Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN STUNTING DI ERA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh:
Kelompok B4.E
Yuniar Rahma Shofro'in 132013143030
Putra Madila 132013143054
Chusnul Hotimah 132013143055
Adelia Dwi L R 132013143056
Sarah Maulida Rahmah 132013143057

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA, 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Pencegahan stunting di era pandemic covid-19
Sasaran : Masyarakat umum yang menggunakan media sosial

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan tentang cara menurunkan angka stunting di masa
pandemi, diharapkan agar orangtua yang memiliki anak khususnya 0-6 tahun agar bisa
mengetahui dan mencegah stunting ada anak.

II. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menjelaskan tentang pengertian stunting
2. Menjelaskan tentang kejadian stunting di era pandemic
3. Menjelaskan tentang penyebab stunting
4. Menjelaskan tentang gejala stunting
5. Menjelaskan tentang dampak stunting
6. Menjelaskan tentang cara mencegah stunting
III. Materi
1. Pengertian stunting
2. Kejadian stunting di era pandemic
3. Penyebab terjadinya stunting
4. Gejala yang di timbulkan ketika stunting
5. Dampak yang terjadi jika anak terdiagnosa stunting
6. Cara mencegah stunting di saat pandemi
IV. Metode
1 Interaksi (Tanya jawab) dengan berkomentar di postingan poster atau menghubungi
contact person
2 Komunikasi massa
V. Media
Media yang digunakan adalah poster
VI. Organisasi Kegiatan
Pembimbing Akademik : Nuzul Qur’aniati, S.Kep.,Ns.,MNg.,PhD

Penyusun SAP : Sarah Maulida Rahmah


Chusnul Hotimah
Penyusun materi : Yuniar Rahma Shofro'in
: Adelia Dwi L R
Penyusun poster : Putra Madila

VII. Setting Penyuluhan Offline


No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Pelaksana
1. Pra Penyuluhan - Penyusun
a. Pembagian tugas terkait penyusunan materi, SAP
materi, penyusunan SAP (Satuan Acara dan poster
Penyuluhan), penyusun poster.
b. Penetapan deadline tugas
c. Konsultasi dan revisi materi
2. Proses Penyuluhan Pelaksanaan : Seluruh
a. Seluruh mahasiswa menyiapkan poster a. Membaca mahasiswa
yang akan dibagikan di media massa b. Mengajukan Kelompok
(Instagram dan Whats app) pertanyaan B4.E
b. Seluruh mahasiswa membantu
menjawab apabila terdapat pertanyaan
pada kolom komentar.
3. Pasca Penyuluhan - Penyusun SAP
- Mahasiswa merekapitulasi total orang
yang melihat, menyukai, memberikan
komentar dan mengajukan pertanyaan
terkait poster penyuluhan.
VIII. Job Description
1. Penyusun materi
Uraian tugas :
a. Mencari referensi terkait materi yang akan disampaikan selama penyuluhan
offline.
b. Menyusun materi yang akan disampaikan selama penyuluhan offline.
c. Bekerja sama dengan penyusun poster untuk menyusun materi ke dalam bahasa
yang lebih awam untuk disusun dalam media penyuluhan offline (poster).
2. Penyusun SAP
Uraian tugas :
a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan sebagai rancangan dalam penyuluhan
offline.
b. Menyusun laporan akhir dalam Satuan Acara Penyuluhan setelah acara
penyuluhan offline dilaksanakan.
3. Penyusun poster
Uraian tugas :
a. Bekerja sama dengan penyusun materi untuk menyusun materi ke dalam bahasa
yang lebih awam untuk disusun dalam media penyuluhan offline (poster).
b. Mendesain media penyuluhan offline yaitu poster.
c.
IX. Evaluasi
a. Pra Penyuluhan
- Pembagian tugas terkait penyusunan materi, penyusunan SAP (Satuan Acara
Penyuluhan), penyusun poster.
- Penetapan deadline tugas
- Konsultasi dan revisi materi
b. Proses Penyuluhan
- Mahasiswa kelompok B4.E memposting poster yang akan dibagikan di media
massa (Instagram dan Whats app)
- Mahasiswa kelompok B4.E membantu menjawab apabila terdapat pertanyaan
pada kolom komentar
c. Pasca Penyuluhan
Rekapitulasi hasil penyuluhan offline
1. Total orang yang melihat postingan (poster)
2. Total orang yang menyukai postingan (poster)
3. Total orang yang memberikan komentar pada postingan (poster)
4. Total orang yang mengajukan pertanyaan terkait postingan (poster)
Lampiran 1
MATERI

Konsep Stunting

Pengertian stunting

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana seseorang mempunyai tinggi

badan yang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan orang yang

seumuran pada umumnya (Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi, 2017).

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek menurut umur hingga

melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan menurut

umur. Telah diketahui bahwa permasalahan anak pendek berawal pada proses

tumbuh kembang janin dalam kandungan sampai usia 2 tahun (Wellina,

Kartasurya, and Rahfilludin, 2016). Stunting adalah suatu keadaan yang

ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan yang bersifat kronis yang

disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang (Yudianti and Saeni, 2017).

Faktor Penyebab Stunting


1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
- Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
- 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif
- 2 dari 3 anak usia 0-24 buan tidak menerima makanan pengganti ASI
2. Kurangnya akses ke makanan bergizi
- 1 dari 3 ibu hamil anemia
- Makanan bergizi mahal
3. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
- 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
- 1 dari 3 rumah belum memiliki akses ke air minum bersih
4. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC, post natal dan
pembelajaran dini yang berkualitas
- 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di Pendidikan Anak Usia Dini
- 2 dari 3 ibu hamil belum mengonsumsi suplemen zat besi yang memadai
- Menurunnya tingkat kehadiran anak di posyandu
- Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi

APA SAJA DAMPAK STUNTING

1. Dampak jangka pendek


a. Terganggunya perkembangan otak
b. Kecerdasan berkurang
c. Gangguan pertumbuhan fisik
d. Gangguan metabolisme dalam tubuh
2. Dampak jangka panjang
a. Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi anak
b. Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit
c. Risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung dan
pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua

STUNTING ITU ANCAMAN SERIUS

- Karena anak tidak mendapatkan berbagai gizi penting untuk pertumbuhan


- Sistem kekebalan tubuhnya berkurang
- Pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal
- Stunting berkontribusi terhadap 15-17% dari seluruh kematian anak di dunia
- Karena kurang berprestasi di sekolah, saat dewasa menjadi kurang produktif
- Penghasilan saat dewasa berkurang, maka akan terus berada dalam garis
kemiskinan
- Akan menurunkan penghasilan seumur hidup sebanyak 20%
- Akhirnya kurang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi keluarga dan bangsa

4 ASUPAN KUNCI DI PERIODE EMAS ANAK

Anak usia 0-12 bulan termasuk dalam periode emas atau masa ketika otak anak sedang
mengalami perkembangan yang pesat.

Untuk itu orang tua harus memperhatikan asupan kecukupan gizi anak :

1. INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) segera setelah bayi lahir


2. ASIX (ASI eksklusif sampai 6 bulan)
3. MPASI (Makanan pendamping ASI) rumahan berkualitas dari bahan lokal mulai dari
usia 6 bulan
4. Lanjutkan ASI hingga 2 tahun

3 HAL PANTING DALAM PENCEGAHAN STUNTING

1. Perbaikan terhadap pola makan (gizi)


Atasi stunting dengan minum susu setiap hari.
- Kandungan susu antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin (A,B,C,D,E dan
K) serta mineral (kalsium, magnesium, zat besi dan fosfor)
- Manfaat susu dalam mencegah stunting :
a. Sebagai sumber energi
b. Memperkuar otot
c. Penyokong pertumbuhan fisik
d. Meningkatkan kecerdasan
e. Memperkuat tulang dan gigi

BIASAKAN!

a. Sarapan pagi
b. Mengonsumsi lauk-pauk berprotein tinggi
c. Aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
d. Minum air putih yang cukup dan bersih
e. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
f. Membaca label pada kemasan pangan
g. Banyak makan buah dan sayur
h. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
2. Perbaikan pola asuh
- Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja terkait
cikal bakal keluarga
- Agar para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil
dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan 4 kali selama kehamilan
- Dan juga harus :
a. Bersalin di fasilitas kesehatan
b. Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
c. Berupaya agar bayi mendapat colostrum air susu ibu
d. Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan
e. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkn sampai usia 2 tahun, namun berikan juga
makanan pendamping ASI (MP-ASI)
f. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke
Posyandu setiap bulan
g. Berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui
imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah.
3. Perbaikan sanitasi dan akses air bersih
Lampiran 2
MEDIA PENYULUHAN (POSTER)

Anda mungkin juga menyukai