1. Bisa dijelaskan pembagian derajat luas robekan menurut Lincoff Rules?
pre-evaluasi untuk menilai derajat atau luas robekan yang terjadi pada ablsio retina regmatogenosa (ARR) yaitu Lincoff Rules. a. Rule 1- Temporal superior atau nasal. ARR: Sekitar 98% kasus robekan primer seluas kurang dari sudut jam 1.30 dari bagian atas. b. Rule 2- Seluruh atau bagian atas ARR melewati sudut jam 12 Meridian: Sekitar 93% kasus robekan pada sudut jam 12 meridian. c. Rule 3- ablasio bagian bawah: sekitar 95% kasus robekan pada bagian atas ARR sebagai petanda diskus bagian atas terjadi robekan. d. Rule 4- bullous bawah: Tipe ini merupakan lanjutan dari robekan bagian atas 2. Patogenesis ablasio regmatogenosa ? Pada ablasi retina regmatogenosa dimana ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina. Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid. Pada ablasi retina regmatogenosa dimana ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina. Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina
1. Jika terjadi robekan pada retina, sehingga vitreus yang mengalami likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina dan menyebabkan ablasio progresif (ablasio regmatogenosa).
Gambar 3: Ablasi Retina Regmatogenosa dengan horshoe tear
3.Apakah terdapat penatalaksanaan lain selain tindakan bedah pneumatic retinopexy dan scleral Buckling ? Dengan operasi menggunakan mikroskop, korpus vitreus dan semua traksi epiretina dan subretina dapat disingkirkan. Retina kemudian dilekatkan kembali dengan menggunakan cairan perfluorocarbon dan kemudain digantikan dengan minyak silikon atau gas sebagai tamponade retina. Operasi kedua dibutuhkan untuk membuang minyak silikon. Kelebihan dari teknik ini adalah mampu melokalisasi lubang retina secara tepat, eliminasi kekeruhan media, dan terbukti dapat dikombinasikan dengan ekstraksi katarak, penyembuhan langsung traksi vitreus, dan membuang serat-serat pada epiretina dan subretina. Namun, teknik ini membutuhkan peralatan mahal dan tim yang berpengalaman, membuat kekeruhan lensa secara perlahan, kemungkinan dilakukannya operasi yang kedua untuk membuang minyak silikon, dan pemantauan segera setelah operasi (Schlote, 2006).