Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRAKTIK DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Penyusun : Farras Tamim

NIM : 5193230008

Dosen Pengampu : Arwadi Sinuraya ST, MT/

Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.

SUMBER DAYA ENERGI SURYA


PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i|Page
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada setiap manusia. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah perihal tugas rutin
(TR) dengan sumber website website terpacaya.

Makalah ini saya kerjakan demi memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Praktik Dasar Konversi Energi Listrik dengan tujuan menyelesaikan TR yang diberikan untuk
lebih menambah wawasan saya serta mengenal apa yang di ulas.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
dengan ini saya mengucapkan terima kasih kepada : kedua orang tua saya dan dosen pengampu
mata kuliah Praktik Dasar Konversi Energi Listrik yaitu bapak Arwadi Sinuraya ST, MT/
Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.

Saya mengharap kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas makalah saya
agar lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca.

Medan, 18 Oktober 2020

Penyusun

ii | P a g e
Daftar Isi

Sampul................................................................................................................................i
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat.......................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Energi Surya..................................................................................................................2
2.2 Jenis Jenis Pembangkit Tenaga Surya...........................................................................3
2.3 Konversi Energi Surya...................................................................................................4
2.4 Pemanfaatan Energi Surya............................................................................................6
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................................7
Daftar Pustaka...................................................................................................................8

iii | P a g e
BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi adalah satu kata yang mempunyai makna sangat luas karena tidak ada aktifitas di
alam raya ini yang bergerak tanpa energi dan itulah sebabnya kata salah seorang professor di
Jepang bahwa hampir semua perselisihan di dunia ini dipicu, atau berpangkal pada perebutan
atas penguasaan sumber energi.
Secara umum sumber energi dikategorikan menjadi dua bagian yaitu conventional energy
dan non-conventional energy. Sumber energi fosil adalah termasuk kelompok yang pertama, dan
ternyata sebagaian besar aktivitas di dunia ini menggunakan energi konvensional.
Dunia membutuhkan sumber energi alternatif ramah lingkungan yang ketersediaannya
berlimpah, serta dapat diperbarui (non-konvensional). Untuk memenuhi kebutuhan energi yang
terus meningkat itulah maka dikembangkan berbagai energi alternatif, di antaranya energi
terbarukan. Potensi energi terbarukan, seperti: biomassa, panas bumi, energi surya, energi air,
energi angin dan energi samudera, sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan, padahal potensi
energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar.

1.2. Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Energi Surya ?


b. Apa saja jenis jenis Pembangkit Tenaga Surya?

c. Bagaimana proses konversi Energi Surya ?

d. Bagaimana pemanfaatan potensi Energi Surya ?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi tugas rutin yang diberikan oleh dosen
pengampu serta bisa menjelaskan dengan tepat bagaimana proses konversi energi surya menjadi
energi listrik, bagaimana pemanfaatannya yang tepat. Dan manfaat dari mempelajari ini semua
ialah menambah wawasan ilmu dan keahlian pada bidang energi surya.

1|Page
BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Energi Surya

Energi surya adalah radiasi dari matahari yang diubah menjadi energi panas atau listrik,
mampu menimbulkan reaksi kimia. Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang paling
bersih dan paling melimpah.

Jika dimanfaatkan dengan tepat, sumber yang sangat tersebar ini berpotensi memenuhi
semua kebutuhan energi di masa depan. Pada abad ke-21, energi surya diharapkan menjadi
semakin menarik sebagai sumber energi terbarukan karena pasokannya yang tidak pernah habis
dan karakternya yang tidak berpolusi, sangat kontras dengan batu bara, minyak bumi, dan gas
alam bahan bakar fosil yang terbatas.

Energi surya adalah teknologi energi yang sangat fleksibel: dapat dibangun sebagai
pembangkit terdistribusi (terletak di atau dekat titik penggunaan) atau sebagai pembangkit listrik
tenaga surya skala utilitas stasiun pusat (mirip dengan pembangkit listrik tradisional). Kedua
metode ini juga dapat menyimpan energi yang mereka hasilkan untuk distribusi setelah matahari
terbenam, menggunakan teknologi penyimpanan + surya yang canggih.

Secara ilmiah, ada beberapa jenis radiasi yang masuk ke permukaan bumi, yakni direct
irradiation yaitu radiasi langsung tanpa melewati hambatan, reflected irradiation yaitu radiasi
yang dipantulkan, absorbed irradiation yaitu radiasi yang diserap, diffused irradiation yaitu
radiasi yang dibelokkan, ground-reflected irradiation yaitu radiasi yang dipantulkan oleh
permukaan bumi (tanah) dan yang terakhir adalah global irradiation yaitu radiasi total yang
diterima. Dalam prosesnya, respon panel surya mengubah energi foton (cahaya) menjadi daya
listrik dengan menangkap global irradiation. Dalam pemanfaatan potensi energi surya ini,
global irradiation sangat dipengaruhi oleh interaksi radiasi dari mulai eksosfer (atmosfer terluar)
hingga troposfer (atmosfer terendah).

2|Page
Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi menerima sekitar 1000 watt energi matahari
per-meter persegi. Kurang dari 30 % energi tersebut dipantulkan kembali ke angkasa, 47%
dikonversikan menjadi panas, 23 % digunakan untuk seluruh sirkulasi kerja yang terdapat di
atas permukaan bumi, sebagaian kecil 0,25 % ditampung angin, gelombang dan arus dan masih
ada bagian yang sangat kecil 0,025 % disimpan melalui proses fotosintesis di dalam tumbuh-
tumbuhan yang akhirnya digunakan dalam proses pembentukan batu bara dan minyak bumi
(bahan bakar fosil),

2.2 Jenis Jensi Pembangkit Tenaga Surya


Ada empat jenis pembangkit listrik tenaga surya
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya tipe Stand Alone atau Off Grid
Ini adalah instalasi foto-volta yang paling umum digunakan untuk menyediakan listrik
lokal jika tidak ada sumber tenaga listrik konvensional di lokasi tertentu. Seperti
namanya, sistem ini tidak menyimpan koneksi langsung atau tidak langsung dengan
jaringan jenis grid apa pun.
Dalam sistem mandiri modul surya menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk
mengisi baterai penyimpanan dan baterai ini mengirimkan listrik ke beban yang
terhubung. Sistem mandiri biasanya sistem kecil dengan kapasitas pembangkitan kurang
dari 1 kilo watt
2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya tipe Grid Tie
Di beberapa negara tersedia fasilitas untuk menjual listrik ke jaringan lokal atau
nasional. Mendapatkan popularitas di Eropa dan Amerika Serikat. Sistem ini
memfasilitasi baik perusahaan utilitas listrik maupun konsumen. Konsumen dapat
menghasilkan listrik dengan pabrik mereka sendiri dan dapat menjual kelebihannya
kepada perusahaan utilitas listrik melalui jaringan yang terhubung ke pabrik mereka.
Kerugian utama dari sistem ini adalah jika ada pemadaman listrik di jaringan, modul
surya harus diputus dari jaringan. Sistem ini tidak selalu menguntungkan terutama di
mana permintaan maksimum keseluruhan dari sistem tidak terjadi pada puncak periode
cerah pada hari itu. Dalam iklim panas di mana permintaan daya untuk mesin pendingin
udara menjadi maksimum selama periode puncak cerah pada hari itu, sistem pembangkit
listrik tenaga surya ikatan jaringan ini bekerja paling efisien.
3. Grid Tie dengan Power Backup atau Grid Interactive type Solar Power Plant
Juga disebut sistem interaktif grid. Kombinasi dari unit pembangkit tenaga surya grid-
tie dan bank baterai penyimpanan. Kelemahan utama dari sistem pengikat jaringan adalah
bahwa ketika ada pemadaman listrik di jaringan, modul surya terputus dari sistem. Untuk
menghindari terputusnya pasokan selama periode pemadaman listrik, satu bank baterai
dengan kapasitas yang memadai dapat dihubungkan dengan sistem sebagai cadangan
daya.

3|Page
4. Pembangkit Listrik Tenaga Surya tipe Fallback Grid
Penggantian jaringan adalah sistem yang paling andal dan stabil yang terutama
digunakan untuk melistriki rumah tangga yang lebih kecil. Di sini modul surya mengisi
bank baterai yang pada gilirannya memasok papan distribusi melalui inverter. Jika daya
baterai habis ke tingkat yang ditentukan sebelumnya, sistem secara otomatis beralih
kembali ke catu daya jaringan.
Sistem grid fallback memiliki semua kelebihan dari sistem interaktif grid kecuali
penjualan listrik, tetapi menambahkan manfaat menggunakan listrik sendiri setiap kali
diperlukan terlepas dari posisi dan kondisi matahari di langit.

2.3 Konversi Energi Surya


Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu komponen yang dapat mengubah energi
matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek yang di sebut Photovoltaic.
Efek Photovoltaic adalah sebuah fenomena dimana munculnya tegangan arus listrik karena ada
hubungan dua elektroda yang duhubungkan dengan sistem padat dan cairan saat mendapatkan
energi cahaya matahari. Oleh karena itu, Sel Surya sering juga di sebut Sel Photovoltaic (PV).
Listrik bekerja melalui hubungan dua elektroda karena adanya energi foton dari cahaya
matahari yang berhasil di terima dan membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semi
konduktor Tipe P dan Tipe N, Sel surya juga memiliki kaki positif dan kaki negatif yang
terhubung ker rangkaian atau komponen yang memerlukan sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Photodiode (Dioda Foto) yang memiliki
permukaan yang besar. Permukaan luas untuk Sel Surya tersebut dan menjadikan perangkat
Panel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan Arus
listrik lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya sederhananya, sebuah Sel Surya
yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan
Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose) cahaya matahari.
Saat ini, Panel Surya ini sudah banyak diaplikasikan ke perangkat mulai dari untuk
sumber listrik mainan, pengisi baterai, sampai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Bahkan
sudah menjadi sumber listrik untuk menggerakan satelit yang mengorbit di atas kita.

4|Page
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Panel Surya/ Solar Cell

Panel surya ini berfungsi untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi listrik. Kebutuhan panel
surya untuk tiap pemasangan akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan daya (watt) yang
diinginkan.

2. Charge Control

Fungsi dari komponen ini adalah untuk menjaga agar baterai tidak kelebihan tegangan (under
charger) dengan begitu maka akan memperawet umur baterai.

3. Battery

Seperti baterai pada umumnya, baterai dalam pemasangan pembangkit listrik juga berfungsi
sebagai penyimpan daya. Untuk baterai yang digunakan sebaiknya menggunakan baterai gel atau
baterai kering. Meskipun berharga lebih mahal, baterai ini paling sering direkomendasikan dan
disebut-sebut sebagai baterai terbaik untuk listrik tenaga surya.

5|Page
4. Inverter/Converter

Komponen yang terakhir berfungsi untuk mengkonversikan tegangan searah menjadi tegangan
bolak balik (AC). Oleh karena itu komponen ini bersifat optional. Tidak diperlukan untuk beban
yang hanya membutuhkan tegangan searah (DC).,

2.4 Pemanfaatan Energi Surya


Potensi energi matahari sangat besar, karena sekitar 200.000 kali total kapasitas
pembangkit listrik harian dunia diterima oleh Bumi setiap hari dalam bentuk energi matahari.
Sayangnya, meskipun energi surya itu sendiri gratis, tingginya biaya pengumpulan, konversi, dan
penyimpanannya masih membatasi eksploitasinya di banyak tempat. Radiasi matahari dapat
diubah menjadi energi panas (panas) atau menjadi energi listrik, meskipun yang pertama lebih
mudah dilakukan.
Pemanfaatan potensi energi surya dapat diterapkan dalam 2 teknologi. Teknologi
pertama yaitu teknologi photovoltaic (PV). Photovoltaic (Photo berarti cahaya, dan voltaic
berarti tegangan) yaitu alat yang mengkonversi cahaya menjadi listrik. Sederhananya, proses
pada PV menggunakan bahan semikonduktor yang dapat melepaskan elektron untuk membentuk
dasar listrik. Kemudian PV tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air,
televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin dengan kapasitas total ± 6 MW. Sementara
teknologi kedua adalah teknologi energi surya termal yang pada umumnya digunakan untuk
memasak (kompor surya), mengeringkan pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman
pangan) dan memanaskan air.

6|Page
BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Energi surya adalah radiasi dari matahari yang diubah menjadi energi panas atau listrik,
mampu menimbulkan reaksi kimia. Energi surya merupakan sumber energi terbarukan yang
paling bersih dan paling melimpah. Energi surya mempunyai potensi untuk menyediakan
berbagai kebutuhan energi di seluruh Indonesia. Selain untuk pembangkit listrik, energi surya
juga membantu tumbuhan untuk berfotosintesis. Energi matahari bukan saja bisa digunakan
untuk proses pemanasan ataupun untuk energi listrik, energi surya juga bisa digunakan untuk
pendingin. Jadi, energi surya adalah energi yang paling penting untuk digunakan dalam
kehidupan.

Energi Surya Langsung ialah cahaya matahari itu sendiri dengan menggunakan panel
surya untuk menkonversikan menjadi energi listrik

Konversi energi surya menggunakan panel surya yang menghasilkan listrik DC dan
diubah ke AC menggunakan inverter

Pemanfaatan energi surya yang merupakan energy terbarukan dapat diterapkan dalam 2
teknologi : 1. Photovoltaic (PV), 2. Energi surya termal

3.2. Saran

Energi surya sangat berpotensi di Indonesia karena wilayah Indonesia yang memiliki
iklim tropis dan matahari dapat muncul sepanjang tahun, oleh sebab itu kita harus lebih
mengembangkan lagi baik dari segi pemanfaatan ataupun pengaplikasiannya.

7|Page
Daftar Pustaka :

- https://www.seia.org/initiatives/about-solar-energy
- https://www.britannica.com/science/solar-energy
- https://icare-indonesia.org/kajian-potensi-energi-surya-di-indonesia-2/
- https://gosurya.co.id/cara-kerja-panel-surya-dalam-menghasilkan-listrik/
- https://bills.alterra.id/cara-kerja-plts/
- https://www.academia.edu/29772179/Makalah_Energi_Surya
- https://www.electrical4u.com/types-of-solar-power-station/

8|Page

Anda mungkin juga menyukai