:DAFTAR
^Obat
:ESENSIAL
Z ASIONAL
- 2013
KEMENTERIAN KE5EHATAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN
DAN ALAT KESEHATAN
Obat esensial merupakan obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi,
yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
fungsi dan tingkatnya.
Pencapaian MDGs tidak mungkin diwujudkan tanpa tersedianya akses yang
memadai terhadap obat esensial, terutama untuk obat yang digunakan dalam
program kesehatan gizi, kesehatan ibu dan anak,serta pengendalian penyakit
misalnya, penurunan angka kematian tbu menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup sesuai target MDGs, membutuhkan akses terhadap obat esensial
dalam upaya pertolongan persalinan ibu. Yang dimaksud dengan akses
disini berarti terjaminnya ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat beserta aspek keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu, sehingga upaya
pelayanan kesehatan dapat berjalan secara optimal.
Kementerian Kesehatan memasukkan aspek ketersediaan obat esensial
dan penggunaan obat secara rasional sebagai salah satu isu dalam
Reformasi Kesehatan Masyarakat dan menjadi salah satu strategi dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Hal ini telah
diamanahkan dalam Kebijakan Obat Nasional tahun 2006 dan Undang-
Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka perlu disusun dan ditetapkan daftar
obat yang secara esensial harus tersedia bagi kepentingan masyarakat,
yaitu Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN). DOEN yang disusun untuk
seluruh strata pelayanan kesehatan, merupakan perangkat manajerial utama
untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Selain menjadi
acuan dalam pengadaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan, DOEN juga
menjadi acuan dasar untuk penyusunan pedoman, kebijakan, dan daftar
obat lain, termasuk daftar obat yang akan digunakan sebagai standar wajib
di pelayanan kesehatan era Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yaitu
Formularium Nasional.
DIREKTUR JENDERAL
BINA PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
ttd
DAFTARISI
Kata Sambutan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan iii
Daftar Isi v
Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor312/MENKES/SK/IX/2013 tentang
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013 31
BAB III DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013 UNTUK PUSKESMAS 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. 184/MENKES/SKA//2013 97
tanggal 2 Mel 2013 tentang Komite Nasional Penyusunan Daftar
Obat Esensial Nasional(DOEN)2013
Lampiran 2
Daftar obat dalam DOEN 2013 yang mengalami perubahan 105
Lampiran 3
Daftar Kontributor 111
Lampiran 4
Formulir Pernyataan Kesediaan Tim Ahli dan Konsultan 117
Lampiran 5
Formulir Pemyataan Bebas Konflik Kepentingan Tim Ahli dan Konsultan 119
Lampiran 6
Formulir Rekapitulasi Usulan Revisi DOEN 2013 121
Indeks Kelas Terapi 123
Indeks Nama Obat 131
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 September 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOl
PENDAHULUAN
H - 51
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
NOMOR 312/MENKES/SK/IX/2013
TENTANG DAFTAR OBAT ESENSIAL
NASIONAL2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
3. Selain pendapat dan pengalaman para ahli, pemanfaatan data bukti ilmiah
terkini {evidence based medicine) sangat diutamakan.
4. Revisi bersifat menyelumh dalam arti mengkaji seluruh obat dan bentuk
formulasinya dalam DOEN sebelumnya, termasuk catatan-catatan yang
sudah tidak sesuai lagi.
5. Adanya transparansi dalam keselumhan proses penyusunan, termasuk
prosedur pelaksanaan dan kriteria pemilihan obat. Bentuk transparansi juga
ditunjukkan dengan adanya penjelasan tentang beberapa alasan mengapa
suatu obat peiiu dikeluarkan dan ditambahkan, ataupun adanya perubahan
bentuk sediaan dan kekuatan.
6. Daftar obat esensial WHO edisi terakhir juga dijadikan sebagai acuan
pertimbangan dalam proses pemilihan obat. Tidak semua obat yang
tercantum dalam WHO Essentiai Medicines List(EML) dimasukkan dalam
DOEN.
Obat Esensial adalati obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang
diupayakan tersedia di fasilitas kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
b. Pedoman Pengobatan
Pedoman Pengobatan disusun secara sistematik untuk membantu
dokter dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan yang optimal
untuk suatu penyakit tertentu. Pedoman Pengobatan disusun untuk
setiap tingkat unit pelayanan kesehatan, seperti Pedoman Pengobatan
Dasar di Puskesmas dan Pedoman Diagnosis dan Terapi di Rumah
Sakit. Pedoman Pengobatan memuat informasi penyakit, terutama
penyakit yang umum terjadi dan keluhan-keluhannya serta informasi
tentang obatnya meliputi kekuatan, dosis dan lama pengobatan.
7. Revisi DOEN
DOEN perlu direvisi dan disempumakan secara berkala. Revisi tidak hanya
untuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk
kepraktisan dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan
tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Penyempumaan DOEN dilakukan secara terus menerus dengan usulan
mated dad fasilitas pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta,disampaikan kepada Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
revisi DOEN dilaksanakan secara pedodik setiap 2(dua)tahun.
8. Jaga Mutu
Jaga mutu obat menyeluruh yang meliputi tahap pengembangan produk,
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), monitoring mutu obat pada
rantai distribusi dan penggunaannya, merupakan elemen penting dalam
penerapan konsep obat esensial.
9. Reslstensi Antlblotik
2. Tata Nama
b. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai nama INN
(generik) ditulis dengan nama lazim, misalnya: garam oralit.
a. Pengertian
1) Bentuk sediaan
Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan obat
tersebut dalam bentuk seperti yang akan digunakan, misalnya
tablet salut enterik, injeksi intravena dan sebagainya.
2) Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan adalah kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat
jadi, misalnya: isoniazid tablet 100 mg, kuinin tablet 250 mg.
b. Lain-lain
c. Singkatan
btl botol
ih intialasi
inj injeksi
inj dim minyak injeksi dalam minyak
inj i.a. injeksi intraarteri - '
-
vm
KDT Kombinasi Dosis Tetap
lar larutan
w
lar rektal larutan rektal
Serb serbuk
RR regular release
SR sustained release
tts tetes
1. Proses revisi
Proses revisi DOEN 2013 dimulai pada tahun 2012 dengan mengirimkan
surat kepada institusi pelayanan kesehatan (rumah sakil tipe A, B, C.
puskesmas) pemerintah maupun beberapa swasta terpilih, Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/Kcta, unit pengelola program pengobatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi. Setelah 2 bulan pengiriman,
dari sejumlah 830 instansi yang diberikan surat, 44 instansi memberikan
jawaban. Meskipun dalam surat permintaan telah diberitahukan bahwa
pengusul harus memberikan data pendukung (bukti ilmiah) dan alasan,
namun hanya 5 usulan yang memberikan data pendukung. Tim ahli dan
konsultan disepakati tidak dapat memberikan usulan nama obat baru
kecuali bentuk sediaan yang paling bermanfaat.
Data obat yang telah diregistrasi dan sediaan yang beredar diperoleh dari
Badan POM.
Tata cara ini merupakan acuan dalam pelaksanaan revisi DOEN sejak
tahun 2008 yang sangat diperlukan dalam terwujudnya proses transparansi
dan akuntabilitas. Acuan ini berisi kepanitiaan, penetapan kriteria proses
rekruitmen anggota tim ahli dan konsultan penyusunan DOEN, tugas
dan kewajiban anggota tim ahli dan konsultan, proses revisi, jenis dan
penyelenggaraan rapat pembahasan dan cara penyebarluasan DOEN.
2. Kepanitiaan
a. Organisasi
1) Struktur organisasi berbentuk Komite Nasional Penyusunan
Daftar Obat Esensial Nasional(Komnas Penyusunan DOEN)yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, terdiri dari:
a) Tim Ahli;
b) Tim Konsultan:
c) Tim Pelaksana; dan
d) Sekretariat.
a. Pengusulan
Proses revisi diawali dengan pengiriman surat permintaan usulan
tertulis kepada unit pelayanan kesehatan (RS Pendidikan, RS Khusus,
RS Propinsi, RS TNl-POLRI, RS Swasta terpilih, RS Kabupaten terpilih,
Puskesmas Rawat Inap), Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota,
puskesmas dan pengelola program {direktorat terkait di lingkungan
Kemkes). Surat permintaan dikirim ke Sekretariat 3(tiga) bulan sebelum
rapat perdana.
b. Kompilasi usulan
Sekretariat melakukan kompilasi usulan yang masuk dan dikelompokkan
sesuai dengan kelas terapi. Dilakukan dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah tanggal batas usulan masuk.
c. Mater! revisi
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- Tim Konsultan
Tim Pelaksana
- Narasumber terkait.
(8) Hasil rapat pembahasan teknis adalah draft yang akan
disampaikan dalam rapat pleno.
c) Rapat Pleno
(1) Berfungsi untuk menyepakati, mengesahkan dan
mensosialisasikan draff DOEN 2013.
(2) Pimpinan sidang adalah ketua tim ahli.
(3) Pengesahan draft DOEN menjadi DOEN revisi baru,
dtlakukan oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Mat
Kesehatan Kementerian Kesehatan atau yang mewakili.
(4) Hasil pengesahan rapat pleno tidak dapat diubah selain
revisi redaksional.
(5) Peserta rapat pleno selain mereka yang berfungsi sebagai
pengambil keputusan di institusi masing-masing juga
diharapkan berperan aktif dalam penyebarluasan DOEN.
(6) Peserta rapat pleno adalah
Peserta rapat perdana
- Peserta rapat pembahasan teknis
- RS Propinsi terpilih dan rumah sakit lain yang
memberi usuian revisi
6. Antiinfeksl
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
Kotrimoksazol simp 240 mg/5 ml diterima sebagai pengganti
kotrimoksazol DOEN II (pediatrik) kombinasi yang komponen
dosisnya lebih kecil dan hanya tersedia dalam sediaan tablet.
8.2 Sitotoksik
12. DIagnostik
17.1 Antiangina
Amiodipin tablet 5 mg yang dalam DOEN 2011 diterima dan
dimasukkan dalam kelas terapi antiangina, pada DOEN 2013
obat ini dimasukkan dalam kelas terapi antihipertensi.
17.3 Antihipertensi
Amiodipin tablet 10 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untuk
melengkapi sediaan dengan kekuatan 5 mg yang sudah ada.
Nikardipin injeksi 10 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untuk
indikasi hipertensi kritis.
Valsatran tablet 80 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untuk
melengkapi kelas terapi antihipertensi dari golongan angiotensin
II reseptor bloker.
17.6 ObatGagalJantung
Karvedilol tablet 6,25 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untuk
indikasi gagal jantung mengingat profil efikasi dan keamanannya
yang baik.
17.8 Antihiperiipidemia
Fenofibrat tablet 100 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untuk
menurunkan kadar trigliserid yang ekstrim tinggi (500-1500 mg/
dL).
18.2 Antibakteri
18.3 Antifungi
Ketokonazol krim 2 % dimasukkan dalam DOEN 2013 sebagai
antifungi topikal yang efektif untuk mengatasi infeksi jamur
superfisial pada kulit.
21.2 Antimikroba
23.4 Antipsikosis
Trifluoperazin sediaan tablet 5 mg dimasukkan dalam DOEN
2013 untuk penatalaksanaan schizophrenia.
Klozapin tablet 50 mg dikeluarkan daii DOEN 2011 karena
sediaan dengan kekuatan tersebut tidak tersedia di pasaran dan
digantikan dengan tablet 25 mg.
25.2 Antiemetik
BAB II
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
1.ANALGESIK,ANTtPIRETIK.ANTIINFLAMASINONSTEROID,ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
FORMULASI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
l.lANTtPIRAI
alopurinol tab 100 mg Tidak diberikan saat
tab 300 mg serangan akut
kolkisin tab 500 meg
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
bupivakain inj p.v. 5 mg/mL Khusus untuk
inj 0,5% (HCI)+ glukosa analgesia spinal
bupivakain Heavy
8%
isofluran iti
ketamin inji.v. 50 mg/mL
inj i.v. 100 mg/mL
nitrogen oksida ih, gas dalam tabung
okslgen ih, gas dalam tabung
propofol inj i.v., bolus 1%
Serb inj i.v., bolus 500 mg/
tiopental
amp(garam Na)
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin inj i.v./i.m./s.k. 0,25 mg/mL
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPI
-
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
diazepam inj i.v./i.m. 5 mg/mL
midazolam inj i.v. 1 mg/mL
inj i.v. 5 mg/mL
3. ANTIALERGI dan OBATuntukANAFILAKSiS
deksametason inj i.v./i.m. 5 mg/mL
difenhidramin inj i.v./i.m. 10 mg/mL(HCI)
epinefrin (adrenalin) inj i.v./s.k./i.m. 0,1%
klorfeniramin tab 4 mg
ioratadin tablOmg
setirizln sir 5 mg/5 mL
mm 4. ANTIDOT dan OBAT UIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
M atropin inj 0,25 mg/mL
kalsium glukonat inj 10%(100 mg/mL)
mm
nalokson inj 0,4 mg/mL
natrium bikarbonat tab 500 mg
mm
inj i.v. 8,4 %
natrium tiosulfat inj i.v. 25%
mmi protamin sulfat inj i.m. 10 mg/mL
4.2 UMUM
m» karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
mm 5.ANTIEPILEPSi-ANTIKONVULSI
diazepam inj i.v. 5 mg/mL
mm lar rektal 5 mg/2,5 mL
lar rektal 10 mg/2,5mL
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPi
(Bentuk Sediaan dan CATATAN -
NARAAGENERIK
Kekuatan)
fenitoin kaps 50 mg
kaps100 mg
inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg - -
lab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 mL
magnesium sulfat inj i.v. 20%
inj i.v. 40% - -
tab 600 mg
6.1.2 Antifilaria
dietilkarbamazin tab 100 mg
FORMULASI
KELASTERAPI
(BentukSediaandan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.1.3 Antisistosoma
prazikuantel tab 600 mg - Hanya untuk daerah
Sulawesi Tengali.
- Ktiususdi
Kalimantan Selatan
untuk pengobatan
Fasciolopsis buski.
6^ ANTIBAKTERI
6.2.1 Betalaktam
amoksisilin tab scored 500 mg
sir kering 125 mg/5 mL
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial
Serb inj i.v. 1000 mg/vial
benzatin penisilin inji.m. 1,2jutaUI/mL
inj i.m. 2,4juta UI/mL
fenoksimetil penisilin (penisilin V) tab 250 mg
tab 500 mg
Serb inj i.m. 1 juta UI/viaL
prokain benzilpenisilin
Serb inj i.m. 3 juta UI/viaL
sefadroksi! kaps 500 mg
sir 125 mg/5 ml
sefazolin Serb inj 1 g/vial Digunakan pada
prorilaksis bedati untuk
mencegati teijadinya
infeksi luka operasi
FORMULASI
KEUSTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.2.2 Antibakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklln
doksisiklin kaps100 mg
oksitetrasiklin inj i.m. 250 mg/3 mL(HCI)
inj i.m. 50 mg/mL(HCI)
tetrasiklln kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
6.2.2.2 Kloramfenikoi
6.2.2.4 Makrolld
FORMULAS!
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.2.2.6 Kuinolon
6.2.2.7 Lain-lain
6.3.1 Antilepra
dapson tab scored 100 mg
klofazimin, micmnized kaps dalam minyak 100 mg
rifampisin kaps 300 mg Hanya untuk lepra
6.3.2 Antitubei1(ulosis
isoniazid tab 100 mg Untuk profilaksis TB
pada anak dan HIV/
tab 300 mg AIDS
streptomisin Serb inj 1000 mg/vlai Penggunaan sesuai
dengan program TB
Nasional
FORMULAS!
KEUSTERAPI (Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMA6ENERIK
Kekuatan)
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMA6ENERIK
Kekuatan)
6.4 ANTIFUNGi
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
griseofulvin, micronized tab 125 mg
tab scored 250 mg
ketokonazol tab 200 mg
nistatin tab salut 500.000 UI/mL
KELASTERAPI
CATATAN
NAMA GENERiK
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir tab scored 20Q mg
tab scorerf400 mg
6.6.2. Antiretroviral
kombinasi:
Iopinavir200 mg
ritonavir (LPV/r)50 mg
7. ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
propranolol tab 10 mg
7.2 SERANGANAKUT
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMA6ENERIK
Kekuatan)
8. ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPIPAUATIF
8.1 HORMON DAN ANTIHORMON
anastrozol tab 1 mg
deksametason tab 0,5 mg
tab 4 mg
inj 5 mg
medroksi progesterone asetat tab 250 mg
inj 200 mg/mL
metilprednisolon tab 4 mg
tab 16 mg
tamoksifen tab 20 mg
testosterone kaps lunak 40 mg
8.2. IMUNOSUPRESAN
azatioprin tab 50 mg
metotreksat tab 2,5 mg
siklosporin kaps lunak 25 mg
inj 50 mg/mL
8.3 SITOTOKSIK
asparaginase Serb inj 10.000 Ul/vial
bleomisin Serb inj 15 mg/amp
busulfan tab salut 2 mg
dakarbazin Serb inj 100 mg/vial
daktinomisin inj i.v. 0.5 mg/vial
daunorubisin Serb inj 20 mg/vial
doksorubisin Serb inj i.v. 10 mg/vial
Serb inj i.v. 50 mg/vial
KELAS TERAPI
CATATAN
NAMAGENERIK
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan -
NAMAGENERiK
Kekuatan)
vinkristin Serb inj i.v. 1 mg - Tidakboleti
diberikan secara
intratekal
- Harus disimpan -
triheksifenidil tab 2 mg
10. OBATyangMEMPENGARUHIDARAH
10.1 ANTIANEMI
asam folat tab 0,4 mg mm
tab 1 mg
ferro sulfat tab saiut 300 mg mm
sir15mg/5mL
sianokobalamin (vitamin B12) tab 50 meg
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
heparin, Na ini i.v./s.k. 5000 UI/mL
protamin sulfat inj lOmg/mL
warfarin tab 2 mg
10.3 INTOKSIKASIZATBESI
FORMUUSI
KELASTERAPI
(Bentuk Sedlaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
amidotrizoat 370 mg/mL
barium suifat Serb 92 g/100 ml
SUSP 2,2%
SUSP 55%
SUSP 65%
gadodiamid inj287 mg/10mL
ioheksol inj 140- 3501 mg/mL
iopamidol inj 200-370 1 mg/mL
12.2 TES FUNGS!
12.2.1 Ginial
natrium aminohipurat inj i.v. 200 mg/mL
12.2.2 Mata
fluoresein tts mata 2,5 mg/mL
inj 10%
12.3 TES KULIT
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERiK
Kekuatan)
povidon iodin larlOO mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
etanol 70% cairan 70%
kalsium hipoklorit Serb
14.2ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin SUSP 100.000 UI/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4 BAHAN TUMPAT
FORMUUSI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
glass ionomerART(Atraumatic Serb
Restorative Treatment) lar
cocoa butter5 g
komposit resin set
15. DIURETIK
amilorid tab 5 mg
furosemid tab 40 mg
inj i.v./i.m. 10 mg/mL
hldroklortiazid tab 12,5 mg
tab 25 mg
manitol lar infus 20%
spironoiakton tab 25 mg
tab 100 mg
FORMULAS!
KELASTERAPi
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
16. HORMON,OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK
—t
16.1 HORMON ANTIDIURETIK
desmopresin tab 0,1 mg
(am
tab 0,2 mg
(am vasopresin inj i.m./s.k. 20 UI/mL
16.2 ANWIABETES
(^
16.2.1 Antidiabetes, Oral
glibenklamid tab 2,5 mg
tab 5 mg
glipizid tab 5 mg
melformin tab 500 mg
16.3.3 Progestogen
hidroksi progesteron inj 125 mg/mL
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
noretisteron tab 5 mg
16.3.4 Kontraseptik
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral
kombinasi ; pll
levonorgeslrel 150 meg
etinilestradiol 30 meg
16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK tNDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
metilprednisolon tab 4 mg
inj 125 mg/vial
prednison tab 5 mg
17. OBAT KAROIOVASKULER
i7.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
gliseril trinitrat tab sublinguai 0,5 mg
isosorbid dinitrat tab sublinguai 5 mg
inj i.v.10 mg
17.2 ANTIARITMIA
amiodaron tab 200 mg
inj 150 mg/3 ml
digoksin tab 0,25 mg
inj 0,25 mg/mL
lidokain inj i.V.I00 mg
propranolol tab 10 mg
verapamil tab 80 mg Untuk aritmia
inj 2,5 mg/mL supraventrikuler
17.3 ANTIHIPERTENSI
amiodipin tab 5 mg
tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
hidroklorotiazid tab 25 mg
KELAS TERAPI
CATATAN
NAMAGENERIK
nikardipin
valsartan
KELASTERAPI
CATATAN
NAMA GENERIK
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
18.1 ANTIAKNE
18.2 ANTIBAKTERI
Antibakteri,
kombinasi :
basitrasin 500 Ul/g
polimiksin B lO.OOOUI/g
ktoramfenikol salep 2%
MENTERI KESEHATAN
-
REPUBLIK INDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK -
Kekuatan)
18.3 ANTIFUNGI
Antifungi, salep
kombinasi ;
asambenzoat 6% -
asam salisilal 3%
ketokonazol krim 2%
mikonazol Serb 2%
krim 2%
permetrin krim 5%
asam salisilat 2%
belerang endap 4 %
18.6 KAUSTIK --
FORMULASI
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
18.8 LAIN-LAIN
bedak salisil Serb 2%
FORMULASI
KEUSTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMA6ENERIK
Kekuatan)
Larutan nutrisi, kombinasi ; lar infus
glukosa 5%
natrium klorida 0,225 %
Larutan nutrisi, kombinasi ; lar infus
glukosa 10%
natrium klorida 0,225 %
natrium bikarbonat inj i.v. 8,4% Perlu dilakukan
pemeriksaan gas
inj1,4%isotonik darah
natrium klorida lar infus 0,9% Perlu dilakukan
pemeriksaan kadar
lar infus 3%
natrium
lar 0,9%
ringer laktat lar infus
20.3 LAIN-LAIN
FORMULASI
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
21.3. ANTIINFLAMASI
betametason tts mata 1 mg/mL
21.4 MIDRIATIK
atropin tts mata 0,5%
Its mata 1%
homatropin tts mata 2%
21.5 MIOTIKDANANTIGLAUKOMA
asetazolamid tab 250 mg
pilokarpin tts mata 2%
FORMULASI
KELASTERAPI (BentukSediaandan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
po«l
klomipramin tab 25 mg
23.4 ANTIPSIKOSIS
flufenazin inj i.m. 25 mg/mL
haloperidol tab 0,5 mg
tab 1,5 mg
tab 2 mg
tab 5 mg
tts 2 mg/mL
inj i.m. 5 mg/mL
inj 50 mg/mL
klorpromazin tab salut 25 mg
tab salut 100 mg
inj i.m. 5 mg/mL
klozapin tab 25 mg
tab 100 mg
risperidon tab 1 mg
tab 2 mg
trifluoperazin tab 5 mg
23.5 OBAT untuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)
metilfenidat tabs/? 10 mg
tab SR 20 mg
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
litium karbonat tab 200 mg
valproat tab 250 mg
tab 500 mg
tab£/?200 mg
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN
omeprazoi kaps 20 mg
inj 40 mg/10 mL
ranitidin tab 150 mg
25.2 ANTIEMETIK
deksametason inj 5 mg/mL Hanya untuk
menyertai terapi
antineoDlastik
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tab 10 mg
susp 5 mg/5 mL
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
klorpromazin tab salut 25 mg
inj i.m. 5 mg/mL
inj i.m. 25 mg/mL
metoklopramid tab 10 mg
inj 5 mg/mL
ondansetron tab 4 mg
tab 8 mg
inj 2 mg/mL
25.3 ANTIHEMOROID
Antihemoroid, kombinasi; sup
bismut subgalat 150 mg
heksaklorofen 2,5 mg
lidokain 10 mg
sengoksida 120 mg
sup ad 2g
25.4 ANTISPASMODIK
atropin tab 0,5 mg
inj i.m./i.v./s.k. 0,25 mg/mL
inj 1 mg/mL
hiosin butiibromid tab 10 mg
inj 20 mg/mL
25.5 OBATuntuk DIARE
atapulgit tab Tidak untuk anak
Garam oralit,kombinasi: Serb untuk 200 mL air
natrium klorida 0,52 g
kalium klorida 0,30 g
trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
glukosa anhidrat 2,70 g
FORMULASI
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
zinc tab dispersible 20 mg - Harus diberikan
bersama oraiit
- Diberikan selama
lOhari
25.6 KATARTIK
bisakodil sup 5 mg
sup 10 mg
gliserin tts 10 mg/mL
tts 100 mg/mL
laktulosa sir 3,335 g/5 ml
25.7 OBATuntuk ANTIINFLAMASI
sulfasalazin kapi salut enterik 500 mg Hanya untuk colitis
ulrxrativa
26.1 ANTIASMA
aminofilin tab 150 mg
tab scored 200 mg
inj 24 mg/mL
Ihlnebulizer 100 meg/
budesonid dosis
iti/nebt///zer200 meg/
dosis
deksametason tab 0,5 mg
inj i.v. 5 mg/mL
epinefrin (adrenalin) In)0,01%
metiiprednisolon tab 4 mg
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMULASI
KELASTERAPI (Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERiK
Kekuatan)
salbutamol tab 2 mg
tab 4 mg
lar ih 0,5 %
ih/aerosol 100 mcg/dosis Inhalasi untuk
lar respirator untuk serangan intermitten
nebulizer 2,5 mg/2,5 mL dan untuk serangan
NaCI akut pertama
terbutalin inj s.k./i.v. 0,5 mg/mL
26.2 ANTITUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein kaps 200 mg
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSIKRONIS
ipratropium bromida ih 20 mcg/semprot
nebulizer 0,025%
kombinasi; larih
ipratropium bromida 0,5 mg
salbutamol 2,5 mg
27. OBATyangMEMPENGARUHl SISTEMIMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
human tetanus imunoglobulin inj i.m. 250 Ul Disimpan pada suhu
2-8° C.
serum anti bisa ular:
- Khusus daerah
A.B.U. 1
tertentu
(khusus ular dari luar Papua) inj i.m./i.v.
- Disimpan pada suhu
A.B.U.II
2-8° C
(khusus ular dari Papua)
serum antidifteri (A.D.S) inj i.m. 20.000 Ul/vial Disimpan pada suhu
2-8° C.
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
serum antirabies inj200UI/mL - Digunakan untuk
pengobatan post-
exposure di
daerah rabies.
- Disimpanpada
suhu 2-8® C.
serum antitetanus(A.T.S) Untuk pencegahan: Disimpan pada suhu
inji.m. 1500 Ul 2-8® C
Untuk pengobatan;
inj i.m./i.v. 10.000 Ul
inj i.m./i.v. 20.000 Ul
27.2 VAKSIN
vaksin BCG inj i.k. Disimpan pada suhu
<5®C.
vaksin campak inj s.k. Disimpan pada suhu
2-8® C.
vaksin jerap difteri tetanus(DT) inj i.m. Disimpan pada suhu
2-8® C.
vaksin jerap tetanus inj i.m. Disimpan pada suhu
(tetanus adsorbed toxoid) 2-8® C.
vaksin kombinasi DPT- inj i.m. Disimpan pada suhu
hepatitis B 2-8® C.
Disimpan pada suhu
vaksin polio tts
-20® C.
vaksin rabies, untuk manusia Serb inj s.k./i.k. + booster - Disimpan pada suhu
2-8® C.
- Digunakan untuk
pre-exposure dan
post-exposure di
daerah rabies.
FORMULAS!
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sedlaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
vaksin jerap difteri tetanus(dT) inj i.m. Untuk dewasa dan
anak > 7 tahun
KELASTERAPI FORMUUSI
(BentukSediaandan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
retinol kaps lunak 100.000 Ul
kaps lunak 200.000 Ul
tiamin (vitamin B1) tab 50 mg
vitamin B kompleks tab
BAB III
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL PUSKESMAS 2013
FORMULASI
KELAS TERAPI
(BentukSediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
1.3. ANTIPIRAI
alopurinol tab 100 mg Tidak diberikan saat
tab 300 mg serangan akut
kolkisin tab 500 meg
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
2. ANESTETIK
KELASTERAPI FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
natrium bikarbonat tab 500 mg
natrium tiosuifat inj i.v. 25%
4.2 UMUM
karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
5. ANTiEPILEPSI-ANTIKONVULSI
diazepam
inj i.v. 5 mg/mL
lar rektal 5 mg/2,5 mL
lube
lar rektal 10 mg/2,5 mL
tube
tenitoin
kaps 50 mg
kaps100 mg
inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg
tab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 mL
magnesium sulfat inj i.v. 20%
inj i.v. 40%
valproat tab 250 mg
tab 500 mg
sir 250 mg/5 mL
FORMUUSI
KELASTERAPI (Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
KELASTERAPI FORMUUSI
- (Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
Ml 6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Betalaktam
mm
amoksisilin tab scored 500 mg
sirkering 125 mg/5mL
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial Hanya untuk
di Puskesmas
mm Serb inj i.v. 1000 mg/vial Perawatan
6.2.2.1 Tetrasiklin
doksisiklin kapslOO mg
tetrasiklin kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
6.2.2.2 Kloramfenikol
mm
6.2.2.3 Sulfa'Trimetoprim
kombinasi tiap 5 ml; susp
sulfametoksazol 200 mg
mm trimetoprim 40 mg
mm
Dafhtr Ohat Esensial Nasional 2013 171
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
FORMULAS!
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.2.2.6 Kuinolon
6.2.2.7 Lain-lain
FORMUUSI
KELASTERAPI
(Bentuk Sedlaan dan CATATAN
- NAMAGENERIK
Kekuatan)
mm 6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
mm dapson tab scored 100 mg
klofazimin, micronized kaps dalam minyak 100 mg
** rifampisin kaps 300 mg Hanya untuk lepra
6.3.2 Antituberkulosis
isoniazid tab 100 mg Untuk profilaksis
TBpada anak dan
tab 300 mg
HIV/AIDS
streptomisin Serb inj 1000 mg/vial Penggunaan sesuai
dengan program TB
-
Nasional
11 rifampisin
isoniazid
pirazinamid
etambutol
FORMULASI
KELASTERAPI (Bentuk Sedlaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
FORMULASI
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.4 ANTIFUNGI
6.5 ANTIPROTOZOA
Kombinasi(kombipak) tab
artesunat tab 50 mg
amodiakuin tab 200 mg
FORMULASI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
6.6.1 Antiherpes
7. ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
propranolol tab 10 mg
7.2 SERANGANAKUT
kombinasi : tab
ergotamin 1 mg
kafein 50 mg
KEUSTERAPI
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
8. ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPIPALIATIF
8.1 HORMONDANANTIHORH/ION
8.2. IMUNOSUPRESAN
8.3 SITOTOKSIK
8.4 Lain-lain
-
9. ANTIPARKINSON
triheksifenidil tab 2 mg
10. OBAT yang MEMPENGARUHIDARAH
10.1 ANTIANEMI
FORMULASI
KELASTERAPI (Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
12. DIAGNOSTIK
12.2.2 Mata
fiuoresein tts mata 2,5 mg/mL
12.3 TES KULiT
tuberkulin protein purified inji.k. 1:10
derivative
FORMUUSI
KELASTERAPI
(Bentuk Sedlaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
13.2 DISINFEKTAN
eugenol cairan
formokresol cairan
FORMUUSi
KEUSTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMA6ENERIK
Kekuatan)
14.2ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin susp 100.000 UI/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4BAHANTUMPAT
bahan tumpatan sementara lar, serb
glass lonomerART(Atraumatic Serb
Restorative Treatment) lar
cocoa butter5g
komposit resin set
14.5PREPARATLAINNYA
KELASTERAPI FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERiK
Kekuatan)
hidroklortiazid tab 12,5 mg
tab 25 mg
spironolakton tab 25 mg
16. HORMON,OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPKK
16.1 HORMON ANTIDIURETIK
16.2 ANTIDIABETES
16.3.1 Androgen
-
16.3.2 Estrogen
-
16.3.3 Progestogen
-
FORMULASI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
16.3A Kontraseptik
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral
kombinasi : pil
levonorgestrel 150 meg
etinilestradiol 30 meg
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
17. OBATKARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
diltiazem HCI tab 30 mg
isosorbid dinilrat tab sublingual 5 mg
inj i.v.10 mg
gliseril trinitrat tab sublingual 0,5 mg
17.2 ANTIARITMIA
amiodipin lab 5 mg
tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg
tiidroklorotiazid tab 25 mg
kaptopril tab scored 12,5 mg
tab scored 25 mg
tab 50 mg
nifedipin kaps10 mg Hanya untuk
preeklampsia dan
tokolitik
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
17.5 TROMBOLITIK
tab scored 25 mg
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
Ml
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
18.2 ANTIBAKTERI
18.3 ANTIFUNGI
Antifungi, kombinasi: salep
asam benzoat 6%
Mi
asamsalisilat 3%
mikonazol serb 2%
-
krim 2%
n 18.6 KAUSTIK
FORMULASI
KEUSTERAPI CATATAN
(Bentuk Sediaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
18.7 KERATOLITIKdanKERATOPLASm
asam salisilat saiep 5%
coal tar Iar5%
18.8 LAIN-LAIN
20.1 ORAL
20.2 PARENTERAL
FORMULASI
KELASTERAPI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
20.3 LAIN-LAIN
21.2 ANTIMIKROBA
ttsmala 1%
salep mata 1%
21.3 ANTIINFLAMASI
21.4 MIDRIATIK
21.5 MIOTIKDANANTIGLAUKOMA
22. OKSITOSIK
metilergometrin tab salut 0,125 mg
inj 0,2 mg/mL
oksitosin inj 10 UI/mL
FORMULASI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sedlaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETASdanANTIINSOMNIA
diazepam tab 2 mg
tab 5 mg
inj i.m. 5 mg/mL Hanya untuk
di Puskesmas
Perawatan
23.2 ANTIDEPRESIdanANTIMANIA
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
23.4 ANTIPSIKOSIS
KELASTERAPI
FORMUUSI
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
23.5 OBAT untuk ADHD
25.1 ANTASIDAdanANTIULKUS
omeprazol kaps 20 mg
ranitidin tab 150 mg
25.2 ANTIEMETIK
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tablOmg
susp 5 mg/5 mL
FORMUUSI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sedlaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
klorpromazin tab salut 25 mg
inj i.m. 5 mg/mL Hanya untuk
di Puskesmas
inj i.m. 25 mg/mL Perawatan
metoklopramid tab 10 mg
25.3 ANTIHEMOROID
25.4 ANTISPASMODIK
FORMUUSI
KEUSTERAPI
NAMAGENERIK
(Bentuic Sediaan dan CATATAN
Kekuatan)
zinc tab disperslble 20 mg - Harus diberikan
bersama oralit
• Diberikan selama
lOhari
25.6 KATARTIK
25.7 OBATuntukANTIINFLAMASI
26.1 ANTIASMA
FORMUUSI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sedlaan dan
NAMAGENERIK
Kekuatan)
saibutamol tab2mg
tab4mg
lar ih 0,5 %
Inhalasi untuk
ih/aerosol 100 mcg/dosis serangan intermitten
dan untuk serangan
lar respirator untuk
akut pertama
nebulizer!,5 mg/2,5 mL
NaCI
26.2 ANTITUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
Kombinasi; larih
ipratropium bromida 0,5 mg
saibutamol 2,5 mg
FORMULASI
KELASTERAPi
(Bentuk Sediaan dan CATATAN
NAMAGENERIK
Kekuatan)
serum antidifleri (A.D.S) in) i.m. 20.000 Ul/vial Disimpan pada suhu
-
2-8° C
Untuk pengobatan;
inj i.m./i.v. 10.000 Ul
inj i.m./i.v. 20.000 Ul
OB*
27.2 VAKSIN
FORMUUSI
KELASTERAPI CATATAN
(Bentuk Sedlaan dan
NAIMAGENERIK
Kekuatan)
vaksin rabies, untuk manusia serb inj s.k./i.k. + booster - Disimpan pada
suhu 2-8® C.
- Digunakan
untuk
pengobatan pre-
exposure 6an
post-exposure di
daerah rabies
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
NAFSIAH MBOl
TENTANG
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Mei 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd
NAFSIAH MBOl
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 184/MENKES/SK/V/2013
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL
NASIONAL 2013
II. TIMKONSULTAN
1. Arini Setiawati (Farmakologi)
2. Armen Muchtar (Farmakologi Klinik) *
3. Herawati (BPOM)
4. Nafrialdi (Farmakologi)
5. Nurma Hidayati (BPOM)
6. Sri Haryanti (BPOM)
7. Sri Suryawati (Farmakologi) —
TIM PELAKSANA
Ketua : Direktur BIna Pelayanan Kefarmasian
Wakil Ketua Kepala Sub Direktorat Standardisasi DIrektorat Bina
Palayanan Kefarmasian
Anggota 1. Sekretaris DIrektorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.
ltd
NAFSIAH MBOl
PENAMBAHAN (+),
FORMULASI
PENGURANGAN
NO NAMAGENERIK (Bentuk Sediaan
(-), PERUBAHAN
dan Kekuatan)
FORMULAS!
Penambahan kekuatan
1 amiodipin
sediaan
3 anastrozole tab 1 mg
antimalaria kombinasi :
4 sulfadoksin 500 mg
pirimetamin 25 mg
9 dekstrometorfan tablSmg
sir 10 mg/5 ml
lab 0,0625 mg Pengurangan kekuatan
tab 0.1 mg sediaan
37 Kombinasi: tab
Besi(ll)sulfa 200 mg
Asam folat 0,25 mg
38 kolrimoksazol kombinasi
tiap 5 ml :
Sulfametoksazol 200 mg
Trimetoprim 40 mg
39 kotrimoksazol II
(pedlatrlkj kombinasi :
sulfametoksazol 100 mg
trimetoprim 20 mg
sir 3,335 g/5mL Perubahan kekuatan
sediaan
43 liquor cartxnisdetergens
Perubahan kekuatan
sediaan
60 parasetamol tab 100 mg
Pengurangan kekuatan
sup 125 mg sediaan
sup 240 mg
61 piiokarpin Pengurangan kekuatan
sediaan
62 I poifkresuien
63 prokarbazin kaps 50 mg
71 Irifluoperazin tabSmg
72 I vatsartan lab 80 mg
73 1 verapamil lab 40 mg Pengurangan kekuatan
sediaan
DAFTAR KONTRIBUTOR
DAFTAR PEMBERI USULAN DOEN 2013
-ia
1 I 1 :1 I 1 1 (1 11 1 1 i 1 1 1 1 1 :1 1 1 1 1 1 ;1 1 1
PERNYATAAN KESEDIAAN
MENJADI KETUA / WAKIL KETUA / ANGGOTA TIM
AHLI / ANGGOTA KONSULTAN *)
KOMITE NASIONAL PENVUSUNAN DOEN 2013
Nama
Alamat
Jakarta,
wm
LAMPIRAN V
Nama
Alamat
Jika dapat dibuktikan secara etik saya tidak mampu memenuhi keenam
butir pernyataan diatas, maka saya bersedia untuk sewaktu-waktu
menyatakan mengundurkan diri.
Usulan dari
Nama Instansi
Alamat lengkap
No Telp/Fax
Keterangan: 2012
•} Kelas terapi sesuai dengan DOEN 2011 Cap/tanda tangan
") Nama obat dicantumkan dalam nama generik
"*) Berdasarkan literatur/acuan/pustaka terpercaya
*••) Dilampirkan literatur/acuan/pustaka terkait
Nama teranc
NIP.
**
NO KEUS TERAPI
iM
1.2 ANALGESIK NON-NARKOTIK
1.3 ANTIPIRAI
2 ANESTETIK
— 2.1 ANESTETIKLOKAL
4.1 KHUSUS
mm 4.2 UMUM
5 ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI
mm
6 ANTIINFEKSI
mm 6.1 ANTELMINTIK
mm 6.1.3 Antisistosoma
6.2 ANTIBAKTERI
mm
6.2.1 Beta laktam
6.2,2.1 Tetrasikiin
6.2.2.2 Kloramfenikol
Sulfa-Trimetoprim
*
6.2.2.3
6.2.2.4 Makroiid
6.2.2.5 Aminoglikosida PI
6.2.2.6 Kuinolon
6.2.2.7 Lain-lain
6.3.1 Antilepra
6.3.2 Antituberkulosis F*
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.2 Antimalaria FT
6.6 ANTIVIRUS m
6.6.1 Antiherpes
F*
6.6.2 Antiretroviral
7 ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
7.2 SERANGANAKUT
8.2 IMUNOSUPRESAN
8.3 SITOTOKSIK
8.4 LAIN-LAIN
9 ANTIPARKINSON
12 DIAGNOSTIK
12.2 a>
— TESFUNGSI
(A
12.2.1 Ginjal JO
«
12.2.2 Mata
12.3 TESKULIT o
"O
13.1 ANTISEPTIK
mm 13.2 DISINFEKTAN
15 DIURETIK
16.2 ANTIDIABETES -
16.3.1 Androgen -
16.3.2 Estrogen
16.3.3 Progestogen
16.3.4 Kontraseptik -
16.3.5 Lain-iain
mm
16.5 KORTiKOSTEROiD mm
17 OBAT KARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
17.2 ANTIARITMIA
17.3 ANTIHIPERTENSl
mm
17.5 TROMBOLITIK
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
18.1 ANTIAKNE
mm 18.2 ANTIBAKTERI
18.3 ANTIFUNGI
mm
18.6 KAUSTIK
Mi
18.8 LAIN-LAIN
a.
19 LARUTAN DIALiSIS PERITONEAL ra
«
20 LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN
20.2 PARENTERAL
v
20.3 LAIN-LAIN "O
e
21.2 ANTIMIKROBA
21.3 ANTIINFLAMASI
21.4 MIDRIATIK
-
Daftar Obat Esensial Nasionat 2013 127
NO KELASTERAPI
22 OKSITOSIK
23 PSIKOFARMAKA
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
23.4 ANTIPSIKOSIS
23.5 OBATuntukADHD
1*^
25.2 ANTIEMETIK
25.3 ANTIHEMOROID
25.4 ANTISPASMODIK
25.6 KATARTIK
26.1 ANTIASMA
26.2 ANTITUSIF
26.3 EKSPEKTORAN
27.2 VAKSIN
-
28 OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
asiklovir, 41, 76
asparaginase,42
A.B.U.I, 63. 92 atapulgit, 60,90
AB.U.II, 63.92 atenoloi, 51,83
A.D.S, 63. 93 atrakunum, 59
A.T.S,63.93 atraumatic restorative treatment, 48
adrenalin, 53.62,33.68.80.91 atropin, 32,33,57,60,68,90
air untuk injeksi. 56.87 azatioprin, 42
alumunium hidroksida, 59,89
albendazol, 34. 70 B
alopurinol. 32.67
amfoterisin B,39,56 bahan tumpatan sementara, 47,80
amidotrizoat, 46 barium sulfat, 46
amilorid,48,80 basitrasin, 53,85
aminoWin, 61,91 bedak saiisil, 55.86
amiodaron. 51 belerang endap. 54,85
amitripWin, 57.88 benserazid, 44, 77
amiodipin, 51.83 benzadn penisilin, 35, 71
amoksisilin, 35, 71 betametason, 54,57,85,87
ampisilin, 35. 71 bisakodil, 61,91
anastrozol. 42 bismut subgalat. 60.90
amodiakuin, 40, 75 bleomisin. 42
anestetik lokal gigi kombinasi, 48.80 budesonid, 61
antibakteri kombinasi. 53.85 bupivakain. 32
artemether. 40, 75 bupivakain Heavy. 32
artesunat, 40, 75 busulfan, 42
articulating paper, 48,80
asam aseWsalisilat, 52,84
asam askorbat, 64.94
asam benzoat, 54.85 CHKM. 47. 79
antifungi kombinasi. 54.85 coal tar. 55,86
antasida kombinasi. 59,89 copper T. 50,82
antihemoroid kombinasi. 60.90
ta
antiparkinson kombinasi. 44, 77 JQ
asam folat, 44. 65. 77. 95 o
(O
asam retinoat. 53.84 dakarbazin, 42.
asam salisilat. 54.85,86 daktinomisin, 42
asetazolamid, 57 dapson, 37. 73
asetosal, 52,84 darrow glukosa ana, 55
0 M
O"
01
mm Q
tamoksifen, 42 'IS'
terbutalin, 62 ■W-
testosteron, 42,49
tetanus adsorbed toxoid, 63
raniddin, 59,89 'iO' '
tetrakain, 56,87
retinol, 65,95 tetrasiklin, 36, 71
rifampisin, 37,38,39, 73, 74 tiamin, 65,95
U zidovudin, 41
zinc, 61,91
urea, 55
W
o
CP
warfann, 45
9 786022 354093
I ""