PENDAHULUAN
1
2
menyebabkan berat badan lahir rendah, dengan berat badan lahir rendah
mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya stunting. Faktor lain yang
berhubungan dengan stunting adalah asupan ASI Eksklusif pada balita. status
sosial ekonomi keluarga seperti pendapat keluarga, pendidikan orang tua,
pengetahuan ibu tentang gizi, dan jumlah anggota keluarga secara tidak langsung
dapat berhubungan dengan kejadian stunting. Penyebab penting timbulnya
stunting adalah defisiensi mikronutrien, seperti Zinc, Fe, Vit.A, dan Vit.D.5
Dampak dari kekurangan gizi pada awal kehidupan anak akan berlanjut
dalam siklus hidup manusia. Wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil yang
mengalami kekurangan energi kronis (KEK) akan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR). BBLR ini akan berkelanjutan menjadi balita gizi
kurang (stunting) dan berkelanjutan ke usia anak sekolah dengan berbagai
konsekuensinya. Kelompok ini akan menjadi generasi yang kehilangan masa emas
tumbuh kembangnya dari tanpa penanggulangan yang memadai kelompok ini
dikuartirkan lost generation. Kekurangan gizi pada hidup manusia perlu
diwaspadai dengan seksama, selain dampak terhadap tumbuh kembang anak
kejadian ini biasanya tidak berdiri sendiri tetapi diikuti masalah defisiensi zat gizi
mikro.6
Melihat banyaknya kasus stunting yang meningkat serta program
pemerintah dan tenaga kesehatan yang berupaya untuk menurunkan kasus
stunting, maka dari itu saya tertarik untuk mengidentifikasi “Bagaimana hubungan
berat badan lahir dengan kejadian stunting pada bayi usia 2-5 tahun di RSUD
Meuraxa tahun 2020 ”
5
6
Berat badan lahir (BBLR) merupakan salah satu penyebab stunting Bayi
dengan berat lahir kurang dari 3000 gram berpeluang 3 kali penyebab stunting
dibandingkan dengan bayi berat lahir normal.
Salah satu penyebab penting timbulnya stunting adalah defisiensi
mikronutrien, seperti Zinc, Fe, Vit.A, dan Vit.D.1 Dimana zat nutrisi tersebut
terdapat dalam kandungan susu formula standar, dan diketahui bahwa susu
formula terutama yang berbasis susu sapi berhubungan dengan pertumbuhan
linear.5
2.1.3 Diagnosis dan Klasifikasi
Balita pendek (stunting) dapat diketahui bila seorang balita sudah diukur
panjang dan tinggi badannya,lalu dibandingkan dengan standar dan hasilnya
berada di bawah normal. Secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita
seumurannya (Kemenkes,RI 2016). Kerdil mengacu pada anak yang memiliki
indeks TB/U rendah. Pendek dapat mencerminkan baik variasi normal dalam
pertumbuhan ataupun defisit dalam pertumbuhan. Stunting adalah pertumbuhan
linear yang gagal mencapai potensi genetik sebagai hasil dari kesehatan atau
kondisi gizi yang suboptimal.
7
Berat bayi lahir (BBL) berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam
1 (satu) jam setelah lahir. Penimbangan ini perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah berat bayi lahir normal atau rendah. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau
low birth weight infant didefinisikan sebagai semua berat bayi yang baru lahir
dengan berat kurang dari 2.500 gram.10
2.2.2 Faktor Berat Badan Lahir
Faktor Berat Badan Lahir (BBL) dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain faktor maternal, faktor janin serta faktor lingkungan. Faktor maternal antara
lain usia ibu, status gizi ibu (tinggi dan berat badan, hemoglobin, tekanan darah
dst), paritas, jarak kehamilan, pendidikan ibu serta penyakit ibu. Faktor janin
meliputi hidramnion atau polihidramion, kehamilan ganda, dan kelainan janin.
Sementara faktor lingkungan antara lain fasilitas kesehattan, gaya hidup (perokok,
alcohol), serta keadaan sosial
2.2.3 Klasifikasi Berat Badan Lahir
Menurut IDAI (2016) Klasifikasi Berat Badan Lahir,yaitu :
a) BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
BBLR dengan berat lahir <2500 gram tanpa mengandung masa
gestasi.
b) Bayi Berat Lahir Cukup / Normal
Berat lahir >2500 gram – 4000 gram.
c) Bayi Berat Lahir Lebih
Berat Lahir >4000 gram.
d) Bayi dengan Kurang Bulan (BKB)
Bayi lahir dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu (<259 hari)
e) Bayi Cukup Bulan (BCB)
Bayi dengan lahir masa gestasi 37-42 minggu (259 hari-293 hari)
f) Bayi Lebih Bulan (BLB)
Bayi lahir dengan masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari)11
Stunting
Asupan makan kurang Berat badan lahir Status kesehatan buruk Anak
(menderita penyakit)
11
K
Praktek e
Kualitas dan l
Pendapatan Jumlah dan pemberitahuan Pelayanan
kuantitas Perawatan u
keluraga struktur makanan pada air bersih
makanan yang kesehatan a
rendah keluarga bayi, sanitasi, dan
tidak r
dan perawatan g
a
Social
ekonomi Kesehatan
( infrastruktur pendidikan ( fasilitas
jalan, lapangan Lingkungan
( infrastruktur kesehatan,
pekerjaan, (air bersih, Masyarakat
sekolah, kualitas
sumber sanitasi)
kulitas perawatan
makan) kesehatan,
Panjang
Badan/Usia
(PB/U)
13
14
2 Berat badan Berat bayi yang Kuesioner wawancara Rasio 1.berat badan
. lahir di timbang dalam lahir rendah
waktu 1 jam 2.berat badan
pertama kelahiran lahir normal
1.Informed Consent
Merupakan suatu lembar persetujuan yang dapat di berikan kepada
setiap responden yang akan diteliti agar subjek yang di perlukan dapat
mengerti maksud dari tujuan penelitian yang dilakukan, dan membuat agar
responden bersedia untuk diteliti agar subjek penilitian. Apabila responden
17
tidak bersedia untuk dditeliti maka peneliti harus menghormati hak atau
keputusan responden.
2. Tanpa Nama
Pada penilitian yang dilakukan setiap penilitian mampu menjaga
kerahasian responden, boleh mencantumkan nama responden yang
diteliti dan hanya dapat menuliskan kode pada lembar kertas
pengumpulan data.
3. Kerahasiaan
Seluruh informasi yang telah dikumpulkan akan dijamin kerahasiaan
oleh peniliti, hanya saja kelompok data tertentu yang dapat dilaporkan
kepada pihak yang terkait dengan peniliti.
DAFTAR PUSTAKA
7. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Daerah
Nelayan. J Kesehat Masy. 2018;6:496-507. doi:2356-3346
12. Sebataraja LR, Oenzil F. Artikel Penelitian Hubungan Status Gizi dengan
Status Sosial Ekonomi Keluarga Murid Sekolah Dasar di Daerah Pusat dan
Pinggiran Kota Padang. 2014;3(2):182-187.
18
19
15. Grove, S.K., Burns, N., & Gray, J.R (2013). Designs for quantitative
nursing research: Quick-access chart descriptive study designs
correlational study designs quasi-experimental study designs. Elsevier