Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

TUBERCULOSIS (TBC)

Disusun Oleh Kelompok 4:

Elsa Fitri Jaymar Salpan 2010721064


Lycia Dwi Lindiyani 2010721065
Ester Ronauli Sihotang 2010721066
Yesi Lamria Sitanggang 2010721067
Devia Febriani 2010721085
Ismi Zakiah 2010721089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Tuberculosis (TBC)


Sub Pokok Bahasan : Keluarga Tn. A Mengetahui Tentang TBC
Sasaran : Tn. A di Jl. Mahkota
Tanggal Pelaksanaan : 29 Oktober 2020
Waktu : 1x30 menit
Penyaji : Kelompok

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penyuluhan, keluarga Tn. A mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit,Tn. A dapat:
1. Menjelaskan kembali pengertian TBC dengan bahasanya sendiri dengan
benar.
2. Menyebutkan penyebab TBC dengan baik
3. Menyebutkan tanda dan gejala TBC dengan baik
4. Menyebutkan tips mencegah TBC
5. Menyebutkan penatalaksanaan TBC

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian TBC
2. Penyebab TBC
3. Klasifikasi TBC
4. Tanda dan gejala TBC
5. Komplikasi TBC
6. Cara mengatasi dan mencegah TBC

D. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
3. Flipchart/Power Point
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah dan diskusi / tanya jawab tentang TBC

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Rancangan Kegiatan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan  Menjawab Salam
 Salam perkenalan  Mendengarkan
 Mengingatkan kontrak  Mendengarkan
 tujuan penyuluhan  Memperhatikan
 Menyebutkan Materi yang
akan diberikan
2 15 menit Pelaksanaan
Menjelaskan tentang :
 pengertian TBC  Memperhatikan
 penyebab TBC  Memperhatikan
 klasifikasi TBC bertanya dan
 tanda dan gejala TBC menjawab pertanyan

 komplikasi TBC yang diajukan

 cara mengatasi dan  Memperhatikan


mencegah TBC bertanya dan

 membuka sesi pertanyaan menjawab pertanyan

 diskusi dengan keluarga yang diajukan

Tn. A

3. 10 menit Evaluasi :
 mengajukan pertanyaan pada
warga  Menjawab pertanyaan
 memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan
4 2 Menit Terminasi :
 Mengucapkan terima kasih  Mendengarkan
atas peran serta  Menjawab Salam
 Mengucapkan salam penutup

G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Bagaimana pengertian TBC
2. Apa saja penyebab TBC
3. Menyebutkan klasifikasi TBC
4. Bagaimana tanda dan gejala TBC
5. Apa saja komplikasi TBC
6. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah TBC
a. Evaluasi Struktur
a. Kontrak tepat waktu dengan keluarga dan sesuai dengan rencana
kegiatan pembelajaran.
b. Kesiapan kegiatan pembelajaran
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan Sesuai Waktu dan Strategi Pelaksanaan.
b. Keluarga Aktif dalam Kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
a. Didapatkan keluarga atau peserta mampu menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi
masalah TB Paru/ TBC
b. Keluarga atau peserta mampu menyebutkan komplikasi yang
mungkin timbul akibat tidak diobatinya TB Paru serta memutuskan
merawat anggota keluarga dengan TB Paru.
c. Keluarga menyebutkan cara perawatan TB Paru dirumah.
MATERI
TUBERCULOSIS (TBC)
A. PENGERTIAN
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh yang lain.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
Tuberculosis).
C. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan organ yang terinveksi
a) TB Paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak
termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak,
TB Paru dibagi menjadi 2, yaitu :
1) TB Paru BTA Positif, disebut TB Paru BTA (+) apabila sekurang-
kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu)
hasilnya positif, atau 1 spesimen dahak SPS positif disertai dengan
pemeriksaan radiologi paru menunjukkann gambaran TB aktif.
2) TB Paru BTA Negatif , apabila dalam 3 pemeriksaan specimen
dahak SPS BTA negatif dan pemeriksaan rasiologi dada
menunjukkan gambaran TB aktif. TB Paru dengan BGA (-) dan
gambaran radioogi positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan,
bila menunjukkan keparahan yakni kerusakan luas dianggap berat.
b) TB ekstra paru yaitu tuberculosis yang menyerang organ tubuh lain
selain paru, misalnya pleura, selapu otak, selapu jantung (pericardium),
kelenjar limfe, tulang persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing
dan alat kelamin. TBC ekstra paru dibagi berdasarkan tingkat
keparahan penyakitnya, yaitu :
1) TBC ekstra paru ringan yang menyerang kelenjar limfe, pleura,
tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal.
2) TBC ekstra paru berat seperti meningitis, pericarditis, peritonitis,
Tb tulang belakang, Tb saluran kencing dan alat kelamin.
2. Berdasarkan Tipe Penderita
Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya.
Ada beberpa tipe penderita :

a) Kasus baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT
atau sudah pernah menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kurang dari
satu bulan.
b) Kambuh (relaps) adalah penderita TBC yang belum pernah mendapat
pengobatan dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali berobat
dengan hasil pemeriksaan BTA positif.
c) Pindahan (transfer in) yaitu penderita yang sedang mendapat
pengobatan disuatu kabupaten lain kemudian pindah berobat ke
kabupaten ini. Penderita pindahan tersebut harus membawa surat
rujukan/pindah.
d) Kasus berobat setelah lalai (default/drop out) adalah penderita yang
sudah berobat palig kurang 1 bulan attau lebih dan berhenti 2 bulan atau
lebih kemudian datang kembali berobat.

D. TANDA DAN GEJALA


1) Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
sputum, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah
2) Gejala lain yaitu
a. kelelahan,
b. anorexia,
c. penurunan Berat badan
d. Demam : subfebril menyerupai influenza.
e. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
f. Hemaptoe
g. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah ½ bagian paru-paru.
h. Malaise: anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot,
keringat malam.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien penyakit TBC apabila tidak
ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi, diantaranya yaitu :
1) Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura , empiema, faringitis.
2) Komplikasi lanjut :
a. Obstruksi jalan napas, seperti SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberculosis)
b. Kerusakan parenkim berat, seperti SOPT atau Fibrosis paru Cor
pulmonal, amilosis, karsinoma paru, ARDS.

F. PENGOBATAN
Jenis obat yang dipakai
1) Obat Primer
a) Isoniazid (H)
b) Rifampisin (R)
c) Pirazinamid (Z)
d) Streptomisin
e) Etambutol (E)
2) Obat Sekunder
a) Ekonamid
b) Protionamid
c) Sikloserin
d) Kanamisin
e) PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
f) Tiasetazon
g) Viomisin
h) Kapreomisin

G. CARA PENCEGAHANNYA
1) Untuk Penderita :
a) Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
b) Menutup mulut ketika batuk atau bersin
c) Tidak meludah di sembarang tempat
d) Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat
yang sudah ada karbol/lisol
2) Untuk Keluarga :
a) Jemur kasur seminggu sekali
b) Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung
masuk
3) Pencegahan Lain :
a) Imunisasi BCG pada bayi
b) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi

H. REFERENSI
Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
http://tuberkulosis.org/ (17 : 00, 10 Desember 2014)
http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html (16 : 56, 10
Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai