DISUSUN OLEH :
Wulandari 171440141
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas segala
kemampuan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah
Perencanaan Keperawatan Lanjut Usia ini dengan lancar pada mata kuliah Keperawatan
Gerontik. Serta tak lupa sholawat dan salam kami haturkan kepada Baginda junjungaan kita Nabi
Besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya lah yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-
pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini
dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia
B. Ciri-Ciri Lansia
C. Definisi Perencanaan Keperawatan Gerontik
D. Prioritas Masalah Keperawatan
E. Penentuan Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
F. Rencana Tindakan
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas. Masalah yang biasa
dialami lansia adalah hidup sendiri, depresi, fungsi organ tubuh menurun dan mengalami
menopause. Status kesehatan lansia tidak boleh terlupakan karena berpengaruh dalam
penilaian kebutuhan akan zat gizi.
Ada lansia yang tergolong sehat, dan ada pula yang mengidap penyakit kronis. Di
samping itu, sebagian lansia masih mampu mengurus diri sendiri, sementara sebagian
lansia sangat bergantung pada “belas kasihan” orang lain. Kebutuhan zat gizi mereka
yang tergolong aktif biasanya tidak berbeda dengan orang dewasa sehat. Namun penuaan
sangat berpengaruh terhadap kesehatan jika asupan gizi tidak dijaga. Oleh karena itu
asuhan keperawatan pada lansia sangat diperlukan agar perawat yang member asuhan
keperawatan pada lansia dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin.
Perawat professional akan memberikan asuhan keperawatan terbaik kepada setiap
kliennya, memberikan pelayanan dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan rasa hormat
terhadap harga diri klien. Pelayanan yang diberikan juga sesuai dengan kriteria dalam
standar praktik dan mengikuti kode etik. Didalam teori keperawatan yang diterapkan juga
menyertakan nilai sosial, kewenangan professional, komitmen masyarakat, dan sesuai
dengan prosedur yang selama ini didapat dalam ilmu pengetahuannya.
Untuk itu pada pembahasan ini akan dibahas mengenai perkembangan
keperawatan dari luar Indonesia maupun dari Indonesia itu sendiri, dan juga akan dibahas
mengenai Asuhan keperawatan pasien lansia dalam proses keperawatan. Karena pada
usia lansia, terjadi perubahan kondisi fisik/biologis, perubahan psikologis, serta
perubahan kondisi sosial karena mereka menganggap seakan-akan tugas-tugasnya sudah
selesai, mereka berhenti bekerja dan semakin mengundurkan diri dari pergaulan
masyarakat sehingga para usia lanjut akan merenungkan hakikat hidup mereka dengan
intensif dan hanya akan berfokus pada mendekatkan diri mereka kepada tuhan saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari lansia?
2. Apa saja ciri-ciri lansia?
3. Apa definisi dari perencanaan keperawatan gerontik?
4. Apa saja prioritas masalah keperawatan gerontik?
5. Bagaimana penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan dalam keperawatan
gerontik?
6. Bagaimana rencana tindakan yang dilakukan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi lansia
2. Untuk mengetahui apa saja cirri-ciri lansia
3. Untuk mengetahui apa definisi dari perencanaan keperawatan gerontik
4. Untuk mengetahui apa saja prioritas masalah keperawatan gerontik
5. Untuk mengetahui bagaimana penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan dalam
keperawatan gerontik
6. Untuk mengetahui bagaimana rencana tindakan yang dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-Undang No
13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang
bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak,
dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
B. Ciri-Ciri Lansia
1. Lansia merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis.
Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia, misalnya
lansia yang memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan kegiatan.
2. Lansia memiliki status kelompok minoritas
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
senang mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di masyarakat menjadi
negative, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain
sehingga sikap sosial masyarakat menjadi positif.
3. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran
dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap lansia membuat mereka cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk.
Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) merupakan standart evaluasi yang merupakan
gambaran faktor-faktor yang dapat member petunjuk bahwa tujuan telah tercapai.
Kriteria hasil ini digunakan dalam membuat pertimbangan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
F. Rencana Tindakan
Setelah menetapkan tujuan, kegiatan berikutnya adalah menyusun rencana tindakan.
Berikut ini dijelaskan rencana tindakan beberapa masalah keperawatan yang lazim terjadi
pada lansia.
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Penyebab gangguan nutrisi pada lansia adalah penurunan alat penciuman dan
pengecapan, pengunyahan kurang sempurna, gigi tidak lengkap, rasa penuh pada
perut dan susah buang air besar, otot-otot lambung dan usus melemah.
Rencana makanan untuk lansia:
a. Berikan makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan
b. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
c. Berikan makanan yang mengandung serat
d. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori
e. Batasi minum kopi dan the
2. Gangguan keamanan dan keselamatan lansia:
Penyebab kecelakaan pada lansia
a. Fleksibilitas kaki yang berkurang
b. Fungsi penginderaan dan pendengaran yang menurun
c. Pencahayaan yang berkurang
d. Lantai licin dan tidak rata
e. Tangga tidak ada pengaman
f. Kursi atau tempat tidur yang mudah bergerak
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Craven, R.F & Hirnle, C.J. 2003. Fundamental of nursing: Human health ang function. (4th. Ed.),
Philadelphia: Lippincott.
Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC, Dilengkapi
dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika
NANDA, 2014. North American Nursing Diagnosis Association, Nursing Diagnosis, Definition
dan Classification 2015-2017. Pondicherry, India