TUBERCULOSIS (TBC)
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian TBC
2. Penyebab TBC
3. Klasifikasi TBC
4. Tanda dan gejala TBC
5. Komplikasi TBC
6. Cara mengatasi dan mencegah TBC
D. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
3. Flipchart/Power Point
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah dan diskusi / tanya jawab tentang TBC
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Rancangan Kegiatan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan Menjawab Salam
Salam perkenalan Mendengarkan
Mengingatkan kontrak Mendengarkan
tujuan penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan Materi yang
akan diberikan
2 15 menit Pelaksanaan
Menjelaskan tentang :
pengertian TBC Memperhatikan
penyebab TBC Memperhatikan
klasifikasi TBC bertanya dan
tanda dan gejala TBC menjawab pertanyan
Tn. A
3. 10 menit Evaluasi :
mengajukan pertanyaan pada
warga Menjawab pertanyaan
memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan
4 2 Menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta Menjawab Salam
Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Bagaimana pengertian TBC
2. Apa saja penyebab TBC
3. Menyebutkan klasifikasi TBC
4. Bagaimana tanda dan gejala TBC
5. Apa saja komplikasi TBC
6. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah TBC
a. Evaluasi Struktur
a. Kontrak tepat waktu dengan keluarga dan sesuai dengan rencana
kegiatan pembelajaran.
b. Kesiapan kegiatan pembelajaran
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan Sesuai Waktu dan Strategi Pelaksanaan.
b. Keluarga Aktif dalam Kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
a. Didapatkan keluarga atau peserta mampu menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi
masalah TB Paru/ TBC
b. Keluarga atau peserta mampu menyebutkan komplikasi yang
mungkin timbul akibat tidak diobatinya TB Paru serta memutuskan
merawat anggota keluarga dengan TB Paru.
c. Keluarga menyebutkan cara perawatan TB Paru dirumah.
MATERI
TUBERCULOSIS (TBC)
A. PENGERTIAN
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh yang lain.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
Tuberculosis).
C. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan organ yang terinveksi
a) TB Paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak
termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak,
TB Paru dibagi menjadi 2, yaitu :
1) TB Paru BTA Positif, disebut TB Paru BTA (+) apabila sekurang-
kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu)
hasilnya positif, atau 1 spesimen dahak SPS positif disertai dengan
pemeriksaan radiologi paru menunjukkann gambaran TB aktif.
2) TB Paru BTA Negatif , apabila dalam 3 pemeriksaan specimen
dahak SPS BTA negatif dan pemeriksaan rasiologi dada
menunjukkan gambaran TB aktif. TB Paru dengan BGA (-) dan
gambaran radioogi positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan,
bila menunjukkan keparahan yakni kerusakan luas dianggap berat.
b) TB ekstra paru yaitu tuberculosis yang menyerang organ tubuh lain
selain paru, misalnya pleura, selapu otak, selapu jantung (pericardium),
kelenjar limfe, tulang persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing
dan alat kelamin. TBC ekstra paru dibagi berdasarkan tingkat
keparahan penyakitnya, yaitu :
1) TBC ekstra paru ringan yang menyerang kelenjar limfe, pleura,
tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal.
2) TBC ekstra paru berat seperti meningitis, pericarditis, peritonitis,
Tb tulang belakang, Tb saluran kencing dan alat kelamin.
2. Berdasarkan Tipe Penderita
Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya.
Ada beberpa tipe penderita :
a) Kasus baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT
atau sudah pernah menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kurang dari
satu bulan.
b) Kambuh (relaps) adalah penderita TBC yang belum pernah mendapat
pengobatan dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali berobat
dengan hasil pemeriksaan BTA positif.
c) Pindahan (transfer in) yaitu penderita yang sedang mendapat
pengobatan disuatu kabupaten lain kemudian pindah berobat ke
kabupaten ini. Penderita pindahan tersebut harus membawa surat
rujukan/pindah.
d) Kasus berobat setelah lalai (default/drop out) adalah penderita yang
sudah berobat palig kurang 1 bulan attau lebih dan berhenti 2 bulan atau
lebih kemudian datang kembali berobat.
F. PENGOBATAN
Jenis obat yang dipakai
1) Obat Primer
a) Isoniazid (H)
b) Rifampisin (R)
c) Pirazinamid (Z)
d) Streptomisin
e) Etambutol (E)
2) Obat Sekunder
a) Ekonamid
b) Protionamid
c) Sikloserin
d) Kanamisin
e) PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
f) Tiasetazon
g) Viomisin
h) Kapreomisin
G. CARA PENCEGAHANNYA
1) Untuk Penderita :
a) Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
b) Menutup mulut ketika batuk atau bersin
c) Tidak meludah di sembarang tempat
d) Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat
yang sudah ada karbol/lisol
2) Untuk Keluarga :
a) Jemur kasur seminggu sekali
b) Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung
masuk
3) Pencegahan Lain :
a) Imunisasi BCG pada bayi
b) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
H. REFERENSI
Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
http://tuberkulosis.org/ (17 : 00, 10 Desember 2014)
http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html (16 : 56, 10
Desember 2014)