Makalah JR Konservasi Revisi DRG Ika
Makalah JR Konservasi Revisi DRG Ika
Disusun oleh:
Nursabrinah Mutiarasari / 160112160020
Dosen Pembimbing:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
Maturogenesis pada Gigi Permanen Immatur yang Tereksponasi Karies
Laporan Kasus
1. Pendahuluan
dengan istilah perawatan pulpa vital yakni pulp capping dan pulpotomi. Kedua
adalah:
untuk bekerja membentuk akar yang lebih tebal dan menurunkan resiko
fraktur akar.
sebagai perkembangan fisiologis akar yang tidak terbatas pada segmen apikal.
perpanjangan lebih besar dan resisten terhadap fraktur. Laporan kasus ini
membahas tentang vitalitas pulpa pada gigi yang dirawat dengan kalsium
akar fisiologis.
2. Laporan kasus
Departemen Konservasi Gigi dengan keluhan utama terdapat karies yang sangat
besar dan sehingga sisa makanan mudah tersangkut pada gigi geraham besar
sebelah kanan. Tidak ada kelainan pada riwayat medis pasien. Pasien tidak
1. Gigi : 46
2. Karies : Profunda
3. Tes Perkusi :-
4. Tes Palpasi :-
5. Tes Mobility : -
6. Tes Vitalitas : + (dengan Ethyl Chloride dan Gutta Percha)
pada pulpa yang tereksponasi. Terapi pulpa vital dengan direct pulp capping atau
pulpotomi dengan kalsium hidroksida atau mineral trioxide aggregrate (MTA)
tindakan medis diwakili oleh orang tua pasien sebab pasien masih di bawah umur.
Pasien diberi anestesi lokal, kemudian diisolasi dengan cotton roll. Karies
dihilangkan dengan bur bundar diamond besar steril pada low speed handpiece
dengan irigasi air. Eksponasi tanduk pulpa dengan perdarahan sedang terlihat
setelah pembuangan karies. Bur fisur steril digunakan untuk membuang seluruh
atap kamar pulpa. Jaringan koronal pulpa dibuang dengan spoon excavator steril,
lanjutkan pembuangan dengan bur bundar steril sampai dengan batas kamar pulpa.
Cotton pellet steril yang lembab oleh saline normal diaplikasikan dengan tekanan
sedang pada pulpa yang tereksponasi selama 5 menit sehingga terjadi proses
seluruh debris. Tekan kavitas dengan cotton pellet lembab untuk membuang
kelebihan cairan.
sesuai petunjuk pabrik dengan lapisan setebal 1-2 mm dan diletakkan pada pulpa
dan permukaan dentin disekitarnya. Gigi diberi tambalan sementara dengan semen
Zinc Oxide Eugenol dan disarankan untuk dilakukan foto rontgen. Pasien
dijadwalkan untuk kontrol setelah 7 hari untuk evaluasi tanda atau gejala klinis.
Apabila setelah kontrol 1 minggu pasien tidak memiliki keluhan, tambalan
perkembangan akar dan memantau tanda dan gejala klinis. Satu bulan kemudian,
pemeriksaan klinis menunjukkan restorasi yang masih utuh tanpa ada kelainan.
Gambaran radiografi menunjukan perkembangan berlanjut dan maturasi pada akar
gigi.
setiap bulan. Orang tua pasien diberi informasi mengenai perawatan saluran akar
lanjutan apabila ada tanda dan gejala klinis yang timbul kembali.
Gambar 5. 3 bulan setelah perawatan (12-03-2008)
3. Pembahasan
immatur dengan jaringan pulpa vital yang tereksponasi secara luas. Perawatan ini
tahun 1980, kalsium hidroksida merupakan bahan pilihan utama karena dapat
(11-12) dari kalsium hidroksida. Proses nekrosis ini diikuti dengan perubahan
proses inflamasi akut pada jaringan dibawahnya. Lapisan odontoblast baru akan
1. Koagulasi nekrosis
2. Daerah deep-staining basophilic dengan variasi osteodentin
odontoblast.
hidroksida untuk gigi sulung dan gigi permanen muda adalah 30 hingga 90%.
4. Kesimpulan
dengan penanganan yang lebih konservatif. Hasil akhir perawatan dengan pulpa
tereksponasi oleh karies masih dipertanyakan, dan apabila kasus ini gagal, maka