Chapter II
Chapter II
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Defenisi
tertentu dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak dari normal untuk
Gen insulin manusia terletak pada lengan pendek dari kromosom 11.
membran sel sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan
digunakan oleh sel tersebut sebagai sumber energi. Glukosa yang tidak
terpakai ini akan menyebabkan kadar glukosa darah meningkat yang secara
gen apabila terjadi resistensi insulin pada sindroma metabolik ini ditemukan
adanya mutasi pada kedua alel reseptor insulin , namun kasus ini jarang
fosforilasi tirosin akan menganggu akan menganggu kerja IRS 1 dan 2 untuk
beberapa jalur. Yang pertama adalah induksi resistensi insulin karena faktor
(Sulistyoningrum, 2010)
reactive oxygen species (ROS) pada siklus asam sitrat (Cerelio, 2005). Jika
dan sel yang lainnya ,pada saat yang bersamaan hiperglikemia akan
menginduksi signal ROS yang akan menstimulasi sekresi insulin atau glucosa
adalah suatu metode untuk menilai terjadinya resistensi insulin pada keadaan
(Wallace, 2004)
untuk mengukur sensitifitas insulin. Namun karena teknik ini mahal, perlu
banyak waktu, dan perhatian intensif, menjadikan tenik ini kurang praktis.
insulin tolerance test (ITT), insulin sensitivity test (IST) dan continuous
metode ini memerlukan akses intra vena dan vena punksi yang multipel.
(Radikova, 2003).
pengukuran kadar glukosa dan insulin puasa untuk menilai resistensi insulin
(Chaudari, 2012).
405 (Byun,2015)
2.2.1. Sejarah
Kylin dari Swedia orang yang pertama kali menjelaskan mengenai kumpulan
hiperglikemia, dan gout (Silalahi, 2013). .Pada tahun 1970 Gerald Phillips
mematikan) atau sindroma metabolik dan pada tahun 1992 kembali dinamai
2.2.2. Definisi
berkembang hingga 1999 dan pada tahun yang sama WHO menetapkan
yang berbeda untuk sindroma metabolik, diantaranya European Group for the
2.2.3. Epidemiologi
populasi yang diambil untuk penelitian (jenis kelamin, umur, ras, etnis, gaya
menggunakan kriteria WHO, EGIR, dan ATP III dapat dilihat pada tabel 2.2.
(Alberti,2006).
1591 subjek yang diteliti 30,4% sindroma metabolik pada pria dan 25,4%
memenuhi kriteria WHO dan 73% memenuhi kriteria NCEP ATP III
(Wulandari, 2013).
2.2.4. Diagnosa
sangat rumit, Kriteria WHO juga digunakan pada beberapa bagian di dunia
ini. Saat ini NCEP ATP III merupakan yang sering dipakai untuk penelitian
karena sangat mudah dan simpel. AHA & NHLBI. menyatakan bahwa ketika
2009)
2.2.5. Patofisiologi
Metabolik sindrom terjadi suatu fase kronik dari inflamasi yang ringan
genetik dan lingkungan . Beberapa faktor yang dapat dijumpai pada sindroma
2.2.5.1. Obesitas
merupakan salah satu masalah yang serius pada abad 21. Penyebab
obesitas ada 2 yang terpenting yaitu gaya hidup (makan yang berlebihan
dilaporkan lebih dar 300 variasi kelainan gen penyebab obesitas. Pada rat
model dihubungkan dengan defek gen leptin. Leptin dihasilkan oleh kelenjar
diikuti dengan disfungsi sel beta pankreas, dimana sel ini gagal dalam
(Mukherjee,2013).
rendah, dan meningkatkan small dense LDL dan apo B). Bukti dari berbagai
metoda yang simple dan reliable untuk mengevaluasi status kesehatan dan
Flegal, 2000). Pada tahun 1997 Konsultan WHO diketahui faktor yang paling
penting adalah abdominal fat mass (Rujukan abdominal, sentral atau visceral
obesity) (WHO,2008).
terutama abdominal obesity, hal ini karena jaringan lemak tersebut kurang
kompensasi. Hal ini terjadi karena hipertropi sel β pankreas disebabkan oleh
2.2.5.3. Dislipidemia
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Walau terdapat bukti hubungan
(PERKI, 2013).
Partikel HDL yang kaya trigliserida akan mengalami hidrolisa oleh lipase hati
yang dipikirkan adalah berkaitan dengan gangguan lipid post prandial pada
(Simanjuntak, 2013).
total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan TG. Pemeriksaan parameter lain
seperti apoB, apoA1, Lp(a), dan small dense LDL tidak dianjurkan diperiksa
dengan nilai cakupan kadar total kolesterol 227 mg/dl , HDL 43 mg/dl, LDL
151 mg/dl rasio total kolesterol dan HDL sebesar 5.6 dapat terjadi
gangguan profil lipid dan glukosa tidak mudah dipergunakan karena adanya
merupakan prediktor kuat untuk risiko kardiovaskular. Saat ini berbagai rasio
2.2.5.4. Hipertensi
hipertensi akibat obesitas hingga saat ini belum jelas.Sebagian besar peneliti
orang dengan berat badan normal, dengan efek sekunder pada reabsobsi
natrium pada ginjal. Pada keadaan resistensi insulin, efek vasodilator pada
insulin hilang, tapi efek ginjal untuk reabsobsi natrium tetap ada. Asam lemak
(Cornier,2008).
Sindroma Metabolik
yang signifikan antara resistensi insulin dengan rasio profil lipid TC/HDL,
metabolik dan ada hubungan yang signifikan antara resistensi insulin dengan
HOMA IR dengan nilai cut off >2.41 memiliki nilai sensitifitas dan
signifikan antara kadar TG dan VLDL tinggi, rasio TC/HDL, TG/HDL, LDLHDL
dengan cut off ≤ 2.41 (Momin, 2014). Ditemukan hubungan yang signifikan
antara rasio TG/HDL dan TC/HDL dengan HOMA IR (p≤ 0.05) dan hubungan
yang signifikan rasio lipid protein dengan pasien yang mempunyai indeks
HOMA-IR > 2.5 dibandingkan pasien dengan indeks HOMA-IR < 2.5 (Ray,
2013).
Penelitian di China pada 614 pria dan 1055 wanita tanpa diabetes,
TC/HDL pada laki-laki dengan berat badan normal dan pada wanita
terutama pada anak laki-laki dan perempuan yang obesitas dan dapat
(umur, jenis kelamin, tekanan darah, merokok, dan BMI) rasio profil lipid
awal identifikasi resistensi insulin, dan rasio apoB/apoA-I tidak lebih baik
dengan profil lipid bila dihubungkan dengan resistensi insulin (Du, 2014).
GENETIK LINGKUNGA
N
SINDROMA
METABOLIK
RESISTENSI
INSULIN
LIPOLISIS↗
FFA ↗ HATI
ApoB↗ ,
TG↗ ,VLDL↗ ,H DISLIPIDEM RASIO
DL↘ , ApoA↘ IA PROFIL
LIPID