Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
2. Juardi : 13.03.0.050
6. Zulhelmi : 13.03.0.010
FAKULTAS TEKNIK
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik isi, bentuk maupun
susunannya, maka dari itu seandainya ada kesalahan atau kekeliruan dari penulisan makalah
ini, maka koreksi ataupun kritik sehat sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Atas bantuan fasilitas serta bimbingan maupun nasehat-nasehat yang telah diterima dan
dipergunakan oleh penulis maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak , semoga
jasa-jasa yang baik yang telah diberikan, mendapat imbalan amal yang baik dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Batasan Masalah 3
D. Tujuan Penulisan 4
3. Bagian-bagian PLC 12
5. Waktu scan 17
6. Bahasa pemrograman 18
B. PLC Twido 20
D. TwidoSoft 26
1. Input 38
2. Output 38
3. Internal bits 39
4. Timer ON delay 40
2. Link elements 44
3. Programming grid 44
G. Menyimpan Program 47
H. Transfer PC ke Controller 48
I. Switching to RUN 50
J. Animation Table 50
1. MCB 52
2. Sakelar SPST 54
3. Relai 54
BAB III : PENGONTROLAN TRAFFIC LIGHT PADA
C. Peralatan kontrol 64
1. MCB 64
2. Relai 64
3. Sakelar SPST 65
4. Lampu 65
5. Penghantar 66
TWDDMM24DRF 67
1. Bagian Input 75
2. Bagian Output 76
PLC 84
A. Kesimpulan 85
B. Saran 86
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
ataupun persimpangan empat. Secara garis besar lampu lalu lintas atau traffic light berfungsi
fungsinya tersebut tentunya peran lampu lalu lintas sangatlah penting. Dapat kita bayangkan
karena sesuatu hal tiba-tiba lampu lalu lintas yang berada pada persimpangan tidak menyala,
tentunya pelanggaran terjadi dimanamana seperti saling mendahului dalam melewati suatu
persimpangan dan lain sebagainya, hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan yang cukup
panjang di jalan dan sangat merugikan semua pihak apalagi dalam masalah waktu.
Memandang hal demikian diatas maka sangat diperlukan sekali pengaturan lampu lalu lintas
yang baik yang menggunakan peralatan yang handal, cepat, efisien, dan dapat bekerja dalam
waktu yang lama serta mudah dalam melakukan modifikasi jika terjadi perubahan deskripsi
kerja pada lampu lalu lintas tersebut. Dewasa ini teknologi semakin terus berkembang dan
begitu banyak peralatan-peralatan elektronik yang diciptakan. Salah satu contoh teknologi
baru tersebut adalah Programmable Logic Controller atau yang disingkat dengan PLC dimana
penggunaan PLC ini sangat cocok untuk rangkaian yang sangat rumit dan pemrogramannya
Untuk mengontrol sistem kerja lampu lampu lalu lintas, banyak cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan menggunakan kontaktor magnit ataupun relai yang telah dikombinasikan
dengan peralatan TDR (time delay relai) atau dengan menggunakan PLC. Namun dengan
kontaktor maknit ataupun relai yang dikombinasikan dengan peralatan TDR. Salah satu
contohnya yaitu dengan menggunakan PLC perawatan akan lebih mudah, perubahan desain
lebih mudah, relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk dan memiliki reliabilitas
yang tinggi serta aplikasi kendali yang luas. Karena itulah penulis memaparkan atau
memperdalam penulisan makalah ini dan penulis rasa sistem pengontrolan dengan
Pengontrolan traffic light pada jalan simpang empat dengan programmable logic controller
(PLC) adalah dengan memberikan program sesuai keperluan lampu lalu lintas tersebut yang
digunakan untuk mengontrol kendaraan yang berada pada jalan simpang empat. Untuk
memprogram PLC dapat digunakan alat pemograman (papan-tuts) atau dengan sebuah
personal computer (PC) yang telah diisi (di install) dengan program yang mensupport PLC
yang digunakan, biasanya program ini dikeluarkan/diproduksi oleh pabrik pembuat PLC
tersebut. Mesin PLC dapat digunakan untuk berbagai bermacam pengendalian sesuai dengan
yang diinginkan. Hanya saja PLC yang telah banyak dipasarkan harus kita lengkapi dengan
peralatan – peralatan kontrol seperti kontaktor magnit, sakelar, tombol tekan, pembatas arus,
pengaman, dan sebagainya. Dalam makalah ini hanya membahas tentang pengontrolan traffic
light pada jalan simpang empat dengan menggunakan PLC Twido. Berikut hal-hal yang perlu
1. Bagaimana membuat rangkaian ladder diagram dari pengontrolan tersebut melalui software
2. Bagaimanakah membuat rangkaian utama dari pengontrolan traffic light pada jalan simpang
empat ?
4. Bagaimanakah mentransfer program ladder diagram yang telah dibuat pada computer ke dalam
memori PLC ?
Mesin PLC dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai macam aplikasi sesuai dengan
yang dikehendaki. Untuk itu penulis mencoba menyajikan pemakaian PLC untuk mengontrol
traffic light
6. Software yang digunakan untuk memprogram PLC Twido adalah Software PLC Twido
versio.
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dari Mata Kuliah Mekatronika 2, Universitas
Riau Kepulauan.
bentuk tulisan .
kemahiran untuk dapat menghasilkan makalah yang lain dengan judul yang berbeda
sebagaimana lazimnya.
serta memahami laporan yang dibuatnya kepada para pembaca yaitu dengan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan makalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.2 PLC.
Sebelum adanya Programable Logic Controller, sudah banyak peralatan-peralatan kontrol yang
digunakan seperti cam switch dan drum. Dahulu panel kontrol dengan relai sudah menjadi
kontrol sekuensial yang utama kemudian diteruskan dengan munculnya transistor, dimana solid
state relai (SSR) dapat menggantikan relai elektromagnetik yang tidak cocok untuk kontrol
dengan kecepatan tinggi. Namun sekarang sistem kontrol sudah meluas keseluruh pabrik dan
kebutuhan akan sistem pengontrolan semakin mengharapkan yang lebih baik lagi, yang memiliki
aplikasi kendali yang luas dan sistem kontrol total dikombinasikan dengan kontrol dan
feedback, pemrosesan serta sistem monitor terpusat. Sistem kontrol logika konvensional tidak
dapat melakukan hal-hal tersebut untuk itu Programable Logic Controller dihadirkan untuk
tahun 1969 oleh Richard E.Morley pendiri Modicon corporation. Modicon kependekan dari
Modular Digital Controller. Setelah itu muncul PLC model 184 yang mencapai kesuksesan,
diperkenalkan pada tahun 1973 yang dirancang oleh Michael Greenberg. Kemudian sampai
dikembangkan , yang mana sekarang divaisnya sudah berbasis computer, standar industri dan
pemrogramannya hanya untuk merek spesifik PLC yang digunakan namun sekarang sistem
pemrograman PLC sudah dikombinasikan dengan personal computer (PC) melalui perangkat
TABEL 1.
CONTROLLER
2.1.2
Aplikasi pada industri dan kontrol proses sangat memerlukan relai sebagai elemen
kontrolnya, yang mana relai tersebut digunakan sebagai penghubung dari suatu rangkaian
kerangkaian lainnya dengan menggunakan pengawatan. Namun pada saat sebuah sistem
mengalami perubahan deskripsi kerja, pengawatan relai harus diubah juga terlebih dahulu.
Tentunya hal tersebut tidak efisien dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan
menggunakan PLC maka pada setiap terjadi perubahan deskripsi kerja sebuah sistem, maka
yang diubah adalah “Program “nya tanpa mengubah penginstalasiannya. Pada dunia otomasi
saat ini, pengendali logika terprogram (PLC) telah menjadi standart untuk dipergunakan
sebagai pengendali. PLC tidak hanya menggantikan pengendali konvensional yang sudah
ada sebelumnya, tetapi telah banyak mengambil alih banyak fungsi pengendali tambahan
lainnya karena didalam PLC sudah terdapat beberapa unit peralatan yang berfungsi sebagai
relai, coil, latching coil, timer, drum dan counter yang dapat digunakan untuk mengendalikan
peralatan dengan bantuan program yang dapat dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 1 di bawah memperlihatkan fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh PLC.
programnya dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan deskripsi kerja yang diinginkan
LOGIC , PLC bekerja berdasarkan logika sehingga dapat melakukan fungsi timing ,
Dalam melakukan pengendalian suatu peralatan pada dasarnya mencakup tiga bagian besar
yakni bagian INPUT, CONTROLLER, dan OUTPUT . Bagian input adalah peralatan-
peralatan yang memberikan masukan untuk menentukan proses kerja peralatan yang
dikontrol, contoh bagian input seperti tombol tekan, limit switch, flow switch dan sebagainya.
hasil dari suatu proses. Contoh bagian output yaitu motor, selenoid, led display, heater, lampu
pengambilan keputusan, pengendalian dan lain sebagainya dari masukan untuk dikeluarkan
dibagian output dalam hal ini dilakukan oleh PLC. Gambar 2 di bawah memperlihatkan
Pada PLC .
Sistem kerja dari PLC adalah berdasarkan program yang dimasukkan kedalamnya dan secara
umum fungsi dari PLC sangatlah kompleks dan teliti diantaranya dapat mengingat, mendata,
rangkaian secara otomatis. Selain itu program yang akan dimasukkan kedalam memori PLC
dapat dibuat kapan saja sesuai dengan keperlukan dan pada peralatan atau mesin yang akan
dikendalikan oleh PLC, dapat dikontrol, diatur, ditambah, dapat dikurangi, dan diganti
dengan mudah. Sekarang PLC cukup banyak digunakan terutama di industri-industri yang
banyak menggunakan sistem pengontrolan hal tersebut dikarenakan PLC sangatlah luas
penggunaannya. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi PLC dan keuntungan menggunakan
Bagian-bagian yang terdapat pada PLC tidak jauh berbeda dengan perangkat keras yang
dimiliki oleh sebuah computer, namun perbedaannya dengan personal computer yaitu pada
PLC sudah dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung dihubungkan keperangkat
industri yang
digunakan untuk memonitor dan mengontrol proses industri untuk menggantikan hard-wired
perbedaan utama antara PLC dengan personal computer yaitu PLC dirancang untuk instalasi
dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika
yang tinggi. Gambar di bawah ini memperlihatkan konfigurasi antara Personal computer
dengan PLC.
Sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan input luar atau input
devices. Peralatan input luar secara umum disebut sensor yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
sensor jenis kontak dan sensor jenis non kontak . Sensor jenis kontak contohnya yaitu push
button, sakelar, limit switch, level switch dan lain-lainnya, kemudian sensor jenis non kontak
yaitu sensor magnit, sensor induktif, sensor kapasitif, LDR dan lain sebagainya. Data-data
yang masuk dari peralatan input ini berupa sinyal-sinyal analog (berupa besaran listrik), yang
selanjutnya melalui input modules diubah menjadi sinyal digital untuk kemudian diolah oleh
CPU berdasarkan intruksi-intruksi program yang telah dibuat dan ditetapkan suatu keputusan
untuk dikirim ke output modules kemudian oleh output modules sinyal digital ini diubah
terlebih dahulu menjadi sinyal analog, sinyal analog inilah yang akan mengaktifkan output
devices yang berupa output kontrol seperti relai, kontaktor, selenoid, dll, dan output beban
seperti lampu, motor-motor dan lain sebagainya. Secara blok diagram, prinsip kerja PLC
Selama setiap siklus bekerja, prosesor akan membaca semua input, mengambil nilai-nilai
tersebut, mengeksekusi pogram dan meng-update output. Proses ini disebut scanning. Proses scan
terjadi secara kontinyu dan berurutan dari pembacaan status input, pengevaluasian logika kontrol
dan memperbaharui output kemudian waktu yang diperlukan untuk membuat suatu scan
umumnya bervariasi mulai dari 1 milidetik sampai 30 milidetik hal tersebut tergantung dari
panjangnya program. Dari gambar 6 di bawah dapat dilihat PLC akan mengamati inputnya
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem kerja traffic light pada suatu persimpangan tidak selalu sama, hal tersebut tergantung dari
banyak persimpangan dan kondisi tata tertib jalan yang telah diatur oleh pemerintah yang
berwenang. Begitupun dengan lamanya waktu kendaraan bergantian berjalan, hal tersebut
tersebut. Sebelum melewati suatu persimpangan para pengemudi diwajibkan untuk mematuhi
rambu-rambu yang telah ditetapkan, rambu-rambu tersebut berupa lampu petunjuk yang terdiri
dari tiga buah warna. Lampu tersebut dipasang dalam sebuah box yang diberi tiang dan
ditempatkan diujung sebelah kiri, ditengah-tengah ruas jalan atau diatas setiap jalan pada suatu
persimpangan sehingga memudahkan para pengemudi untuk melihatnya. Adapun warna lampu
yang digunakan pada traffic light untuk memberikan rambu-rambu kepada para pengemudi
adalah lampu merah, kuning dan hijau . Gambar 7 di bawah memperlihatkan arti dari kode-kode
lintas
Sesuai dengan judul makalah yang penulis ambil, lampu lalu lintas yang dikendalikan oleh
PLC Twido digunakan untuk mengontrol jalan simpang empat. Adapun lamanya waktu
kendaraan bergantian berjalan penulis mengambil salah satu sampel lampu lalu lintas yang
ada dikota medan yaitu lampu hijau menyala selama 30 detik, lampu kuning menyala selama
5 detik dan lampu merah menyala selama 105 detik. Gambar 52 di bawah memperlihatkan
Pada saat lampu tanda warna hijau di jalan satu menyala dan lampu tanda untuk mobil dua,
tiga, dan empat berwarna merah. Mobil satu dapat menuju arah jalan A2, A3, dan A4
sementara mobil di jalan dua hanya dapat menuju jalan A3 dan mobil yang tidak menuju
jalan tersebut akan berhenti (STOP), mobil di jalan tiga hanya dapat menuju jalan A4 dan
menuju jalan A4 akan berhenti begitupun untuk mobil di jalan empat hanya dapat menuju
jalan A1 dan mobil yang tidak menuju jalan A1 akan berhenti. Sampai lampu tanda berwarna
kuning di jalan satu menyala, mobil satu masih bisa berjalan dan akan berhenti jika lampu
tanda berwarna merah menyala. Gambar 9 di bawah memperlihatkan skema kerja saat lampu
di jalan satu
berwarna hijau.
Gambar 10. Skema kerja saat lampu di jalan satu berwarna hijau.
3.1.2 Kondisi kedua.
Saat lampu tanda warna merah pada jalan satu menyala, lampu hijau di jalan dua akan
menyala dan lampu-lampu tanda di jalan tiga dan empat masih tetap lampu berwarna merah
menyala. Mobil dua dapat menuju arah A1, A3, dan A4 sementara mobil di jalan satu, tiga,
dan empat berhenti dan hanya dapat berjalan menuju jalan kearah kiri dari jalan masing–
masing. Saat lampu tanda berwarna kuning di jalan dua menyala mobil dua dapat terus
berjalan dan akan berhenti sampai lampu tanda berwarna merah menyala. Gambar 10 di
bawah memperlihatkan skema kerja saat lampu di jalan dua berwarna hijau.
Gambar 11. Skema kerja saat lampu di jalan dua berwarna hijau .
Saat lampu tanda di jalan dua berwarna merah menyala, lampu tanda berwarna hijau di jalan
tiga akan meyala dan lampu tanda di jalan empat , di jalan satu masih berwarna merah. Mobil
tiga dapat menuju jalan A1, A2, dan A4 , sedangkan mobil di jalan satu, dua, dan empat harus
berhenti dan hanya dapat menuju jalan kearah kiri dari jalan masing–masing. Saat lampu
tanda berwarna kuning di jalan tiga menyala mobil tiga dapat terus berjalan dan akan berhenti
sampai lampu tanda berwarna merah menyala. Gambar 11. di bawah memperlihatkan skema
Untuk lebih memahami sistem kerja lampu lalu lintas pada jalan simpang empat, dapat
digambarkan dalam bentuk diagram signal. Pada gambar diagram signal ini dapat dilihat
Gambar 13. Diagram signal traffic light pada jalan simpang empat .
Ket :
3.3 Rangkaian Utama pengontrolan traffic light pada jalan simpang empat.
Rangkaian utama adalah gambaran rangkaian beban dan rangkaian kontak-kontak relai
serta kontak breaker yang dihubungkan pada arus beban . Pada penginstalasian lampu lalu
lintas perlu dibuatkan gambar rangkaian utama , hal tersebut bertujuan untuk memudahkan
kontak relai dan pengaman ke sumber tegangan . Rangkaian utama ini terdiri dari dua bagian
yaitu bagian rangkaian yang dipasang didalam panel kontrol dan bagian rangkaian yang
dipasang diluar panel kontrol. Komponen–komponen yang dipasang didalam panel kontrol
adalah : PLC, relai, dan MCB. Sedangkan bagian yang dipasang diluar panel seperti jaringan
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari isi dari tugas akhir ini mulai dari bab I sampai dengan bab III, maka
1. Dengan mengunakan PLC, pengawatan (wiring) relatif lebih sedikit dibanding dengan
panel kontrol konvensional karena hubungan kontakkontak pada ladder diagram yang ada
dalam CPU PLC sudah terangkai secara elektronik sehingga penginstalasian secara hardwire
2. Membuat pengontrolan traffic light pada jalan simpang empat dengan menggunakan PLC
lebih mudah dan praktis dibanding dengan menggunakan kontaktor magnet. Dengan PLC
rangkaian kontrolnya lebih sederhana, sedangkan rangkaian utama tetap tidak berubah.
3. PLC dapat melakukan berbagai macam pengendalian seluas mungkin karena pada PLC
sudah terdapat beberapa unit peralatan yang berfungsi sebagai relai, coil, latching coil, timer,
drum dan counter sehingga memudahkan kita dalam merancang sebuah aplikasi baru.
B. Saran
1. Mengingat fungsi lampu lalu lintas pada persimpangan sangatlah penting, maka dalam
melakukan pengontrolan lampu lalu lintas, hendaknya peralatan pengontrol tersebut diberi
sumber cadangan. Hal ini mencegah terjadinya kemacetan di jalan apabila aliran listrik dari
pengendalian peralatan dengan PLC, agar praktek khusus bengkel listrik IV di laboratorium
1. Antono Tri . Materi Pelatihan PLC Tingkat Dasar . Padang . Politeknik Universitas
Andalas . 2003.
2003 .
4. Naibaho, Mariden. Hand Out PLC Telemecanique TSX 17. PPPGT Medan .
9. Yahya, Zakir. Kontrol Motor Induksi. Padang. FPTK IKIP Padang. 1996
10. Schneider Electrric. Hardware Implementation Guide TWD USE 10AE eng Version 2.5.
11. Universitas Kristen Maranatha. Modul Pelatihan Basic PLC. Bandung. 2004.
12. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Petunjuk Praktek Pengontrolan Motor Listrik
13. Schneider Electric. Software Setup Guide TWD USE eng Version 2.5.