Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

FACILITY LAYOUT MODEL

OLEH

Syahreza Andika Gunawan, S.Pd (2061101131)


Dasri, S.Pd (2061101136)
Dhimas Anom Tresnoaji, S.Pd (2061101008)
Irfan, S.Pd (2061101094)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. BAMBANG SUPENO, M.M.

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS LANCANG KUNING


PEKANBARU
2020
A. PENDAHULUAN

Bagi perusahaan yang begerak di bidang apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur
maupun jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada
sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan
memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen
baik harga, kualitas, pelayanan, dan sebagainya.
Kebanyakan masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana
perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Maka hal
ini sangat berpengaruh, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan
saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel
penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat
akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban
atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh
karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata
letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang
kecil
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik,
perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.

B. PEMBAHASAN

1. Definisi Tata Letak (Layout)

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri ciri adanya
penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi. Pengaruh
layout yang tepat bagi perusahaan addalah peningkatan produktifitas perusahaan. Perihal tersebut
disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk kedalam pemrosesan sampai
menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancer. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat
didalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan akan terjadi
kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.

Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak
merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu
sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi
dengan biaya yang paling ekonomis.

Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;

Untuk manufaktur

  Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk
baru.
  Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
  Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak
selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses
konversi.
  Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.

Untuk usaha jasa


  Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan
didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
  Perubahan layout dapat ,enciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
  Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung system layanan tersebut.
  Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan.

2. Tujuan Perencanaan Tata Letak


Tujuan perencanaan lay out/ tata letak yang baik yaitu :
  Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
  Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
  Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
  Meminimumkan hambatan pada kesehatan
  Meminimumkan usaha membawa bahan

3. Keputusan strategi layout


Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang diikuti usaha;
  Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan, serta
pekerja.
  Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
  Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
  Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
  Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).

4. Tipe layout
Tipe dasar layout adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan; apakah
bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari mesin dan
peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan suatu ruang dari
sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
  Layout yang berorientasi proses (Process Oriented Layout)
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak
terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan proses
intermitten. Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi karena proses
konversi menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika suatu produk dasar
dapat dikembangkan menjadi macam macam produk akhir.
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi
dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam
ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka
memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk,
kualitas, maupun jumlahnya.
Kelebihan dari tata letak proses :
  Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi.
  Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat dengan cepat
mengikuti perubahan jenis produksi.
  Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.
  Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan.
  Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan.
  Memungkinkan spesialisasi supervisi
Tata letak proses juga memiliki kelemahan, yaitu :
  Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta
tidak dapat digunakannya ban berjalan.
  Pegawasan produksi yang lebih sulit.
  Meningkatnya persediaan barang dalam proses.
  Total waktu produksi per unit yang lebih lama.
  Memerlukan skill yang lebih tinggi.
  Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena setiap
adaorder baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.
  Layout berorientasi produk (product oriented layout)
Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk
dihasilkan dalam jumlah yang besar, dan merupakan ciri proses yang kontinu. Tiap
produk memerlukan urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. Dalam layout
produk, pusat pusat kegiatan, mesin mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis
(on lines) untuk mempersiapkan urutan operasional yang akan menghasilkan produk.
Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line
layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan
operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk
dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang
rendah.
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan
urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Keuntungan tata letak produk ini yaitu:
  Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya
rendah.
  Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.
  Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat.
  Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi.
  Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum ahli untuk
mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat.
Keterbatasan dari tata letak produk yaitu:
  Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran
produksi.
  Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah
maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
  Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa
henti dari pekerjaan yang sama.
  Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin
atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan
keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
  Layout tetap (fixed position Layout)
Layout tetap diperlukan jika alasan ukuran, bentuk dan ciri ciri lainnya yang pemindahan
produknya tidak mungkin dikerjakan. Dalam layout tetap, produknya tinggal tetap
disuatu tempat, sehingga a;at alat dan perlengkapan, serta para pekerja yang terampil
yang dibawa ketempat produk. Jenis layout seperti ini digunakan dibidang pertanian
(membajak, memupuk, menanam, menuai, dsb), dibidang maintenance; perawatan atau
perbaikan pesawat terbang, dok kapal laut dan lokomotif kereta api, dibidang konstruksi :
pembangunan gedung dan perumahan, serta tenik sipil.
Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position
layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau
komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti
tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama
tersebut.
Keuntungan dari tata letak posisi tetap yaitu:
  Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa
dikurangi.
  Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka
kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.
  Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa
diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena
dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the whole job”)
  Fleksibilitas kerja tinggi.
Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu:
  Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen
pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.
  Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang
lebih umum dan intensif.
  Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk
work-in process.
  Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam
penjadwalan produksi.
Gambar 3 dibawah ini mengilustrasikan sebuah tata letak posisi tetap.
  Layout Ritel
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat
memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan atau
bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu barang
dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga
dapat menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu
sudah habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
  Layout Gudang (warehouse Layout)
Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan
pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak
atau tertunda pengeluarannya. Layout gudang disesuaikan dengan system persediaan
yang dipergunakan, seperti system persediaan barang dengan FIFO (first in first out),
artinya barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali,
sehingga layout harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan
dikeluarkan.
  Layout Kantor (office Layout)
Layout kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu
fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efisien untuk dapat
bekerja secara produktif atau efektif, baik dalam melakukan tugas maupun didalam
pengelolaan informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.

5. Prinsip Dasar Tata Letak atau Layout

Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah:

  Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas
pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi
rnenjadi satu organisasi yang besar.  

  Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan. 

  Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain
material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.  

  Kepuasan   dan   keselamatan   kerja,   sehingga   memberikan   suasana   kerj yang


menyenangkan. 
  Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan

6. Manfaat layout pabrik

Manfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut:

  Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas
pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.

  Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin
yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan
dalam proses, dan waktu tunggu.

  Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu
dengan yang berikutnya.

  Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara
masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak
dibutuhkan.

  Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu
dengan yang lain.

  Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin,
dan peralatan.

  Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan


kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi,
mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja
menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

  Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak


yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection)
7. Teknik dan Model Layout

  Layout Proses

Salah satu model analisis untuk layout proses yang diuraikan adalah “model jarak
miatan”, karena model ini yang paling sering digunakan untuk analisis layout. Layout proses
terdapat alur proses yang harus dilalui, pola arus yang bervariasi dari hari ke hari dan
penanganan bahan baku yang relative dalam jumlah besar. Untuk itu, sarana produksi yang
harus diatur dengan mengingat jarak muatan. Yang dimaksud dengan jarak muatan adalah
muatan bahan baku yang akan dikelola, mulai dari proses awal sampai dengan proses akhir
untuk memperoleh suatu produk akhir.

Model kuantitatif layout proses tidak saja harus mempertimbangkan jumlah erakan
antarbagian untuk membuat suatu produk, tetapi juga memperhitungkan jarak yang meliputi
gerakan tersebut. Gerakan dengan jarak yang panjang umumnya memerlukan biaya banyak.

Model jarak muata ini mencoba memperkecil ukuran yang bertalian dengan jumlah
muatan dan jarak gerakan, dengan menggunakan persamaan;

C = Lij Dij

Dimana;

C = ukuran minimum

n = jumlah pusat/titik pekerjaan

Lij = jumlah muatan atau gerakan pekerjaan (i) ke (j)

Dij = jarak antara pusat kerja (i) ke (j)

  Layout produk

Permasalah untama dalam perencanaan layout produk atau layout garis lurus (assembly
line) adalah mendapatkan jumlah tempat kegiatan dan tugas yang dilaksanakan, sehingga
bisa tercapai layout yang diiinginkan. Semuanya dikerjakan sedemikian rupa, sehingga
sumber sumber input dapat diminimumkan, oleh sebab itu layout produk harus berdasarkan
pada hal berikut.

  Rancangan yang ditik beratkan untuk mendapatkan kapasitas output yang diinginkan.

  Urutan tugas kerja yang lancar dengan mempertimbangkan pekerjaan, apa apa saja yang
harus di dahulukan.

  Efisiensi output tanpa menggunakan sumber output yang tidak perlu.

  Untuk menganalisisnya digunakan model kapasitas, urutan dan fasilitas, dengan kalkulasi
berdasarkan persamaan.

1)      Hasil maksimal harian perunit =

Waktu perhari yang tersedia


Daur waktu terpanjang yang diperlukan per unti output

2)      Daur waktu untuk memenuhi kapasitas =

Waktu perhari yang tersedia

Jumlah unit produk perhari yang diinginkan

3)      Kosongan waktu kerja per hari =

Daur kosong waktu yang tersedia perhari


Daur waktu untuk kapasitas
Detik per jam
C. KESIMPULAN

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian,
pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan
jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan
untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat
tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.

D. DAFTAR PUSTAKA

http://fachturengineering.blogspot.com/2012/11/tata-letak-proses.html
http://evanspervey.blogspot.com/2011/02/perancangan-tata-letak-pabrik.html

Anda mungkin juga menyukai