Anda di halaman 1dari 14

ALERGI OBAT

ZUHRIAL ZUBIR

Div. Pulmonologi & Alergi – Imunologi


Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU
PENDAHULUAN
• Reaksi - tidak diinginkan dari obat  reaksi
adversi
• Sering : 2 – 30% pasien di RS

Imunologik nonimunologik

Reaksi alergi/hipersensitifitas efek samping,


( 6 – 10%) intoleransi,
toksisitas obat
idiosinkrasi
PATOGENESIS
• Reaksi obat  interaksi spesifik antara
obat / metabolitnya, dengan:
- IgG/IgM
- IgE yang berikatan – mastosit / basofil
- Limfosit yang tersensitisasi
• Respon inflammasi  manifestasi klinik
• Obat BM : insulin, heparin, protein hewan  Ag
BM : penisilin, sulfonamide: modifikasi
(haptenation)
MANIFESTASI KLINIS
• Dapat diklasifikasikan menurut organ yang kena atau
kerusakan jaringan akibat reaksi imunologik Gell & Coomb
(tipe I s/d IV)

TIPE I
Mediator kimia  kontraksi otot polos, permeabilitas
kapiler, hipersekresi kel. Mukus
• Kejang bronkus (sesak) + kejang laring
• Urtikaria
• Angioedema
• Pingsan dan hipotensi

Renjatan anafilaktik terjadi beberapa menit pemberian obat


TIPE II
• Berupa kelainan darah :
– Anemia hemolitik, trombositopenia, eosinofilia, granulositopenia,
nefritis intersisial

TIPE III
• Manifestasi klinis berupa :
– Urtikaria, angioedema, eritema, makulopapilla, eritema multiforme
– Demam
– Kelainan sendi, artralgia dan efusi sendi
– Limfadenopati
– Lain – lain : kejang perut dan mual, neuritis optik, glomerulonefritis,
SLE, vaskulitis
TIPE IV
• Manifestasi dapat berupa:
– Reaksi paru akut : demam, sesak, batuk, infiltrat
paru, efusi pleura
– Nefritis intersisial
– Ensefalomiolitis
– Hepatitis
– Dermatitis
Muncul gejala setelah : 18 – 24 jam  bertahun
DIAGNOSIS
• Anamnesis :
– riwayat penyakit
– riwayat pemakaian obat  timbul reaksi

Alergi obat Penyakit dasar

• Catat semua obat yang dipakai


• Lama timbulnya gejala (segera  7 – 10 hari)
• Cara dan lamanya pemakaian
• Klinis  jenis obat
• Gejala hilang bila obat dihentikan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES KULIT
• Terbatas pada beberapa obat
Obat lain diragukan hasilnya:
– Reaksi alergi karena metabolitnya
– Hanya bersifat pencetus
– Konsentrasi tinggi  positif semu

1. Uji tusuk kulit (skin prick test)


Bahan yang akan di uji diteteskan di lengan bawah
kemudian pada tempat tetesan di tusuk dengan jarum
halus. Setelah 30 menit, dinilai dengan melihat dan
mengukur indurasi yang terjadi.
TES KULIT…
2. Uji epidermal
Pemberian bahan yang akan di uji dengan cara
disuntikan ke bawah kulit, setelah 15-30 menit dilihat
ada/tidaknya indurasi.

TES TEMPEL
• Untuk obat topikal (reaksi hipersensitifitas tipe IV)
• Bahan yang akan di uji ditempelkan di punggung,
setelah 2-3 hari dilihat indurasi maupun ruam yang
terjadi.
LABORATORIUM
RAST & ELISA
– Menentukan adanya IgE spesifik terhadap
antigen
• Coombs test  tipe II
• Hemaglutinasi & komplemen  tipe III
• Antibodi IgG / IgM terhadap obat  tipe IV
PENGOBATAN
• Hentikan obat yang dicurigai
• Jika perlu :
– Berikan obat esensial
– Paling kecil kemungkinan alergi
– Rumus imunokimianya berlainan
• Pengobatan simtomatik
– Ringan  hilang sendiri
– Berat  tergantung organ yang terlibat dan beratnya
• Antihistamin : pada urtikaria dan angioedema
• Kortikosteroid : prednison 60 – 100 mg/ ekuivalennya
diturunkan bertahap (1 – 2 minggu)

Vaskulitis, penyakit serum, kelainan darah, hati, nefritis


intersisial
PENCEGAHAN
• Memberi obat hanya atas indikasi
• Riwayat alergi obat  beri obat lain (imunokimia)
• Perhatikan reaksi silang obat (penisilin – sefalosporin)
• Riwayat alergi tapi obat diperlukan :
Tes kulit/ laboratorium  (-), boleh diberikan
(+), pemberian secara
desensitisasi
Tidak bermakna  tes provokasi
(-), teruskan obat
(+), pikirkan obat lain
Tidak dibahas

Anda mungkin juga menyukai