Anda di halaman 1dari 8

Pentingnya Kolaborasi Antarprofesi Demi Keselamatan Pasien di RS

Dini Sharfina / 181101090


e-mail : dinisharfina184@gmail.com

Abstract
Background: Health workers such as doctors, nurses, doctors, pharmacists, and other health
workers have their respective roles in dealing with health problems. However, health workers
have the same goals in health management. Purpose: to find out about matters concerning
interprofessional collaboration with patient safety in order to improve the quality of health
services in hospitals. Method: The study design used was literature review. By analyzing and
studying freely in journals, e-books, and textbooks related to learning material, namely
interprofessional collaboration with patient safety. Results: In the literature review, the results
show that Collaboration is an initiation or activity that aims to strengthen relations between
workers who have different professions. Discussion: In the world of health, the practice of
collaboration is very important. Complex patient problems cannot be handled by only one
medical profession, but must involve a variety of professions. Conclusion: Collaboration is a
relationship of sharing responsibility or cooperation with other fellow health workers to
provide quality health services so that patients can feel satisfied with what is provided by the
health team.
Keywords: Interprofessional collaboration, patient safety, health services.
Abstrak
Latar Belakang : Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, ahli giiz, farmasi, dan tenaga
kesehatan lainnya memiliki peranan masing-masing dalam menangani masalah kesehatan.
Namun demikian, tenaga kesehatan mempunyai tujuan yang sama dalam penatalaksanaan
kesehatan. Tujuan : untuk mengetahui tentang hal-hal yang mengenai interprofesional
kolaborasi dengan keselamatan pasien agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah literature review.
Dengan melakukan analisis dan kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu interprofesional kolaborasi dengan keselamatan
pasien. Hasil : Pada literature review didapatkan hasil bahwa Kolaborasi adalah suatu inisiasi
atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pekerja yang memiliki
profesi berbeda. Pembahasan : Dalam dunia kesehatan, praktik kolaborasi sangatlah penting.
Permasalahan pasien yang kompleks tidak dapat ditangani hanya oleh satu profesi medis,
melainkan harus melibatkan berbagai profesi. Kesimpulan : Kolaborasi adalah hubungan
berbagi tanggung jawab atau kerjasama dengan sesama tenaga kesehatan lain untuk
memberikan pelyanan kesehatan yang berkualitas agar pasien dapat merasa puas atas apa
yang diberikan oleh tim kesehatan.
Kata Kunci : Interprofesional kolaborasi, keselamatan pasien, pelayanan kesehatan
LATAR BELAKANG masing; adil dan efektif dalam
Kesehatan merupakan hal yang sangat pengambilan keputusan; terjalinnya
penting bagi semua orang. Dalam komunikasi yang jelas dan teratur.
menangani masalah kesehatan pun Menurut Depkes RI, 2008, Pelayanan

tidak lepas dari tenaga kesehatan. kesehatan dengan mengutamakan

Tenaga kesehatan sangat berperan keselamatan pasien perlu dilakukan

penting dalam memberikan pelayanan diseluruh bagian rumah sakit, termasuk

kesehatan. Tenaga kesehatan seperti salah satunya di ruang rawat inap

dokter, perawat, ahli giiz, farmasi, dan bedah.Pelayanan bedah merupakan

tenaga kesehatan lainnya memiliki pelayanan di rumah sakit yang sering

peranan masing-masing dalam menimbulkan cidera medis

menangani masalah kesehatan. Namun dankomplikasi. Patient Safety menjadi

demikian, tenaga kesehatan prioritas utama dalam layanan

mempunyai tujuan yang sama dalam kesehatan dan merupakan langkah

penatalaksanaan kesehatan. Oleh kritis pertama untuk memperbaiki

karena itu diperlukan adanya kualitas pelayanan serta berkaitan

kolaborasi antar tenaga kesehatan agar dengan mutu dan citra rumah sakit.

dalam penanganan masalah kesehatan TUJUAN


berjalan dengan baik dan efektif. Tujuannya adalah untuk mengetahui
Kolaborasi adalah suatu inisiasi atau tentang hal-hal yang mengenai
kegiatan yang bertujuan untuk Interprofesional kolaborasi dengan
memperkuat hubungan antar pekerja keselamatan pasien agar dapat
yang memiliki profesi berbeda yang meningkatkan mutu pelayanan
saling bekerja sama dalam kemitraan kesehatan di rumah sakit dan juga agar
yang ditandai dengan adanya tujuan nantinya mahasiswa keperawatan dapat
yang hendak dicapai bersama; menerepkan patient safety karena
pengakuan dan penghormatan terhadap patient safety ini menjadi prioritas
kekuatan dan perbedaan masing- utama di rumah sakit.
METODE PENELITIAN literature review didapatkan hasil
Rancangan penelitian yang digunakan bahwa Kolaborasi adalah suatu inisiasi
adalah literature review. Dengan atau kegiatan yang bertujuan untuk
melakukan analisis dan kajian bebas memperkuat hubungan antar pekerja
pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang memiliki profesi berbeda yang
yang berkaitan dengan materi saling bekerja sama dalam kemitraan
pembelajaran yaitu interprofesional yang ditandai dengan adanya tujuan
kolaborasi dengan keselamatan pasien, yang hendak dicapai bersama.
yang mana keselamatan pasien ini Keselamatan pasien adalah prioritas.

sebagai prioritas utam dan juga dapat Perawat harus lebih mengutamakan

meningkatkan mutu pelayanan keselamatan pasien dengan cara

kesehatan. kerjasama Tim agar nantinya


Jurnal atau artikel yang digunakan penerapan keselamatan pasien ini
pada literature review ini adalah jurnal menjadi budaya yang harus diterapkan
atau artikel yang didapatkam dari di rumah sakit.
google scholar, google book, library
usu pada 10 tahun terakhir penerbitan. PEMBAHASAN
Dalam mencari literature reviewnya, Kolaborasi adalah suatu inisiasi atau

menggunakan kata kunci Interpersonal kegiatan yang bertujuan untuk

kolaborasi, keselamatan pasien, dan memperkuat hubungan antar pekerja

pelayanan kesehatan. yang memiliki profesi berbeda yang

HASIL PENELITIAN saling bekerja sama dalam kemitraan

Berdasarkan hasil penelitian dari yang ditandai dengan adanya tujuan

literature review yang meliputi jurnal, yang hendak dicapai bersama;

teks book, dan e-book, didapatkan pengakuan dan penghormatan terhadap

berbagai interprofesional kolaborasi kekuatan dan perbedaan masing-

dengan keselamatan pasien yang masing; adil dan efektif dalam

nantinya dapat meningkatkan jaminan pengambilan keputusan; terjalinnya

mutu pelayanan kesehatan. Pada komunikasi yang jelas dan teratur.


yang baik. Tidak ada satu profesi yang
Dalam kamus Heritage Amerika bisa menyelesaikan permasalahan
(2000), kolaborasi adalah bekerja pasien secara komplit, karena
bersama khususnya dalam usaha penanganan pasien harus utuh,
penggambungkan pemikiran. berkualitas, dan memuaskan,
Berbagai profesi medis tersebut
Team Work (Kerjasama Tim) adalah diantaranya dokter, perawat, apoteker,
interaksi atau hubungan dari dua atau ahli gizi, dan psikolog. Apabila tidak
lebih profesional kesehatan yang dilakukan kerja sama tim yang baik,
bekerja saling bergantung untuk maka dalam menghadapi kompleksitas
memberikan perawatan untuk pasien permasalahan pasien akan berpotensi
(Canadian Health Services Research terjadinya fragmanted care, pelayanan
Foundation, 2006). yang tumpang tindih, konflik
Tujuan dari kerjasama ini untuk interprofesional, serta keterlambatan
memberikan perawatan kepada pasien, pemeriksaan dan tindakan.
berbagi informasi untuk mengambil Berdasarkan data dari WHO, 70-80%
keputusan bersama, dan mengetahui kesalahan dalam pelayanan kesehatan
waktu yang optimal untuk melakukan disebabkan oleh buruknya komunikasi
kerjasama dalam perawatan pasien. dan pemahaman di dalam tim. Kerja
Dalam dunia kesehatan, praktik sama tim yang baik dapat membantu
kolaborasi sangatlah penting. mengurangi masalah patien safety.
Permasalahan pasien yang kompleks Keselarasan langkah yang dinamis
tidak dapat ditangani hanya oleh satu antar berbagai klinisi dan keilmuan
profesi medis, melainkan harus untuk membangun tim pelayanan
melibatkan berbagai profesi. Praktik membutuhkan dua hal, yaitu tatanan
kolaborasi bukan hanya diperlukan dan kultur, serta pendekatan
demi keselamatan pasien, tetapi juga interdisiplin atau interprofesional.
untuk meningkatkan kepuasan serta Berdasar hasil penelitian, penanganan
terciptanya mutu pelayanan kesehatan pasien secara interdisiplin baik pada
rawat inap maupun pelayanan Kesalahan
kesehatan primer, dapat meningkatkan 5. Pasien akan Dapat Berdiskusi

kepuasan serta mengurangi dan Berkomunikasi dengan

hospitalisasi dan angka kematian. Baik untuk Dapat


Hal terpenting dari praktik kolaborasi Menyampaikan Keinginannya
adalah hubungan saling percaya , Manfaat dari kolaborasi tim

menghargai, dan mampu bekerja sama. kesehatan, yaitu :

Kolaborasi harus ada equality, apapun 1. Kemampuan dari pelayanan

latar belakangnya. Tidak ada yang kesehatan yang berbeda dapat

merasa paling tinggi atau paling terintegrasikan sehingga

rendah. Semua pada level yang sama. terbentuk tim yang fungsional

Terciptanya praktik kolaborasi 2. Kualitas pelayanan kesehatan

kesehatan ini pun tidak secara tiba- dan jumlah penawaran

tiba, melainkan harus tumbuh melalui pelayanan meningkat sehingga

proses pembelajaran yang disiapkan masyarakat mudah menjangkau

dengan baik. Dengan demikian, perlu pelayanan kesehatan

dipersiapkan tenaga pendidik dan 3. Bagi tim medis dapat saling

kurikulum yang mengarah kesana. berbagi pengetahuan dari

Kolaborasi penting demi profesi kesehatan lainnya dan

terlaksananya keselamatan pasien , menciptakan kerjasama tim

seperti: yang kompak

1. Pelayanan Kesehatan Tidak 4. Memberikan pelayanan

Mungkin Dilakukan oleh 1 kesehatan yang berkualitas

Tenaga Medis dengan manggabungkan

2. Meningkatnya Kesadaran keahlian unik professional

Pasien akan Kesehatan 5. Memaksimalkan produktivitas

3. Dapat Mengevaluasi Kesalahan serta efektivitas dan efisiensi

yang Pernah Dilakukan agar sumber daya

Tidak Terulang 6. Meningkatkan kepuasan

4. Dapat Meminimalisir profesionalisme, loyalitas, dan


kepuasan kerja Anwar, H., & Rosa, E. M. (2019).
7. Peningkatan akses ke berbagai Meningkatkan Komunikasi
pelayanan kesehatan dan Kolaborasi dengan
8. Meningkatkan efektivitas dan Interprofessional Education
efisiensi pelayanan kesehata (IPE): A Literature
9. Memberikan kejelasan peran Review. Jurnal Keperawatan
dalam berinteraksi antar tenaga Muhammadiyah, 4(2).
kesehatan profesional sehingga Cahyono, A. (2015). Hubungan
dapat saling menghormati dan karakteristik dan tingkat
bekerja sama pengetahuan Perawat terhadap
10. Untuk tim kesehatan memiliki pengelolaan keselamatan
pengetahuan, keterampilan, dan Pasien di rumah sakit. Jurnal
pengalaman. Ilmiah WIDYA, 1(1).
Cahyono, J.B.S. (2012). Membangun
budaya keselamatan pasien
PENUTUP
dalam praktek kedokteran.
KESIMPULAN
Yogyakarta : Kanisius.
Kolaborasi adalah hubungan berbagi
Keles, A. W. (2015). Analisis
tanggung jawab atau kerjasama dengan
Pelaksanaan Standar Sasaran
sesama tenaga kesehatan lain untuk
Keselamatan Pasien di Unit
memberikan pelyanan kesehatan yang
Gawat Darurat RSUD Dr. Sam
berkualitas agar pasien dapat merasa
Ratulangi Tondano Sesuai
puas atas apa yang diberikan oleh tim
dengan Akreditasi Rumah
kesehatan.
Sakit Versi 2012. JIKMU,
SARAN
5(3).
Untuk mencapai pelayanan yang
Lombogia, A., Rottie, J., &
berkualitas diperlukan kolaborasi antar
Karundeng, M. (2016).
profesi agar keselamatan pasien dapat
Hubungan Perilaku Dengan
terjadi dengan baik dan efektif.
Kemampuan Perawat Dalam
REFERENSI
Melaksanakan Keselamatan Rawat Inap RSU Kabupaten
Pasien (Patient Safety) Di Tangerang. Jurnal JKFT, 2(2),
Ruang Akut Instalasi Gawat 59-69.
Darurat RSUP Prof. Dr. RD Sharfina, D. (2019). Kebijakan

Kandou Manado. Jurnal Perawat Dalam Penerapan

Keperawatan, 4(2). Keselamatan Pasien Di Rumah


Sakit.
Neri, R. A., Lestari, Y., & Yetti, H. Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar
(2018). Analisis Pelaksanaan Keselamatan Pasien Melalui
Sasaran Keselamatan Pasien Timbang Terima Pasien
Di Rawat Inap Rumah Sakit Berbasis Komunikasi Efektif :
Umum Daerah Padang SBAR.
Pariaman. Jurnal Kesehatan Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:

Andalas, 7, 48-55. Pelaksanaan Identifikasi


Rivai, F., Sidin, A. I., & Kartika, I. Pasien. Uwais Inspirasi
(2016). Faktor yang Indonesia
Berhubungan dengan Simamora, R. H. (2019).

Implementasi Keselamatan Documentation of Patient

Pasien di RSUD Ajjappannge Identification into the

Soppeng Tahun 2015. Jurnal Electronic System to Improve

Kebijakan Kesehatan the Quality. INTERNATIONAL

Indonesia, 5(4), 152-157. JOURNAL OF SCIENTIFIC &


Sakit, K. A. R. (2011). Standar TECHNOLOGY RESEARCH,
Akreditasi Rumah 8(9). 1884-1886
Sakit. Jakarta: Kemenkes RI. Simamora, R. H., & Fathi, A. (2019).
Setyani, M. D., Zuhrotunida, Z., & The Influence of Training
Syahridal, S. (2017). Handover based SBAR
Implementasi Sasaran communication for improving
Keselamatan Pasien Di Ruang Patients Safety. Indian Journal
of Public Health Research & Sustainable Hospital. Jakarta :
Development, 10(9), 1280- PT Gramedia Pustaka Utama.
1285. Widiasari., Handiyani. H., &
Vincent, C. (2006). Patient Safety. Novieastari. (2019). Kepuasan
Philadelphia : Elsevier. Pasien Terhadap Penerapan
Wardhani, V. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien di Rumah
Keselamatan Pasien. Malang : Sakit. Jurnal Keperawatan
UB Press. Indonesia, 22(1), 43-52.
Widajat, R. (2009). Being a Great and

Anda mungkin juga menyukai