Anda di halaman 1dari 10

C

O
V
E
R
P
E
N
G
A
N
T
A
R
D
A
F
T
A
R

I
S
I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakamg
Kehidupan manusia setiap detik dapat berubah. Perubahan ini dapat menuju ke
segi positif dan segi negatif, dan perubahan ini tidak hanya terjadi di dalam perubahan
IPTEK yang semakin modern, tetapi juga sudah mulai merambah ke dunia
pendidikan. Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif
antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi peningkatan
kompetensi tiga aspek yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dengan adanya
perubahan pada dunia pendidikan maka seorang guru dituntut untuk lebih mengasah
dan mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam mendidik dan mencerdaskan anak
bangsa. Oleh karena itu, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai inovasi
pembelajaran, konsep belajar dan pembelajaran. Dengan adanya makalah ini
diharapkan seorang guru untuk lebih kreatif melakukan inovasi pembelajaran didalam
kelas. Salah satu inovasi yang dimaksud adalah penggunaan media.
Media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara. Media bisa
bersifat visual maupun non-visual. Tentunya, media yang bagus adalah media yang
mempunyai sifat keduanya untuk saling melengkapi. Dalam pembelajaran,
penggunaan media sangatlah penting guna menunjang aktivitas pembelajaran.
Namun, belum semua guru sadar betul akan pentingnya hal itu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Mengapa harus ada inovasi pembelajaran?
2. Apakah inovasi pembelajaran itu?
3. Bagaimana konsep belajar dan pembelajaran?
4. Bagaimana menggunakan aplikasi Alight Motion?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemengapan Inovasi Pembelajaran


Pada zaman globalisasi ini, kemajuan IPTEK semakin bertambah maju dan
modern. Kemajuan IPTEK dapat memiliki dampak positif dan negative. Dampak
positif ini akan terjadi apabila kita dapat memanfaatkan kemajuan IPTEK dengan
sebaik mungkin, dan kita memanfaatkan untuk mengembangkan serta memajukan
pendidikan khussnya dalam pembelajaran. Sebaliknya apabila kita hanya bisa berdiam
diri ditengah perkembangan IPTEK, maka IPTEK ini juga yang akan menghancurkan
kita. Selain itu guru cenderung menjadi peniru dari pada penemu. Contohnya, banyak
guru dizaman globalisasi dengan kemajuan IPTEK yang lebih modern, masih
menggunakan strategi, metode, serta media pembelajaran yang sudah ada dari zaman
dahulu, untuk digunkan sekarang. Sehingga hal ini menimbulkan rasa malas bagi
guru, untuk menciptakan hal-hal yang baru dalam pembelajaran. Dan pembelajaran
yang dilakukan akan terasa hambar, monoton dan tidak dinamis. Oleh karena itu,
maka pendidik harus mampu menciptakan iniovasi dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik merasa terpacu, bersemangat serta bergairah untuk mengikuti
pembelajaran, dan materi yang disampaikan guru akan lebih optimal diserap serta
diterima oleh peserta didik

1. Teori Otak dan Implikasinya Dalam Pembelajaran

Otak merupakan anugerah terindah dan terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada
kita. Otak beroperasi secara simultan pada banyak tingkat kecerdasan, dalam
memproses semua hal seperti gerakan, emosi, bentuk, bunyi, rasa, dan perasaan secara
bersamaan. Otak memproses informasi dengan sangat efisien sehingga tak ada satu
pun dalam kehidupan manusia yang dapat menyamai potensi belajar manusia. Selain
itu, otak mengikutsertakan emosi pada setiap peristiwa dan pikiran, membentuk pola-
pola makna untuk membangun gambaran yang lebih besar, dan memberikan
kesimpulan tentang informasi yang dimiliki. Informasi yang dapat ditangkap oleh
otak tidak hanya, berupa makna peristiwa dan kejadian yang didapat dari buku
pelajaran, tetapi informasi yamg diterima oleh otak juga dapat berasal dari peristiwa
dan kejadian nyata yang dialami individu di lingkungan. Sehingga dalam hal ini
peserta didik dituntut untuk berpikir memahami makna dari setiap peristiwa dan
kejadian yang dialaminya. Proses belajar yang dilakukan peserta didik dapat
membantu memaksimalkan dan mencerdaskan otak.

2. Individu Sebagai pribadi yang unik

Setiap individu yang ada di dunia ini memiliki keanekaragaman serta keunikan
tersendiri. Keunikan setiap individu dapat terlihat dari life style serta learn style yang
mereka miliki. Misalnya, dalam satu kelas setiap peserta didik memiliki learn style
yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang memiliki cara belajar dengan menghafal
tanpa perlu mencatat, tetapi ada juga peserta didik memiliki cara belajar dengan
mencatat kemudian baru dihafalkan. Dari kenyataan ini maka setiap pendidik harus
memberi kesempatan dan menghargai keunikan peserta didik dalm belajar. Sehingga
setiap peserta didik dapat belajar dengan leluasa, senang dan tanpa tekanan. Dalam
hal ini, peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuan dan mengekspresikan diri
sesuai keinginan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

B. Pengertian Inovasi Pembelajaran


Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, maupun
penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat.
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada disekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu
tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan
memahami sesuatu yang dipelajari.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Jadi, inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu upaya baru dalam proses
interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan menggunakan berbagai metode,
pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan
pembelajaran.
Untuk menciptakan inovasi pembelajaran maka guru diharapkan dapat
menjadi motivator bagi peserta didiknya. Menurut Gagne (1975) ada empat fungsi
yang harus dilakukan guru kaitannya sebagai motivator. Pertama, arousal function
atau membangkitkan dorongan siswa untuk belajar. Kedua, expectancy function yaitu
menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir
pengajaran. Ketiga, incentive function maksudnya guru memberikan ganjaran untuk
prestasi yang dicapai dalam rangka merangsang pencapaian prestasi berikutnya.
Keempat, disciplinary function bahwa guru membantu keteraturan tingkah laku siswa.
Keempat fungsi ini sebaiknya diperankan dengan tepat oleh guru dalam sebuah proses
pembelajaran, karena pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat kompleks
dan timbal balik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hendaknya
siswa diberi kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan
secara tepat dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya inovasi pembelajaran maka guru sebaiknya menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan (fun), menggairahkan (horee), dinamis (mobile),
penuh semangat (ekspresif), dan penuh tantangan (chalenge). Contoh inovasi
sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengan nyanyian, membuat materi
pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingat yang
didukung dengan media. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik hendaknya kita
mampu memahami peserta didik, sehingga kita dapat menciptakan inovasi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman
untuk meningkatkan kemampuan kognitif, avektif, dan psikomotor peserta didik.

C. Konsep Belajar dan Pembelajaran


Belajar yang dilakukan seseorang terjadi seumur hidup. Konsep belajar dan
pembelajaran merupakan hasil pemikiran gagasan/ide manusia tentang suatu objek
yang memiliki karakteristik yang dapat diterima peserta didik secara umum, yang
dilaksanakan dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk
mengoptimalkan dan menciptakan perubahan perilaku ke arah yang positif. Dalam
belajar pada dasarnya dapat dilakukan dengan bimbinganyaitu dengan aktivitas
mengeksplorasi pengetahuan sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Seorang
pendidik mengeksplor ilmu yang dimilikinya untuk diberikan kepada peserta didik,
sedangkan peserta didik menggali ilmu dari pendidik agar ia mendapatkan ilmu.
D. Penggunaan Alight Motion sebagai Aplikasi Media Pembelajaran
Cara Menggunakan Alight Motion Bagi Pemula
1. Pertama-tama, download aplikasi alight motion di google playstore atau App store.
Jika sudah, langsung saja kalian buka aplikasinya.
2. Setalah masuk di halama utama aplikasi alight motion, kalian klik ikon "+" yang
terletak dipojok bawah untuk membuat proyek baru. Namun, jika kalian masih
bingung dalam mengoperasikan aplikasi alight motion, kalian bisa klik "tutorial" yang
terletak di samping kiri ikon "+".
3. Sebelum masuk ke halaman editing, kalian diwajibkan untuk mengatur spesifikasi
video yang akan kalian edit, seperti ukuran video, resolusi video, framerate, dan latar
belakang. Jika sudah, kalian klik "buat proyek".

4. Setelah masuk di halaman editing, kalian klik ikon "+" yang terletak di bagian pojok
kanan bawah untuk menambahkan video/foto. Selain itu, kalian juga bisa
menambahkan audio, bentuk, elemen, teks, dan gambar vektor.
5. Untuk memotong bagian video, kalian tinggal tentukan pada menit berapa video
tersebut dipotong, kemudian klik ikon sesuai dengan gambar di bawah ini. Apabila
kalian ingin memotong video sebelumnya kalian tinggal klik ikon pada gambar kiri,
dan apabila kalian ingin memotong video sesudahnya, maka kalian klik ikon pada
gambar kanan.

6. Apabila video hasil sudah sesuai dengan yang kalian harapkan, maka kalian tinggal
menyimpan video hasil edit tersebut dengan cara klik ikon kotak yang terletak di
bagian pojok kanan atas.

Anda mungkin juga menyukai