Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ANDI MAULINA

NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

Ringkasan Materi Kuliah (RMK)


BAGIAN III
BAB 28 dan BAB 29
PENELUSURAN ASET, PEMULIHAN KERUGIAN, DAN PERHITUNGAN
KERUGIAN

Penelusuran Aset dan Pemulihan Kerugian

PENGANTAR
Penelusuran aset atau aset tracing merupakan lanjutan dari
perhitungan mengenai jumlah tuntutan atau ganti rugi kepada pihak lawan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan jenis aset yang
disembunyikan dari hasil tindak pidana, yang akan digunakan untuk
penggantian kerugian negara atau pemulihan kerugian (loss recovery).
Informasinya biasanya berasal dari Penyedia Jasa Keuangan, Pusat
Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Hasil Penelitian
Akademisi dan LSM, Persengketaan di Pengadilan, ataupun Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penelusuran aset sangat diperlukan ketika pelaku TPK atau pihak


yang harus membayar tuntutan ganti rugi sengajamenolak membayar dan
menyembunyikan hartanya sehingga tidak dapat dirampas untuknegara
atau dikenakan penyitaan. Sehingga, ketika pelaku dengan inisiatif sendiri
melunasi tuntutan ganti rugi ini, maka tidak akan dilakukan penelusuran
aset.

Penyelidik, penyidik, dan penuntut berharap penelusuran aset dapat


menunjukkan di mana harta yang disembunyikan berada. Namun, ketika
harta tersebut ditemukan, harus dilakukan proses hukum untuk pembuktian
hak kepemilikan atas harta tersebut, tidak bisa langsung digunakan untuk
pemulihan kerugian.

AUTOKRAT DAN KLEPTOKRAT


Koruptor terbesar di dunia yang umumnya merupakanautokrat
(diktator) memiliki beberapa kesamaan, yaitu mereka adalah seorang
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

pemimpin politik, presiden, atau perdana menteri dengan kekuasaan yang


sangat besar. Mereka menguasai semua unsur trias politika. Pers dan
oposisi dibungkam atau dihabisi dengan alasan keamanan negara.
Kekuasaan yang mereka miliki menjadi pendukung, sehingga
memungkinkan untuk menjarah kekayaan negara.

Kaum kleptokrat memiliki kesamaan lain, yaitu mereka menyimpan


jarahan mereka di luar negeri, di tempat yang mereka anggap aman.
Tujuannya agar jarahannya tetap dapat dinikmati sanak keluarga dan para
kroni ketika mereka meninggal. Korupsi merupakan opportunity cost untuk
program kesehatan, pendidikan, kesejahteraan rakyat, keamanan negara
dan lain-lain.

TAKSIRAN NILAI JARAHAN


Beberapa kajian dilakukan untuk memperkirakan nilai jarahan yang
dilakukan oleh koruptor di dunia dalam bentuk rentang tertinggi (upper
bound) dan terendah (lower bound).
1. 2% s.d 5% dari GDP global (Camdessus 1998) atau US$800 miliar
sampai US$2 triliun dari segala macam tindakan melawan hukum.
2. US$3,4 triliun angka tertinggi (diukur oleh Reuter dan Truman 2004).
Angka ini didasarkan pada perekonomian yang tidak teramati (the
unobserved economy) yang merupakan definisi yang luas untuk
kegiatan sah (legal activities) serta kegiatan melawan hukum diluar
GDP 21 negara OECD berdasarkan Schneider dan Ernste (2000)
dan Schenider (2002).
3. USS$20 miliar sampai US$40 miliar (2001 Nyanga Declaration). Ini
adalah taksiran aset yang dijarah pemimpin korup dari negara-negara
miskin, khususnya di Afrika, yang disimpan di luar negara mereka.
4. US$500 miliar dalam kegiatan kriminal, US$20 miliar sampai US$40
miliar uang hasil korupsi, dan US$500 miliar dalam penyelundupan
pajak per tahun (Baker 2003 dan lain-lain; Baker 2005). Jumlah total
melampaui US$1 triliun, separuhnya dari negara berkembang dan
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

negara yang baru meningkat dari perekonomian berkembang


(transition economies).
5. 25% dari GDP negara-negara Afrika hilang dikorupsi setiap tahunnya,
atau US$148 miliar (U4 Anti-Corruption Centre 2007).

StAR DALAM BERITA


Bang dunia mengajak Kejaksaan agung bergabung dalam Prakarsa
Aset Curian (Stolen Asset Recovery/StAR Initiative) yang dibentuk Bank
Dunia bersama PBB yang diresmikan pada tanggal 18 September 2007 di
Washington.

Prakarsa StAR bertujuan untuk mendesak negara-negara kaya


mengembalikan aset hasil korupsi dan mendorong negara-negara
berkembang menginvestasikan dana tersebut ke program sosial dan
pemberantasan kemiskinan.

Bank Dunia pada tanggal 19 September 2007 memberikan data


kekayaan mantan presiden Soeharto di luar negeri. Menanggapi Prakarsa
StAR, ketua pusat kajian anti korupsi Fakultas Hukum (FH) Universitas
Gajah Mada (UGM), Denny Indrayana menekankan pemerintah Indonesia
seharusnya bersikap tegas untuk mengejar aset-aset rakyat yang masuk
dalam harta kekayaan Soeharto. Kalaupun sekarang sudah digagas oleh
PBB dan Bank Dunia, Denny menyayangkan kelambanan pemerintah dalam
penyelesaian pengembalian kekayaan negara tersebut. Pemerintah relatif
jalan ditempat, bahkan tidak bergerak.

PELAJARAN DARI KASUS MARCOS


Almarhum Ferdinand Marcos merupakan seorang mantan presiden
Filipina yang terkenal melakukan korupsi. Hal-hal yang menarik dari kasus
Marcos ialah seperti:
1. Sesuai dengan ungkapan Lord Acton mengenai kekuasaan
cenderung mendorong korupsi dan kekuasaan yang mutlak
menyebabkan korupsi secara mutlak pula. Tidak terdapat check and
balance dalam tatanan kelembagaan pada masa pemerintahan
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

Marcos, serta upaya untuk mewujudkan check and balance diatasi


dengan cara kekerasan.
2. Pencarian harta haram memakan waktu yang lama dengan proses
yang berjalan lambat (hingga 20 tahun).
3. Pemilik dan pewaris berusaha mencuci kekayaan haram mereka.
Sementara itu elit politik dan presiden-presiden pengganti sang
diktator juga melakukan korupsi dan disibukkan dengan drama politik.
4. Pemerintah harus mendemonstrasikan kesungguhannya dalam
menelusuri (dan memulihkan) harta-harta haram dengan membentuk
Presidential Comission on Good Government (PCGG).
5. Karena harta Marcos tersembunyi rekaan mengenai jumlah pastinya
sering kali menjadi mengada-ada dan terlalu fantastis, apalagi jika
yang mereka-reka tersebut memiliki kepentingan pribadi.
6. Karena berbagi pertimbangan kroni dimasa kejayaan Marcos menjadi
pembocor informasi.
7. Meskipun ada keterangan yang berbeda-beda dari para saksi ada
konsistensi mengenai informasi tertentu.
8. Dengan banyaknya kerjasama antar negara, membuat makin sulit
bagi keluarga dictator untuk mentransfer dana-dana dari rekening
bank yang sudah diidentifikasikan sebagai penampung hasil dari
kegiatan yang dikriminalisasikan.
9. Pemerintah-pemerintah berikutnya senantiasa antusias
mengumumkan upaya mengejarharta karun sang kleptokrat
sebelumnya. Ini umumnya bagian dari janji –janji kampanye atau
taktik menghadapi demonstran yang marah dan anarkis. Namun
semangat itu surutdengan berjalannya waktu.
10. Selalu ada orang-orang idealis kalau pemerintah berdiam diri.
11. Kelompok-kelompok mayoritas terdiri dari mereka yang
mengharamkan penjatuhan hukuman kepada mantan kepala negara
dengan alasan apapun.

PENELUSURAN ASET
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

Cara-cara penelusuran aset berikut, kelihatannya terlalu sederhana


bagi seorang investigator. Cara-cara yang mengorbankan biaya yang lebih
besar tidak menjamin keberhasilan, sedangkan cara yang sederhana dan
murah serta dilakukan dengan usaha yang besar bisa saja mendatangkan
hasil yang baik. Informasi mengenai aset yang disembunyikan dapat
diperoleh dari sumber-sumber berikut:
1. Laporan transaksi keuangan yang mencurigakan (Suspicious
Transaction Reports) dan transaksi keuangan tunai (Cash
Transaction Reports) yang dikirim penyedia jasa keuangan ke
PPATK.
2. Informasi yang diperoleh dari kerjasama dengan lembaga-lembaga
luar negeri.
3. Informasi dari orang-orang yang mengkhususkan diri pada
perburuan harta haram seperti Goerge Aditjondro.
4. Informasi dari badan-badan pemerintah yang memberikan
informasi terkait dengan kepemilikan aset pihak-pihak yang terlibat
korupsi.
5. Orang dalam yang dekat dengan pelaku koruptor.
6. Informsi yang terungkap setelah terjadi persengketaan perebutan
harta antara anggota keluarga.
7. Mengetahui kebiasaan etnik terkait dengan pengelolaan kekayaan
yang diperoleh.
8. Mengamati gaya konsumsi yang tidak biasa karena mendadak
punya uang banyak dari hasil kejahatan.
9. Informasi yang terdapat pada iklan kematian, contoh informasi
perusahaan yang memberikan ucapan belasungkawa mungkin saja
merupakan perusahaan anak yang tidak diungkapkan.

PEMULIHAN KERUGIAN
Pemulihan kerugian merupakan proses mengubah aset yang sudah
ditemukan lewat penelusuran aset menjadi aset untuk diserahkan kepada
pihak yang dimenangkan dalam penyelesaian sengketa. Proses ini baik di
dalam maupun di luar negeri, antara lain meliputi penyelidikan (search) atas
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

bukti-bukti mengenai kepemilikan harta, pembekuan atau pemblokiran


rekening di perbankan dan lembaga keuangan lainnya, dan penyitaan.
Karena banyak kasus yang di mana sang konglomerat korup melarikan
diri dan menyembunyikan harta jarahannya di luar negeri, maka penting
bagi setiap negara untuk membuat perjanjian dengan negara-negara tujuan
koruptor dalam menyembunyikan harta jarahannya seperti perjanjian
ekstradisi dan mutual legal agreement.

Perhitungan Kerugian
PENGANTAR
Pada dasarnya, akuntansi memang sudah berhubungan dengan
urusan catat-mencatat dan hitung-menghitung, namun dalam akuntansi
forensic hal tersebut dikaitkan dengan disiplin hukum. Lebih jelasnya ialah,
akuntansi berurusan dengan perhitungan mengenai kerugian yang dituntut
atau digugat suatu pihak terhadap pihak lain. Yang di mana tuntutan ini
harus memiliki dasar hukum. Dasar hukum yang paling penting dimuat
dalam pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Untuk menghitung kerugian selain dapat dengan menggunakan prinsip


akuntansi juga dapat dengan menggunakan prinsip ekonomi opportunity
cost atau opportunity loss. Jika perhitungan ekonomi menghasilkan angka
yang berbeda dengan perhitungan akuntansi, maka kerugian yang dipakai
adalah yang mencerminkan keadaan nyata sebagai konsekuensi perbuatan
melawan hukum (perhitungan harus diuji dengan kekuatan hukum.)

KERUGIAN DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM


Dibidang hukum, kerugian dikaitkan dengan perbuatan melawan
hukum. Pasal 1365 KUH Perdata yang berbunyi “Tiap perbuatan melanggar
hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang
menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan
kerugian itu”.

Perkembangan perbuatan melawan hukum yang didasarkan pada


hukum tidak tertulis menjadi wilayah terbuka untuk diisi putusan-putusan
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

hakim yang berisi penemuan hukum. Makna istilah perbuatan melawan


hukum yang dirumuskan oleh Mariam Darus Badrulzaman antara lain:
1. Satu perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang karena kesalahnnya atau
kelalaiannya menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut.
2. Melanggar hukum adalah tiap perbuatan yang melanggar hak
orang lain atau bertentangan dengan kepatutan yang harus
diindahkan dalam pergaulan kemasyarakatan terhadap pribadi atau
harta benda orang lain.
3. Seseorang yang sengaja tidak melakukan suatu perbuatan yang
wajib dilakukannya, disamakan dengan seseorang yang melakukan
suatu perbuatan terlarang yang melanggar hukum.

Untuk menentukan apakah perbuatan dapat digugat dengan dalil


perbuatan melawan hukum diperlukan unsur-unsur berikut:
1. Perbuatan tersebut melawan hukum
2. Harus ada kesalahan pada pelaku
3. Harus ada kerugian
4. Harus ada hubungan kasusal antara perbuatan dengan kerugian

Perbandingan kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum dan Tort:


1. Unsur kerugian dalam perbuatan melawan hukum dan tort perlu
dibuktikan.
2. Besarnya kerugian ditentukan oleh para hakim atau pengadilan
sesuai keadaan para pihak.
3. Tujuan ganti rugi adalah mengembalikan keadaan penggugat
seperti semula sebelum terjadinya perbuatan melawan hukum.

Perbedaan tuntutan ganti rugi antara menurut teori klasik tort law dan
hubungan kontraktual adalah ganti rugi pada teori klasik tort law ditujukan
untuk mengembalikan keadaan penggugat seperti ketika perbuatan
melawan hukum itu terjadi, sedangkan menurut hubungan kontraktual, ganti
rugi bertujuan untuk menempatkan si penggugat pada posisi seandainya
perjanjian itu terlaksana.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

Penetapan hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum


dengan kerugian merupakan hal yang penting dilakukan dengan maksud
untuk menegaskan siapa yang dapat dan seharusnya diminta
pertanggungjawaban dimana hal ini berlaku baik pada hukum pidana (delik)
maupun perdata. Dalam ajaran pertanggungjawaban layak, hubungan
sebab akibat harus layak, redelijk, rasional, sesuai dengan akal sehat.

BEBERAPA GAGASAN MENGENAI KERUGIAN


Dalam hukum perdata dikenal istilah “penggantian biaya, kerugian dan
bunga” yang pada bahasa aslinya dikenal dengan istilah kosten, schaden en
interessen. Dalam istilah hukum, kosten, schaden dan interessen
merupakan satu kesatuan dengan makna kerugian. Makna kosten, schaden
dan interessen menurut Subekti sebagai “yang dimaksud kerugian yang
dapat dimintakan penggantian itu tidak hanya yang berupa biaya-biaya yang
sungguh-sungguh telah dikeluarkan (kosten), atau kerugian yang sungguh-
sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden), tetap juga yang
berupa kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang didapat
seandainya si berutang tidak lalai (oportunuty cost/loss)”.

Dalam lingkungan hukum publik UU no 1 tahun 2004 tentang


perbendaharaan negara mendefiniskan kerugian dalam pasal 1 ayat 22
yang berbunyi “kerugian negara atau daerah adalah kekurangan uang, surat
berharga dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
perbuatan melawan hukum, baik sengaja maupun lalai”.

Menurut petunjuk BPK kerugian negara adalah berkurangnya


kekayaan negara yang disebabkan sesuatu tindakan melanggar
hukum/kelalaian seseorang dan/disebabkan suatu keadaan di luar dugaan
dan di luar kemampuan manusia (force majeure). Menurut petunjukk BPK
besarnya kerugian negara tidak boleh ditetapkan dengan dikira-kira atau
ditaksir.

Dalam UU nomor 31 Tahun 1999 pasal 2 disebutkan:


NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

1. Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah).
2. Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat
dijatuhkan.

Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan bahwa “Setiap orang yang


dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)”.

Yang dimaksud dengan secara melawan hukum pada pasal 2


mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun materiil,
yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perudang-
undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak
sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam
masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana. Dalam ketentuan ini,
kata “dapat” sebelum frasa “merugikan keuangan atau perekonomian
negara” menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan delik formil,
yaitu adanya tindak pidana korupsi cukup dengan dipenuhinya unsurunsur
perbuatan yang sudah dirumuskan bukan dengan timbulnya akibat.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” pada pasal 2 ayat 2


dimaksudkan sebagai pemberatan bagi pelaku tindak pidana korupsi apabila
tindak pidana tersebut dilakukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya
sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pada waktu terjadi bencana
alam nasional, sebagai pengulangan tindak pidana korupsi, atau pada waktu
negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter.

Dalam petunjuk BPKP suatu kerugian negara tidak hanya bersifat riil,
yaitu benar-benar telah terjadi namun juga yang bersifat potensial yaitu yang
belum terjadi seperti adanya pendapatan negara yang akan diterima dan
sebagainya. Pengungkapan kerugian bersifat potensial haruslah tetap
dilakukan untuk mengkondisikan dan menyadarkan para penegak hukum
bahwa suatu kerugian negara yang benar-benar merugikan negara adalah
sedemikian luas tidak terbatas pada pengertian kerugian menurut asas kas,
tetapi juga berdasarkan atas akuntansi lain yang dianut oleh suatu entitas.

Dalam pengertian ekonomi, kerugian dijelaskan dengan konsep well-


offness atau better offnes. Dalam konsep ini, kekayaan atau milik
(seseorang, negara, perusahaan, dan lain-lain) dari suatu titik waktu
dibandingkan dengan kekayaan atau miliknya pada titik waktu sebelum atau
sesudahnya. Jika kekayaan pada titik sebelum lebih besar dari setelahnya,
maka ia mengalami kerugian. Dimana kekayaan dapat diartikan dari sisi
spiritual, kebahagiaan batiniah, kerukunan dan kehidupan bertentangga,
lingkungan dan ekologi. Kesulitan untuk mengukur secara obyektif tidak
boleh menjadi penyebab untuk mengabaikannya.

Dalam perhitungan kerugian negara akuntansi seperti pedang bermata


dua, ia dapat membantu dalam menghitung kerugian negara, namun tidak
jarang malah menyesatkan, misal penjualan aset dengan nilai buku Rp100
dengan harga 120, akan terlihat menguntukan sebesar 20 kalau dilihat dari
segi akuntansi, namun jika dilihat dari segi nalar dan akal sehat (misal, nilai
pasar Rp150), menjual dengan harga Rp120 akan menimbulkan kerugian
sebesar Rp30, dimana kerugian sebesar Rp30 ini dianggap sebagai
opotunity loss (kerugian karena tidak mengambil peluang terbaik). Contoh
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

bahwa akuntansi membantu proses perhitungan kerugian negara dapat


dilihat dari penerapan prinsip substance over form, yang dapat diterapkan
apabila GAAP menghasilkan angka yang terdistorsi, dimana dalam konsep
ini suatu transaksi lebih dilihat dari segi substansi ekonominya daripada
bentuknya (form). Contoh, pada kasus penjualan tanah pemerintah dengan
menggunakan NJOP (form) yang rendah, penyidik dapat melihat harga
tanah di area yang sama dengan kondisi yang serupa sebagai pembanding
(substance).
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD

DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, Theodorus, M. 2016. Akuntansi Forensik dan Audit


Investigatif. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai