Kehamilan
Kehamilan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pegertian Kehamilan
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-
14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan
oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif/
hamil tidak dapat haid lagi. Kadang - kadang amenorhoe disebabkan oleh hal -
hal lain diantaranya akibat menderita penyakit TBC, typhus, anemia atau karena
pengaruh psikis.
Pada umumnya, nausea terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama dan kadang - kadang disertai oleh muntah. Nausea sering
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu, keadaan ini masih fisiologis, namun bila
hiperemesis gravidarum.
bulan - bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya usia kehamilan.
payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua,
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin
f) Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid.
g) Pigmentasi kulit
Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Kadang – kadang tampak
deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi yang dikenal dengan
kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mame juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih
hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid
h) Epulis
Epulis merupakan suatu hipertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada
triwulan pertama.
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat pada daerah
genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida, kadang -
Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada
pemeriksaan dalam, dapat diraba bahwa uterus membesar dan semakin lama
c. Tanda hegar
ismus. Pada minggu – minggu pertama, ismus uteri mengalami hipertrofi seperti
menjadi panjang dan lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari dalam fornix
posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis maka ismus ini
tidak teraba seolah – olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
d. Tanda chadwick
agak kebiru – biruan (livide). Warna porsiopun tampak livide. Hal ini disebabkan
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus
pemeriksaan dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena
g. Goodell sign
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
h. Teraba Ballottement
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada pagi hari.
mungkin.
3) Tanda Pasti
Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan
banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka
Bagian – bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan :
keseluruhan dengan menimbulkan perubahan anatomi dan fisiologi ibu, agar tubuh
yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi. Perubahan
tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron
selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang
ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring
a) Sistem Reproduksi
(1) Trimester 1
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan
folikel baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu
(2) Trimester 2
darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.
Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode pasca partum.
lagi cukup tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke
rongga abdomen. Pada trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi
tidak nyeri ini dikenal sebagai kontraksi Braxton Hicks, muncul tiba-tiba
serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
segmen bawah uterus akan melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-
yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi
fisiologis.
b) Payudara / mammae
(1) Trimester 1
vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan
bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan
Montgomery.
(2) Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan
Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria stria
sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
(3) Trimester 3
c) Kulit
(1) Trimester 1
hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak
muncul pada areola dan kulit genital. Pigmentasi ini biasanya akan
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah
pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut
hiperestrogenemia kehamilan.
(2) Trimester 2
dermal.
(3) Trimester 3
kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga
muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering
(1) Trimester 1
pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru, yang
(2) Trimester 2
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat
bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat
timbul pada pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan
tubuh ibu. Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan
vena di bagian yang lebih rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena
e) Perubahan hematologi
(1) Trimester 1
(2) Trimester 2
(3) Trimester 3
f) Sistem kardiovaskuler
(1) Trimester 1
(2) Trimester 2
cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal
itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga
(3) Trimester 3
posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan
g) Sistem pernafasan
(1) Trimester 1
karbondioksida berkurang.
(2) Trimester 2
ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah
secara signifikan.
(3) Trimester 3
volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan
mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan bernafas lebih
h) Sistem urinaria
(1) Trimester 1
sehingga sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring usia
kehamilan karena uterus yang telah membesar keluar dari rongga pelvis
(2) Trimester 2
(3) Trimester 3
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
berkemih pun dapat muncul kembali. Selain itu, terjadi peningkatan sirkulasi
glomerulus dan renal plasma flow sehingga timbul gejala poliuria. Pada
ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut air lebih
banyak.
i) Sistem muskuloskuletal
(1) Trimester 1
terpenuhi.
(2) Trimester 2
sedikit berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan pada
(3) Trimester 3
sikap pada wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada
j) Sistem persyarafan
(1) Trimester 1
konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun,
(2) Trimester 2
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan
terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang
berkurang.
(3) Trimester 3
Penelitian Keenan dkk (1978) menemukan adanya penurunan memori
disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur atau perubahan fisik lain
k) Sistem pencernaan
(1) Trimester 1
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi
digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari
(2) Trimester 2
Demikian juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan bergeser ke
arah atas dan lateral. Perubahan lainnya akan lebih bermakna pada
kehamilan trimester 3.
(3) Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos
pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus
nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi.
a. Timester pertama
(1) Dampak meningkatnya hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh ibu
menyebabkan timbulnya: mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
(d) Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang
(f) Ada perasaan cemas karena takut akan punya tangung jawab sebagai
ibu.
(2) Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
ibu yang merahasiakan kehamilan awal, karena masih merasa belum yakin
dengan kehamilannya.
(3) Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama
masa hamil. Kekhawatiran pertama timbul pada trimester ini, dan berkaitan
(4) Beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan
diperlukan. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat
(5) Dari sisi pria, biasanya pria merasa bangga ketika mengetahui bahwa
keadaan ibu yang mulai hamil, ada pula yang menghindari hubungan seks
kerana takut akan mencederai bayinya. Disamping itu ada juga pria yang
dan menerimanya.
b. Trimester kedua
(1) Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sebab
terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai
beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih membangun. Pada trimester ini pula ibu
bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
ibu).
ibu).
masalah pribadi yang telah atau yang sedang terjadi dianalisis. Dengan
c. Trimester ketiga
(1) Trimester ketiga sering kali disebut periode penantian. Gerakan bayi dan
persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau –kalau bayinya
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang tau benda apa saja yang
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang kan timbul oada waktu
melahirkan.
(2) Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang mmerasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
terhadap kondisi bayi dan dirinya, adanya perasaan tidak nyaman, sukar
inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan
bidan.
(3) Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bagi yang kan
dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga
tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki –laki atau perempuan ) dan
a) Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit
(1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Penyakit yang termasuk
(2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Seperti penyakit atau kelainan alat kandunngan; varises vulva, edema vulva,
lagi jika wanita tersebut sedang sakit. Jika seorang wanita hamil memiliki
status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita suatu penyakit maka
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita
suatu penyakit seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC
dan lain-lain, maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut
dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit
yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sifiis
b) Status Gizi
Apabila wanita hamil memiliki status gizi yang kurang selama kehamilannya maka ia
berisiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Dan wanita dengan
status gizi baik akan melahirka bayi yang sehat. Wanita hamil dengan status gizi
kandungan, kamatian bayi baru lahir, cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu
umumnya pada ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi
yang cukup berat selama kehamilan yaitu anemia ( kekurangan sel darah
Untuk menilai status gizi pada ibu hamil umumnya dilakukan pada awal asuhan
Pengkajian yang dilakukan untuk menilai status gizi ibu dapat dilakukan melalui
memberikan informasi dasar yang vital untuk mengkaji status gizi ibu pada awal
pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk
(2) Energi
Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
(3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein sebesar
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot.
(5) Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
(6) Pemberian suplemen vitamin vitamin D terutama pada kelompok yang berisiko
a. Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini
badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/mg. Sebesar 60% kenaikan berat
b. Keniakan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,5 kg/mg. Sekitar 60%
c. Gaya hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu
hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap
beralkohol dan obat-obatan adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu
dan bayinya. Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu
Jika wanita hamil merokok selama kehamilan maka ia sudah terpapar tiga
arteri pada plasenta dan tali pusat sehingga mengurangi jumlah oksigen
itu, rokok bukan hanya berbahaya bagi ibu hamil yang merokok aktif. Ibu
peminum berat terutama saat hamil (5-6 gelas sehari ), maka besar
bentuk tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan
tubuh buruk, daya tahan tubuh mwlawan infeksi rendah dan kurangnya
nafsu makan. Wanita hamil yang mengkonsumsi alcohol juga tidak dapat
sehat.
Jika wanita hamil pernah atau masih menggunakan obat-obat bius seperti
obatan yang dijual bebas tanpa melalui resep dokter dengan dosis yang
bius dan sangat menderita setelah kelahirannya atau bayi dapat lahir mati
atau cacat. Obat-obat yang dibeli bebas tanpa rekomendasi dari dokter
obatan tersebut.
Diketahui bahwa beberapa zat cukup berbahaya bagi wanita hamil. Zat tersebut
sering berkaitan dengan kerusakan pada janin. Golongan zat yang tersebut
antara lain zat fisik misalnya radiasi, vibrasi, panas dan kebisingan. Zat kimia
seperti toluene ( bahan perekat ) dan timah. Untuk itu ibu hamil perlu melindungi
dirumah.
ibu yang tidak bersuami atau hamil diluar nikah. Sehingga akan mempengaruhi
memerlukan perawatan khusus hingga melahirkan bayi BBLR. Seain itu usaha
menyebabkan infeksi, cacat yang akhirnya justru akan menjadi beban keluarga.
Sebagai seorang bidan harus percaya bahwa ibu dan anak berhak mendapat
perhatian dan dihormati siapapun juga. Bahkan mereka yang termasuk dalam
kondisi seperti ini harus lebih banyak memerlukan hak-hak tersebut. Seorang
membuat wanita tersebut merasa bersalah dan malu. Sebaliknya bidan dapat
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri
ibu hail ( internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil (external ).
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert ( tidak mau berbagi
dengan orang lain ) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung
dengan ibu hamil yang memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa.
Ibu hamil dengan kepribadian seperti ini biasanya menunjukkan kecemasan dan
ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan bayi ynag dikandungnya selama
tidak menyenangkan.
kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak
menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa
tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yabg ditandai ibu
sering murung.
Sedangkan faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman
ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak bahagia dan mendapat cukup cinta
kasih, berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak dianggap
sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong secara
psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya. Selain itu
pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan yang
meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang
mempengaruhi kehamilannya.
Gangguan emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester
pertama akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti dapat mengalami kesulitan
belajar, sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan
meningkatkan produksi neural adrenalin, serotonin dan gotamin yang bisa masuk ke
Untuk itu dalam memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan
tersebut.
b) Dukungan keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga.
Bagi pasangan baru, kahamilan merupkan kondisi dari masa anak menjadi orang tua
sehingga kehamilan dianggap suatu krisis kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti
oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka
memecahkan krisis dengan sukses adalah kekutan bagi keluarga untuk menciptakan
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan
2. Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai
ibu
3. Memberi dukungan pada ibu untuk menghikangkan rasa takut dan cemas
terhadap persalinan
4. Memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan
anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik
c) Dukungan suami
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah suaminya. Banyak
pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan
fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehamilan dan sedikit risiko
komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karea ada dua kebutuhan utama yang
ditunjukkan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan
kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
kehamilan istrinya.
3) Faktor lingkungan
Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk menjadi sehat terutama ibu
hamil, beberapa alasan antara lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik,
Seorang ibu biasanya mencoba bekerja memberikan asuhan kepada ibu hamil secara
tersebut merupakan masalah yang terdapat pada masyarakat yang tidak mudah
Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai
berpengaruh pada keamanan atau kesehatan ), tidak jelas ( efek tidak diketahui /
tidak dipahami ) atau membahayakan. Terutama bila factor budaya tersebut dapat
menghambat pemberian asuhan yang optimal bagi ibu hamil. Bidan harus mampu
kebiasaannya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja hal ini
memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan
masyarakat.
dengan aman. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang
mudah terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering
darurat. Bidan dapat memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga
tentang pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah bersalin, polindes, PKM dan
fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi kehamilan dan
persalinannya.
Masalah keuangan sering timbul didalam kehidupan keluarga. Memang dalam hal
ini bidan tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalah keluarga tetapi
hendaknya menunjukan impatinya serta mencoba memberikan pemahaman akan
manfaat financial yang tersedia untuk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan
harus dapat memperoleh informasi mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu
kehamilan.
1) Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah kebutugzn yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.
Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang
dikandung Untuk menyegah hal tersebut di atas dan untuk memenuhi oksigen maka
e) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan
lain-lain.
2) Nutrisi
Pada saat ibu hamil harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus di
tingkatlkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil harusnya mengkonsumsi yang
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup caira (gizi seimbang)
Selama trimester 1 (hinga minggu ke-12) ibu harus mengkonsumsi berbagai jenis
170mkalori 9 setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya agar tubuh menghasilkan cukup
energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesar konsumsi minimal 2000
kalori perhari. Penuhui melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal dan
pasta), dilengkapi dengan sayuran, buah, ding-dagingan ataun ika-ikanan susu dan
produk olahannya.
Agar supan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil
tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat
dikonsumsi untuk memenuhui kebutuhan zat gisi perhari pada trimester I, roti, sereal,
nasi 6 porsi, buah 3-4 porsi, sayuran 4 porsi, daging sumber protein lainnya 2-3 porsi,
Konsumsi aneka jenis makan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang
kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium 1000
miligran/hari. Didapat dari keju ¾ cangkir, keju permesan atau romano 1 ons dll.
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, di peroleh dari hati,
kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk dan jus jeruk.
Saat makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak
janin, ditambah kolin dan DHA untuk membentuk otak sel otak baru.
B6, semua untuk membantu proses tumbuh kembang, vitamin B12 untuk membentuk
sel darah baru, vitamin C untuk peneyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan
mengkonsumsi zat besi, karena volume darah akan meningkat 50%. Zat besi berguna
untuk memroduksi sel darah merah. Apa lagi jantung janin siap berdenyut.
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak kemajuan dan perkembangan.
Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya kehamilan
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kolak dan
cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat saraf janin yang
mulai berkembang.
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang
dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi anatara lain dari 2 cangkir nasi
atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
Makan sayur buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan
(4) Minggu ke 24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenihi kebutuhan asam lemak omega-3
Ditrimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai, selain untuk mengatasi
beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah
sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boelh dikesampingkan baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester
(1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 – 80.000 kilo kalori
(kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzin. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah
sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
(3) Yodium
metabolisme sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya
(4) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari
cairan. Air sangat pentung untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh,
3) Personal hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mengurangi kemungkinan infeksi. Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di
anjurkan setidaknya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan
banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
daerah genetalia) dengan cara di bersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi
dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali muda menjadi gigi berlubang,
a) Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan
muda dipakai serta bahan yang muds menyerap keringat. Pakaian yang dipakai ibu
tangan, pakain juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering
digunakan sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah
b) Eliminasi
(1) Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh
rongga panggul
(3) Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu
meningkat Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umumnya dirasakan
oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan II. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologi. Hal ini terjadi karena awalnya kehamilan terjadi pembesaran uterus yang
(4) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak di larang selama tidak asa riwayat
b) Perdarahan pervaginam
kehamilan
d) Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi
sudah didera morning sickness, muntah, malas, segala hal yang bertolak
belakang dengan semangat dan libido. Fluktasi kelelahan, dan rasa mual
aktivitas dengan lebih leluasa dari pada trimester pertama. Demikian pula
3) Trimester ke III : minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika
cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan
penurunan lobido di trimester ketiga, itulah hal yang noarmal apa lagi jika
yang dapat terjadi selama kehamilan/priode anternatal, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak di deteksi bisa menyebabkan kamtian ibu (Puroastuti, elisabeth, 2015 : 78)
Perdarahan dapat terjadi pasa setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda
harus selalu berfikir tentanf akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
b) Abortus
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
Menurut Purwoastuti, elisabeth (2015 : 29-34) abortus dibagi lagi menjadi beberapa
1) Abortus komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20
menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala
2) Abortus inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar rahim dan masi ada yang tertinggal
servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari osteum uteri eksternum. Pada USG didapatkan
Abortus yang sedang mengacam yang ditandai dengan seviks yang telah
didapatkan juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri kolek uterus yang hebat,
dibagian bawah.
4) Abortus iminens
lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim, suatu
abortus iminens dapat atau tanpa disertai nyeri pinggang bawah. Perdarahan
kantong amnion normal, jantung janin berdenyut dan kantong amnion kosong,
5) Missed abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam
6) Abortus habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut atau lebih. Pada
sebelum 28 minggu
7) Abortus infeksius
8) Abortus septik
c) Kehamilan ektopik
endometrium kavum uteri (Elisabeth, 2015 : 35). Kehamilan ektopik adalah suatu
selain cavum uteri, seperti di ovarium, tuba, serviks, bahkan rongga abdomen
(Sukarni, Margareth, 2013 : 135). Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat
atau tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah, berat
atau ringannya nyeru tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
hipotensi, pucat dan ekstermitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu
perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen. Dari
pemeriksaan dalam serviks teraba lunak nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan
d) Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak di temukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan
berupa degenerasi hidropik. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara antara antara bulan pertama
sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu Sifat perdarahan bias intermiten,
kematian. Karena perdarahan ini umumnya pasien mola hidatidosa masuk dalam
keadaan anemia.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan
tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester I bisa disebabkan
karena mual muntah pada ibu hamil dan perdarahan pada ibu hamil trimester I
g) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi
(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
a) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi
(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia
pada trimester II disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia
a) Perdarahan pervaginam
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti
pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam
a) Pengelihatan kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-
eklampsia.
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan
ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode
laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar
kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim
g) Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu
i) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
pendidikan, pengawasan secara dini terhadap komplikasi dan penyakit ibu yang
c) Dua kali pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 minggu dan sesudah
Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I
0,5 kg perbulan dan Trimester II-III 0,5 kg perminggu. Dengan kenaikan berat
eklamsi.
c) Ukur tinggi fundus uteri (TFU). Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan
e) Pemberian imunisasi TT. Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka
berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapat suntikan TT2 dan
atau 1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberika 1 kali suntikan bila
hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu
hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan
terakhir telah lebih dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak
perlu disuntik TT lagi karena mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).
f) Pemeriksaan Hb. Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr% karena
g) Pemeriksaan VDRL
n) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (Depkes RI, 2015).
a. Perngertian persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan di mulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan
a) Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala memasuki pintu atas
karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan
2) Tanda In-Partu
a) Rasa sakit oleh adanya HIS yang datang lebih kuat, sering dan teratur
1) Kala I
a) Tekanan Darah
Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi (sistol rata-rata naik) 10-20
takut, dan cemas juga akan meningkatkan tekanan darah (Rohani, Saswita, &
Marisah, 2014).
b) Metabolisme
angsur disebabkan karena kecemasan dan aktivitas otot skeletal, penigkatan ini
ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, curah jantung
Marisah, 2014).
c) Suhu Tubuh
agar peningkatan suhu tidak lebih dari 0,5-1 0C (Rohani, Saswita, & Marisah,
2014).
d) Detak Jantung
e) Pernapasan
normal dan bisa menyebabkan alkalosis (Rohani, Saswita, & Marisah, 2014).
f) Ginjal
aliran plasma ginjal. Proteinuria yang sedikit dianggap normal dalam persalinan
g) Gastrointestinal
perut dalam waktu biasa. Mual dan muntah bisa terjadi sampai ibu
h) Hematologi
2) Kala II
a) Kontraksi
His pada kala II menjadi lebih terkoordinasi, lebih lama (25 menit), lebih cepat
kira-kira 2-3 menit sekali. Sifat kontraksi uterus simetris, fundus dominan, diikuti
Organ-organ yang ada dalam panggul adalah vesika urinaria, dua ereter, kolon,
uterus, rektum, tuba uterina, uretra, vagina, anus, perineum, dan labia. Pada
mobilitas sendi, dan kolagen menjadi lunak sehingga terjadi relaksasi panggul.
Hormon relaksin dihasilkan oleh korpus luteum. Karena adanya kontraksi, kepala
janin yang sudah masuk ruang panggul menekan otot-otot dasar panggul
sehingga terjadi tekanan pada rektum dan secara reflex menimbulkan rasa ingin
lama kemudian kepala tampak di vulva pada saat his (Rohani, Saswita, &
Marisah, 2014).
c) Ekspulsi janin
Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan, yaitu sebagai berikut:
(5) Peningkatan pengeluaran lendir dan darah (Rohani, Saswita, & Marisah,
2014)
3) Kala III
rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah. Oleh karena itu
Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian atas
4) Kala IV
Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Kala IV yaitu Selama 10-45 menit berikutnya
setelah kelahiran bayi, uterus berkontraksi menjadi ukuran sangat kecil yang
sampai rata-rata 350 ml oleh mekanisme sebagai berikut: serabut otot polos
uterus tersusun berbentuk angka delapan mengelilingi pembuluh-pembuluh
darah ketika pembuluh darah tersebut melalui dinding uterus. Oleh karena itu,
2014).2014).
1) Kala I
persalinan.
Perubahan psikologis pada kala I. Beberapa keadaan dapat terjadi pada ibu
dalam persalinan, terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan sebagai
berikut:
menolongnya
2) Kala II
Perubahan psikologis pada kala II yaitu. Sering timbul rasa jengkel, tidak
nyaman, saat bersalin ibu merasakan nyeri akibat kontraksi uterus yang semakin
berkeringat lebih banyak, akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan ketika bayi
sudah di lahirkan karena tenaga habis dipakai untuk meneran. Tidak sabaran,
sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya terganggu. Hal ini
disebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan timbul kontraksi-
kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan dan ingin segera mengeluarkan
janinnya.
Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan tujuannya
sendiri serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh bahwa bila mampu
mengejan “terasa lega”. Tetapi ibu lain sangat berat karena intensitas sensasi
yang dirasakan. Efek yang dapat terjadi pada ibu karena mengedan ,yaitu
Exhaustion , ibu merasa lelah karena tekanan untuk mengejan sangat kuat. Dua,
karena terdesak oleh kepala janin. Tiga, panik ibu akan panik jika janinnya tidak
3) Kala III
Karena saat – saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga
Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan
mati Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu. Takut tidak dapat
4) Kala IV
a. Phase Honeymoon
Phase Honeymoon ialah Phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan kontak
yang lama antara ibu–ayah–anak. Hal ini dapat dikatakan sebagai “Psikis
Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak, dan
tetap dalam ikatan kasih, penting bagi perawat untuk memikirkan bagaimana
agar hal tersebut dapat terlaksana partisipasi suami dalam proses persalinan
a) Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
b) Agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka
sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam panggul.
e) Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk dapat
dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan mudah
meregang, apabila terdapat kekuatan pada jaringan, maka otot-otot ini akan
mudah rupture.
f) Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang
kaku.
1) Power (Kekuatan)
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik.
f) Keleahan
3) Passanger
b. Janin merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting
adalah kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar,
4) Psyche (psikologis)
pelayanan kebidan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta
dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka
ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan membantu
Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal ini
dan menjaga tetap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan
larutan untuk pemeriksaan vagina dan juga veces dapat membuat ibu
(2) Mandi di bak/ shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan santai, ibu
b) Berendam
abad yang lalu. Ketertarikan dari air dalam persalinan dan kelahiran bayi kini
hanya untuk berendam pada kala satu dan beberapa wanita memilih untuk
diperlukan perlu cukup dalam agar air dapat menutup abdomennya. Hal ini
memberikan suatu bentuk hidrotherapy dan kegembiraan yang akan
c) Perawatan mulut
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya mempunyai napas
yang bau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dia
dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa
perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak
menyenangkan bagi orang disekitarnya. Hal diatas dapat dihindari jika wanita
1. Menggosok gigi : ibu bersalin harus diingatkan untuk membawa sikat gigi
dan pasta gigi kerumah sakit/ rumah bersalin untuk digunakan selama
persalinan.
d) Pengipasan
a. Mengusap keringat
d. Memberikan minum
e. Merubah posisi,dll
Nyeri pada saat persalinan disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks dan
distensi perineum. Rasa nyeri yang terjadi saat persalinan dapat terjadi pada
Midwifery:
b. Pengaturan posisi
c. Relaksasi dan latihan pernafasan
f. Asuhan tubuh
g. Sentuhan
Beberapa ibu mungkin berteriak pada puncak kontraksi dan ada pula yang
berusaha untuk diam ada juga yang menangis. Itu semua merupakan tingkah
laku yang pada saat itu hanya dapat dilakukannya. Sebagi seorang bidan yang
Penerimaan akan tingkah lakunya dan sikap juga kepercayaannya, apapun yang
dia lakukan merupakan hal terbaik yang mampu dia lakukan pada saat itu.
c) Pengurangan rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa
takut.
f. Penatalaksanaan Dalam Proses Persalinan Kala I-IV Dan 2 Jam Post Partum
Persalinan dibagi atas empat tahap. Pada kala I disebut juga kala pembukaan,kala II
disebut dengan tahapan pengeluaran, kala III disebut kala uri, kala IV adalah2 jam
Persalinan dibagi atas empat tahap. Pada kala I disebut juga kala pembukaan, kala
II disebut dengan tahapan pengeluaran, kala III disebut kala uri, kala IV adalah 2 jam
setelah plasenta keluar. Dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) dikenal dengan 60
vaginanya.
c) Perineum menonjol.
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
5) Memakai satu sarung dengan dtt atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali
tabung suntik).
ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi
masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10) Memeriksa denyut jantung janin (djj) setelah kontraksi berakhir untuk
memastikan bahwa djj dalam batas normal ( 120 – 160 kali / menit ).
KALA II
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk meneran. (pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :
a) Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk
meneran
ibu.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60/menit (1 jam)
14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan
16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
18) Memakai sarung tangan dtt atau steril pada kedua tangan.
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa
bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan
lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk
atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung
dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu
kelahiran kaki.
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bagian pusat.
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil
28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir menyuntikkan oksitosin 10 unit
menyuntikkan oksitosin)
30) Setelah 2 menit sejak lahir, menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
31) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
32) Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
33) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (di atas simfisis),
tali pusat.
bawah pada tali pusat dengan lembut. Melakukan tekanan yang berlawanan
arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30–40 detik,
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kea rah dorsal
ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kea rah distal maka lanjutkan
a) Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu
b) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5
– 10 cm dari vulva.
c) Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama
15 menit::
(5) Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi atau
37) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
robek, pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa
vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau
klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
39) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
41) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik serta tidak
42) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
43) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong.
44) Mengajarkan ibu /keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi.
46) Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik
47) Memantau keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
a) Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera
c) Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan kembali kontak
dekontaminasi
sesuai.
51) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan asi. Menganjurkan
52) Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% dan membilas
53) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan
bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian mengeringkan
56) Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis infeksi, vitamin k1 1
mg im di paha kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernapasan
setiap 15 menit.
57) Setelah 1 jam pemberian vitamin k1 berikan suntikan imunisasi hepatitis b di
paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-
58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di dalam larutan
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang), memeriksa tanda vital
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda –
Menurut Saifuddin (2014) bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi
baru lahir dengan umur kehamnilan 37-42 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, napas secara spontan
dan teratur, berat badan antara 2.500-4.000 gram serta harus dapat melakukan
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi ovum dan spermatozoon dengan masa gestasi
memungkinkan hidup di luar kandungan. Tahapan bayi baru lahir yaitu umur 0 sampai 7
hari disebut neonatal dini dan umur 8 sampai 28 hari disebut neonatal lanut (Maternity,
bayi yang lahir dengan usia kehamilan aterm (37-42 minggu) dan berat badan normal
1) Sistem Pernafasan
a) Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi mekanik).
c) Rangsanan dingin didaerah muka dan perubahan suhu didalm uterus (stimulasi
sensorik)
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama
selain karena adanya surfaktan, juga karena adanya tarikan nafas dan
pengeluaran nafas dengan merintih sehingga udara bisa tertahan didalam. Cara
2) Peredaran Darah
Setelah bayi lahir, paru akan berkembang yang akan mengakibatkan tekanan arteriol
dalam paru menurun yang dikuti dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan.
Kondisi ini menyebabkan tekanan jantung kiri lebih besar dibandingkan dengan
tekanan jantung kanan, dan hal tersebut membuat foremen ovale secara fungsional
menutup. Hal ini terjadi pada jam – jam pertama setelah lahir. Oleh karena tekanan
dalam paru turun dan tekanan aorta desenden naik dan juga karena rangsangan
biokimia (PaO2 yang naik ) serta duktus atrteriousus yang berobliterarsi. Hal ini
Aliran darah paru pada hari pertama kehidupan adalah 4 -5 liter permenit/m 2
(Gessner, 1965).Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1,96
liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/m2) karena
penutupan duktus arteriousus. Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh
jumlah darah yang melalui transfuse plasenta yang pada jam – jam pertama sedikit
menurun, untuk kemudian naik lagi dan menajdi konstan kiraa – kira 85/40 mmHg.
3) Suhu Tubuh
a) Konduksi
Panas dihantarkan dari tubuh bayi kebenda sekitarnya yang kontak langsung
dengan tubuh bayi (pemindahan panas dari tubuh bayi keobjek lain melalu
kontak langsung Sebagai contoh, konduksi bisa terjadi ketika menimbang bayi
tanpa alas timbangan , memegang bayi saat tangan dingin, dan menggunakan
b) Konveksi
Panas hilang dari tubuh bayi keudara sekitarnya yang sedang bergerak (jumlah
panas yang hilang bergantung pada kecepatan dan suhu udara). Sebagai
contoh, konveksi dapat terjadi ketika membiarkan atau menempatkan BBL dekat
c) Radiasi
Panas dipancarkan dari BBL keluar tubuhnya kelingkungan yang lebih dingin
tembok) (Sunarsih, dewi ,2010;h.13-14). Harus diingat bahwa bayi pada saat
lahir mempunyai suhu 0,5 – 1 C lebih tinggi dibanding dengan suhu ibunya.
Ruang bersalin seringkali tidak cukup hangat, dengan aliran udara yang dingin di
dekat bayi (yang berasal dari AC di dekat troli resusitasi), atau petugas tidak
dan gangguan pembekuan darahlebih sering terjadi dan lebih berat bila bayi
mengalami hipotermi(SarwonoPrawirohardjo,2008;h.368).
d) Evaporasi
Panas hilang melalui proses penguapan yang tergantung pada kecepatan dan
uap). Evaporasi ini dipengaruhi oleh jumlah panas yang dipaka, ditingkat
kelembadan udara, dan aliran udara yang melewati. Apabila BBL dibiarkan dalam
suhu kamar 25 ºC, maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi,
sepersepuluhnya saja.
4) Metabolisme
Luas peermukaan tubuh neonatus relatif lebih luas dari tubuh orang dewasa,
sehingga metabolisme basal per kg berat badan akan lebih besar. Oleh karena
itulah, BBL harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energi dapat
Dari jam – jam pertama kehidupan, energi didapatkan dari perubahan karbohidrat,.
Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu,
sekitar dihari keenam energi diperoleh dari lemak dan karbohidrat yang masing –
Tubuh BBL mengandung relatif banyak air. Kadar natrium juga relatif lebih besar
dibandingkn dengan kalium karena ruangan ektraseluler yang luas. fungsi ginjal
c. Renal blood flow relatif kurang dibandingakan dengan orang dewasa (Dewidan
sunarsih,2014;h.14-15).
Neonatus harus miksi dalam waktu 24 jam setelah lahir, dengan jumlah urine sekitar
20 – 30 ml/hari dan menigkat menjadi 100 –200 ml, hari pada waktu akhir minggu
Maryanti,dkk,2015;h.19).
6) Imunoglobulin
Bayi baru lahir tidak memiliki sel plasma pada sumsum tulang juga tidak memiliki
lamina propia ilium dan apendiks. Plasenta merupakan sawar, sehingga fetus bebas
dari antegen dan stres imunologs. Pada BBL hanya terdapat gamaglobulin G,
sehingga imunologi dari ibu dapat berpindah melalui plasenta karena berat
molekulnya kecil. Akan tetapi, bila ada infeksi yang dapat melalui plesenta (lues,
tokoplasma ,herpes simpleks, dan lain – lain) reaksi imunologi dapat terjadi dengan
7) Traktus Digestivus
Traktus digentivus relatis lebih berat dan lebih panjang dibandingkan dengan orang
mekonium biasanya pada 10 jam pertama kehidupan dan dalam 4 hari setelah
kelahiran biasanaya feses sudah berbentuk dan berwarna biasa. enzim dalam
traktus digentivus biasanya sudah terdapat pada neonatus, kecuali enzim amilase
Kapasitas lambung neonatus sangat bervariasi dan tergantung pada ukuran bayi,
pemberian makanan dan selesai antara 2- 4 jam setelah pemberian makanan dan
pengosongan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain waktu dan volume
makanan, jenis dan suhu makanan serta stres fisik . Neonatus memiliki enzim lipase
dan amylase dalam jumlah sedikit sehingga neonatus kehilangan untuk mencerna
karbohidrat dan lemak. Pada waktu lahir, usus dalam keadaan steril hanya dalam
beberapa jam. Terdengar bunyi isi perut dalam 1 jam pertama kelahiran
(Maryanti,dkk,2014;h.20).
Mekonium yang ada dalam usus besar sejak 16 minggu kehamilan, diangkat dalam
24 jam pertama kehidupan dan benar – benar dibuang dalam 48 – 72 jam. Feses
pertama berwarna hijau kehitam – hitaman, keras, dan mengandung empedu. Pada
hari 3 – 5 feses berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Begitu bayi diberi
makanan, kotoran berwarna kuning. Kotoran bayi yang meminum susu botol lebih
pucat warnanya, lunak dan berbau agak tajam. Bayi BAB 4 -6 x sehari. Refleks
gumoh dan refleks batuk yang matang sudah terbenuk dengan baik pada saat lahir.
Kemampuan neonatus cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain
Hubungan antara esophagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang
dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat
sendiri. Pada saat neonatus glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 – 2
dari sumber lain terutama lemak, nenotus yang tidak mampu mencerna makanan
dengan jumlah yang cukup, akan membuat glukosa dari glukogen (glikogenisasi)
(Maryanti,2014.h.20-21).
8) Hati
Segera setelah lahir, hati menunjukkan perubahan kimia dan morfologis yang berupa
kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak serta glikogen. Sel hemopoetik
juga mulai berkurang, walaupun dalam waktu yang agak lama.enzim hati belum aktif
brnar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum
h.15).
Pada neonatus perempun labia mayora dan labia minora mengaburkan vestibulum
dan menutup klitoris. Pada noenatus laki – laki preputium biasanya tidak
sepenuhnya tertarik masuk dan testis sudah turun. Pada bayi laki – laki dan
kongesti lokal di dada dan yang kadang – kadang diikuti oleh sekresi susu pada hari
ke 4 atau ke 5. Unutk alasan yang sama gejala haid dapat berkembang pada bayi
perempuan.
Tubuh neonatus kelihatan sedikit tidak proposional, tangan sedikit lebih panjang dari
kaki, punggung neonatus kelihatan lurus dan dapat ditekuk dengan mudah, neonatus
tertutup dalam waktu 6 – 8 minggu. Fontanel anterior tetap terbuka hingga usia 18
bulan.
Dibandingkan dengan sistem tubuh lain, sistem saraf neonatus baik secara anatomi
maupun fisiologi. Ini menyebabkan kegiatan refleks pina dan batang otak dengan
kontrol minimal oleh lapisan luar serebrum pada bulan – bulan awal walaupun
memerlukan persediaan oksigen dan glukosa yng tetap dan memadai. Otak yang
masih muda rentan terhadap hipoksia, keseimbangan biokimia, infeksi dan
Tingkat keasaman (pH) dara pada waktu lahir umumnya rendah karena glikolisis
Menurut Maternity, Anjany dan Evrianasari (2018), ciri-ciri bayi baru lahir normal antara
lain:
7) Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.
10) Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki
12) Refleks morrrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
a. Nutrisi
ibu (jika payudara penuh) dan tentu saja ini lebih berarti pada menyusui sesuai
kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam),
bergantian antara payudara kiri dan kanan. Seorang bayi yang menyusu sesuai
Menurut Legawati (2018) air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium
untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting
mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Bayi baru lahir
c. Personal Higiene
tantangan tersendiri bagi ibu baru. Ajari ibu, jika ibu masih ragu untuk
memandikan bayi di bak mandi karena tali pusatnya belum pupus, maka bisa
ruangan yang hangat tidak berangin. Lap wajah, terutama area mata dan
sekujur tubuh dengan lembut. Jika mau menggunakan sabun sebaiknya pilih
sabun yang 2 in 1, bisa untuk keramas sekaligus sabun mandi. Keringkan bayi
a. Pakaian
Pakaikan baju ukuran bayi baru lahir yang berbahan katun agar mudah
memudahkan pemasangan pakaian. Jika suhu ruangan kurang dari 25oC beri
bayi pakaian dobel agar tidak kedinginan. Tubuh bayi baru lahir biasanya sering
terasa dingin, oleh karena itu usahakan suhu ruangan tempat bayi baru lahir
berada di 27oC. Tapi biasanya sesudah sekitar satu minggu bayi baru lahir akan
(Noordiati, 2018).
b. Anitasi Lingkungan
kebersihan udara yang segar dan sehat untuk asupan oksigen yang maksimal
(Noordiati, 2018).
c. Perumahan
Suasana yang nyaman, aman, tentram dan rumah yang harus di dapat bayi dari
orang tua juga termasuk kebutuhan terpenting bagi bayi itu sendiri. Saat dingin
Kebersihan rumah juga tidak kalah terpenting. Bayi harus terbiasa dengan sinar
matahari namun hindari dengan pancaran langsung sinar matahari
sebagai tempat bermain yang aman dan menyenangkan untuk anak (Legawati,
2018).
3) Kebutuhan psikososial
Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat
persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bounding merupakan suatu hubungan
yang berawal dari saling mengikat diantara orangtua dan anak, ketika pertama
kali bertemu. Attachment adalah suatu perasaan kasih sayang yang meningkat
satu sama lain setiap waktu dan bersifat unik dan memerlukan kesabaran.
Hubungan antara ibu dengan bayinya harus dibina setiap saat untuk
mempercepat rasa kekeluargaan. Kontak dini antara ibu, ayah dan bayi disebut
b. Rasa Aman
Rasa aman anak masih dipantau oleh orang tua secara intensif dan dengan
c. Harga Diri
membentuk harga diri anak. Hal ini bergantung pada pola asuh, terutama pola
d. Rasa Memiliki
BBL sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi
mikro organisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah
lahir. Sebelum menangani BBL, pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya
a) Persiapan diri
bersentuhan dengan nayi, serta memakai sarung tangan bersih pada saat
b) Persiapan alat
Pastikan semua peralatan dan bhan yang digunakan, terutama klem, gunting, alat-
alat resusitasi dan benang tali pusat telah di DTT atau seterilisasi. Pastikan semua
pakaianan, handuk, selimut, dan ain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam
keadaan bersih. Dekontaminasi dan cuci semua alat setiap kali setelah digunakan.
c) Persiapan tempat
Menggunakan ruangan yang hangat dan terang, siapkan tempat resusuitasi yang
2. Penilaian awal
Untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaaan: Sebelum
bayi lahir:
a. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks Keringkan bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh yang lain nya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah
dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
b. Letakkan bayi didada ibu agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi Letakkan bayi
tengkurep didada ibu. Luruskan dan usahakan kedua bahu bayi menempel didada
atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara kedua payudara ibu dengan
Selimuti tubuh ibu dan bayi denagn kain hangat dan pasang topi dikepala bayi.
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan cepat
Lakukan penimbangan setelah 1 jam kontak kulit ibu kekulit bayi dan bayi selesai
a. Klem, potong dan ikat tali pusat 2 menit pasca bayi lahir.
b. Lakukan penjepitan ke-1 tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding perut (
pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan, urut tali pusat dengan dua jari kemudian
dorong isi tali pusat kearah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat dilakukan
Lakukan penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 kearah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan tali
pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat diantara 2 klem
d. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
e. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%.
5. Pemberian IMD
(1) Bayi untuk mendapatkan kontak kulit dengan kulit dengan ibunya segera
(2) Bayi harus debiarkan untuk melakukan IMD dan ibu dapat mengenali bahwa
(3) Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada BBL hingga
persalinan.
menghisap awal pada bayi paling kuat dalam bebrapa jam pertama setelah lahir
6. Pemberian vitamin K1
setelah proses IMD dan bayi menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat
Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah proses IMD dan
bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi mata tersebut mengandug tetrasiklin 1% atau
antibiotik lain. Upaya pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan > 1 jam
setelah kelahiran.
terutama jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis B pertama diberikan 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1, pada saat bayi baru berusia 2 jam. Untuk bayi yang lahir
difasilitasi kesehatn dianjurkan diberikan BCG dan OPV pada saat sebelum bayi pulang
dari klinik. Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untuk kembali untuk mendapatkan
9. Rawat gabung.
Adalah suatu cara perawatan ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisaahkan,
melainkan ditempatkan dalam sebuah runag , kamar ataau tempat bersama- sama
selama 24 jam penuh dalam seharian. Dengan kata lain, rawat gabung adalah suatu
sistem perawatan ibu dan bayi bersama-sama atau pada tempat yang berdekatan
sehingga memungkinkan sewaktu-waktu atau setiap saat ibu tersebut dapat menyusui
bayinya. Menurut sifatnya, rawat gabung dibedakan menjadi dua yakni rawat gabung
kontinu, yaitu bayi berda di samping ibu terus menerus, serta rawat gabung intermiten
yaitu bayi hanya sewaktu – waktu saja bersama ibu misalnya pada saat bayi akan
menetek saja.
Tujuan rawat gabung secara umum adalah membina hubungan emosional antara ibu
dan bayi, meningkatkan penggunaan air susu ibu (ASI), pencegahan infeksi dan
pendidikan kesehatan bagi ibu. Dengan rawat gabung, ibu dapat menyusui bayinya
sedini mungkin, kapan saja, dimana saja bayi membutuhkanya. Ibu dapat melihat dam
memahami cara perawatan bayi secara benar yang dilakukan oleh petugas, ibu
mempuyai pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah sakit,
dapat melibatkan suami secara aktif untuk membantu ibu dalam dalam menyusui
bayinya secara baik dan benar, ibu mendapat kehangatan emosinal atau batin karena
Syarat bayi baru lahir bisa dilakukan rawat gabung, antara lain bayi lahir spontan, baik
presSentasi kepala maupun bokong. Apabila bayi lahir dengan tindakan, maka rawat
gabung dilakukan setelah bayi cukup sehat, reflek menghisap baik, tidak ada tanda –
tanda infeksi dan lain-lain. Apabila bayi lahir secara seksio sesaria dengan pembiusan
umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu sadar dan bayi tidak mengantuk, 4-6 jam
setelah operasi selesai. Syarat lain agar agar bayi baru lahir bisa dirawat gabung,
adalah bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama ( nilai APGAR lebih dari tujuh ), umur
kehamilan lebih dari atau samaa dengan 37 minggu, berat lahir lebih dari atau sama
dengan 2500 gram, tidak terdapat tanda infeksi intrapartum, bayi dan ibu dalam
keadaan sehat.
a. Pengertian Nifas
Nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira-
kira selama 6 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar
sampai alat-alat kandungan kembali normal seperti sebelum hamil (Asih &
Risneni, 2016).
Masa Nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya pasenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpukan bahwa masa nifas adalah masa
pulihnya kembali organ reproduksi setelah melahirkan seperti sebelum hamil dan
membutuhkan waktu selama 6 minggu atau 40 hari.
Masa nifas dibagi dalam 3 tahap, yaitu puerperium dini (immediate puerperium),
postpartum).
3) Remote puerpenium (late puerperium), waktu yang diperlukan untuk pulih dan
Purwoastuti, 2015).
a) Sistem reproduksi
Pada masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur-angsur
diketahui sebagai involusi. Pada akhir kala 3 dari persalinan uterus berada
menetap pada sacral promontorium pada waktu ini, ukuran uterus kurang
kira-kira 14 cm, lebar 12 cm, dan tebal 10 cm serta berat kira-kira 1000 gr.
Pada saat bayi lahir uterus setinggi pusat berat uterus 1000 gram, saat
plasenta lahir uterus dua jari bawah pusat berat uterus 750 gram, setelah 1
berat uterus 500 gram, 2 minggu post partum uterus sudah tidak teraba
diatas simfisis dengan berat 350 gram, uterus semakin bertambah kecil di 6
minggu post partum dengan berat uterus sekitar 50 gram, dan uterus akan
gram.
(2) Endometrium
mengalami degenerasi.
(3) Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavam uteri dan vagina
dalam masa nifas. 1) Lochea rubra (1-3 hari post partum) Jumlahnya
Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
Perubahan pada pembuluh darah uterusPada saat hamil arteri dan vena
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena
pemeriksa masih dapat dimasukan 2-3 jari saja dan setelah 1 minggu hanya
Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan
luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke- 3 post
mirtiformis.
Ligamentum latum dan rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum
hamil.
Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ, payudara
mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri tekan
Hari kedua post partum sejumlah colostrum cairan yang disekresi oleh
payudara selama lima hari pertama setelah kelahiran bayi dapat diperas dari
globulin dan lebih banyak mineral tapi gula dan lemak sedikit.
(1) Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan pada 1-2 jam setelah bersalin.
kurangnya makanan padat dan pengendalian diri terhadap BAB. Ibu dapat
(2) Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari
setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus
yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali ke normal.
(1) Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium.
proteinuri yang patologi dari segera setelah lahiran sampai hari kedua
sesudah kencing masih tinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma
(1) Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang
berat ibu akibat pembesaran uterus. Stabilissi sendi lengkap akan terjadi
tingkat diastasis recti, yang merupakan separas dari otot rectus abdomen.
termasuk kondisi umum wanita dan tonus otot, apakah wanita berlatih
dengan setia untuk memperoleh kembali kesamaan otot abdominalnya,
ganda.
(3) Sakit punggung biasanya pada persalinan lama dan sulit ibu akan
merasakan lelah dan ngilu pada punggung bawah atau mungkin juga timbul
ketegangan dan rasa tidak nyaman pada punggung bagian atas, leher, dan
Rasa nyeri pada tulang ekor juga bisa timbul karena adanya memar/retak
yang timbul karena penekanan tulang belakang ibu oleh bagian belakang
kepala bayi pada presentasi posterior. Rasa nyeri pada tulang punggung
(1) Oksitosin
menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada waktu yang sama membantu
(2) Prolaktin
menstimulasi produksi ASI. Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap
ditekan.
(3) HCG, HPL, Estrogen, dan progesterone
Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir, tingkat hormon HCG,
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain:
jam pertama dapat meningkat menjadi 380C disebabkan oleh kelelahan dan
dehidrasi. Bila lebih dari 38 0C setelah 24 jam pertama sampai dengan hari
Nadi dalam keadaan normal selama nifas kecuali karena pengaruh partus
lama, persalinan sulit dan kehilangan darah berlebihan. Setiap denyut nadi
dan curah jantung tetap tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir.
(3) Pernapasan
perlu diperhatikan.
Sebagai komplikasi jantung dapat terjadi bradikardi 50-70 x/ menit, keadaan ini
dianggap normal pada 24-48 jam pertama. Penurunan tekanan darah sistolik 20
mmHg pada saat klien merubah posisi dari berbaring ke duduk lebih disebabkan
Akan tetapi umumnya, jika kadar ini turun jauh di bawah tingkat yang ada tepat
sebelum atau selama persalinan awal wanita tersebut kehilangan darah yang
cukup banyak. Pada minggu pertama setelah kelahiran, volume darah kembali
mendekati seperti jumlah darah waktu tidak hamil yang biasa. Setelah 2 minggu
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu
berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka pengecasan postpartum adalah 2-6
jam, 2 jam- 6 hari, 2 jam – 6 minggu ( atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari 6
minggu ). Berarti enam minggu pertama setelah ibu melahirkan yang mungkin
kelihatannya agak mengejutkan hati dalam sebuah buku ingormal seperti ini.
Meskipun demikian, sesunggunya sampai dengan dua puluh atau tiga puluh
tahun yang lalu ibu baru melahirkan di dorong untuk menghindari kerja keras dan
berbaring di tempat tidur selama seminggu agar rahimnya tidak turun. Wanita
hanya sehari. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan
(1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi
mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
(4) Memberikan pelayanan KB gangguan yang sering terjadi pada masa nifas
muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak
kelahiran bayi.
Penyebab
Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bisaserius dan bisa bertahan dua
syndrome.
Cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas dengan postpartum blues ada
berikut ini :
(a) Fase taking yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus
(b) Fase taking hold yaitu periode berlangsung antara 3-10 hari setelah
bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini
diri.
(c) Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
(2) Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik menjadi sedih/
(3) Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah
(4) Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka
(2) Gejala biasanya terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa
stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai
(4) Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam
Setelah ibu melahirkan tidak hanya perasaan gembira yang dirasakan ibu, akan
tetapi ibu juga akan mengalami kesedihan dan duka cita, adapun kesedihan dan
sensasi bertumpuk dalam waktu yang relative begitu singkat kesakitan, kerja
reaksi orang lain, bayi lahir, dilihat dan digendong, rasa sakit mereda, getaran
jiwa, keletihan dan kerinduan untuk tidur selama pertama itu semua penderitaan
yang muncul selama melahirkan sirna dan berganti oleh kebanggaan akan
prestasi dan kesenangan baru yang luar biasa akan bayinya sendiri, entah elok
atau tidak, yang berbaring di sampingnya, dengan wajah yang keriput dan jari-jari
tangan dan kaki mungil, bernapas sendiri dan bergerak dan tidur dan hadir
Tidur adalah sesuatu yang berharga pada hari pertama itu, dan sangat
dibutuhkan setelah pengerahan tenaga pada hari itu dan hari-hari sebelumnya,
dan ada kesadaran yang menyenangkan akan realitas kelahiran dan bayi itu.
Bahkan tidak selamanya mudah bagi ibu untuk menerima apa yang telah terjadi.
Rasa asing mengandung seorang bayi dalam diri seseorang, tetapi setelah
berlangsung selama sembilan bulan rasa asing itu pudar dan menjadi biasa dan
diterima. Kemudian, dalam tempo hampir tidak lebih dari pada sehari atau
bahkan kurang, bayi itu dilahirka, dua dalam satu telah menjadi dua orang, begitu
terpisah sehingga meskipun ada keterikatan cinta dan ketergantungan dan
kekeluargaan, jikalau salah satu misalnya meninggal yang lain dapat terus hidup.
Oleh karena itu, memasukkan mahluk baru ke dunia dapat menyedihkan maupun
seolah-olah perpisahan itu tidak pernah terjadi, namun sudah terjadi. Berkali-kali
ibu-ibu lain merasakan kebutuhan untuk mencubit diri mereka sendiri untuk
diri, sambil menatap bayi dengan perasaan kagum dan gembira, segera agak
memudar begitu tekanan hidup selanjutnya dirasakan. Bayi tidak lahir hanya
untuk dilihat dan dikagumi, tetapi harus diberi makan, dimandikan, diemong dan
jumlahnya banyak, sangat tertarik dan terlibat dan gelombang ucapan selamat
datang silih berganti. Di rumah sakit kehadiran begitu banyak orang, staf dan ibu-
ibu, hampir sedramatis keluarga bayi dari dalam rahim, tingkat khususnya
setelah persalinan selesai. Sering ada orang yang berpendapat bahwa kesedihan
dengan hormon.
Ada yang dapat dikaitkan dengan sikap dokter yang acuh tak acuh terhadap ibu
begitu dia melahirkan dengan selamat, dengan dalih bahwa ibu-ibu yang
mengikuti dampak dari setiap perubahan besar atas kritis dalam kehidupan kita.
Getaran hati karena prestasi atau nasib baik karena lulus ujian. Memperoleh
dan bahwa untuk memperoleh satu teal sering berarti melepaskan yang lain. Ya,
masa sembilan bulan kehamilan dan rintangan pada waktu persalinan sudah
paling buruk. Tetapi selama kehamilan bayi itu masih lebih merupakan makhluk
yang potensial dari pada yang sesungguhnya. Hubungan antara ibu dan anak
pun masih merupakan angan-angan. Maka bayi yang telah lahir meskipun tampil
dalam sosok yang kecil adalah sangat nyata. Dan jikalau tidak mendapat
perhatian yang memadai ia akan mati. Kelahiran seorang bayi mengubah sebuah
Selama ibu berada dalam masa nifas, paling sedikit 4 kali bidan harus melakukan
kunjungan, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
1) Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan) : mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri; mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk bila
perdarahan berlanjut; memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota
pemberian ASI awal; melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir; menjaga
bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia; jika petugas kesehatan
menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
penyulit; memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
fisik, fisiologis, dan psikologis yang diharapkan dalam dua minggu pasca partum.
Perhatian khusus harus diberikan pada seberapa baik wanita mengatasi perubahan
ini dan tanggung jawabnya yang baru sebagai orang tua. Pada saat ini juga adalah
kesempatan terbaik untuk meninjau pilihan kontrasepsi yang ada. Banyak pasangan
berencana secara dini, imunisasi, senam nifas, dan tanda-tnda bahaya yang dialami
oleh ibu dan bayi. Meskipun puerperium berakhir sekitar enam minggu, yang
menunjukkan lamanya waktu yang digunakan saluran reproduksi wanita untuk
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan. Oleh
karena itu, penting bagi bidan/perawat untuk memberikan informasi dan bimbingan pada
ibu untuk dapat mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas yang harus
diperhatikan.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan pada masa nifas ini adalah:
2) Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam
setengah jam), disertai gumpalan darah yang besar-besar dan berbau busuk.
3) Nyeri perut hebat/rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta nyeri
ulu hati.
Komplikasi Yang Mungkin Terjadi Pada Masa Postpartum, Infeksi postpartum adalah
semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman kedalam alat genetalia
pada waktu persalinan dan nifas.Sementara itu yang dimaksud dengan Febris
Puerperalis adalah demam sampai 38°C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
terjadinya infeksi yaitu rongga pelvik: daerah asal yang paling umum terjadi infeksi,
Pada 2 jam setelah melahirkan jika tidak ada kemungkinan komplikasi yang
memerlukan anestesi, ibu dapat diberikan makan dan minum jika ia lapar dan haus.
Konsumsi makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori
Untuk menghasilkan setiap 100 ml susu, ibu memerlukan asupan kalori 85 kalori.
Pada saat minggu pertama dari 6 bulan menyusui (ASI ekslusif) jumlah susu
yang harus dihasilkan oleh ibu sebanyak 750 ml setiap harinya. Dan mulai
minggu kedua susu yang harus dihasilkan adalah sejumlah 600 ml, jadi
tambahan jumlah kalori yang harus di konsumsi oleh ibu adalah 510 kalori.
b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatka protein, mineral dan vitamin
yang cukup, pedoman umum yang baik untuk diet adalah 2-4 porsi/ hari dengan
c) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca persalinan.
d) Minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit ) agar bisa memberikan vitamin A kepada
e) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari ( anjurkan ibu untuk minum setelah setiap
berguna bagi tubuh, bervariasi dan seimbang, protein yang adekuat, zat besi dan
vitamin untuk mengatasi anemia. Serat untk memperlancar ekskresi dan juga
sejumla cairan.
2) Ambulasi
Pemulihan mempercepat membalikkan tonus otot dan vena dari kaki dan
sesegera mungkin setelah melahirkan dan kebanyakan ibu dapat berjalan kekamar
a) Jika tidak ada kelainan lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu dua jam setelah
persalinan normal.
b) Pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12 jam
post partum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio secarea ambulasi dini
dilakukan paling tidak setelah 12 jam post partum setelah ibu sebelumnya
beristirahat (tidur).
c) Tahapan ambulasi : miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan
apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk berjalan
3) Eliminasi
post partum karena volume darah ekstrayang dibutuhkan waktu hmil tidak
diperlukan lagi setelah persalinan. Sebaiknya, ibu tidak menahan buang air kecil
ketika ada rasa sakit pada jahitan karena dapat menghambat uteru berkontraksi
akan pulih kembali dalam 5-7 hari post partum. Ibu harus berkemih spontan
dalam 6-8 jam post partum. Pada ibu yang tidak bisa berkemih motivasi ibu untuk
Setelah melahirkan, ibu harus berkemih dalam 6-8 jam. Urin yang dikeluarkan
adekuat. Diharpkan, setiap kali berkwmih, urin yang keluar sekitar 150 ml.
Hal ini kemungkinan akibat menurunnya tonus kandung kemih, adanya edema
menjamin cukup serat kasar dalam makanan dan cukup minuman serta
melakukan latihan.
Kesulitan buang air besar ( konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa
sakit, takut jahitan terbuka, atau karenahaemoroid. Kesulitan ini dapat dibantu
dengan mobilisasi dini, mengonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum
sehingga bisa buang iar besar dengan lancar. Sebaiknya pada hari kedua ibu
sudah bisa buang air besar. Jika sudah pada hari ketiga ibu maish belum bisa
buang air besar, ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk supositoria sebagi
pelunak tinja. Ini penting untuk menghindari gangguan pada kontraksi uterus
Untuk mencegah terjadinya infeksi baik luka jahitan dan maupun kulit, maka ibu
(a) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelain dengan sabun dan air.
menyentuh luka.
(b) Sarankan ibu untuk engganti pebalut atau kain pembalut setidaknya
duua kali sehari. Kain digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
(c) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelu dan
(2) Pakaian
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
Setelah bayi lahir mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada rabut
bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu sisir menggunakan
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu,
julah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih
BAB/BAK.
Sarankan pada ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
daerah luka.
5) Istrahat
terjadinya depresi.
b) Anjurkan ibu agar istrhat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
d) Anjurkan ibu untuk istrhat cukup untuk encegah kelelahan yang berlebihan
e) Sarankan ibu untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan, serta untuk tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur.
(3) Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami isteri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri.
Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Tidak dianjurkan untuk
setiap saat ibu merasa nyaman untuk memulai, dan aktivitas itu dapat dinikmati.
a) Secara fisik amam untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dab ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa
rasa nyeri.
b) Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai
masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
Banyak diantara senam postpartum sebenarnya sama dengan senam antenatal. Hal
yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut hendaknya
dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin sering/ kuat.
Senam yang pertama paling baik aman untuk memperkuat dasar panggul adalah
senam kegel.
Segera lakukan senam kegel pada hari pertama postpartum bila memang
mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari pertama atau kedua,
Caranya :
tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi lagi latihan sebanyak 5 kali.
terasa sakit dipunggung atas yang disebabkan oleh payudara yang berat
serta pemberian ASI yang sering terpaksa dilakukan dengan posisi yang
kaku dan lama diperhatikan. Senam tangan dan bahu secara teratur sangat
menggunakan gerkan tubuh yang baik, sikap yang baik serta posisi yang
2017).
Tujuannya adalah :
Tujuannya adalah :
c) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cairan serta istirahat
yang cukup.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda
atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
Kontrasepsi adalah pencegaha terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Taufan Nugroho
dkk, 2014).
Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
Cara kerja dari metode ini adalah dengan penundaan atau penekanan ovulasi.
a. Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila pemberian ≥8
x sehari
siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18. Antara kedua
Ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara
sampai 0,1°C unuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh
ibu.
Ibu harus mendapat instruksi untuk Metode Lendir Serviks dan Suhu Basal.
Ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan
lendir.
3) Senggama Terputus
mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi.
sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara
4) Metode Barier
(a) Kondom
baha diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi
hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat
tebal, yang bila digulung berbenuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting
dan sel- sel telr dengan cara mengemas sperna di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah dalam saluran
termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang
(b) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet)
(c) Spermisida
terganggu pula.
6) Kontrasepsi Progestin
yaitu :
(1) Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 150
intramuskuler.
Kontrasepsi ini cocok untuk perempuan menyusui yang akan ingin memakai
Jenis minipil ada 2 yaitu kemasan dengan 35 pil : 300 µg noretindron, dan
Implan adalah metode kontrasepsi hormonal yang efetif, tidak permanen dan
kontrasepsi.
Implan memiliki beberapa jenis yaitu :
levonorgestrel.
mg.
menginaktifkan sperma.
Metode ini sangat efektif, reversible dan berjangka panjang (dapat sampai 10
fertilisasi
8) Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
Adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi.
b. Vasektomi
Vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin anak lagi.
Vasektomi disebut juga sebagai metode kontrasepsi untuk lelaki, metode ini
permanen untuk pasangan yang tidak ingin anak lagi, metodeini membuat
sperma (yang disalurkan melalui vas deferens) tidak dapat mencapai vasikula
semen. Untuk oklusi vas deferens, diperlukan insisi kecil (minor) pada daerah
Indikasi :
Ibu yang menyusui secara eksklusif bayinya kurang dari 6 bulan dan belum
Kontraindikasi:
Indikasi :
(1) Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun
metode lain.
siklus haid.
(7) Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi. mencatat dan
Kontraindikasi:
(1) Perempuan yang dari segi umur, paitas atau masah kesehatannya
(4) Perempan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama
b. Senggama Terputus
(2) Pasangan yangtaat beragama atau memunyai alasan filosofi untuk tidak
lain.
Kontraindikasi:
c. Pil Kombinasi
Indikasi :
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu
tersebut.
(7) Pascakeguguran.
(13) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan
saraf.
(14) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium
jinak.
Kontraindikasi :
(6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
(7) Riwayat gangguan factor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun.
d. Suntikan Kombinasi
Indikasi :
(6) Anemia.
Kontraindikasi :
(1) Hamil atau diduga hamil.
(>180/110 mmHg).
(7) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun.
(8) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain.
e. Kontrasepsi Progestrin
Indikasi :
tinggi.
(8) Perokok.
tuberculosis (rifampisin).
(14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
Kontraindikasi :
(1) Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000
kelahiran).
amenorea.
Indikasi :
perdarahan menyusui
(5) Pascakeguguran
menggunakan estrogen
Kontraindikasi :
f. Kontrasepsi implan
Indikasi :
(1) Menyukasi metode jangka panjang yang tidak perlu diingatkan setiap hari
(2) Tidak ingin tambah anak, tetapi saat ini belum mau menggunakan
(3) Sedang menyusukan bayinya yang berusia 6 minggu atau lebih dan
menginginkan kontrasepsi.
(4) Merokok
Kontraindikasi :
(1) Hamil (diketahui atau diduga).
Indikasi :
kehamilan
estrogen
Kontraindikasi :
Indikasi :
Kontraindikasi :
(4) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atauabortus septic
(5) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
i. Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
Indikasi :
(3) Yakin elah mempunyai besar kelaurga yang sesuai degan kehendaknya
(5) Pascapersalinan
Kontraindikasi :
(3) Infeksi sistemik atau pelvic yang akut (hingga nasalah itu disembuhkan
atau dikontrol
Indikasi :
Kontraindikasi :
101).
a) Kondom
Efek samping :
(2) Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
Penanganan :
(1) Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabungkondom
IMS,berikan kondom alami (produk hewani: lamb skin dan gut) atau bantu
(4) Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir biarpun dengan kondom yang
b) Diafragma
Efek Samping :
(2) Dugaan adanya reaksi alergi difragma atau dugaan adanya reaksi
alergi spermasida
Penanganan :
metode lain.
(2) Walaupun jarang terjadi,terasa kurang nyaman dan mungkin berbahaya. Jika
ada gejala iritasi vagina, khususnya pasca senggama dan tidak mengidap
IMS. Berikan spermisida yang lain atau bantuuntuk memilih metode lain.
(3) pastikan ketepatan letak diafragma apabila alat terlalu besar. Cobalah ukuran
c) Spermisida
Efek samping :
Penanganan :
(1) Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke
spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih
metode lain.
dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain
(3) Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah
(4) Pilih spermisida lain dengan komposisi berbeda atau bantu klien
memilihmetode lain.
2. Kontrasepsi Kombinasi
a) Pil Kombinasi
Efek samping :
Penanganan :
(1) Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidan hamil dank lien minum pi dengan
Berikan pil dengan dosis estrogen 50µg. Atau dosis estrogen tetap, tetapi
(2) Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologi. Bila tidak hamil, saranka minum
(3) Tes kehmilan, alat pemeriksaan ginekologi. Sarankan minum pil pada waktu
yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada
3 bulan pertama, dan lmbat laun akan berhenti. BIla perdarahan/ spotting
tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosisestrogen lebih tinggi (50µg) sampai
perdarahan teratas, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan atau spotting
timbul lagi, lanjutkan dengan dosis 50µg, atau ganti dengan metode
b) Suntikan Kombinasi
Efek samping :
(1) Amenorea
(2) Mual/pusing/muntah
Penanganan :
(1) Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak perlu diberi
pengobatan khusus. Anjurkan klien untuk kembali bila tidak datangnya haid
masih menjadi masalah. Bila klien hamil, hentikan penyuntikan dan jelaskan
janin.
(2) Pastikan tidak ada kehamilan, bila hamil rujuk. Bila tidak hamil informasikan
bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat.
(3) Bila hamil rujuk, bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain. Bila
dicari.
3. Kontraspsi Progestin
Efek samping :
Penanganan :
(1) Bila tidak hamil, pengobatan apa pun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid
tidak terkumpul dalam rahim, nasihatai untuk kembali ke klinik. Bila telah
(2) Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini
untuk 5 hari ), atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian pil
kombinasi/ hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi
(3) Informasikan bahwa kenaikan penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat
saja terjadi. Bila berat badan berlebihan hentikan suntikkan dan anjurkan
Efek samping :
(1) Amenorea
Penanganan :
(1) Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu tindakan khusus cukup
konseling saja.
(2) Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/ tidak hamil, tidak perlu tindakan
khusus. Bila klien tetap saja tidak menerima kejadian tersebut, perlu dicari
4. Kontrasepsi Implan
Perubahan pada pola perdarahan haid dialami oleh sebagian besar perempuan
akan berkurang sejalan dengan waktu dan masalah akan berkunrang pada akhir
tahun pertama.
Di samping perubahan pola haid , beberapa effek samping lain, sama dengan
yang dilaporkan pada kontrasepsi pil. Cukup mengganggu tetapi tidak berat
adalah sakit kepala, perubahan berat badan, perubahan suasana hati, depresi
Efek samping :
(1) Amenorea
(2) Kram
Penanganan :
(1) Pastikan hamil atau tidak bila klien tidak hamil, AKDR tidak perlu dicabut cukup
konseling saja. Salah satu efek samping menggunakan AKDR yang mengandung
(2) Perkirakan kemungkinan terjadinya infeksi dan beri pengobatan yang sesuai.
(3) Bila tidak ditemukan kelainan patologik dan perdarahan masih terjadi, dapat
diberi ibuprofen 3 x 800 mg untuk satu minggu, atau pil kombinasi satu siklus
saja. Bila perdarahan banyak, beri 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari saja. Bila
perdarahan terus berlanjut sampai pasien anemi, cabut AKDR dan bantu klien
(4) Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan AKDR masih ditempat tidak ada
tindakan yang perlu dilakukan. Bila tidak yakin AKDR masih berada di dalam
rahim dan klien tidak hamil, maka rujuk untuk USG/ rontgen. Bila tidak ditemukan
(5) Bila penyebabnya kuman gunokokusatau klamida, cabut AKDR dan berikan
Efek samping
(1) Amenorea
(2) Kejang
Penanganan :
(1) Pastikan hamil atau tidak bila klien tidak hamil, AKDR tidak perlu dicabut cukup
jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR apabila talinya terlihat dan
(2) Pastikan dan tegaskan adanya penyakit radang panggul dan penyebab lain dari
kekejangan.
(3) Bila tidak ditemukan kelainan patologik dan perdarahan masih terjadi, dapat
diberi ibuprofen 3 x 800 mg untuk satu minggu, atau pil kombinasi satu siklus
saja. Bila perdarahan banyak, beri 2 tablet pil kombinasi untuk 3-7 hari saja, bila
perdarahan terus berlanjut sampai pasien anemi, cabut AKDR dan bantu klien
(4) Periksa apakah klien hamil, tanyakan apakah AKDR terlepas. Apakah tidak hamil
dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom. periksa talinya di dalam saluran
endoserviks dan kavum uteri setelah masa haid berikutnya, apabila tidak hamil
dan AKDR yang hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantu klien
(5) Bila penyebabnya kuman gunokokus atau klamidia, cabut AKDR dan berikan
7. Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
Efek samping :
(5) Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi ( sangat jarang terjadi )
Penanganan :
(1) Obati dengan antibiotic bila terlihat abses lakukan drainase dan obati seperti
yang terindikasi.
(5) Ajukan ketingkat asuhan yang tepat dan mulai resusitasi intensif
(6) Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang ditemukan
b. Vasektomi
2) Komplikasi pasca tindakan dapat berupa hematoma skrotalis, infeksi atau abses
pada testits, atrofi testis, epididimitis kongesif, atau peradangan kronik granuloma
h. MK-1 – MK-101).