diakses
tanggal 10 Maret 2013)
4.   Belinda. Gingivitis kronis peradangan gusi.
http://belindch.wordpress.com/2011/05/19/gingivitis-kronis-peradangan-gusi/ ( diakses
tanggal 10 Maret 2013)
5.   Widagdo Y, Suntya K. Volatile sulfur compounds sebagai penyebab halitosis.

http://www.unmas.ac.id/PDF/Vol5No3_Gabungan.pdf (diakses tanggal 11 Maret 2013).

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemicu-2-blok-12 11/11

Anda mungkin juga menyukai