Anda di halaman 1dari 2

TESTIMONI SUPRIADI LEGINO

Mengapa saya konsisten menjalani teraphy Pusat Kendali Saraf dari Piet Suryadi

Sebagai seorang dengan latar belakang akademis tentunya hampir semua keputusan dan tindakan tidak
terlepas dari nalar yang didasari oleh pengetahuan serta fakta yang ada. Demikian juga dengan ilmu
kesehatan yang tidak perlu dipertentangkan lagi mengenai asupan makanan yang baik, olah raga, dan
pola hidup yang sehat yang diajarkan sejak sejak sekolah dasar. Untuk masalah penyakit dan cara
pengobatan serta pencegahannya, saya percaya bahwa ilmu kedokteran yang selalu berkembang
didukung oleh teori, statistik, dan percobaan empiris yang perlu diikuti. Namun secara alamiah,
pengetahuan dan kemampuan manusia termasuk ilmu pengobatan akan selalu berkembang baik yang
telah diakui resmi oleh dunia kedokteran maupun yang diakui secara de facto seperti metoda sentuhan
PKS pusat kendali syaraf yang dilakukan olah kawan saya sejak kuliah di elektro itb 40 th yl. Apa yang
dilakukan oleh pak Piet adalah skill atau kemampuan khusus yang didapat secara individual dan masih
sulit digeneralisasi. Sejauh metoda tersebut tidak bertentangan dengan kaidah kesehatan dan nalar
pengobatan dan pencegahan penyakit, menurut saya hal ini merupakan pelengkap atau complementary
terhadap ilmu kedokteran yang ada. Dalam hal teraphy pak Piet, yang pijitannya bisa memperlancar
aliran darah dan oksigen sehingga obat obat dokter bisa didistribusikan dan dicerna secara efektif, saya
menganggap tentunya dokter akan senang kalau ternyata pasiennya bisa sembuh lebih cepat sampai
akhirnya tidak perlu lagi mengkonsumsi obat

Pengalaman nyata yang ingin saya bagi adalah ketika akhir November yang lalu, saya terbangun jam 11
malam karena badan terasa berat dan terjatuh ketika mengambil air minum,dan membangunkan istri
saya. Dari berbagai info yang saya dapat, saya tahu bahwa saya mendapat serangan jantung , dan saya
langsung minta diantar ke rumah pak Piet bukan ke UGD, kebetulan saya datang setelah pasien terakhir
dan dengan mantap saya mendapatkan teraphy pijatan komplit mulai dari jari kaki, dada, punggung dan
kepala. Singkat kata saya merasa segar dan bisa tidur dengan nyenyak. Esok harinya saya mengunjungi
dokter penyakit jantung dan setelah konsultasi saya diminta untuk masuk UGD karena setelah dilakukan
USG, dokter menyimpulkan bahwa saya mengalami serangan jantung walaupun kondisi saya saat itu
sudah biasa lagi. Bahkan saya tidak bisa menjawab kapan itu terjadi ketika ditemukan bahwa serangan
jantung ini yang kedua. Hasil pemeriksaan selanjutnya menemukan bahwa saluran jantung saya sudah
mengalami penyumbatan yang menyisakan kurang dari 10% saluran. Tetapi saya mohon izin untuk
melakukan teraphi sendiri dan dokter mengijinkan saya pulang di hari kedua dari 3 hari yang
dijadwalkan karena kondisi tubuh dan hasil monitoring cukup baik. Anehnya dokter juga dengan tenang
dokter meminta saya kembali setelah 3 minggu, sehingga saya mendapat kesan tidak ada situasi yang
kritis. Selanjutnya saya diteraphy oleh pak Piet ditambah dengan merobah pola makan dengan
mengurangi lemak, gula dan garam sampai hari ini.

Saya mencoba mengingat kejadian yang hampir mirip adalah 10 tahun yang lalu ketika saya berdinas ke
Cina, tetapi bisa diatasi sementara dengan obat panadol dan sepulang ke Indonesia saya tidak berangkat
ke dokter spesialis tetapi selanjutnya saya diterapi oleh pak Piet sebanyak 15 kali dan beraktifitas seperti
biasa. Penyakit cukup berat kedua adalah ketika dokter memvonis prostat saya sehingga saya harus
minum obat seumur hidup, tetapi kembali saya diterapi oleh pak Piet sebanyak 9 kali. Contoh lain yang
mendukung pendapat saya bahwa metoda PKS pak Piet komplimentari dengan ilmu kedokteran adalah
ketika cucu saya divonis Leukemia dan dirawat di Singapura, dibantu dengan teraphy PKS. Alhamdulillah,
proses kemoterapi bisa lebih cepat, dan cucu saya tidak sepenuhnya rontok seperti laiknya orang yang
mendapatkan obat kemo, dan saat ini cucu saya insya Allah sudah sehat dan dia suka untuk diajak ke
pak Piet kalau merasa kurang enak badan .

Sebagai penutup, saya ingin berbagi pengalamam bagaimana mengatasi rasa sakit yang sangat, yaitu
dengan mencoba mengatur pikiran dan ritme pernapasan agar rasa sakit tersebut dimanfaatkan dan
diarahkan untuk melawan sakit yang kita derita

Demikian testimoni saya semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan baroqah kesehatan dan rizky
dunia akhirat kepada pak Piet sekeluarga dan kepada mereka yang mendapat musibah penyakit
mendapatkan jalan kesembuhan yang baik.

Wassalamu a wr wb

Anda mungkin juga menyukai