Anda di halaman 1dari 5

Apakah benar vaksin berbahaya bagi anak, cek faktanya !

Imunisasi merupakan pencegahan primer terhadap penyakit infeksi yang paling efektif dan
murah. Imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius namun dapat
juga menghindari tersebarnya penyakit menular.

Rumor negative tentang vaksin di Indonesia


Apa saja sih rumor yang salah mengenai topik pembicaraan vaksin yang sering beredar di
masyarakat?, ayo kita ulas satu persatu.

1. Menjaga kebersihan diri-lingkungan dirasa cukup untuk memberantas penyakit dan


peran vaksin tidak begitu penting.
 FAKTANYA : Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dapat menyerang kembali
apabila program vaksinasi dihentikan. Sementara perbaikan kebersihan, cuci tangan, dan
air bersih dapat membantu melindungi kita dari penyakit infeksi, banyak penyakit infeksi
yang tetap menyebar seberapa pun bersihnya seseorang. Jika orang-orang tidak
divaksinasi, penyakit yang tidak biasa ditemukan seperti campak dan polio , dapat dengan
cepat timbul kembali.

2. Vaksin memiliki efek samping jangka panjang yang belum diketahui.


 FAKTANYA : Vaksin itu aman. Kebanyakan reaksi vaksin bersifat sementara, seperti
nyeri pada tempat penyuntikan atau lengan atau demam ringan. Masalah kesehatan
serius atau berat sangat jarang terjadi. Orang-orang jauh lebih berisiko untuk sakit parah
akibat terinfeksi penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin
daripada karena divaksin.

3. Memberikan vaksin dengan jumlah lebih dari 1 secara bersamaan akan menimbulkan
risiko yang berbahaya bagi imunitas anak.
 FAKTANYA : Bukti ilmiah menunjukkan bahwa memberikan beberapa vaksin pada
waktu yang bersamaan tidak berpengaruh pada sistem imun anak tersebut. Peristiwa
sederhana seperti memakan makanan membuat tubuh mengenal antigen baru dan banyak
bakteri yang hidup di mulut dan hidung. Seorang anak lebih banyak terpapar antigen dari
selesma atau nyeri tenggorok daripada oleh vaksin. Keuntungan menerima beberapa
vaksin sekaligus adalah mengurangi jumlah kunjungan, sehingga menghemat waktu dan
uang, serta anak-anak pun lebih pasti mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan sesuai
jadwal.

4. Lebih baik kebal melalui penyakit daripada vaksin.


 FAKTANYA : Vaksin berinteraksi dengan sistem imun tubuh kita untuk menghasilkan
respons imun yang sama dengan respons imun infeksi alamiah, tetapi vaksin tidak dapat
menyebabkan sakit atau membuat seseorang menderita komplikasi.
Peneliti Imunologi dan Epidemiologi membuktikan bahwa bayi/balita yang tidak diimunisasi
lengkap, tidak memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit berbahaya. Mereka mudah tertular
penyakit, menderita sakit berat, menularkan ke anak lain sehingga menyebarluas dan
menyebabkan wabah, serta mengakibatkan kecacatan bahkan kematian. Berikut jadwal imunisasi
bagi anak :
Bagaimana penanganan yang tepat jika anak mengalami gejala yang timbul setelah di
lakukan vaksinasi ?
Idealnya vaksin tidak menimbulkan efek samping, kalau pun ada sangat ringan. Pemberian
vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan dengan cara sistem kekebalan penerima
imunisasi bereaksi terhadap antigen yang ada didalam vaksin. Pada setiap individu pasti
memiliki beragam reaksi tubuh yang berbeda-beda terhadap vaksin. Berikut gejala yang kadang
muncul setelah pemberian vaksin beserta penanganannya :

No Gejala Penanganan
1. Sakit, bengkak, kemerahan 1) Kompres dingin pada lokasi
suntikan
2) Dapat diberikan parasetamol
sesuai resep dokter
2. Demam 1) Berikan minum yang banyak
2) Berikan pakaian sejuk dan
nyaman
3) Berikan parasetamol sesuai
resep dokter

Berdasarkan ulasan di atas, imunisasi sangat penting dilakukan untuk melindungi tubuh anak
dari penyakit serius. Dengan melakukannya secara rutin sesuai jadwal dan tahapan usianya,
kekebalan tubuh anak bisa meningkat dan mampu melawan penyakit. Sehingga tenaga kesehatan
dan masyarakat memiliki peran penting untuk ikut serta dalam mensukseskan program imunisasi
di Indonesia.

Sumber :
IDAI. 2016. Apa saja fakta dan mitos tentang vaksinasi.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/apa-saja-fakta-dan-mitos-tentang-vaksinasi

WHO. Modul 3: Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. https://in.vaccine-safety-training.org/vaccine-


reactions.html

Anda mungkin juga menyukai