Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

‘’ ANSIETAS ‘’

Disusun Oleh :

1. Septianti Eka Putri 09170000045

2. Dewi Arianti 09170000059

3. Desvita Anasyach 09170000058

4. Yunang Wijaya 09170000057

5. Evi Tri Wahyuni 09170000062

6. Mutiara 09170000064

7. Dwi Dian Nitami 09170000078

8. Balqies Ariana 09170000079

PRODI S1 KEPERAWATAN 7B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

Jln. Harapan No.50 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610

Telp. (021) 78894043, 78889464, 78894045


I. Pengkajian
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 1 Januari 1955
Jenis kelamin : Wanita
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Boyolali rt 006 rw 005 no.71
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. L
Alamat : Boyolali rt 006 rw 005 no.71
No telp : 081417055237
Hubungan dengan klien : Suami
B. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 kali
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk
Alergi : Tidak ada
Pantangan makanan : Ikan asin
2. Eliminasi
Frekuensi BAK : 8 kali
Frekuensi BAB : 1 kali
Keluhan terkait BAK : Tidak ada
Keluhan terkait BAB : Tidak ada
3. Personal higiene
Frekuensi mandi : 2 kali
Frekuensi gosok gigi : 2 kali
Frekuensi cuci rambut : 2 kali dalam seminggu
Frekuensi gunting kuku : 1 kali seminggu
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : 6 Jam
Tidur siang : 30 menit
Keluhan terkait tidur : Tidak ada
5. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok : Tidak
Minuman keras : Tidak
Ketergantungan obat : Tidak ada
C. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Pusing, tengkuk terasa pegal
b. Faktor pencetus : Ikan asin
c. Waktu timbulnya keluhan : Hilang timbul
d. Upaya mengatasi : Tiduran
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi
b. Riwayat alergi : Tidak ada
c. Riwayat kecelakaan : Tidak ada
d. Riwayat pemakaian obat : Obat anti hipertensi
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital : Tensi 150/90
Nadi 115x/menit
Respirasi 20x/menit
Suhu 370C
c. Kepala :
Mesochopal, tidak ada edema, tidak ada lesi, rambut
beruban, tekstur rambut kering, tidak ada ketombe.
d. Mata :
Penglihatan agak kabur, konjungtiva anemis, sclera
unikhterik, reflek pupil normal.
e. Telinga :
Fungsi pendengaran baik, terkadang berdenging, tidak ada
serumen, tidak ada lesi.
f. Mulut, gigi dan bibir :
Mukosa bibir lembab, terdapat gigi tanggal 2, tidak ada
halitosis, tidak ada sariawan.
g. Dada :
Bentuk dada simetris, bunyi S1 S2 reguler, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada nyeri tekan, tidak ada eritema.
h. Abdomen :
Bentuk abdomen simetris, bising usus 11x/menit, perkusi
timpani abdomen, tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri
tekan.
i. Kulit :
Warna kulit kuning langsat, tidak ada lesi,turgor kulit baik,
tidak ada eritema.
j. Ekstermitas atas dan bawah :
Tidak ada kelemahan pada ektermitas, tidak ada kelainan,
tonus otot 5 5
5 5
D. Pengkajian Sistem
1. Sistem Persarafan
Raut wajah simetris, tingkat kesadaran somnolent pergeraakan
mata normal, pergerakan pupil normal, ketajaman penglihatan
menurun, ketajaman pendengaran normal namun terkafang
berdenging, gerakan sensorik wajah baik, fungsi pengecapan
dan menelan baik
2. Sistem Kardiovaskuler
Terdapat iktus kordis di IC V, impuls apikal teraba denyut
ringan, terdengar bunyi S1-S2 normal, bunyi jantung vesikuler,
frekuensi nadi 115x/menit, TD : 150/90 mmhg, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada edema.
3. Sistem Pencernaan
Makan 3x sehari tidak ada mual dan muntah, bising usus
11x/menit, tidak ada alat bantu makan, tidak ada nyeri perut,
tidak ada konstipasi diare, pemasukan diet rendah garam.
4. Sistem Perkemihan
Warna urin kuning jernih, tidak ada distensi kandung kemih,
tidak inkontinensia urin, frekuensi BAK 8x/hari, klien tidak
terpasang kateter, genetalia bersih, tidak ada nyri saat BAK.
5. Sistem Integumen
Keadaan kulit lembab, tidak ada jaringan parut, keadaan kuku
bersih, rambut bersih, turgor kulit baik.
6. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada atrofi otot, tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada
kelainan tulang, tidak ada lesi ekstremitas atas dan bawah, tonus
otot 5 5
5 5
E. Pengkajian KATS Indeks

NO Aktivitas Mandiri Tergantung

1 Mandi
Mandiri:
Bantuan hanya pada satu bagian
mandi (seperti punggung atau √
ekstremitas yang tidak mampu)
atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung:
Bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk dan
keluar dari bak mandi, serta tidak
mandi sendiri

2 Berpakaian
Mandiri:
Mengambil baju dari lemari, √
memakai pakaian,
mengancingi/mengikat pakaian
Tergantung:
Tidak dapat memakai baju sendiri
atau hanya sebagian

3 Ke Kamar Kecil
Mandiri:
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemudian membersihkan genetalia
sendiri √
Tergantung:
Menerima bantuan untuk masuk ke
kamar kecil dan menggunakan
pispot

4 Berpindah
Mandiri:
Berpindah ke dan dari tempat tidur
untuk duduk, bangkit dari kursi
sendiri √
Bergantung:
Bantuan dalam naik atau turun dari
tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu, atau lebih
berpindahan

5 Kontinen
Mandiri:
BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendiri
Tergantung: √
Inkontinensia parsial atau total;
penggunaan kateter, pispot, enema
dan pembalut (pampers)

6 Makan
Mandiri:
Mengambil makanan dari piring
dan menyuapinya sendiri
Bergantung: √
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parental (NGT|)

Keterangan:
Beri tanda (√) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil:
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB)
berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi tambahan
Nilai E: Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
F. Pengkajian Barthel Indeks

NO Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


Bantuan

1 Makan 5 10 Frekuensi: 3X sehari


Jumlah: satu porsi 1,5
centong
Jenis: nasi, sayur, lauk,
buah

2 Minum 5 10 Frekuensi: 8x sehari


Jumlah: satu gelas sekali
minum
Jenis: the, air putih, susu

3 Berpindah dari kursi 5-10 15


roda ke tempat tidur,
sebaliknya

4 Personal toileting (cuci 0 5 Frekuensi: 2x sehari


muka, menyisir rambut,
gosok gigi)

5 Keluar masuk toilet 5 10


(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)

6 Mandi 5 15 Frekuensi: 2-3x sehari


7 Jalan dipermukaan 0 5
datar

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10

10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi: 1x sehari


Konsistensi: lunak

11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi: 4x sehari


Warna: Kuning

12 Olahraga/Latihan 5 10 Frekuensi: setiap hari


kecuali jumat
Jenis: senam lansia

13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis: menyiram tanaman,


waktu luang dendang ria, menonton TV
Frekuensi: setiap hari

Skor: 130; kesimpulan : mandiri


Keterangan:
130 : Mandiri
65 – 125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total

G. Pengkajian SPSMQ

Benar Salah Nomor Pertanyaan

√ 1 Tanggal berapa hari ini?

√ 2 Hari apa sekarang?

√ 3 Apa nama tempat ini?

√ 4 Dimana alamat andaa?


√ 5 Berapa umur anda?

√ 6 Kapan anda lahir?

√ 7 Siapa presiden Indonesia?

√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?

√ 9 Siapa nama ibu anda?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap


angka baru, semua secara menurun

Jumlah 0

Interpretasi:
Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
Salah 4-5: fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8: fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10: fungsi intelektual kerusakan berat
H. Pengkajian MMSE

Nilai Skor Pertanyaan


Maksimum Responden

Orientasi

5 3 “Tahun berapa sekarang? Musim apa? Tanggal


berapa? Hari apa? Bulan apa?”

5 4 “Sedang ada di manakah kita sekarang? Negara?


Kota? Nama tempat? Ruang apa? Lantai
berapa?”

Registrasi

3 3 Peneliti menyebutkan tiga benda yang tidak


berhubungan, tiap satu benda disebutkan dalam
waktu satu detik. Kemudian peneliti meminta
responden menyebutkan ketiga benda tersebut
kembali. Tiap benda yang dapat disebutkan
dengan benar oleh responden diberikan nilai
satu poin. Apabila responden tidak dapat
menyebutkan dengan benar ketiga benda
tersebut, hal ini dapat diulangi sebanyak enam
kali. Bila responden sudah melewati tahap ini,
minta responden untuk mengingat ketiga kata
tersebut karena akan ditanyakan kembali.

Perhatian dan kalkulasi

5 0 “Saya ingin Anda menghitung mundur mulai


dari angka 100. Namun tiap angka yang Anda
sebutkan tersebut harus sudah dikurangi 7.”
Alternatif lain “Mengeja kata DUNIA dari
belakang.” (A-I-N-U-D)

Meminta

3 2 “Sekarang coba sebutkan tiga benda yang tadi


sudah saya sebutkan pada Anda”

Bahasa

2 2 Tunjukan kepada responden dua buah benda


seperti jam tangan dan pensil, lalu minta
responden untuk menyebutkan nama benda
tersebut1

1 0 “Coba ulangi frase ini: tidak jika, dan, akan


tetapi”

3 3 Berikan responden selembar kertas, kemudian


katakan “Ambil kertas yang ada di depan Anda
dengan tangan kanan Anda, lipat menjadi dua,
dan letakkan di lantai”

1 0 “Coba baca kalimat ini sambil melakukan apa


yang tertulis.” (Instruksi yang tertulis
“pejamkan mata anda”)

1 0 “Tolong tuliskan sebuah kalimat tentang sesuatu


(Kalimat ini harus mengandung subjek dan kata
kerja yang masuk akal)

1 0 “Tolong gambarkan kembali gambar ini.”


Peneliti memberikan selembar kertas kosong
dan meminta responden menggambarkan
gambar yang dimaksud.

∑ = 17 Kesimpulan: dimensia sedang

Keterangan : Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya


indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut.
Kriteria dimensia:
- Ringan : 21-30
- Sedang : 11-20
- Berat : < 10

I. Pengkajian Keseimbangan

No. Tes koordinasi Keterangan Nilai

1 Berdiri dengan postur normal 4

2 Berdiri dengan postur normal, menutup mata 4

3 Berdiri dengan kaki rapat 4

4 Berdiri dengan satu kaki 3

5 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke posisi 3


netral

6 Berdiri, lateral dan fleksi trunk 4

7 Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki 4


didepan jari kaki yang lain

8 Berjalan sepanjang garis lurus 4

9 Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 4

10 Berjalan menyimpang 4

11 Berjalan mundur 4

12 Berjalan mengikuti lingkaran 4

13 Berjalan pada tumit 4

14 Berjalan dengan ujung kaki 4

Jumlah 54

Keterangan
4: mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3|: mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2: mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1: tidak mampu melakukan aktifitas

Nilai:
42-54: mampu melakukan aktifitas
28-41: mampu melakukan sedikit bantuan
14-27: mampu melakukan bantuan maksimal
14: tidak mampu melakukan
II. Analisa Data

No. Tanggal/ Data Fokus Etiologi Problem


jam

1. 20/09/16 Ds: Perubahan status Ansietas


Jam 09 - Klien mengatakan tengkuk terasa kesehatan
pegal, pusing.
(peningkatan
- Klien mengatakan merasa cemas.
- Klien mengatakan ketakutan tekanan darah)
terhadap mimpinya sering bertemu
orang yang sudah meninggal.
- Klien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi dan
mengkonsumsi obat antihipertensi.
Do:
- KU: Baik
- Tensi: 150/90 mmHg, nadi 115
kali/menit, respirasi 20 kali/menit.
- Klien tampak sering murung dan
wajah tampak sedih.
III.Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa NOC NIC


Keperawatan

1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan  Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
masalah ansietas teratasi dengan kriteria hasil: - Gunakan pendekatan yang menenangkan.
- Ansietas berkurang dibuktikan dengan tingkat ansietas - Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien.
ringan sedang berat. - Jelaskan semua produser murrotal dan apa yang
- Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas dirasakan selama prosedur.
dibuktikan dengan indikator: - Berikan terapi dzikir untuk mengurangi kecemasan.
- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
Indikator 1 2 3 4 5 mengurangi takut.
- Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
Wajah tampak rileks
prognosis.
Tidur ada gangguan tidur - Libatkan keluarga untuk mendampingi klien.

Terjadi penurunan TD (TTV


dalam rentang normal)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan

1 Ansietas  Penurunan Kecemasan S : Klien mengatakan tengkuknya sudah terasa


- Melakukan pendekatan yang lebih rileks, klien mengatakan cemas sudah
menenangkan kepada pasien.
- Menyatakan dengan jelas harapan berkurang drastis, dan sudah mulaimenerima
terhadap pelaku pasien. bahwa kematian akan menemui semua orang.
- Menjelaskan semua produser murrotal
dan apa yang dirasakan selama prosedur. Tugas kita sekarang hanya mempersiapkan
- Memberikan terapi dzikir untuk O : Klien tampak rileks dan lebih ceria dan
mengurangi kecemasan.
- Menemani pasien untuk memberikan ekspresif, TD 130/80 mmHg
keamanan dan mengurangi takut. A : Masalah teratasi sebagian
- Memberikan informasi faktual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis.
- Melibatkan keluarga untuk mendampingi Indikator 1 2 3 4 5
klien.
Wajah tampak √
rileks

Tidur ada √
gangguan tidur

Terjadi penurunan √
TD (TTV dalam
rentang normal)

P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi zikir


setiap hari
*Resume Jurnal

Terapi Zikir sebagai Intervensi untuk Menurunkan Kecemasan pada


Lansia

GADJAH MADA JOURNAL OF PROFESSIONAL PSYCHOLOGY

ISSN: 2407-7801 (Online)

VOLUME 5, NO. 2, 2019: 147-157

https://jurnal.ugm.ac.id/gamajpp

DOI: 10.22146/gamajpp.13543

Tria Widyastuti, Moh. Abdul Hakim, Salmah Lilik

 Latar belakang:
Penurunan fisik, penurunan psikologis, dan tidak terpenuhinya aspek spiritual
menyebabkan kecemasan pada lansia penghuni panti wreda. Penurunan fungsi fisik
menyebabkan lansia rentan mengalami gangguan fisik dan penyakit. Penurunan
sistem tubuh menyebabkan lansia rentan mengalami stres dan kecemasan (Papalia,
Olds, & Feldman, 2009). Perubahan fungsi psikologis juga berkontribusi pada
kecemasan. Penurunan kondisi psikologis lansia yang ditandai perasaan–perasaan
negatif seperti mudah marah, tersinggung, dan khawatir memicu kecemasan
(Laksmana, 2013). Faktor lain yaitu tidak terpenuhinya aspek spiritual. Lansia yang
religiusitasnya tinggi memiliki kecenderungan lebih rendah mengalami kecemasan.
 Subjek:
Lansia di sebuah panti wreda di Surakarta berpartisipasi sebagai subjek
penelitian. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan
kriteria: (1) Berusia 60 hingga 75 tahun; (2) Beragama Islam; (3) Tinggal di panti
wreda tidak lebih dari 5 tahun; (4) Memiliki fungsi kognitif normal berdasarkan
pengukuran dengan Mini Mental State Examination (MMSE) dari Folstein, Folstein,
dan McHugh (1975). Hal tersebut dilakukan sebab zikir memerlukan pemahaman
akan kandungan dari bacaan zikir; (5) Mengalami kecemasan ringan hingga berat
berdasarkan pengukuran (pretest) dengan Geriatric Anxiety Inventory (GAI).
Pengukuran awal dilakukan pada 37 lansia. Adapun yang memenuhi kriteria
akhir yaitu 10 orang yang kemudian dibagi secara random dalam kelompok
eksperimen dan kontrol. Jumlah akhir subjek pada kelompok eksperimen yaitu 5
orang dan pada kelompok kontrol sebanyak 4 orang, sebab ada satu orang yang
gugur.
 Hasil Penelitian:
Hasil penelitian membuktikan bahwa terapi zikir mampu menurunkan
kecemasan lansia di panti wreda. Hal ini konsisten dengan penelitian pendahulu yang
menemukan bahwa intervensi religius atau terkait spiritualitas memberi efek positif
pada kesehatan mental, seperti menurunkan kecemasan (Goncąlves, Lucchetti,
Menezes, & Vallada, 2015; Ross, Kennedy, & Macnab, 2015).
Berdasarkan hasil pretest dan posttest, 4 subjek kelompok eksperimen
mengalami penurunan kecemasan setelah mendapatkan terapi zikir. Adapun satu
subjek yaitu subjek SOI tidak mengalami penurunan kecemasan karena subjek
sedang kurang sehat. Kondisi tersebut sesuai Ramaiah (2003) yang menyebutkan
bahwa salah satu pemicu kecemasan adalah faktor fisik berupa kelemahan fisik dan
keadaan sakit.
 Kesimpulan
Terapi zikir sebagai intervensi ditemukan mampu menurunkan kecemasan
pada lansia di panti wreda. Menurunnya kecemasan ditunjukkan oleh adanya
penurunan skor kecemasan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai