Makalah
Disusun oleh :
TEO HUI YANG
RIZKA IBONITA
SARAH MARDHIAH
PRIMADHY RAHARDIAN WIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Anaphylactic Reaction & Shock
Anafilaksis adalah kondisi hipersentivitas yang systemic pada tubuh saat terpapa
dengan pencetus tertentu. Terdapat beberapa definisi untuk anafilaksis misalnya reaksi
polen),
(dekstran, fluoresens)
Antiinflamasi nonsteroid)
dan reaksi sistemik. Untuk reaksi lokal yang paling sering adalah
lebih dari satu organ pada satu pasien. Reaksi sistemik boleh terjadi
melibatkan kulit, jaringan mukosa, atau keduanya (urtikaria yang merata, pruritus,atau
b. Penurunan tekanan darah atau berhubungan dengan disfungsi organ (hipotonia atau
Dua atau lebih dari petanda berikut ini yang terjadi segera setelah terpapar serupa alergen
hipoksemia)
inkontinens)
3. Penurunan tekanan darah segera setelah terpapar alergen (beberapa menit sampai jam)
e. Bayi dan anak : tekanan darah sistolik rendah (tgt umur), atau penurunan lebih dari
* Tekanan darah sistolik rendah untuk anak didifinisikan bila < 70 mm Hg antara 1 bulan
sampai 1 tahun, kurang dari (70 mm Hg [2x umur]) untuk 1 sampai 10 tahun, dan kurang
nilai berat reaksi dan memilih cara penangaan. Jika pasien dipastikan mengalami shock
anafilaksis, adrenaline harus segera diberikan secara IM. Dosage adrenaline adalah
0.01mg/kg (sekitar 0.3-0.5 ml), diinjeksi maksimal 3 kali setiap 5 menits jika tidak ada
perbaikan. Pasien harus dimonitor setelah diinjeksi adrenalin dengan cara monitor
tekanan darah, nadi, dan oxymetry). Pasien harus diberikan penafasan manual jika
anafilaksis dapat berulang, pemicu perlu diketahui dan sering dihindari dan pencegahan
Langkah-langkah Pencegahan:
TERIMA KASIH