Disusun oleh :
Banyu Berliana
JURUSAN GIZI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tidak lupa Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata
kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Sistem Ksehatan Nasional”.
JUDUL...........................................................................................................I
KATA PENGANTAR.................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Asas SKN............................................................................................4
1.Pengertian SKN...............................................................................5
2.Landasan Hukum SKN....................................................................6
3.Prinsip Dasar SKN...........................................................................7
4.Tujuan SKN.....................................................................................8
5.Kedudukan SKN..............................................................................9
6.Sub Sistem SKN............................................................................10
B. Perkembangan Dan Tantangan Sistem Kesehatan Nasional.............11
C. Sub Sistem Upaya Kesehatan...........................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................12
DAFTAR PUSATAKA..............................................................................IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain
seperti pertanian dan lainnya.
Sistem kesehatan di Indonesia telah mulai dikembangkan sejak tahun 1982 yaitu ketika
Departemen Kesehatan RI menyusun dokumen system kesehatan di Indonesia yang disebut Sistem
Kesehatan Nasional (SKN).
Penyusunan dokumen tersebut didasarkan pada tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibentuklah program pembangunan nasional secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah.
Dewasa ini, pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai
masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan
melalui SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai terobosan penting, antara lain
program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas), Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dapat
diwujudkan melalui Jampersal.
B. Rumusan Masalah
A.Asas SKN
1.Pengertian SKN?
2.Landasan Hukum SKN?
3.Prinsip Dasar SKN?
4.Tujuan SKN?
5.Kedudukan SKN?
6.Sub Sistem SKN?
B.Perkembangan Dan Tantangan Sistem Kesehatan Nasional
C. Tujuan Pembahasan
A.Asas SKN
1.Menjelaskan Pengertian SKN
2. Menjelaskan Landasan Hukum SKN
3. Menjelaskan Prinsip Dasar SKN
4. Menjelaskan Tujuan SKN
5. Menjelaskan Kedudukan SKN
6. Menjelaskan Sub Sistem SKN
B. Menjelaskan Perkembangan Dan Tantangan Sistem Kesehatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SKN
Adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung, dan untuk menjamin derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagian perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945 Pada hakikatnya. SKN adalah juga merupakan wujud dan
sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang memadukan
berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.
B. Landasan Hukum SKN
2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1)
dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1),
5. Kemitraan;
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan menggalang kemitran yang dinamis dan
harmonis antara pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
6. Pengutamaan dan manfaat;
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan lebih mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan golongan dan perorangan. Pemanfaatan iptek dalam pembangunan
kesehatan.
C. Tujuan SKN
D. Kedudukan SKN
1. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara. SKN bersama berbagai subsistem
lain, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan secara umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social.
Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data kesehatan dasar dan/atau data kesehatan
yang berbasis bukti perlu diselenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan
dengan menghimpun seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan terbagi atas penelitian dan
pengembangan biomedis dan teknologi dasar kesehatan, teknologi terapan kesehatan dan
epidemiologi klinik, teknologi intervensi kesehatan masyarakat, dan humaniora, kebijakan
kesehatan, dan pemberdayaan masyaraka.
Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang
mencukupi dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata,
sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan yang
termasuk kelompok tenaga kesehatan, sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki
terdiri dari tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik,
tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya, diantaranya termasuk peneliti
kesehatan.
5. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
Subsistem ini meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan, dan
informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna, diperlukan manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah
koordinasi, integrasi, regulasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai subsistem SKN agar
efektif, efisien, dan transparansi dalam penyelenggaraan SKN tersebut.
SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata sebagai sasaran pembangunan
kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan
kesehatan. Oleh karenanya pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting, agar
masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan. Dalam pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat meliputi pula upaya
peningkatan lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri dan upaya peningkatan kepedulian
sosial dan lingkungan sekitar.
Sesuai dengan tuntutan reformasidisempurnakan pada tahun 2004 disebut Sistem Kesehatan
Nasional 2004)(disyahkan dengan KEPMENKES RI No.131/Men.Kes/SK/II/2004). SKN adalah suatu
tatanan yang menghimpunberbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadudan saling mendukung
guna menjamin tercapainyaderajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umumseperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945(SKN, 2004)
Subsistem Upaya (Pelayanan) Kesehatan tahun 2004 diartikan sebagai tatanan yg menghimpun
berbagaiupaya (pelayanan) kesehatan masyarakat(UKM) dan upaya (pelayanan)
kesehatanperorangan (UKP) secara terpadu dansaling mendukung guna menjamintercapainya
derajat kesehatan yg setinggi-tingginya (SKN, 2004)
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2009 sebagai penyempurnaan dari SKN sebelumnya
merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah bersama seluruh elemen bangsa dalam rangka untuk meningkatkan tercapainya
pembangunan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sistim
Kesehatan Nasional (SKN) 2009 yang disempurnakan ini diharapkan mampu menjawab dan
merespon berbagai tantangan pembangunan kesehatan di masa kini maupun di masa yang akan
datang. Adanya SKN yang disempurnakan tersebut menjadi sangat penting kedudukannya
mengingat penyelenggaraan pembangunan kesehatan pada saat ini semakin kompleks sejalan
dengan kompleksitas perkembangan demokrasi, desentralisasi, dan globalisasi serta tantangan
lainnya yang juga semakin berat, cepat berubah dan, sering tidak menentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan
rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa,
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha,
dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka pemenuhan
hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan
misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K),
memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif, melaksanakan pemerataan upaya
kesehatan yang terjangkau dan bermutu, meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunan nasional.
B. Saran
Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS) baik antar
pelaku maupun subsistem SKN agar tercapainya tujuan SKN itu sendiri.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat
kesehatan masyarakat semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://samoke2012.wordpress.com/2019/05/16/sistem-kesehatan-nasional/ Diakses pada
tanggal 31 Januari 2021
https://sistemkesehatannasional.blogspot.com/2017/11/sistem-kesehatan-nasional.html
Diakses pada tanggal 31 Januari 2021
https://weildsrie.blogspot.com/2013/07/subsistem-sistem-kesehatan-nasionala.html Diakses
pada tanggal 31 Januari 2021
CONTOH SOAL KASUS KESEHATAN MASYARAKAT
2. Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten X pada tahun 2013 50/1000 KH.
Menurut beberapa hasil survei dan riset yang dilakukan, ternyata masih banyak ibu bersalin
yang ditolong oleh non Tenaga Kesehatan (Dukun). Perilaku Ibu dalam memilih pertolongan
persalinan pada dukun ternyata dipengaruhi anggapan bahwa tenaga kesehatan (bidan) masih
sangat muda belum berpengalaman. Apa strategi yang harus dilakukan agar Ibu memilih
pertolongan persalinan ke Tenaga Kesehatan?
a. Penyuluhan
b. Menyediakan Fasilitas Kesehatan
c. Mengganti Tenaga Kesehatan yang lebih Tua
d. Kemitraan Nakes dan Dukun
e. Memberikan Sanksi ibu yang bersalin ke dukun
3. Puskesmas X bermaksud melakukan pelayanan kesehatan dengan sasaran Ibu Hamil, Bayi
dan tujuannya agar mereka sebagai kelompok berisiko dapat diminimalisir risiko kejadian
penyakit terhadap mereka. Jenis Pelayanan Kesehatan Yang dilakukan adalah?
a. Penyuluhan
b. Rehabilitatif
c. Kuratif
d. Preventif
e. Promotif
4. Menurut Data dari Puskesmas X bahwa cakupan Pemberian Tablet Fe (Zat Besi) hanya
mencapai 39% semntara target cakupan adalah 90%. Mahasiswa FKM bermaksud
melakukan penelitian untuk mengungkap penyebab masalah tersebut, dalam pelaksanaannya
instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner yang telah diuji cobakan sebelumnya,
dan pelaksanaannya dilakukan dengan wawancara, hasil yang diharapkan adalah mencari
hubungan antar variabel serta kekuatan hubungan antar variabel Independen dan Dependen.
Jenis Penelitian yang digunakan Para Mahasiswa FKM?
a. Kuantitatif
b. Survei
c. Case Control
d. Kualitatif
e. Eksperimen
5. Dalam Upaya menurunkan angka kejadian Gizi Buruk di wilayah kerja Puskesmas A,
maka puskesmas A bermaksud melakukan kegiatan Pemasaran Sosial dalam bentuk
penyuluhan tentang KADARZI yang sasarannya adalah Ibu Balita. Pada kegiatan tersebut
sangat bayak Ibu Balita yang datang ke tempat penyuluhan meskipun ada yang jarak
rumahnya jauh dari tempat penyuluhan. Komponen Pemasaran Sosial apa yang diberikan ibu
dalam pada cerita diatas?
a. Produk
b. Place
c. Price
d. Promotion
e. Costumer