Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 01/ KM.12 / 2001 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH

Lampiran klasifikasi aset tetap ke dalam sistem akuntansi pemerintah

Kode BB Nama Perkiraan BB Klasifikasi Aset Tetap Kode


Sistem Akuntansi Aset Tetap Menurut SK Menkeu No.18
2100 Tanah - Tanah 1.01
2200 Peralatan dan Mesin - Alat Besar 2.01
- Alat Angkutan 2.02
- Alat Bengkel dan 2.03
Alat Ukur 2.04
- Alat Pertanian 2.05
- Alat Kantor & 2.06
Rumah Tangga
- Alat Studio, 2.07
Komunikasi dan 2.08
Pemancar 2.11
- Alat Kedokteran 2.12
dan Kesehatan 2.13
- Alat Laboratorium 2.14
- Alat Persenjataan 2.15
- Komputer
- Alat Eksplorasi 2.16
- Alat Pemboran 2.17
- Alat Produksi, 2.18
Pengolahan & 2.19
Pemurnian
2300 Gedung dan Bangunan - Alat Bantu 1.06
Eksplorasi 1.07
- Alat Keselamatan 1.08
Kerja 1.09
- Alat Peraga 1.10
- Unit Peralatan
2400 Jalan, Irigasi dan Proses/ Produksi 1.02
Jaringan 1.03
- Bangunan Gedung 1.04
- Monumen 1.05
- Bangunan Menara
2500 Aset Tetap Lainnya - Rambu-rambu 2.09
- Tugu Titik 2.10
Kontrol/Pasti
3.01
- Jalan dan jembatan 3.02
- Bangunan Air 3.03
- Instalasi
2600 Bangunan dalam - Jaringan
pengerjaan
- Koleksi
Perpustakaan/Buk
u
- Barang Bercorak
Kesenian/
Kebudayaan/Olah
Raga
- Hewan
- Ikan
- Tanaman
Tidak ada dalam SK Menteri
1
Keuangan No.18/KMK.018/ 1999

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 Mei 2001

a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPALA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

MULIA P. NASUTION
NIP 060046519
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 01 / KM.12 / 2001 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH

Kriteria Kondisi Aset Tetap

1. Barang Bergerak
a. Baik (B) : Apabila kondisi barang tersebut masih dalam
keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

b. Rusak Ringan (RR) : Apabila kondisi barang tersebut masih dalam


keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik memerlukan
perbaikan ringan dan tidak memerlukan
penggantian bagian utama/komponen pokok.

c. Rusak Berat (RB) : Apabila kondisi barang tersebut tidak utuh dan
tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan
besar/penggantian bagian utama/komponen pokok,
sehingga tidak ekonomis untuk diadakan
perbaikan/rehabilitasi.

2. Barang Tidak Bergerak


a. Tanah
1). Baik (B) : Apabila kondisi tanah tersebut siap dipergunakan
dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya.

2). Rusak Ringan (RR) : Apabila kondisi tanah tersebut karena sesuatu sebab
tidak dapat dipergunakan dan/atau dimanfaatkan
dan masih memerlukan pengolahan/perlakuan
(misalnya pengeringan, pengurugan , perataan dan
pemadatan) untuk dapat dipergunakan sesuai
dengan peruntukannya.

3). Rusak Berat (RB) : Apabila kondisi tanah tersebut tidak dapat lagi
dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan

2
peruntukannya karena adanya bencana alam, erosi
dan sebagainya.

b. Jalan dan Jembatan


1). Baik (B) : Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam
keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

2). Rusak Ringan (RR) : Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam
keadaan utuh namun memerlukan perbaikan ringan
untuk dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya.

3
-2-

3). Rusak Berat (RB) : Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam
keadaan tidak utuh/tidak berfungsi dengan baik dan
memerlukan perbaikan dengan biaya besar.

c. Bangunan
1). Baik (B) : Apabila bangunan tersebut utuh dan tidak
memerlukan perbaikan yang berarti kecuali
pemeliharaan rutin.

2). Rusak Ringan (RR) : Apabila bangunan tersebut masih utuh,


memerlukan pemeliharaan rutin dan perbaikan
ringan pada komponen-komponen bukan konstruksi
utama.

3). Rusak Berat (RB) : Apabila bangunan tersebut tidak utuh dan tidak
dapat dipergunakan lagi.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 Mei 2001

a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPALA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

MULIA P. NASUTION
NIP 060046519

Anda mungkin juga menyukai