Anda di halaman 1dari 11

KASUS THT

KASUS TONSILITIS AKUT (4A)


SKENARI Pasien datang mengeluh nyeri menelan sejak 6 hari.
O
RPS Keluhan Utama: Nyeri menelan sejak 6 hari, tajam seperti ditusuk, diperberat saat
makan, diperingan saat minum air, beli obat diwarung tidak membaik, skala nyeri 5
Keluhan Penyerta:
1. Demam
2. Batuk dan pilek
3. Radang pada tenggorokan
4. Malaise
RPD
 Riwayat alergi (-)
RPK
 Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
Lifestyle
 Rokok (-)
 Alkohol (-)
 Diet: makan gorengan (+)
 Living situation: teman se-kost ada gejala serupa
P. FISIK Jangan lupa cuci tangan!
KU: compos mentis
Vital Sign
- TD : 110/80
- HR : 90 kali/menit
- RR : 16 kali/menit
- T : 38,20 C
Head to Toe: dbn
Pemeriksaan Telinga
1. Inspeksi telinga luar dan dalam: dbn
2. Garpu tala:
- Rinne : (+)
- Webber: tidak ada lateralisasi
- Swabach: tidak ada data
Pemeriksaan Hidung
- Rhinoskopi: dbn
Pemeriksaan Mulut
1. Tidak ada kelainan: arkus faring simetris dan uvula berada ditengah
2. Tonsil: T2/T4, hiperemis, kripti tidak melebar, tidak ada detritus
3. Dinding faring posterior: hiperemis, tidak granuler (penebalan jaringan
limfoid), tidak ada post nasal drip.
Keterangan Gambar Tonsil
 T0  normal
 T1  tidak melebihi pilar posterior
 T2  tidak melebihi antara garis tengah pilar posterior dan uvula
 T3 & T4  melebihi garis tengah pilar posterior dan uvula 
Berdasarkan Onset:
 Akut: tonsil udem hiperemis, arkus anterior udem hiperemis
 Kronik: tonsil besar permukaan tidak rata, pembesaran limfonodi
submandibula, tonsil lengket
PP 1. Pemeriksaan darah rutin : (-)
2. Swab tenggorok : (-)
DD 1. Tonsilitis Akut: nyeri tenggorok, tonsil tampak membengkak
2. Abses peritonsil  nyeri tenggorokan, demam, halitosis, trismus, hot-potato voice
3. Infiltrat Tonsil
4. Faringitis pada infeksi virus: common cold, influenza, adenovirus  faring terlihat
edema dan eritema. Detritus biasanya tidak terlihat.
DIAGNOS Tonsilitis Akut
IS
TTL Umumnya suportif: atasi demam dan nyeri.
Anti nyeri
R/ Ibuprofen 400 mg tab No. XXI
S.p.r.n. 3.d.d tab 1 pc
Antipretik
R/ Paracetamol 500 mg tab No. XV
S 3.d.d tab 1 pc (demam)
Tonsilitis bakteri
R/ Amoksisilin 500 mg tab No. XVIII
S o.8.h tab 1 (selama 10 hari)
EDUKASI Edukasi ke pasien:
1. Cara pemakaian obat.
2. Hindari makanan yang dapat sebabkan iritasi seperti makanan pedas dan
berminyak.
KASUS RHINOSINUSITIS / SINUSITIS AKUT (4A)
SKENARIO
Pasien datang mengeluh hidung tersumbat sejak 7 hari.
RPS Keluhan Utama: hidung tersumbat selama 7 hari, terus-menerus, sekret keruh,
diperberat saat kecapekan dan musim hujan, diperingan saat minum air, beli obat
diwarung tidak membaik
Keluhan Penyerta:
1. Demam
2. Badan dingin dan lemas
3. Lemas
4. Pusing
RPD
 Sering mengalami gejala seperti ini (+)
 Mondok (-)
 Riwayat alergi (-)
RPK
 Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
Lifestyle
 Rokok: 7 batang/hari
 Alkohol (-)
 Diet: cukup
 Exercise: jarang
P. FISIK Jangan lupa cuci tangan!
KU: compos mentis, baik
Vital Sign
- TD : 110/70
- HR : 86 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- T : 380 C
Head to Toe: dbn
Pemeriksaan Telinga
1. Inspeksi telinga luar dan dalam: dbn
2. Garpu tala:
- Rinne : (+)
- Webber: tidak ada lateralisasi
- Swabach: tidak ada data
Pemeriksaan Hidung
- Palpasi hidung
- Palpasi sinus maksilaris: nyeri ketok (+)
- Rhinoskopi anterior/spekulum hidung: concha edema, hiperemis, sekret
mukopurulen
- Transluminasi sinus maksilaris: (+) tampak redup ada cairan
Pemeriksaan Mulut
- Laringoskopi: dbn

PP -
DD 1. Rhinosinusitis/Sinusitis Akut: onset < 12 minggu
2. Rhinitis et cause medikamentosa
3. Rhinitis vasomotor
DX Rhinosinusitis/Sinusitis Akut
TTL Dekongestan
R/ Pseudoefedrin 30 mg tab No. XII
S.p.r.n. 4.d.d tab 1 (selama 3 hari)
Antipretik
R/ Paracetamol 500 mg tab No. XV
S 3.d.d tab 1 pc (demam)
Antibiotik
R/ Amoksisilin 500 mg tab No. XVIII
S o.8.h tab 1 (selama 10 hari)
EDUKASI Edukasi ke pasien:
1. Cara pemakaian obat
2. Menutup hidung atau mulut bila bersin
3. Jangan merokok

KASUS RHINITIS ALERGIKA (4A)


SKENARIO
Pasien datang mengeluh bersin, gatal, hidung tersumbat sejak 1 minggu.
RPS Keluhan Utama:
- Hidung tersumbat, gatal, bersin, rhinorea sejak 1 minggu
- Mata berair
- Muncul pada pagi hari, menjelang siang hilang
- Sekret bening
- Pelihara hewan (-)
RPD
 Sering mengalami gejala seperti ini (+)
 Mondok (-)
 Riwayat alergi: tidak tahu
RPK
 Riwayat alergi ayah: seafood
Lifestyle
 Rokok: 7 batang/hari
 Alkohol (-)
 Diet: cukup
 Exercise: jarang
P. FISIK Jangan lupa cuci tangan!
KU: compos mentis, baik
Vital Sign: dbn
Head to Toe: dbn
Pemeriksaan Telinga
1. Inspeksi telinga luar dan dalam: dbn
2. Garpu tala: dbn
Pemeriksaan Hidung
- Insepeksi : allergic crease (+)  lipatan horizontal yg melewati ½ bag. bawah
hidung
- Palpasi hidung: dbn
- Palpasi sinus maksilaris: dbn
- Rhinoskopi anterior/spekulum hidung: mukosa nasal edema, pucat/violet,
sekret serosa (bening)
- Transluminasi sinus maksilaris: (-)
- Tanda patognomonik:
1. Alergic shiners: dark circle disekitar mata,
2. Alergic crease
3. Alergic salute: kebiasaan menggosok-gosok hidung karena gatal
4. Facies adenoid: mulut sering terbuka dgn lengkung langit2 yang tinggi
Pemeriksaan Mulut
- Laringoskopi: dbn

PP -
DD 1. Rhinitis Alergika
2. Rhinitis Vasomotor
3. Rhinitis Akut et causa iritan
DIAGNOS Rhinitis Alergika
IS
TTL Dekongestan
R/ Pseudoefedrin HCL tab mg 30 No. XX
S.3 dd tab 1
Antihistamin
R/ Cetirizin tab mg 5 No. X
S.2.d.d tab I
EDUKASI Edukasi ke pasien:
1. Hindari alergen spesifik

KASUS OTITIS EKSTERNA AKUT DIFUS (4A)


SKENARIO
Pasien datang mengeluh telinga kanan nyeri sejak 3-4 hari.
RPS Keluhan Utama: nyeri telinga kanan bag. luar sejak 3-4 hari, makin lama makin
nyeri, pendengaran , sekret (-), darah (-), pusing berputar (-), demam (-), nyeri
diperberat saat mengunyah, skala nyeri 5, beli obat diwarung tidak membaik.
Faktor risiko:
 Mengorek telinga saat tangan basah (+)
RPD
 Sering mengalami gejala seperti ini (-)
 Batuk pilek (-)
 Riwayat medikamentosa (-)
 Riwayat alergi (-)
RPK
 Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
Lifestyle
 Rokok (-)
 Alkohol (-)
 Diet: cukup
 Exercise: jogging tiap pagi
P. FISIK Jangan lupa cuci tangan!
KU: compos mentis, baik
Vital Sign
- TD : 120/80
- HR : 80 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- T : 36,50 C
Head to Toe: dbn
Pemeriksaan Telinga
1. Inspeksi telinga luar
2. Palpasi telinga
3. Pemeriksaan otoskop
- Dinding canalis auditoris edema (Auricula Dextra)
- Membran timpani tidak tervisualisasi (Auricula Dextra)
4. Garpu tala:
- Rinne : (-)  BC>AC tuli konduktif
- Webber: lateralisasi kearah yang sakit (Auricula Dextra)
- Swabach: tidak ada data
Pemeriksaan Hidung
- Rhinoskopi: dbn
Pemeriksaan Mulut
- Laringoskopi: dbn

PP -
DD 1. Otitis Eksterna Akut Difusa
2. Kondritis
3. Otitis Media Akut st. Hiperemis
4. Benda Asing/Serumen
DIAGNOS Otitis Eksterna Akut Difus
IS
TTL Antibiotik
R/ Polimiksin B ear drop fl. No. I
S 4.d.d gtt 1 AD (selama 5 hari)
Antinyeri
R/ Ibuprofen 400 mg tab No. XV
S.p.r.n 3.d.d tab 1 (nyeri)

EDUKASI Edukasi ke pasien:


1. Jangan mengorek telinga saat tangan basah
2. Jangan memasukkan air ke dalam telinga, selama pengobatan jangan berenang
3. Penyakit dapat berulang, usakan kondisi liang telinga tetap kering

Kasus Faringitis Akut (4A)


Skenario Laki2, 20 thn, mahasiswa, datang dengan keluhan nyeri menelan
RPS S: nyeri menelan
O: sejak 3 hari yang lalu
C: nyeri saat menelan ludah atau makanan
R: -
A: demam, pusing, badan terasa lemas, dan tidak terasa nyaman
T:-
E: memperberat saat makan semakin nyeri, memperingan saat minum air hangat
S: skala nyeri 4
Sudah minum obat beli diwarung tapi tidak sembuh
RPD Dulu pernah kadang2 kalau kelelahan karena banyak aktivitas, sesak napas (-), alergi (-), asma
(-), batuk lama (-)
RPK -
Lifestyle SAD (-), jarang olahraga, sering makan gorengan
PF Cuci tangan
KU: Normal (status gizi baik, tampak sakit sedang)
Vital Sign : TD 110/80 mmHg, Nadi 90x/mnt, Napas16x/mnt, Suhu 37,8°C
“Px THT”
Px Telinga:
-inspeksi AS & AD= eksternal normal, otorrhea (-), CAE normal
-palpasi= normal
-otoskopi=, MT intak, tampak cone of light di anteroinferior
-Garputala= Rinne (+) Weber tidak ada lateralisasi

Px Hidung:
-Inspeksi luar=normal
-Palpasi= normal
-Rhinoskopi anterior= deviasi septum (-), konka dan mukosa edema (-), eritema (-), sekret (-)

Px Tenggorokan:
Dinding orofaring hiperemis, tonsil ukuran T1/T1
DDx - Faringitis Akut
- Tonsilitis Akut
- Laringitis Akut
PP -
TTL R/ Parasetamol tab mg 500 No. XV
Sprn3dd tab I (demam)
R/ Dexametason tab mg 0,5 No. IX
S3dd tab I
Edukasi - Jaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur
- Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok
- Hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan (gorengan, pedas, es)
- Jaga kebersihan mulut dan tangan

Kasus Otitis Media Kronik Tipe Benigna (3A)


Skenario Laik2, 40-50 thn, pedagang pasar, datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri
RPS S: telinga kiri keluar cairan
O: sejak 5 hari yang lalu
C: nyeri (-), keluar cairan terus-menerus di telinga kiri dengan cairan encer, jernih,
kekuningan, bau, telinga kiri terasa tersumbat
R: -
A: pendengaran menurun, sering pusing kepala terutama sebelah kiri (saat ini tidak
mengeluhkan batuk, pilek & sakit tenggorokan)
T:-
E: saat dagang di pasar sering menutupi telinga kiri dengan kapas, agar cairan yang keluar
tidak dilihat oleh para pembelinya
S:-
*Ada riwayat kemasukan air di telinga kiri saat mandi sebelum gejala muncul.
Sudah minum Amoxicillin dan Ibuprofen bila sakit oleh mantri setempat.
RPD (+) sudah pernah 1 tahun yang lalu, sering hilang timbul. Awalnya cairan keluar, demam,
batuk, pilek & nyeri telinga yang disusul keluar cairan dari telinga kiri
RPK -
Lifestyle SAD (-)
PF Cuci tangan
KU: tampak sakit sedang, compos mentis
Vital Sign : Normal
Antropometri : TB 160 cm, BB 50 kg
“Px THT”
Px telinga: (selalu dimulai dari telinga yang sehat!)
-inspeksi= normal
-palpasi= normal
-otoskopi= AD : MT intak, (-) hiperemis, ada cone of light, discharge (-)
AS : MT perforasi kuadran posterior, tipe perforasi subtotal, tanda discharge dengan warna
purulen
-Garputala= AS CHL : Rinne AS (-) AD (+), Weber lateralisasi ke kiri (arah sakit), Schwabach
memanjang AS, AD Normal

Px Hidung:
-Inspeksi luar=normal
-Palpasi= normal
-Rhinoskopi anterior= cavitas nasi normal
DDx - Otitis Media Kronik Tipe Benigna Auris Sinistra
- OMA
- OMSK
PP -
TTL R/ Ciprofloxacin tab mg 500 No. XIV
So12h tab I p.c
R/ Pseudoefedrin tab mg 30 No. XXI
S3dd tab I p.c
R/ Parasetamol tab mg 500 No. XV
Sprn3dd tab I p.c
Edukasi - Kontrol 3 hari lagi
- Bila keluhan bertambah, akan dilakukan kultur dan sensitivitas atau diRUJUK SP. THT
(RS setempat) karena riwayat penyakit sudah lebih dari 3 bulan (>3 bulan).

Kasus Otitis Media Kronik Tipe Benigna (3A)


Skenario Laik2, 40-50 thn, pedagang pasar, datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri
RPS S: telinga kiri keluar cairan
O: sejak 5 hari yang lalu
C: nyeri (-), keluar cairan terus-menerus di telinga kiri dengan cairan encer, jernih,
kekuningan, bau, telinga kiri terasa tersumbat
R: -
A: pendengaran menurun, sering pusing kepala terutama sebelah kiri (saat ini tidak
mengeluhkan batuk, pilek & sakit tenggorokan)
T:-
E: saat dagang di pasar sering menutupi telinga kiri dengan kapas, agar cairan yang keluar
tidak dilihat oleh para pembelinya
S:-
*Ada riwayat kemasukan air di telinga kiri saat mandi sebelum gejala muncul.
Sudah minum Amoxicillin dan Ibuprofen bila sakit oleh mantri setempat.
RPD (+) sudah pernah 1 tahun yang lalu, sering hilang timbul. Awalnya cairan keluar, demam,
batuk, pilek & nyeri telinga yang disusul keluar cairan dari telinga kiri
RPK -
Lifestyle SAD (-)
PF Cuci tangan
KU: tampak sakit sedang, compos mentis
Vital Sign : Normal
Antropometri : TB 160 cm, BB 50 kg
“Px THT”
Px telinga: (selalu dimulai dari telinga yang sehat!)
-inspeksi= normal
-palpasi= normal
-otoskopi= AD : MT intak, (-) hiperemis, ada cone of light, discharge (-)
AS : MT perforasi kuadran posterior, tipe perforasi subtotal, tanda discharge dengan warna
purulen
-Garputala= AS CHL : Rinne AS (-) AD (+), Weber lateralisasi ke kiri (arah sakit), Schwabach
memanjang AS, AD Normal

Px Hidung:
-Inspeksi luar=normal
-Palpasi= normal
-Rhinoskopi anterior= cavitas nasi normal
DDx - Otitis Media Kronik Tipe Benigna Auris Sinistra
- OMA
- OMSK
PP -
TTL R/ Ciprofloxacin tab mg 500 No. XIV
So12h tab I p.c
R/ Pseudoefedrin tab mg 30 No. XXI
S3dd tab I p.c
R/ Parasetamol tab mg 500 No. XV
Sprn3dd tab I p.c
Edukasi - Kontrol 3 hari lagi
- Bila keluhan bertambah, akan dilakukan kultur dan sensitivitas atau diRUJUK SP. THT
(RS setempat) karena riwayat penyakit sudah lebih dari 3 bulan (>3 bulan).
Kasus Rhinitis Akut (4A)
Skenario Laki2, 20 thn, mahasiswa, datang dengan keluhan hidung
tersumbat
RPS S: hidung tersumbat
O: sejak 3 hari yang lalu
C: sudah 3 hari hidung tersumbat sepanjang hari. Dari hidung
keluar cairan warna putih yang encer, tidak berbau. Pasien juga
bersin2, hidung gatal
R: -
A: badan panas dingin, lemas, nyeri kepala, tidak ada batuk, nyeri
telan (-)
T:-
E:-
S:-

Belum ada berobat.


RPD Dulu belum pernah, alergi (+) biasanya hidung berair
RPK Keluhan serupa (+) pada teman kos namun sudah sembuh, asma (-
), alergi (-), operasi (-)
Lifestyle SAD (-), jarang olahraga dan pola makan minum biasa
PF Cuci tangan
KU : Normal
Vital Sign : Semua Normal
“Px THT”
Px Telinga:
-inspeksi= normal
-palpasi= Nyeri tekan tragus ADS (-), nyeri tekan mastoid ADS (-)
-otoskopi= ADS CAE Normal, MT intak, cone of light (+)
-Garputala= Rinne ADS (+), Weber tidak ada lateralisasi,
Schwabach normal

Px Hidung:
Inspeksi luar=normal
-Palpasi & perkusi= nyeri tekan pada hidung & sinus (-)
DDx - Rhinitis Akut
- Rhinitis Vasomotor
- Rhinitis Alergika
PP -
TTL R/ Pseudoefedrin tab mg 30 No. IX
S3dd tab I p.c
R/ Ceterizine tab mg 10 No. III
S1dd tab I h.s
R/ Parasetamol tab mg 500 No. IX
S3dd tab I p.c
Edukasi - Tutup mulut bila batuk dan bersin
- Jaga tubuh agar selalu dalam keadaan sehat
- Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum
menyentuh wajah
- Mengurangi kontak dengan orang2 yang telah terinfeksi
- Ikuti program imunisasi lengkap seperti vaksin influenza,
vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya Rhinitis
Eksantematosa.

Anda mungkin juga menyukai