Anda di halaman 1dari 9

SKN

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Oleh

Khabib Mualim

Daftar Isi

1. Dasar Hukum

2. Pengertian

3. Landasan SKN

4. Prinsip dasar SKN

5. Tujuan dan Kedudukan SKN

6. Subsistem SKN

7. Penyelenggaraaan SKN

DASAR HUKUM

Kepmenkes Nomor: 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, tanggal 10 Februari


2004 (dr. Achmad Sujudi)

Mengganti Kepmenkes yang lama yaitu: Kepmenkes Nomor 99a/Menkes/SK/III/1982 tentang


Berlakunya SKN.

PENGERTIAN

SKN = suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.

LANDASAN SKN

Landasan Idiil : Pancasila

Landasan Konstitusional : UUD 1945 khususnya pasal 28 dan 34.

PRINSIP DASAR SKN

Prinsip dasar SKN = norma, nilai, dan aturan pokok yang bersumber dari falsafah dan budaya bangsa
sebagai acuan fikir dan tindak.

1. Perikemanusiaan
2. HAM

3. Adil dan Merata

4. Pemberdayaan & Kemandirian masy.

5. Kemitraan

6. Pengutamaan dan Manfaat

7. Tata Kepemerintahan yang baik.

TUJUAN SKN

Terselenggaranya pembangunan kes oleh semua potensi bangsa

Masy, swasta, pemerintah

secara sinergis berhasil-guna dan berdaya-guna, tercapai derajat kes masy setinggi-tingginya.

KEDUDUKAN SKN

SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara
terpadu & saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kes masy yg setinggi-tingginya.

SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Upaya kesmas =

Kegiatan meningkatkan kes di masyarakat.

Promosi kesehatan, pemberantasan peny menular, kes jiwa, penyehatan ling, dll.

Upaya kes perorangan =

Kegiatan meningkatkan dan memulihkan kes perorangan.

Promosi kes, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemulihan kecacatan perorangan.

SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES

Tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumber daya
keuangan sec terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesmas yang setinggi-
tingginya.

SUBSISTEM PEMBIAYAAN KES

3 unsur utama:
Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan luar negeri)

Alokasi dana

Pembelanjaan dana

SUBSISTEM SDM KESEHATAN

Tatanan yg menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan
nakes sec terpadu dan saling mendukung, guna mencapai derajat kesmas setinggi-tingginya.

SUBSISTEM SDM KESEHATAN

Nakes = semua org yang bekerja aktif dan profesional di bidang kes, baik yang memiliki pendidikan
formal kes maupun tidak, yg untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kes.

SUBSISTEM SDM KESEHATAN

Unsur utama =

Perencanaan nakes

Pendidikan dan pelatihan nakes

Pendayagunaan nakes

SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

Tatanan yg menghimpun berbagai upaya yg menjamin ketersediaan, pemerataan serta mutu obat dan
perbekalan kes sec terpadu dan saling mendukung dalam rangka mencapai derajat kes yg setinggi-
tingginya.

SUBSISTEM OBAT/PERBEKALAN KES

Unsur utama=

Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kes

Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kes

Jaminan mutu obat dan perbekalan kes

SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY

Tatanan yg menghimpun berbagai upaya perorangan, kelompok, dan masy umum di bidang kes sec
terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesmas yg setinggi tingginya.

SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASY


unsur utama=

Pemberdayaan perorangan  PHBS untuk individu

Pemberdayaan kelompok dan masy umum kelompok di masy termasuk swasta

SUBSISTEM MANAJEMEN KES

Tatanan yg menghimpun berbagai upaya administrasi kes yang ditopang oleh pengelolaan data dan
informasi, pengembangan dan penerapan iptek, serta pengaturan hukum kes secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kes yang setinggi-tingginya.

SUBSISTEM MANAJEMEN KES

Unsur utama=

Administrasi kesehatan

Informasi kesehatan

Iptek kesehatan

Hukum kesehatan

Penyelenggaraaan SKN

Pelaku:

Masyarakat  toma, LSM, media, org profesi, akademisi, masy umum.

Pemerintah  pusat, prov, kab/kota

Badan legislatif  pusat dan daerah

Badan yudikatif  menegakkan hukum dan peraturan

MEMAHAMI SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)

• KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Memahami Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

• Kumpulan komponen dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan untuk menghasilkan
informasi yang dapat memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan manajemen pelayanan
kesehatan di setiap tingkatnya (Siregar cit. Barsasella, 2012).
• Sebuah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan, dan
penggunaan informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
melalui manajemen yang lebih baik pada semua jenjang kesehatan. WHO (2004)

• Suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di
setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di tingkat
Kabupaten/Kota, di tingkat Provinsi, maupun di tingkat Pusat. Pusat Data dan Informasi Depkes
RI (2006)

• SIKNAS adalah Sistem informasi yang berhubungan dengan Sistem-sistem Informasi lain baik
secara nasional maupun internasional dalam kerjasama yang paling menguntungkan. SIKNAS
dibangun dan dikembangkan dari berbagai jaringan Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Propinsi
dan Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.

• Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) adalah Suatu Sistem Informasi yang mencakup Sub
sistem informasi yang dikembangkan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, Poliklinik,
Praktek Swasta, Apotek, Laboratorium), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sistem informasi
pada Dinas Kesehatan Propinsi.

ROADMAP SIKNAS

• Visi

• Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi yang mampu mendukung proses
manajemen kesehatan untuk menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

• Misi

• Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi.

• Menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan


masyarakat.

• Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku kepentingan
termasuk swasta dan masyarakat madani.

• Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan


analisis data serta desiminasi informasi.

• Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem
pengendaliannya.

• Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan
yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik.

KEBIJAKAN SIKNAS
• Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan dari pemangku-
pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip
kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.

• Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital
melalui upaya penyelenggaraan Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif
lainnya.

• Peningkatan inisiatif penerapan eHealth untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan
meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien.

• Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan
pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang ada.

• Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHealth dan telemedicine untuk mengatasi masalah


infrastruktur, komunikasi, dan sumberdaya manusia.

• BENTUK-BENTUK KEGIATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA)

• Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Puskesmas

• Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung

• Mengolah data

• Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

• Memelihara arsip/file/ bank data Puskesmas

• Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan


manajemen unit Puskesmas

• Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak


berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.

• Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Rumah Sakit

• Memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah sakit (penerimaan pasien, lama rawat,
pemakaian tempat tidur, mortalitas, waktu tunggu, dan lain-lain)

• Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)

• Memantau pelaksanaan sistem rujukan

• Mengolah data

• Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota/ Provinsi/ Pusat


• Memelihara bank data

• Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit
rumah sakit

• Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.

• Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

• Ada Mengolah data dari unit-unit pelayanan kesehatan dan sumber- sumber lain
Menyelenggarakan survei/penelitian bilamana diperlukan

• Membuat Profil Kesehatan Kabupaten/Kota untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian


Kabupaten/Kota Sehat

• Mengirim laporan berkala/Profil Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi


setempat dan Pemerintah Pusat.

• Memelihara bank data

• Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen klien, manajemen unit, dan
manajemen Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

• Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya

• Melakukan bimbingan dan supervisi kegiatan informasi kesehatan di unit-unit kesehatan.

• Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Dinas Kesehatan Propinsi.

• Mengolah data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, unit-unit pelayanan kesehatan milik
Daerah Provinsi, dan sumber-sumber lain

• Menyelenggarakan survei/penelitian bilamana diperlukan

• Membuat Profil Kesehatan Provinsi untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Provinsi
Sehat

• Mengirim laporan berkala/Profil Kesehatan Provinsi ke Pemerintah Pusat

• Memelihara bank data

• Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen unit dan manajemen Sistem
Kesehatan Provinsi

• Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.
• Melakukan bimbingan dan supervisi kegiatan informasi kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan unit-unit pelayanan kesehatan milik Daerah Provinsi.

KEDUDUKAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Masalah SIK di Fasyankes & Kendala Aliran Data

• Adanya kesimpangsiuran sistem pencatatan dan pelaporan, antara lain:


• beberapa daerah mencoba menyederhanakan laporan, ada yang menambahkan laporan

• Beberapa daerah mencoba mengembangkan sistem secara terpadu di Puskesmas dengan


komputerisasi

• Timbul permasalahan agregasi data di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional  masalah
integrasi

• Beberapa program kesehatan mengembangkan pencatatan pelaporan sendiri

• Penyampaian laporan ke kabupaten/kota, provinsi, dan pusat tidak berjalan lancar  krisis
informasi

DISAIN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai