Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut UU No. 36 Tahun 2009, kesehatan adalah keadan sehat, baik secara

fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia, sebagaimana

dimaksudkan dalam pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Dengan kebutuhan tersebut mendorong manusia untuk menciptakan sarana-

sarana kesehatan yang berkualitas dan tentunya berpengaruh positif terhadap kesehatan

Bangsa Indonesia. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan untuk meningkatan kesadaran dan

kemampuan agar selalu hidup sehat.

Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien

yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan

kemampuan,kekuatan,pengetahun dan kemandirian pasien secara rasional,sehingga

pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang (Virginia Henderson).

Keperawatan merupakan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia

sepanjang daur kehidupan manusia berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini

manusai sebagai dindividu yang unik dan holistik.

Falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual dapat

melandasi perkembangan suatu teori keperawatan yang merupakan komponen disiplin

[1]
keilmuan keperawatan yang kemudian dapat lebih memperluas suatu

pengetahuan keperawatan.

Keterkaitan dari setiap komponen ini menghasilkan suatu pengayaan dan

pengembangan ilmu keperawatan melalui suatu penggunaan metoda ilmiah yang

dapat menganalisis dan mensintesis ilmu keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Keperawatan merupakan bagian integral dari masyarakat,sehingga banyak

berbagai pendapat tentang pemahaman teori dan model konsep keperawatan.Teori

merupakan kumpulan konsep,definisi,dan usulan untuk memproyeksikan sebuah

pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan merancang hubungan khusus

antar-konsep guna menggambarkan,menjelaskan,memprediksi,dan atau mengendalikan

fenomena yang ada.Perawat harus memahami teori dan model konsep

keperawatan,dalam hal ini kami akan merangkum salah satu teori dan model konsep

menurut : Virginia Henderson dan Betty Neuman.

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum

1. Menjadikan perawat lebih dapat memahami teori dan model konsep

keperawatan

2. Perawat dapat memahami apa yang menjadi tolak ukur seorang pasien dapat

sembuh ataupun meninggal dengan tenang.

3. Dapat dijadikan acuan dalam melakukan tindakan keperawatan

4. Perawat lebih aktif dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan dan

sesuai dengan teori keperawatan.

[2]
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menjadikan perawat yang profesional dalam melakukkan tindakan

keperawatan

2. Memahami teori dan model konsep keperawatan secara menyeluruh dan

mengaplikasikannya dalam dunia kerja baik itu dipelayanan ataupun tenaga

pengajar.

1.4 MANFAAT

Manfaat teori dan model konsep keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Pasien mendapatkan ketenangan karena asuhan keperawatan yang diberikan

sudah sesuai dengan teorinya

2. Pasien dan perawat memiliki kedekatan interpersonal yang baik

3. Perawat mendapatkan acuan yang tepat karena sudah ada teori dan model

konsep dalam pelayanan kesehatan.

4. Dapat memberikan manfaat bagi institusi pelayanan kesehatan maupun

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

1.5 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup teori dan model konsep keperawatan

Teori merupakan kumpulan konsep,definisi,dan usulan yang

memperoyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan

merancang hubungan khusus antar-konsep guna

menggambarkan,menjelaskan,memprediksi,dan/atau mengendalikan fenomena yang

ada.Cakupan suatu teori bisa luas,sempit,atau terbatas,bergantung pada fokus yang

[3]
menjadi ruang lingkupnya.Grand theory memiliki cakupan yanng luas dan kompleks

serta memuat banyak konsep.Karenanya grand theory memerlukan spesifikasi teoretis

yang diturunkan hingga tingkat middle range theory dan microtheory.Tujuannya agar

pernyataan yang termaksud dalam grand theory dapat diuji dan dibuktikan

kebenarannya.

Secara umum,teori dapat dikelompokkkan kedalam tiga kategori,yaitu

kumpulan dalil (set of laws),aksiomatik,dan proses sebab-akibat (causal process)

(zubair,2002).Keperawatansebagai sebuah ilmu tenntu harus didukung oleh teori-teori

keperawatan.Teori keperawatan di sini sangat penting artinya bagi pengembangan

profesionalisme keperawatan.Teori tersebut membedakan ilmu keperawatan dengan

disipin ilmu yang lain dan berfungsi menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan,

serta mengontrol hasil asuhan keperawatan yang di berikan..Karenanya,salah satu

menfaat teori keperawatan adalah membantu menyampaikan pengetahuan dalam

rangka memperbaiki praktek keperawatan melalui upaya penggambaran, penjelasan,

prediksi,dan pengendalian fenomena dalam ranah keperawatan.

Tujuan pengembangan teori keperawatan sendiri adalah untuk menumbuhkan

serta mengembangkan pengetahuan yang di harapkan mampu membantu serta

mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.Ini penting,

mengingat pengetahuan teoretis keperawatan akan berdampak pada kemammpuan

perawat dalam melakukan analisis serta berfikir secara logis, sistematis,dan analitis

agar dapat meningkatkan profersionalisme keperawatan,baik dalam pendidiikan,

penelitian, maupunn praktik keperawatan. Ada tig pendekatan dalam pengembangan

dan pembentukan teori keperawatan,yaitu :

1. Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan

keperawatan dan mengintegrasikannya kedalam ilmu keperawatan.

[4]
2. Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang

berkaitan dengan praktik keperawatan..

3. Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan

teori keperawatan.

Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan pengaruh logis

antar-konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam praktik,

diperlukan suatu model konsep keperawatan.Model tersebut digunakan untuk

melihat rancangan terstruktur yang berisi konsep-konsep yang saling terkait dan

terorganisasi guna melihat hubungan dan pengaruh logis antar-konsep.Model

digunakan dan diwujudkan ke dalam praktik keperawatan yang konkret.Oleh

sebab itu, keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan

model konseptual keperawatan agar layanan keperawatan yang diberikan semakin

profersional.

[5]
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI

A. Menurut Virginia Henderson

Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong
klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
meningkatakan kemampuan,kekuatan,pengetahuan,dan kemandirian pasien secara
rasional,sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang.

Definisinya mengenai keperawtan dipengaruhi oleh latar belakang


pendidikannya.Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis.Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson
dengan seorang ahli fisioologis bernaama Stackpole.Henderson sendiri kemudian
mengemukakan sebuah defini keperawatan yang di tinjau dari sisi
fungsional.Menurutnya,tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam
keadaaan sakit maupun sehat melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan
damai,yang dapat dilakukan secara mandiri oleh idividu saat ia memiliki
kekuatan,kemampuan,kemauan,atau pengetahuan untuk itu.

B. Menurut Betty Neuman

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien


dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon
klien akibat tekanan atau stress.Klien dalam hubungannya timbal balik dengan
lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu
yang akan berakibat kepadanya.

Menurut Betty Neuman tujuan dari asuhan keperawatan adalah tercapainya


keseimbangan sistem klien.Adapun klien sendiri adalah sistem terbuka (baik
individu,keluarga,kelompok,dan komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau
faktor kehidupan.

Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :

1. Individu atau pasien itu sendiri

2. Lingkungan sekitarnya

3. Kesehatan

4. Pelayanan.

[6]
2.2 MODEL KONSEP

A . Menurut Virginia Henderson

“The Activities of Living”

Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dengan
meningkatkan kemandirian secepat mungkin.

Teori ini mengatakan bahwa bahwa tugas keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
manusia terdapat 14 tugas yang harus dijalankan oleh perawat.

1. Bernafas secara normal


2. Makan dan minum dengan cukup
3. Membuang kotoran tubuh (Eliminasi)
4. Bergerak dan menjaga posisi tubuh yang diinginkan (Mobillisasi)
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang sesuai
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat
9. Menghindari bahaya lingkungan yang dapat melukai
10. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengungkapkan emosi,kebutuhan,rasa
takut atau pendapat
11. Beribadah sesuai keyakinan
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan keshatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia
      

Ke empatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan


menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual.

Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan atu sama lain.Sama halnya dengan klien dan keluarga mereka
merupakan satu kesatuan (unit).

Menurut Henderson keempat belas kebutuhan dasar yang harus menjadi


fokus asuhan keperawatan dipengaruhi oleh :

1. Usia
2. Kondisi Emosional (Mood atau Tempramen)
3. Latar belkng sosial dan budaya
4. Kondisi fiik dan mental

[7]
B. Menurut Betty Neuman
“Health Care System Model”

Model konsep ini menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditunjukkan


kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan.

Teori keperawatan neuman mmenggambarkkan partisipasi aktif perawatan


terhadap klien dengan tingkatan yang menyangkut bermaca-macam pengaruh
terhadap respon klien akibat tekanan atau stress.

Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang


termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu :
 Intar Personal : Secara individu atau perorangan.
 Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang
lain lebih dari satu.
 Ekstra Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi Merupakan penggerak untuk melakukan
aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk
menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat
dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan Dibagi menjadi :
 Pencegahan primer: Sebelum terjadi tindakan
 Pencegahan sekunder: Ketika terjadi tindakan
 Pencegahan tersier: Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik
interpersonal. Intra personal dan ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
 Fisiologi individu.
 Psikologi individu
 Sosial kultural
 Perkembangan individu

[8]
2.3 Peran Perawat Dalam Konsep

A. Menurut Virginia Henderson

Klien atau individu adalah manusia yang utuh,lengkap,dan mandiri yang


mempunyai 14 kebutuhan dasar.

Peran perawat disini adalah mempertahankan atau memulihkan kemandirian


individu dalam pemenuhan kebutuhan dasara manusia. Masalah yang dihadapi dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia adalah kurangnya kekuatan/kemampuan,
kemauan atau pengetahuan.

Oleh karena itu yang menjadi fokus tindakan keperawatan adalah mengurangi
sumber utama kesulitan individu.

B. Menurut Betty Neuman

Peran perawat disini adalah mengindentifikasikan stressor yang meliputi :


stressor intrapersonal dan ekstrapersonal dan membantu klien untuk berespon
terhadap stressor.

Kesulitan yang biasanya dialami bersumber dari stressor


interpersonal,intrapersonal,ekstrapersonal yang ada dilingkungan internal maupun
eksternal.

[9]
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong

klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan

meningkatkan kemampuan,kekuatan,pengetahun dan kemandirian pasien secara

rasional,sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang (Virginia

Henderson).

Informasi mengenai teori dan model konsep keperawatan ini sangat banyak

pengaruhnya terhadap asuhan keperawatan yang akan kita berikan. Jadi kita sebagai

seorang perawat harus memahami betul teori dan konsep keperawatan,agar perawat

memiliki pengetahuan, keterampilan serta mengaplikasikan kemampuannya secara

profersional.

[10]
DAFTAR PUSTAKA

- Kozier,B.,Erb.,Berwan,A.J.,& Burke,K. (2008).Fundamentals of nursing :


Concepts,Process,and Practice.New Jersey: Prentice Hall Health
- Potter,P.A.& Perry,A.G.(2010).Fundamental Keperawatan (3-volt set).Edisi Bahasa
Indonesia 7. Elseiver (Singapore) Pte.Ltd.
- Asmandi.(2005).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran.ECG

[11]

Anda mungkin juga menyukai