Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Glorya Tambunan

NIM : 7203142001
Kelas : Pendidikan Akuntansi A 2020

Kerangka Konseptual di dalam Menggariskan Kualitas Informasi Akuntansi yang


Baik
1. Tujuan Akuntansi
Tujuan laporan keuangan menurut Hans (2016 : 126) adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga merupakan wujud pertanggung jawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam mengelola suatu
entitas.
Menurut Hutauruk (2017 : 10) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna.
Berdasarkan beberapa referensi buku yang telah dijelaskan sebelumya, maka tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan perusahaan sehingga
dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan oleh manajemen dimasa yang akan datang.
2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Laporan keuangan haruslah memenuhi karakteristik kualitatif (qualitative
characteristics) tertentu agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi para
pemakai. Terdapat lima karakteristik kualitatif pokok dari laporan keuangan, yaitu :
a. Dapat dipahami (Uderstandability)
Suatu informasi baru bermanfaat bagi penerima bila dapat dipahami. Agar
laporan kuangan dapat dipahami dengan baik, pemakai diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis serta asumsi
dan konsep yang mendasari penyusunan laporan keuangan. Dalam pembuatan
laporan keuangan sebaiknya informasi dibuat sesederhana mungkin agar dapat
mudah di mengerti oleh pembaca umum yang bukan seorang ahli tapi tentunya
kesederhanaan atau kemudahan tidak dapat mengorbankan relevansi informasi
yang perlu disajikan meskipun agak kompleks. Agar laporan keuangan yang telah
diaudit oleh auditor independent dapat terbaca dan bermanfaat serta tidak
menyesatkan bagi pengguna informasi, tentunya informasi perlu memahami.
Selain disiplin yang mendasari akuntansi keuangan, tapi juga tujuan dan
karakteristik suatu penugasan audit opini atas laporan keuangan.

b. Relevansi (Relevance)
Agar informasi bermanfaat, haruslah relevan bagi penerima atau pengguna
dalam pengambilan suatu keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika
dapat mempengaruhi pemakai dalam mengambil keputusan dengan cara
membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. Suatu
proses menghasilkan informasi memerlukan biaya, tenaga, dan waktu. Suatu
informasi yang tidak relevan kecuali menimbulkan pemborosan, juga malah
dapat menyesatkan pengambil keputusan.

c. Materialitas (Materiality)
Materialitas merupakan tolak ukur apakah suatu informasi dianggap relevan.
Suatu informasi dianggap material atau signifikan, bila suatu kesalahan (error),
salah saji (misstatement), atau kelalaian mencantumkan (omision) informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna informasi tersebut
atau dengan kata lain dapat menyesatkan pengambil keputusan.

d. Keandalan (Reliability)
Informasi bisa dikatakan berkualitas andal jika informasi tersebut terbebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyaji yang tulus atau jujur (faithful presentation) tentang
sesuatu yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Agar suatu informasi dapat diandalkan perlu memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut :
 Penyajian jujur (Faithful representation)
 Substansi mengungguli bentuk (Substance over form)
 Netralitas (Neutrality)
 Pertimbangan sehat (Prudence)
 Kelengkapan (Completeness)

e. Dapat diperbandingkan (Comparability)


Agar informasi keuangan dapat secara efektif berguna dalam pengambilan
keputusan, haruslah dapat diperbandingkan antar periode dan antar entitas.
Perbandingan laporan keuangan untuk dua atau lebih periode akan dapat
memberikan gambaran tentang perkembangan atau tren keadaan keuangan
maupun kinerja suatu entitas, sehingga lebih mampu memberikan gambaran
tentang prospek entitas dimasa depan. Sedangkan perbandingan laporan
keuangan antar entitas akan memberikan masukan yang berguna bagi para calon
investor dalam menentukan pilihan investasi yang akan dilakukan. Agar
pembaca laporan keuangan dapat langsung membandingkan posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka laporan keuangan
perlu disajikan dalam bentuk perbandingan dengan periode sebelumnya.

3. Unsur-unsur Laporan Keuangan


Secara lengkap menurut Kasmir (2014:28), menyebutkan ada lima yang termasuk ke
dalam unsur atau komponen laporan keuangan yakni:
a. Neraca
Menurut Jusup (2011:27), neraca atau laporan posisi keuangan merupakan suatu
daftar yang memberikan gambaran aset (harta kekayaan), kewajiban (hutang),
dan modal (ekuitas) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu yang
dapat menunjukan keadaan keuangan pada perusahaan tersebut. Sedangkan
menurut Munawir (2010:13), neraca merupakan suatu laporan yang sistematis
mengenai aktiva, hutang serta modal yang dimiliki suatu perusahaan pada
periode tertentu.
Elemen-elemen dalam neraca adalah sebagai berikut:
 Aktiva, merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan baik itu
kekayaan yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Selain itu juga
termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya
yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta
aktiva yang tidak berwujud lainnya
 Hutang/kewajiban, merupakan segala kewajiban keuangan perusahaan
kepada pihak lain yang belum terlunasi dan harus dipenuhi sebelum jatuh
tempo. Hutang merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang
berasal dari kreditor.
 Modal/ekuitas, merupakan hak atau bagian dari seorang pemilik yang
dimiliki dalam perusahaan dan ditunjukan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
b. Laporan Laba Rugi
Menurut Kieso (2007:142), laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang
memberikan penilaian tentang keberhasilan dalam operasi perusahaan selama
periode tertentu dan sebagai mendia informasi yang dapat digunakan investor
maupun kreditor dalam menentukan atau memperkirakan jumlah, penetapan
waktu, dan ketidakpastian dari arus kas dimasa akan datang.
Dalam penyusunan laporan laba rugi atau income statement didasarkan pada
elemen-elemen berikut:
 Pendapatan atau Revenue, Pendapatan merupakan pemasukan atau
penambahan aktiva pada entitas bisnis melalui penjualan maupun
pemberian jasa perusahaan.
 Beban atau Expense, Beban merupakan pengeluaran atau penggunaan
aktiva dalam proses produksi atau pengeluaran yang dikeluarkan untuk
menjual produk perusahaan.
 Laba atau Profit, Keuntungan merupakan penambahan ekuitas dari
transaksi utama perusahaan atau lebih hasil yang didapat dari selisih
pendapatan dengan beban yang dikeluarkan perusahaan.
 Rugi atau Loss, Rugi merupakan penurunan ekuitas dari transaksi utama
perusahaan atau kurang hasil yang didapat dari selisih pendapatan
dengan beban yang dikeluarkan perusahaan.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang
menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik atau pemegang saham selama
periode akuntansi.
Ada beberapa elemen dalam laporan laba ditahan atau laporan perubahan
ekuitas:
 Laba atau rugi bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham.
 Penurunan atau peningkatan cadangan modal saham.
 Pembayaran dividen dilakukan kepada pemegang saham.
 Setiap perubahan dalam kebijakan akuntansi.
 Koreksi kesalahan periode sebelumnya.
 Penerimaan dari penjualan saham
 Pembelian saham treasuri
 Keuntungan dan kerugian diakui langsung dalam ekuitas
 Pengaruh perubahan nilai wajar untuk aset tertentu
d. Laporan Arus Kas
Arus kas atau cash flow adalah sebuah perincian yang menunjukkan jumlah
pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Arus kas dalam
keuangan bisnis dan keluarga memiliki sedikit perbedaan. Jika keuangan
keluarga arus kas yang dimaksud adalah cash basis. Sedangkan, dalam keuangan
bisnis terdapat cash basis dan accural basis. Laporan arus kas biasanya meliputi
jumlah kas yang diterima. Contohnya seperti investasi tunai dan pendapatan
tunai, dan jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pengertian catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan
yang menyajikan informasi tambahan atas pos-pos dalam:
 Laporan posisi keuangan / neraca
 Laporan laba rugi komprehensif
 Laporan perubahan ekuitas
 Laporan arus kas.

4. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


a. Pengakuan Aset
 Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomisnya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
 Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat
ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan
setelah periode akuntansi berjalan
b. Pengakuan Liabilitas
Liabilitas diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban saat ini dan jumlah jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur dengan andal.
c. Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah
terjadi dapat diukur dengan andal
d. Pengakuan Beban
 Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal
 Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara
biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu diperoleh (matching of cost
with revenues)
 Beban segera diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak
menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau kalau sepanjang manfaat
ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi
syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aset.

5. Konsep Modal dan Pemeliharaan Modal


Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinventasikan,
modal adalah sinonim dengan nilai aset bersih atau ekuitas entitas. Pemeliharaan modal
keuangan menganggap laba hanya diperoleh kalau nilai uang (nilai finansial) dari aset
bersih pada akhir suatu periode usaha melebihi awal periode, setelah memperhitungkan
kembali penyetoran dan atau penarikan modal oleh pemilik. Pengukuran dapat
dilakukan berdasarkan satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang
konstan. Konsep modal keuangan ini seharusnya dianut kalau pemakai laporan
keuangan terutama berkepentingan dengan pemeliharaan modal nominal atau daya beli
dari modal yang diinvestasikan. Pemilihan jenis modal keuangan yang ingin dipelihara
akan menentukan dasar pengukuran biaya yang harus digunakan.

Anda mungkin juga menyukai