33
34
b. Tindakan
1) Peneliti memberikan penjelasan secara umum tentang semangat
belajar norma-norma yang baik maupun semangat belajar norma-
norma yang buruk.
Peneliti memberikan penjelasan secara umum tentang semangat
belajar norma-norma yang baik maupun semangat belajar norma-
norma yang buruk. Hal ini bertujuan agar siswa paham dengan apa
yang mereka tidak ketahui tentang semangat belajar aturan-aturan
sosial.
2) Peneliti menugaskan siswa untuk berpendapat dan bertanya tentang
apa yang mereka tidak pahami.
Peneliti menugaskan siswa untuk berpendapat dan bertanya
tentang apa yang mereka tidak pahami. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana pemahaman siswa tentang apa yang telah di
jelaskan.
3) Peneliti menugaskan siswa untuk melakukan presentasi di depan
kelas
Peneliti menugaskan siswa untuk presentasi di depan kelas dan
hal ini membantu peneliti untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa tentang semangat belajar aturan-aturan sosial.
4) Peneliti memberikan kesimpulan
Peneliti memberikan kesimpulan tentang apa yang mereka
pahami tentang materi yang telah diajarkan.
c. Observasi
1) Melihat bagaimana presentasi siswa di depan kelas
Peneliti mengobservasi bagaimana siswa melakukan presentasi di
depan kelas.
2) Melihat bagaimana pemahaman siswa tentang semangat belajar
aturan-aturan sosial
35
Keterangan Kriteria
Kriteria Nilai Presentase
Sangat Baik 4 76%-100%
Baik 3 51%-75%
Cukup 2 26%-50%
Kurang Baik 1 0%-25%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1
2. Siklus II
Pembelajaran dengan menggunakan metode musyawarah dengan
menggunakan artikel
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan RPP mata pelajaran PPKn tentang Norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat.
Yang pertama penulis lakukan adalah berkoordinasi dengan
guru untuk membuat RPP mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan bertema semangat belajar aturan-aturan
sosial.
2) Mempersiapkan materi untuk pembelajaran tentang semangat
belajar norma-norma.
37
Angket Koesioner
Peneliti mengamati bagaimana siswa melaksanakan dan
mengaplikasikan semangat belajar aturan-aturan sosial dalam
kehidupan sehari-harinya di dalam kelas.
Dan pada aspek terakhir dalam siklus kedua ini peneliti merefleksi
bagaimana siswa melaksanakan dan mengaplikasikan semangat belajar
39
Keterangan Kriteria
Kriteria Nilai Presentase
Sangat Baik 4 76%-100%
Baik 3 51%-75%
Cukup 2 26%-50%
Kurang Baik 1 0%-25%
40
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II
3. Siklus III
Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran di dalam
kelas.
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan RPP mata pelajaran PPKn tentang Norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat
Yang pertama yang penulis lakukan adalah berkoordinasi
dengan guru untuk membuat RPP mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dengan tema Norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat.
2) Mempersiapkan materi untuk pembelajaran tentang semangat
aturan-aturan sosial melalui metode bermain peran.
Guru beserta penulis mencoba mempersiapkan materi
pembelajaran tentang semangat belajar aturan-aturan sosial dalam
kehidupan. Dengan mempersiapkan materi dan alat peraga dalam
pembelajaran menggunakan metode bermain peran di dalam kelas.
3) Mempersiapkan tehnik dalam pembelajaran
41
Keterangan Kriteria
Kriteria Skor Presentase
Sangat Baik 4 76%-100%
Baik 3 51%-75%
Cukup 2 26%-50%
Kurang Baik 1 0%-25%
43
3) Observing (Observasi)
Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran oleh kolaborator dan/atau observer. Kegiatan observasi
berlangsung secara simultan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan.
4) Reflecting (Evaluasi/Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan mengulas/mengulang materi yang baru saja
dibahas/dipelajari. Berdasarkan hasil refleksi, kolaborasi dan guru
menyimpulkan apakah tindakan yang dilakukan sudah dapat mencapai
keberhasilan dari seluruh indikator yang ditentukan atau belum.
b. Penyajian Data
1. Siklus I
a) Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I yakni dengan menggunakan
metode ceramah dan mempersiapkan RPP mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dengan bertema Norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat.
b) Tahap Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dalam waktu
2 x 40 menit. Materi yang diberikan adalah semangat belajar norma-
norma.
c) Penyajian Data
pada observasi untuk menilai aktifitas siswa yang dilakukan oleh
peneliti didapatkan hasil sebagai berikut:
d) Tahap Refleksi
Berdasarkan data dan obervasi yang dilakukan observer pada
penelitian Siklus I, terlihat aktifitas siswa yang cukup ketika
melaksanakan pembelajaran menggunakan metode ceramah, namun
tingkat keaktifan siswa belum maksimal dari hasil belajar yang
diperoleh. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan siklus I dirasakan
peneliti kurang memperhatikan kondisi kesiapan siswa.
2. Siklus II
a) Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II yakni dengan menggunakan
metode musyawarah dan mempersiapkan RPP mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan bertema Norma
Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
b) Tahap Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dalam
waktu 2 x 40 menit. Materi yang diberikan adalah semangat belajar
norma-norma.
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan pendahuluan, guru mempersiapkan bahan ajar,
media pembelajaran serta alat peraga yang akan digunakan. Guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
mengabsen siswa, memberikan apersepsi dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pada kegitan ini peneliti mulai masuk ke dalam materi.
Dan memulai pembelajaran menggunakan artikel pembelajaran
tentang semangat belajar aturan-aturan sosial agar siswa lebih
mudah memahami. Kemudian siswa dibagi menjadi 3 kelompok
untuk mempresentasikan materi tentang perbuatan buruk dan
perbuatan baik. Serta memberikan kesempatan kepada siswa
46
5) Refleksi
Pada siklus ini, tingkat keaktifan siswa sangat baik.
Pembelajaran yang diperbaiki dengan melaksanakan presentasi
dalam kelas dirasakan cukup efektif untuk menciptakan aktivitas
siswa yang tinggi namun tetap tertib dan terkontrol. Sehingga pada
akhirnya dapat dicapai peningkatan hasil belajar bila dibandingkan
dengan siklus 1 dan II.
49
Dari data hasil belajar siklus I, II dan III, terdapat siswa yang
mengalami peningkatan hasil belajar, 4 orang belum mengalami
peningkatan dari seluruh siswa yang berjumlah 30 orang. Dengan
demikian maka sebagian besar siswa telah mengalami peningkatan hasil
belajar seperti terlihat pada tabel berikut ini
Tabel Peningkatan Hasil Belajar
No Predikat Jumlah Siswa Persentase
1. Meningkat 26 87%
2. Belum Meningkat 4 13%
Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain peran
dapat meningkatkan hasil ketuntasan belajar siswa..
50
C. Temuan Penelitian
1. Gambaran Umum SMP PGRI Kalimulya Depok
SMP PGRI Kalimulya Depok adalah merupakan sekolah menengah
pertama yang berlokasi di Jl Kebon Duren, Kelurahan Kalimulya,
Kecamatan Cilodong Kota Depok. berakreditasi A.
SMP PGRI Kalimulya Depok terdapat diantara sekolah-sekolah SMP
baik negeri maupun swasta, diantaranya ada sekolah SMP Karya Bangsa,
SMPIT As Shof, SMP Integral Hidayatullah, SMP Negeri 6 dan masih
banyak lagi. Walaupun demikian SMP PGRI Kalimulya Depok tidak kalah
bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya guna mendidik siswa-siswinya
menjadi generasi berakhlakul karimah.
SMP PGRI Kalimulya Depok sebagai lembaga pendidikan memiliki
struktur organisasi sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah
c. Guru / Staf pengajar sebanyak 32 orang
d. Bagian Tata Usaha sebanyak 3 orang
e. Staf Kebersihan sebanyak 3 orang
Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di SMP PGRI Kalimulya
Depok memiliki fasilitas sebagai berikut:
a. Rombongan belajar (Rombel) terdapat 26 ruang
b. Ruang guru dan kantor 1 lokal
c. Ruang kepala sekolah
d. Ruang tata usaha
e. Ruang ibadah siswa dan guru (mushola)
f. Perpustakaan
g. Laboratorium Ipa
h. Laboratorium komputer
i. Ruang UKS
j. Toilet siswa dan toilet guru
k. Kantin
51
l. Gudang
m. Lapangan
Tugas dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan pembelajaran di
SMP PGRI Kalimulya Depok sebagai beriku:
a. Membuat perangkat pembelajaran
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar mengajar melalui
ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran
f. Mengisi daftar nilai siswa
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan)
kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
h. Membuat alat peraga
i. Mengembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pengajaran menjadi tanggung
jawabnya
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pengajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktik
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya
2. Temuan Penelitian Melalui Observasi
a. Penelitian Lapangan (Observasi)
Diawali denagn meminta ijin kepada kepala sekolah SMP PGRI
Kalimulya Depok, agar penelitian ini berjalan lancar,
Berdasarkan pengamatan di lapangan peneliti menemukan bahwa
adanya hubungan erat antara semangat belajar aturan-aturan sosial melalui
52
metode bermain peran, sesuai dengan apa yang telah dilakukan sekolah itu
sejak lama.
Pada waktu peneliti mengamati proses penyajian bahan yang
dilakukan oleh guru, siswa tampak bersemangat mengikutinya, tetapi
mereka terlihat kurang aktif. Dapat dilihat pokok bahasan dalam metode
biasa siswa kurang memahami, hal ini disebabkan karena pengalaman
belajar yang mereka miliki belum mencapai standar sehingga guru dalam
proses belajar mengajar kurang aktif. Dan guru selalu berusaha untuk
menyampaikan informasi terbaru pada siswa dengan tujuan agar bahan
yang disajikan sesuai atau relevan dengan kehidupan dan kebutuhan
mereka sehari-hari.
Bahan yang disajikan oleh guru tidak terlepas dari konsep dan fakta,
disini terlihat adanya kekurangan sumber dan bahan yang di gunakan
sehingga guru di kelas lebih banyak bertanya kepada siswa dengan tujuan
untuk menggali potensi siswa.
Dalam menyajikan bahan guru terlihat menguasai dan memberikannya
secara berurut dan sistematis, sesuai dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan. Dalam proses pembahasan pada menit terakhir guru selalu
memberikan tugas kepada siswa untuk menambah bahan ajar yang
kurang.
Pokok bahasan yang disajikan oleh guru yang tersedia hanya bahan
ajarnya saja, sehingga pokok bahasan yang bahan ajaranya tidak tersedia
terlewati, dan hal ini merupakan masalah yang dihadapi oleh guru dalam
mengembangkan metode bermain peran yang akan di sampaikan kepada
siswa.
Adapun upaya guru di kelas VII SMP PGRI Kalimulya Depok dengan
meningkatkan profesionalisme mengajar sehingga harapan pihak sekolah
baik kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi dapat mengaplikasikan
metode bermain peran dalam belajar untuk meningkatkan minat membaca
siswa, sehingga kelas VII SMP PGRI Kalimulya Depok dapat bersaing
dengan sekolah-sekolah pavorit yang ada di daerah jawa barat.
53
Lampiran 1
CATATAN LAPANGAN
Lampiran 2
siswa
4 Alat bantu pembelajaran di kelas
5 Tanggapan siswa dalam penjelasan
materi oleh guru di dalam kelas melalui
artikel
6 Siswa dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru tentang semangat
belajar aturan-aturan sosial
7 Soal yang ditugaskan kepada siswa
8 Tingkat kesalahan dalam menjawab
soal
9 Hasil pembelajaran
10 Hasil jawaban soal siswa
Jumlah 1 16 3
Total skor 20
Rata-rata 2
Lampiran 3
soal
7 Hasil pembelajaran
8 Hasil jawaban soal siswa
Jumlah 8 12
Total skor 20
Rata-rata 2,5
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Iya di jelaskan.
6. Apakah guru menjelaskan pembelajaran dengan metode bermain peran ?
iya
7. Apakah dengan metode bermain peran kamu lebih mudah memahami
pembelajaran ?
Iya, menjadi lebih mudah saya pahami.
Lampiran 10
Iya.
6. Apakah guru menjelaskan pembelajaran dengan metode bermain peran ?
iya
7. Apakah dengan metode bermain peran kamu lebih mudah memahami
pembelajaran ?
Iya, sedikit paham.
Lampiran 11
Iya.
6. Apakah guru menjelaskan pembelajaran dengan metode bermain peran ?
Iya.
7. Apakah dengan metode bermain peran kamu lebih mudah memahami
pembelajaran ?
Masih kurang paham.
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Sekolah : ………………………..
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
Jawaban :
77
Lampiran 19
Nama : ………………………
Kelas : ……………………….
Sekolah : ……………………….
Jawaban ;
78
Lampiran 20
Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….
Sekolah : ……………………….
Jawaban :